JAKARTA, MP - Bagi warga RW 16 Semper Barat, Cilincing layanan KTP Mobile yang digelar di kantor RW disambut antusias warga yang datang ke layanan itu. Sejak layanan dibuka puluhan warga langsung mendaftarkan diri untuk mengurus surat-surat perpanjangan KTPnya.
"Wah senang mas! rencananya hari senin mau urus perpanjangan KTP ke kelurahan, tapi ada layanan jemput bola ini kami terbantu" ujar Sukasni 40, warga RT 5/16 Semper Barat.
Begitu juga dirasakan Jailani Warga RT 6/16 Semper Barat. Dirinya lebih senang lewat layanan tersebut. Selain dekat dari tempat tinggalnya dan tak perlu biaya transportasi ke kelurahan.
"Jemput bola seperti ini sangat membantu pak! apalagi rumah warga ke kantor kelurahan sangat jauh, dan harus naik 3 kali angkot" tuturnya.
Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakut bersama Kelik Sutanto lurah Semper Barat menjelaskan, layanan KTP mobile memasuki putaran ke 42 ini sudah yang ketiga kali di Semper Barat. Hasil animo warga sangat membutuhkan pelayanan ini. Karena jarak rumah warga ke kantor kelurahan sangat jauh butuh waktu dan biaya.
"Semper Barat ini sangat luas, penduduknya padat, tak heran kalau pelayanan ini langsung diburu warga untuk datang mengurus surat kependudukannya" kata Edison.
Ditambahkan Kelik Sutanto, kawasan RW 16 merupakan wilayah yang berada di ujung Selatan dan padat penduduknya. Dan jarak rumah warga untuk datang ke kantor kelurahan sangat jauh.
Apalagi mayoritas warga RW 16 yang dihuni sekitar 5 ribu jiwa ini profesinya adalah pedagang,sopir dan buruh kasar.Dalam pelayanan KTP Mobile kali ini sedikitnya ada 89 permohonan KTP, 40 KK dan 10 Akte kelahiran diberikan kepada warga. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 pagi berakhir sekitar pukul 14.00 siang. (jek)
Sabtu, November 27, 2010
Sudin Olahraga Gelar Lomba Perahu Naga

Walikota yang hadir bersama Asisten Kesehatan Masyarakat, Akhyar, Kepala Sudin Olahraga Titin Rosnidah, Camat Tanjung Priok Supriyono dan Lurah Sunter Jaya, Reza Pahlevi disambut optimis oleh peserta lomba sekitar 300 orang.
“Sebagaimana diketahui bersama bahwa cabang olahraga dayung merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi ciri khas Jakarta Utara. Oleh karena itu penyelenggaraan kejuaraan ini sangat penting untuk melestarikan cabang olahraga dayung sebagai ciri khas Jakarta Utara sebagai Kota pesisir. Terlebih lagi, saat Gubernur DKI Jakarta telah mencanagkan titik destinasi pesisir di Jakarta Utara dan Jakarta Utara sebagai etalase Jakarta,” tutur Walikota pada kesempatan itu.
Lebih lanjut, katanya, karena Jakarta Utara identik dengan olahraga air, maka dengan terselenggaranya kejuaraan ini peserta dapat memanfaatkan kesempatan semaksimal mungkin guna meraih prestasi yang optimal. Sehingga akan terjaring bibit-bibit dayung berbakat yang ada di masyarakat.
“Saya atas nama pemerintah kota Jakarta Utara mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi tinginya atas prestasi yang telah diraih kontingen indonesia untuk cabang olahraga dayung perahu naga. Dimana telah menyumbangkan tiga medali emas, dua orang atletnya berasal dari Jakarta Utara,” ujar Bambang.
Sementara itu Kepala Seksi Pengembangan Olahraga, Sudin Olahraga Jakut, Asep Saepudin mengatakan perlombaan perahu naga rutin setiap tahun dilakukan. Pada kesempatan ini diikuti oleh enam Kecamatan. “Masing-masing kecamatan kerim dua tim untuk mengikuti perlombaan tradisional ini,” katanya. Sedangkan, kata dia, dua orang atlit perahu naga yang menjadi bagian peraih mendali emas di Asean Games, China yaitu Andre dan Thomas dari atlit dayung Jakarta Utara. (jek)
Kondisi 33 Taman di Jakut Memprihatinkan
JAKARTA, MP - Dari sebanyak 60 taman interakrif yang ada di wilayah Jakarta Utara, 33 diantaranya saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Selain rumput dan tanaman banyak yang kering dan mati, pagar dan lampu taman juga diketahui dalam keadaan rusak. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Administrasi Jakarta Utara berencana melakukan perbaikan. Adapun anggaran sebesar Rp 26 miliar telah disiapkan untuk mengembalikan keindahan taman-taman tersebut.
Kepala Sudin (Kasudin) Pertamanan, Jakarta Utara, Ratna Diah Kurnia mengungkapkan, taman-taman yang rusak itu diantaranya yakni, taman Wijaya Kusuma di Kelurahan Sukapura, Taman Pandukepil di Rawabadakselatan, serta Taman Maramba di Pegangsaan II, Kelapagading.
"Perbaikan akan dilakukan kepada 33 taman yang ada di 6 kecamatan di Jakarta Utara. Kita targetkan akan selesai pada akhir tahun ini," kata Ratna.
Diakui Ratna, banyaknya taman yang rusak diakibatkan oleh sejumlah hal. Mulai dari usia yang tua, hingga karena ulah orang tidak bertanggung jawab. "Banyak orang iseng merusak taman atau pagar besi dengan mengambil tali sling yang menjadi pembatas taman," ujarnya.
Ratna menambahkan, selain melakukan perbaikan pada pagar dan mengganti tanaman yang mati, pihaknya juga akan melakukan peremajaan terhadap sarana permainan. "Seperti ayunan dan rangkaian besi yang sudah berkarat dan tidak lengkap lagi, akan kita ganti semua," tandasnya.
Disebutkan Ratna, taman-taman di Jakarta Utara tersebar di beberapa lokasi, yakni Kecamatan Koja dengan 15 taman, Tanjungpriok 11 taman, dan Kecamatan Kelapagading sebanyak 10 taman. Sisanya tersebar di tiga kecamatan lain yang ada di Jakarta Utara seperti Penjaringan, Pademangan, dan Cilincing. (red/*bj)
Kepala Sudin (Kasudin) Pertamanan, Jakarta Utara, Ratna Diah Kurnia mengungkapkan, taman-taman yang rusak itu diantaranya yakni, taman Wijaya Kusuma di Kelurahan Sukapura, Taman Pandukepil di Rawabadakselatan, serta Taman Maramba di Pegangsaan II, Kelapagading.
"Perbaikan akan dilakukan kepada 33 taman yang ada di 6 kecamatan di Jakarta Utara. Kita targetkan akan selesai pada akhir tahun ini," kata Ratna.
Diakui Ratna, banyaknya taman yang rusak diakibatkan oleh sejumlah hal. Mulai dari usia yang tua, hingga karena ulah orang tidak bertanggung jawab. "Banyak orang iseng merusak taman atau pagar besi dengan mengambil tali sling yang menjadi pembatas taman," ujarnya.
Ratna menambahkan, selain melakukan perbaikan pada pagar dan mengganti tanaman yang mati, pihaknya juga akan melakukan peremajaan terhadap sarana permainan. "Seperti ayunan dan rangkaian besi yang sudah berkarat dan tidak lengkap lagi, akan kita ganti semua," tandasnya.
Disebutkan Ratna, taman-taman di Jakarta Utara tersebar di beberapa lokasi, yakni Kecamatan Koja dengan 15 taman, Tanjungpriok 11 taman, dan Kecamatan Kelapagading sebanyak 10 taman. Sisanya tersebar di tiga kecamatan lain yang ada di Jakarta Utara seperti Penjaringan, Pademangan, dan Cilincing. (red/*bj)
Festival Muharam Islamic Centre Sepi Pengunjung

Bahkan kegiatan dalam rangka perayaan tahun baru Hijriah yang digelar di halaman Masjid Islamic Centre berlokasi Jalan Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara, ditengarai menelan anggaran Rp 400 juta dari APBD 2010. Namun sayang kegiatan tersebut tidak tepat sasaran karena undangan hadir merupakan 'suruhan' lurah dan camat.
"Saya tidak tahu acara apaan hanya diajak oleh teman-teman katanya suruh pak lurah. Ya, lumayan dikasih Rp 35 ribu buat malam mingguan," kata Ahmad, salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Hal serupa juga diungkapkan Aminah, salah satu anggota majelis taklim di kawasan Koja yang diminta hadir dalam acara tersebut. "Ya, baru tadi malam saya dapat undangannya untuk menghadiri kegiatan ini," katanya yang belum mengaku belum mengetahui materi acara kegiatan tersebut.
Sementara itu pantauan di lapangan, kegiatan Festival Muharam itu terlihat sepi pengunjung berbeda dengan tahun lalu undangan yang hadir membludak. Ada sejumlah kursi yang masih kosong di area dekat panggung. Hal itu dikarenakan panitia acara kurang melakukan sosialisasi.
Hal itu diakui Mila (34), salah satu pengunjung Islamic Centre mengaku tidak tahu jika kegiatan itu merupakan Festival Muharam dengan tujuan untuk memperkenalkan 12 destinasi wisata pesisir. "Saya kira tadi acara pengajian rutin di Islamic Centre," katanya ketika ditemui Sabtu (27/11).
Hal itu juga diakui Lurah, Rawabadak Selatan, Maibu, mengatakan, kegiatan ini tanpa ada surat pemberitahuan dari Sudin Kebudayaan Jakarta Utara ke kanor kelurhan sehingga dirinya tidak siap mendatangkan majelis taklim di wilayahnya. "Acaranya mendadak mas tida terkodinir," tandasnya.
Begitu juga yang diakui oleh KH. Syamsul Ma'arif MA yang turut memberikan tausiyah mengaku, kegiatan yang seharusnya bermanfaat meningkatkan keimanan islami ini seharusnya disosialisasikan biar banyak yang datang. "Kok yang datang sedikit, pada kemana ?" katanya mengawali tausiyah-nya melihat undangan yang hadir hanya beberapa orang saja.
Sementara itu Sekretaris Kotamadya Jakarta Utara, Drs. Tri Kurnaidi, M.Si mengatakan, acara ini sangat penting dilakukan, karena selain membentengi budaya barat yang masuk dan menggerogoti generasi sekarang juga untuk melestarikan budaya milik sendiri. "Dengan acara ini kebudayaan barat yang bernilai negatif bisa terbendung," ujarnya.
Selain itu, sambungnya, dengan acara ini budaya yang dimiliki umat Islam diharapkan bisa berkembang dan lebih maju. Apalagi, Jakarta Utara telah mempunyai 12 destinasi wisata pesisir yang masih memerlukan pengenalan lebih jauh kepada seluruh lapisan masyarakat. "Mudah-mudahan dengan acara ini budaya yang ada di Jakarta Utara bisa berkembang dan lebih maju," katanya. (jek)
Jumat, November 26, 2010
Rehab Kantor Camat Tanjugpriok Acuhkan Keselamatan Kerja

Terlihat, beberapa tukang bangunan terlihat dibiarkan bekerja tanpa alat pengamanan yang layak, seperti. Stiger besi dan sabuk pengaman (save belt), melainkan hanya menggunakan stiger bambu untuk menjangkau pekerjaan di ketinggian. Padahal,mereka (tukang) sedang mengecat maupun mengganti plafon di lantai 4 yang ditaksir mencapai ketinggian sekitar 14 meter.
"Lumayan agak takut juga mas, kita hanya dibekali alat pengamanan standar dari bambu untuk tempat injakan saja,"ujar Amin (45), salahsatu tukang yang bekerja di proyek kantor Camat itu, Jumat (26/11).
Sebelumnya, kata PLH Satpol PP di Kecamatan TanjungPriuk, Joko mengatakan, Camat Tanjungpriuk sudah berulang kali mengingatkan kepada pemborong untuk lebih menjaga keselamatan para perkerja maupun pegawai Kantor Kecamatan. "Pak Camat sudah ingatkan berulang kali tentang ini, dan sudah dijawab baik oleh kontraktor,"katanya.
Secara terpisah, staf Bagian Umum dan Protokol Pemkot Jakut, Rastim Suryadija mengatakan, untuk pengawasan K3 pekerja ada dalam tanggung jawab jasa konsultan.
"Semua pengawasannya sudah di jasa konsultankan oleh pihak pemenang tender,"ujarnya seraya mengakui tidak mengetahui perusahaan maupun jasa konsultan pengawasannya yang menang di proyek tersebut.
Rastim memaparkan, biasanya untuk pekerjaan yang mempunyai nilai kontrak di atas Rp1 miliar atau di gred 7, kontraktor pemenang cenderung menjaga keselamatan para pekerjanya.
Namun,untuk pekerjaan nilai kontrak kecil biasanya kontraktor pemenang terkesan acuh tak acuh."Semuanya kembali pada pengawasan, seharusnya biar pekerjaan besar dan kecil keselamatan tetap menjadi utama,"tegasnya (jek)
Ada Mafia Proyek di Sudin Dikdas Jakut
JAKARTA, MP - Melalui APBD DKI Jakarta, Dinas Pendidikan mendapat porsi yang besar sedikitnya 23 Persen dari Rp 26,23 triliun. Gendutnya anggaran yang dimiliki Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini terbagi untuk lima wilayah kota dan satu Kabupaten Kepulauan Seribu.
Untuk kawasan Jakarta Utara sendiri mendapatkan alokasi anggaran Rp 1 triliun yang dianggarkan untuk terselenggaranya proses pendidikan. Anggaran ini selain digunakan untuk dana BOP untuk siswa, selebihnya digunakan untuk rehab berat maupun sedang serta pengadaan barang dan jasa.
Bahkan dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) APBD perubahan Dinas Pendidikan berhasil mengajukan tambahan sebesar Rp 1,9 triliun yang berarti anggaran untuk pendidikan menjadi Rp 7,09 triliun atau 27 persen dari APBD DKI tahun 2010.
Dari hasil investigasi, dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini khusus untuk proyek Pengadaan Sudin Dikdas Jakarta Utara, diduga keras dimonopoli oleh pihak tertentu serta diatur oleh panitia lelang yang berkepentingan untuk meloloskan perusahaan "Binaan".
Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan UU no.5 tentang Larangan Praktek Monopoli dan persaingan usaha tidak sehat serta UU Tipikor No.31.
Ironisnya banyak temuan di lapangan sejumlah barang meubelair, berupa bangku dan kursi murid menggunakan kayu murahan. Padahal sesuai RAB, meja dan kursi murid haruslah menggunakan kayu jati. Demikian pula dengan peralatan Marching Band yang telah didistribusikan ke sekolah-sekolah. Barang yang dikirim langsung dari Yogjakarta oleh salah satu jasa pengiriman barang kualitasnya sangat diragukan sesuai dengan RAB.
Dari Informasi yang didapat, sekurangnya 90 persen, Paket Pengadaan di Sudin Dikdas Jakarta Utara, dimonopoli oleh perusahaan "Binaan" milik adik mantan pejabat DKI berinisial AD yang dikenal aktif dan dekat dengan partai besar peserta Pemilu dan diduga kuat sebagai penyandang dana partai tersebut.
Untuk Pekerjaan fisik ada indikasi Markup, dimulai dengan cara pengerjaannya yang menyimpang dari RAB, sebagaimana diatur oleh Kepres 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Pola lama masih diterapkan dalam proses lelangnya. Meskipun melibatkan banyak pihak serta Konsultan Pengawas.
Namun berbeda dengan kenyataan di lapangan, selain banyak yang tidak menggunakan baja ringan, kuda-kuda pada atapnyapun masih banyak yang menggunakan kayu-kayu bekas.serta tidak memakai syarat-syarat yang diminta RKS yang lebih para parapekerjanya tidak dilindungi oleh pengaman.
Pekerjaan fisik ini harus terselesaikan tanggal 15 Desember nanti, banyak kalangan pesimis dengan pencapaian bobot 100 persen hal ini tentunya berimplikasi terhadap mutu terhadap bangunan yang baru direhab.
Selanjutnya kepada pihak Sudin Perumahan dan Gedung Pemda diminta bertindak tegas kepada kontartor yang apabila nantinya tidak dapat melaksanakan pekerjaan tepat waktu dengan melakukan pemotongan pada tagihan bahkan memblacklistnya.
Sebab terindikasi kuat para kontaraktor ini akan menyelesaikan laporan administrasi terlebih dahulu, sementara pekerjaannya sendiri akan diselesaikan dengan menggunakan alasan masih dalam masa perawatan.
Sayangnya ketika hal ini coba dikonfirmasi kepada Kasie Sarana Dan Prasarana (Sarpras) Sudin Dikdas Jakarta Utara, M Saipul tak pernah berada diruangannya. Begitupun dengan sejumlah staffnya. kantor ini telah hampir seminggu tak pernah dihuni oleh pegawai Dikdas. Rumor yang beredar para pegawai ini mencoba menghindar dan menutupi kebobrokan yang ada dan lebih memilih membolos atau malah berkantor di tempat lain. (eko)
Untuk kawasan Jakarta Utara sendiri mendapatkan alokasi anggaran Rp 1 triliun yang dianggarkan untuk terselenggaranya proses pendidikan. Anggaran ini selain digunakan untuk dana BOP untuk siswa, selebihnya digunakan untuk rehab berat maupun sedang serta pengadaan barang dan jasa.
Bahkan dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) APBD perubahan Dinas Pendidikan berhasil mengajukan tambahan sebesar Rp 1,9 triliun yang berarti anggaran untuk pendidikan menjadi Rp 7,09 triliun atau 27 persen dari APBD DKI tahun 2010.
Dari hasil investigasi, dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini khusus untuk proyek Pengadaan Sudin Dikdas Jakarta Utara, diduga keras dimonopoli oleh pihak tertentu serta diatur oleh panitia lelang yang berkepentingan untuk meloloskan perusahaan "Binaan".
Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan UU no.5 tentang Larangan Praktek Monopoli dan persaingan usaha tidak sehat serta UU Tipikor No.31.
Ironisnya banyak temuan di lapangan sejumlah barang meubelair, berupa bangku dan kursi murid menggunakan kayu murahan. Padahal sesuai RAB, meja dan kursi murid haruslah menggunakan kayu jati. Demikian pula dengan peralatan Marching Band yang telah didistribusikan ke sekolah-sekolah. Barang yang dikirim langsung dari Yogjakarta oleh salah satu jasa pengiriman barang kualitasnya sangat diragukan sesuai dengan RAB.
Dari Informasi yang didapat, sekurangnya 90 persen, Paket Pengadaan di Sudin Dikdas Jakarta Utara, dimonopoli oleh perusahaan "Binaan" milik adik mantan pejabat DKI berinisial AD yang dikenal aktif dan dekat dengan partai besar peserta Pemilu dan diduga kuat sebagai penyandang dana partai tersebut.
Untuk Pekerjaan fisik ada indikasi Markup, dimulai dengan cara pengerjaannya yang menyimpang dari RAB, sebagaimana diatur oleh Kepres 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Pola lama masih diterapkan dalam proses lelangnya. Meskipun melibatkan banyak pihak serta Konsultan Pengawas.
Namun berbeda dengan kenyataan di lapangan, selain banyak yang tidak menggunakan baja ringan, kuda-kuda pada atapnyapun masih banyak yang menggunakan kayu-kayu bekas.serta tidak memakai syarat-syarat yang diminta RKS yang lebih para parapekerjanya tidak dilindungi oleh pengaman.
Pekerjaan fisik ini harus terselesaikan tanggal 15 Desember nanti, banyak kalangan pesimis dengan pencapaian bobot 100 persen hal ini tentunya berimplikasi terhadap mutu terhadap bangunan yang baru direhab.
Selanjutnya kepada pihak Sudin Perumahan dan Gedung Pemda diminta bertindak tegas kepada kontartor yang apabila nantinya tidak dapat melaksanakan pekerjaan tepat waktu dengan melakukan pemotongan pada tagihan bahkan memblacklistnya.
Sebab terindikasi kuat para kontaraktor ini akan menyelesaikan laporan administrasi terlebih dahulu, sementara pekerjaannya sendiri akan diselesaikan dengan menggunakan alasan masih dalam masa perawatan.
Sayangnya ketika hal ini coba dikonfirmasi kepada Kasie Sarana Dan Prasarana (Sarpras) Sudin Dikdas Jakarta Utara, M Saipul tak pernah berada diruangannya. Begitupun dengan sejumlah staffnya. kantor ini telah hampir seminggu tak pernah dihuni oleh pegawai Dikdas. Rumor yang beredar para pegawai ini mencoba menghindar dan menutupi kebobrokan yang ada dan lebih memilih membolos atau malah berkantor di tempat lain. (eko)
16 Metro Mini Tak Laik Jalan Ditilang
JAKARTA, MP - Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Utara, menjaring sebanyak 16 bus kota Metro Mini, dalam razia yang digelar, Kamis di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Syamsul Mirwan mengatakan, razia merupakan untuk menegakan pelanggaran Undang-Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan terutama soal kendaraan umum dan Perda Nomor 12 tahun 2003 tentang teknis pelaksanaan kelaikan jalan.
"Kendaraan yang tak laik jalan, yang membahayakan pengguna jasa dan pengguna jalan lainnya ditilang," ujar Syamsul.
Dalam melakukan razia gabungan tersebut, mengerahkan 15 anggota dari Sudin Dishub Jakut, 10 anggota Polantas Polres Jakut, 3 anggota Subgar, dan 4 anggota Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB). Dari 16 kendaraan yang terjaring, 14 kendaraan ditilang, dan 2 kendaraan distop beroperasi lantaran tidak laik jalan.
Kedua kendaraan yang tidak laik jalan setelah dilakukan pengujian oleh PKB, dan dinyatakan tidak layak jalan. Sebab, kondisi body kendaraan dan asap kendaraan yang mengepul dapat membahayakan keselamatan penumpang.
Menurut Syamsul, razia akan dilakukan terus menerus untuk menertibkan angkutan umum di Jakarta Utara.
"Angkutan umum tidak laik jalan tidak boleh beroperasi lagi dan kendaraannya harus diuji ulang jika ingin beroperasi," tegasnya.
Sementara Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Achmad, mengatakan, razia akan terus dilaksanakan dan tidak hanya berhenti hari ini saja.
"Kendaraan `dikandangkan` karena tidak layak, tidak ada buku kir, atau waktu uji kirnya sudah habis," tegasnya.
Kendaraan yang dikandangkan atau distop beropeasi, jika tidak, maka sejumlah kendaraan itu akan ditahan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. (jek)
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Syamsul Mirwan mengatakan, razia merupakan untuk menegakan pelanggaran Undang-Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan terutama soal kendaraan umum dan Perda Nomor 12 tahun 2003 tentang teknis pelaksanaan kelaikan jalan.
"Kendaraan yang tak laik jalan, yang membahayakan pengguna jasa dan pengguna jalan lainnya ditilang," ujar Syamsul.
Dalam melakukan razia gabungan tersebut, mengerahkan 15 anggota dari Sudin Dishub Jakut, 10 anggota Polantas Polres Jakut, 3 anggota Subgar, dan 4 anggota Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB). Dari 16 kendaraan yang terjaring, 14 kendaraan ditilang, dan 2 kendaraan distop beroperasi lantaran tidak laik jalan.
Kedua kendaraan yang tidak laik jalan setelah dilakukan pengujian oleh PKB, dan dinyatakan tidak layak jalan. Sebab, kondisi body kendaraan dan asap kendaraan yang mengepul dapat membahayakan keselamatan penumpang.
Menurut Syamsul, razia akan dilakukan terus menerus untuk menertibkan angkutan umum di Jakarta Utara.
"Angkutan umum tidak laik jalan tidak boleh beroperasi lagi dan kendaraannya harus diuji ulang jika ingin beroperasi," tegasnya.
Sementara Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Achmad, mengatakan, razia akan terus dilaksanakan dan tidak hanya berhenti hari ini saja.
"Kendaraan `dikandangkan` karena tidak layak, tidak ada buku kir, atau waktu uji kirnya sudah habis," tegasnya.
Kendaraan yang dikandangkan atau distop beropeasi, jika tidak, maka sejumlah kendaraan itu akan ditahan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. (jek)
Kamis, November 25, 2010
Buruh Demo di KBN, Jalan Cacing Macet
JAKARTA, MP - Para buruh pagi ini berdemo di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Jl Cakung-Cilincing (Cacing), Jakarta Timur (Jaktim). Imbasnya, lalu lintas yang mengarah ke Pelabuhan Tanjung Priok tersendat.
"Saya tadi lewat di lokasi sekitar 06.30 WIB, demo sudah mulai," kata salah seorang pengguna jalan, Zulfikar, Kamis (25/11).
Zulfikar tidak tahu persis berapa buruh yang mengikuti aksi demo di KBN. "Demonya ramai sekali. Sampai badan jalan yang seharusnya bisa tiga lajur, hanya satu saja yang bisa dilewati," imbuhnya.
Kemacetan lalu lintas, kata Zulfikar, makin diperparah oleh banyaknya mobil yang mengantre masuk ke KBN. Gara-gara kemacetan ini, warga Bekasi itu mengaku perjalanan ke kantornya semakin lama.
"Saya biasanya standar 15 menit dari pintu tol GT Rorotan sampai kantor saya di pelabuhan. Ini tadi sampai 40 menit," katanya.
Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya menyebutkan, demo itu sudah dimulai sejak pukul 06.00 WIB. Demo ini akan dilakukan sehari penuh hingga pukul 17.00 sore nanti. (red/dtc)
"Saya tadi lewat di lokasi sekitar 06.30 WIB, demo sudah mulai," kata salah seorang pengguna jalan, Zulfikar, Kamis (25/11).
Zulfikar tidak tahu persis berapa buruh yang mengikuti aksi demo di KBN. "Demonya ramai sekali. Sampai badan jalan yang seharusnya bisa tiga lajur, hanya satu saja yang bisa dilewati," imbuhnya.
Kemacetan lalu lintas, kata Zulfikar, makin diperparah oleh banyaknya mobil yang mengantre masuk ke KBN. Gara-gara kemacetan ini, warga Bekasi itu mengaku perjalanan ke kantornya semakin lama.
"Saya biasanya standar 15 menit dari pintu tol GT Rorotan sampai kantor saya di pelabuhan. Ini tadi sampai 40 menit," katanya.
Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya menyebutkan, demo itu sudah dimulai sejak pukul 06.00 WIB. Demo ini akan dilakukan sehari penuh hingga pukul 17.00 sore nanti. (red/dtc)
29 KJK Dapat Dana PEMK 119,5 Miliar
JAKARTA, MP - Kepala Dinas Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (UMKMP) DKI Jakarta, Reynalda Madjid, mengatakan, dana bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (PEMK) sudah masuk tahap XI dengan nilai Rp 14 milyar lebih untuk 29 Koperasi Jasa Keuangan (KJK) dengan sasaran target pemanfaat awal sebanyak lebih kurang 5.917 usaha mikro.
"Dengan begitu secara kumulatif dana bergulir yang sudah didistribusikan sekitar Rp 119,5 miliar untuk 198 KJK PEMK yang digunakan oleh 49.093 pemanfaat," jelasnya di sela-sela acara penyerahan dana bergulir PEMK kepada 29 KJK di Dinas UMKMP, Kelapagading, Jakarta Utara, Rabu (24/11/2010) kemarin.
Menurutnya, pendistribusian dana bergulir ini pun diharapkan dapat memberikan stimulus agar aktifitas ekonomi ditingkat kelurahaan semakin meningkat.
"Tingkat ketahanan usaha mikro terhadap dampak krisis dalam bidang ekonomi sangat tinggi. Disaat krisis ekonomi yang terjadi tahun 1998, dimana sebagian besar perusahaan mengalami guncangan, namun usaha kecil tetap eksis," ujarnya.
Dijelaskannya, sumber dana bergulir yang berasal dari APBD mulai tahun 2008 senilai Rp 83,8 miliar, tahun 2009 senilai Rp 60,7 miliar, dan tahun 2010 senilai Rp 127 miliar.
"Saat ini masih ada Rp 166 miliar di rekening unit Pengelola Dana Bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan dari jumlah dana yang sudah tersedia Rp 271,57 miliar," terangnya.
Ia menambahkan, penyaluran dana bergulir diharapkan dapat memberikan stimulus agar aktivitas ekonomi di tingkat kelurahan semakin meningkat.(jek)
"Dengan begitu secara kumulatif dana bergulir yang sudah didistribusikan sekitar Rp 119,5 miliar untuk 198 KJK PEMK yang digunakan oleh 49.093 pemanfaat," jelasnya di sela-sela acara penyerahan dana bergulir PEMK kepada 29 KJK di Dinas UMKMP, Kelapagading, Jakarta Utara, Rabu (24/11/2010) kemarin.
Menurutnya, pendistribusian dana bergulir ini pun diharapkan dapat memberikan stimulus agar aktifitas ekonomi ditingkat kelurahaan semakin meningkat.
"Tingkat ketahanan usaha mikro terhadap dampak krisis dalam bidang ekonomi sangat tinggi. Disaat krisis ekonomi yang terjadi tahun 1998, dimana sebagian besar perusahaan mengalami guncangan, namun usaha kecil tetap eksis," ujarnya.
Dijelaskannya, sumber dana bergulir yang berasal dari APBD mulai tahun 2008 senilai Rp 83,8 miliar, tahun 2009 senilai Rp 60,7 miliar, dan tahun 2010 senilai Rp 127 miliar.
"Saat ini masih ada Rp 166 miliar di rekening unit Pengelola Dana Bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan dari jumlah dana yang sudah tersedia Rp 271,57 miliar," terangnya.
Ia menambahkan, penyaluran dana bergulir diharapkan dapat memberikan stimulus agar aktivitas ekonomi di tingkat kelurahan semakin meningkat.(jek)
Dekel Papanggo Bagi 100 Pot Kepada warga
Program penghijauan dengan meletakkan pot tanaman di sisi jalan lingkungan, diharapkan diikuti warga dengan menanam atau meletakkan pot tanaman di tiap halaman rumahnya masing-masing. Bahkan, pihak kelurahan juga telah melakukan sosialisasi kepada warga dan mendapatkan respon yang cukup positif.
Ketua TP-PKK H. Joko Sulantip, yang menyerahkan, gerobok dan tempat sampah itu meminta kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya warga Papanggo, lebih peduli dengan kebersihan. Dengan adanya tong sampah dan gerobok itu, masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya. Selain untuk kebersihan lingkungan sehari-hari, juga dapat memanfaatkannya saat kerja bakti serta bisa membuat lebih asri dan teduh lingkungan.
Lebih lanjut katanya, banyaknya sampah mengakibatkan wilayah kumuh dan kotor. Dengan adanya tempat sampah itu masyarakat akan lebih peduli lagi dengan kebersihan lingkungan. "Anggaran yang dikucurkan berasal dari anggaran Bina Fisik, PPMK Kelurahan Papanggo tahun 2010," katanya. (eko)
Rabu, November 24, 2010
Warga Cilincing Keracunan Nasi Kuning
JAKARTA, MP - Sedikitnya 31 warga Jalan Sungai Tirem, RT 11/02 Marundabaru, Cilincing, Jakarta Utara keracunan setelah menyantap nasi kuning pada sebuah acara syukuran warga, Selasa (23/11) malam. Ke-31 warga yang mengalami keracunan itu, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara untuk mendapatkan perawatan.
Rudiana (21), salah seorang warga yang ikut menjadi korban keracunan setelah menyantap nasi kuning itu menuturkan, ia dan warga lainnya mulai mengalami gejala mual, dan kejang-kejang tak lama setelah menyantap nasi kuning saat acara syukuran 40 hari kelahiran putra dari
Rusdi (37), yang tak lain tetangganya. Beberapa saat setelah menyantap makanan yang dihidangkan keluarga Rusdi, dirinya tiba-tiba saja mengalami mual. Rupanya, gejala mual tak hanya dirasakan Rudiana melainkan juga para tetangga lainnya yang ikut menyantap nasi kuning
yang disajikan keluarga Rusdi.
Karena panik, saat itu, puluhan warga tidak langsung dilarikan ke rumah sakit, melainkan terlebih dahulu mendapatkan pengobatan tradisional dari para perngurus RT/RW setempat. Namun, karena tak kunjung membuahkan hasil, warga bersama pengurus RT/RW akhirnya melarikan ke-31 korban keracunan ke RSUD Koja, Jakarta Utara. “Korban keracunan dilarikan rumah sakit pada Rabu (24/11) dini hari,” ujar Irwansyah, Ketua RW 02, ditemui di RSUD Koja, Rabu (24/11).
Sementara itu, Rusdi yang menggelar syukuran kelahiran 40 hari putranya bernama Ahmad Raisal mengaku, ia dan sang istri, Rasmi (35) telah diperiksa oleh penyidik Polsek Cilincing. Ia mengaku, nasi kuning yang dimasak dan disajikan bagi para tamu undangan sudah dimasak sebagaimana mestinya. “Mungkin, minyak goreng yang digunakan untuk memasak sudah kadaluarsa,” kata Rusdi. Bahkan, dua anak Rusdi, yakni, Ria (14) dan Rian (16) juga ikut menjadi korban keracunan nasi kuning yang disantapnya.
Hingga Rabu siang, sebagian korban keracunan telah meninggalkan rumah sakit dan kembali ke rumahnya masing-masing. Namun, lima korban lainnya yakni, Rian (16), Rusdiana (21), Ria (14), Bagas (4), dan Yuli (9) masih harus menjalani perawatan di rumah sakit. Lantaran
kondisinya masih lemas, ke limanya hingga saat ini masih dirawat dan belum diperbolehkan untuk kembali ke rumahnya masing-masing.
Kapolsek Cilincing, Kompol Tuhana membenarkan adanya sejumlah warga Marunda yang mengalami keracunan. "Ada sekitar 31 orang warga Marunda yang menglami gejala keracunan, namun 2 orang lagi langsung dibawa pulang, karena hanya mengalami gejala ringan. Sementara 29 orang
lainnya sempat dirawat di RSUD Koja," kata Tuhana.
Dijelaskan Tuhana, terkait kejadian tersebut, Rusdi yang selaku tuan rumah dalam acara syukuran telah diperiksa polisi. “Sementara sisa makanan yang masih ada, seperti nasi uduk kuning, orek tempe, kerupuk, dadar telor telah dikumpulkan untuk dilakukan uji laboratorium,” tandasnya. (kos)
Rudiana (21), salah seorang warga yang ikut menjadi korban keracunan setelah menyantap nasi kuning itu menuturkan, ia dan warga lainnya mulai mengalami gejala mual, dan kejang-kejang tak lama setelah menyantap nasi kuning saat acara syukuran 40 hari kelahiran putra dari
Rusdi (37), yang tak lain tetangganya. Beberapa saat setelah menyantap makanan yang dihidangkan keluarga Rusdi, dirinya tiba-tiba saja mengalami mual. Rupanya, gejala mual tak hanya dirasakan Rudiana melainkan juga para tetangga lainnya yang ikut menyantap nasi kuning
yang disajikan keluarga Rusdi.
Karena panik, saat itu, puluhan warga tidak langsung dilarikan ke rumah sakit, melainkan terlebih dahulu mendapatkan pengobatan tradisional dari para perngurus RT/RW setempat. Namun, karena tak kunjung membuahkan hasil, warga bersama pengurus RT/RW akhirnya melarikan ke-31 korban keracunan ke RSUD Koja, Jakarta Utara. “Korban keracunan dilarikan rumah sakit pada Rabu (24/11) dini hari,” ujar Irwansyah, Ketua RW 02, ditemui di RSUD Koja, Rabu (24/11).
Sementara itu, Rusdi yang menggelar syukuran kelahiran 40 hari putranya bernama Ahmad Raisal mengaku, ia dan sang istri, Rasmi (35) telah diperiksa oleh penyidik Polsek Cilincing. Ia mengaku, nasi kuning yang dimasak dan disajikan bagi para tamu undangan sudah dimasak sebagaimana mestinya. “Mungkin, minyak goreng yang digunakan untuk memasak sudah kadaluarsa,” kata Rusdi. Bahkan, dua anak Rusdi, yakni, Ria (14) dan Rian (16) juga ikut menjadi korban keracunan nasi kuning yang disantapnya.
Hingga Rabu siang, sebagian korban keracunan telah meninggalkan rumah sakit dan kembali ke rumahnya masing-masing. Namun, lima korban lainnya yakni, Rian (16), Rusdiana (21), Ria (14), Bagas (4), dan Yuli (9) masih harus menjalani perawatan di rumah sakit. Lantaran
kondisinya masih lemas, ke limanya hingga saat ini masih dirawat dan belum diperbolehkan untuk kembali ke rumahnya masing-masing.
Kapolsek Cilincing, Kompol Tuhana membenarkan adanya sejumlah warga Marunda yang mengalami keracunan. "Ada sekitar 31 orang warga Marunda yang menglami gejala keracunan, namun 2 orang lagi langsung dibawa pulang, karena hanya mengalami gejala ringan. Sementara 29 orang
lainnya sempat dirawat di RSUD Koja," kata Tuhana.
Dijelaskan Tuhana, terkait kejadian tersebut, Rusdi yang selaku tuan rumah dalam acara syukuran telah diperiksa polisi. “Sementara sisa makanan yang masih ada, seperti nasi uduk kuning, orek tempe, kerupuk, dadar telor telah dikumpulkan untuk dilakukan uji laboratorium,” tandasnya. (kos)
80 Kontainer Tak Layak Jalan Ditindak
JAKARTA, MP - Razia terhadap angkutan berat atau kontainer tidak layak jalan kembali digelar Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Rabu (24/11). Sedikitnya 80 kendaraan ditindak dalam kegiatan kali ini.
Dengan rincian 23 kendaraan dikandangkan atau stop operasi dan 57 lainnya ditilang karena tidak memiliki kelengkapan surat. Kepala Dishub DKI, Udar Pristono, menyatakan pada razia kali ini pihaknya terpusat pada angkutan barang berat, peti kemas, dan kontainer yang keluar masuk kantor PT Pelabuhan Indonesia (PT Pelindo) di Pelabuhan Tanjung Priok.
Penertiban dilakukan mulai pukul 10.00 hingga 12.00. Tim penertiban berasal dari Dishub DKI, Organda DKI, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Administrator Pelabuhan Tanjungpriok, dan Kepolisian.
Lebih lanjut dikatakan Pristono, seperti kegiatan sebelumnya, pemeriksaan terhadap kendaraan difokuskan pada kelengkapan dokumen dari kendaraan tersebut. Selain itu, kata Pristono, uji kelaikan jalan seperti kondisi ban, badan kendaraan, rem, dan emisi juga akan dilakukan.
Namun penertiban berdasarkan umur kendaraan belum direncanakan untuk dilakukan pada hari ini. Karena kebijakan tersebut masih dinilai diskriminatif dan dapat dipandang mematikan usaha yang kemampuan modalnya kecil.
Berdasarkan data dari Organda, umur angkutan barang di Pelabuhan Tanjung Priok yang usianya kurang dari 5 tahun hanya 4 persen dari total angkutan 9.187 kendaraan. Sedangkan angkutan yang usianya 10 hingga 15 tahun sebanyak 34 persen, antara 15 tahun dan 20 tahun sebanyak 45 persen, dan diatas 20 tahun ada 6 persen.
Angkutan darat yang masuk dalam data tersebut diantaranya peti kemas 20 feet, peti kemas 40 feet, angkutan barang umum 20 feet, angkutan barang umum 40 feet, angkutan truk engkel, angkutan peti kemas kosong, dan angkutan truk tronton.(jek)
Dengan rincian 23 kendaraan dikandangkan atau stop operasi dan 57 lainnya ditilang karena tidak memiliki kelengkapan surat. Kepala Dishub DKI, Udar Pristono, menyatakan pada razia kali ini pihaknya terpusat pada angkutan barang berat, peti kemas, dan kontainer yang keluar masuk kantor PT Pelabuhan Indonesia (PT Pelindo) di Pelabuhan Tanjung Priok.
Penertiban dilakukan mulai pukul 10.00 hingga 12.00. Tim penertiban berasal dari Dishub DKI, Organda DKI, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Administrator Pelabuhan Tanjungpriok, dan Kepolisian.
Lebih lanjut dikatakan Pristono, seperti kegiatan sebelumnya, pemeriksaan terhadap kendaraan difokuskan pada kelengkapan dokumen dari kendaraan tersebut. Selain itu, kata Pristono, uji kelaikan jalan seperti kondisi ban, badan kendaraan, rem, dan emisi juga akan dilakukan.
Namun penertiban berdasarkan umur kendaraan belum direncanakan untuk dilakukan pada hari ini. Karena kebijakan tersebut masih dinilai diskriminatif dan dapat dipandang mematikan usaha yang kemampuan modalnya kecil.
Berdasarkan data dari Organda, umur angkutan barang di Pelabuhan Tanjung Priok yang usianya kurang dari 5 tahun hanya 4 persen dari total angkutan 9.187 kendaraan. Sedangkan angkutan yang usianya 10 hingga 15 tahun sebanyak 34 persen, antara 15 tahun dan 20 tahun sebanyak 45 persen, dan diatas 20 tahun ada 6 persen.
Angkutan darat yang masuk dalam data tersebut diantaranya peti kemas 20 feet, peti kemas 40 feet, angkutan barang umum 20 feet, angkutan barang umum 40 feet, angkutan truk engkel, angkutan peti kemas kosong, dan angkutan truk tronton.(jek)
Lagi, Rob Hantam Pemukiman Warga Marunda
JAKARTA, MP - Lambannya pembangunan tanggul di wilayah Cilincing, Jakarta Utara mengakibatkan ribuan rumah di kawasan Marunda tepatnya 28 RT , RW 03 dan RW 04 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara terendam rob atau air pasang.
Air yang menggenangni pemukiman warga miskin di pesisir Pantai Cilincing, ketinggan airnya mencapai antara 30 hingga 60 cm.
Air rob mulai terlihat sekitar pukul 10.00 WIB. Selain mengenangi ribuan rumah warga, air juga mengepung wisata pesisir Masjid Al-Alam yang merupakan salah satu dari 12 jalur destinasi wisata pesisir. Bahkan air rob itu juga mengenangi Vihara yang digunakan sebagai rumah penitipan abu jenazah wan Lin Chie, di Kel. Cilincing dengan ketingian air antara 10 hingga 20 cm.
Muhammad Taifur 34 dan Jakar 40 Ketua RT 15/3 dan RT 3/ 4 mengakui kejadian ini bukan yang pertama. Bahkan hampir setiap hari warga Cilincing jalan dan rumahnya terendam air pasang. “Kami berharap Walikota Jakarta Utara secepatnya meninggikan jalan tersebut. Pasalnya, jalan ini merupakan jalan utama warga. Kalau begini tiap aktifitas kami terganggu,”jelas Taifur yang diiakan oleh Jakar.
Dia juga mengungkapkan, banjir rob itu dirasakan warga selama 8 tahun. Namun sampai saat ini belum juga ada tindakan yang berarti dari Pemkot Jakarta Utara dan Pemprov DKI Jakarta. “Kami menuntut, jika tidak segera memperbaiki dan meninggikan jalan dan saluran air dinormalisasi termasuk pengurasan lumpur di Kali Banglio supaya air cepat mengalir” tutur Taifur.
H.Idrus Tokoh Masyarakat Cilincing juga meminta keseriusan Pemko Jakut agar memperhatikan persoalan banjir rob yang terjadi di kawasan Cilincing, terutama dalam melakukan perbaikan infrastruktur. Akibat banjir air pasang Rob, warga pagi itu terpaksa harus berberes-beres. Dari mulai membersihkan sampah-sampah, membuat tanggul depan pintu rumah serta menjaga anak-anak mereka supaya tidak bermain di air pasang. Karena rawan penyakit
Ramadhan, seorang wisatawan warga Tangerang mengaku kecewa datang ke lokasi. Pasalnya, saat dirinya hendak masuk ke area Masjid halamannya sudah dikepung panjir setinggi antara 5 hingga 10 cm. “Saya datang jauh-jauh dari Tangerang bermaksud ingin berziarah di masjid Al-Alam tersebut. Tapi apa saat turun dari mobil langsung ke banjiran,”jelas Ramadhan yang datang bersama rombongan ke Masjid Al-Alam.
Pantauan di lapangan, genangan air yang melanda pesisir Pantai Cilincing, Jakarta Utara itu bukan hanya akses jalur utama. Tapi hampir seluruh jalan di pemukiman juga tergenang air, tingginya genangan itu banyak dimanfaatkan anak-anak kecil untuk berenang didepan rumah.
Lurah Cilincing Tulus Harjo, ketika dikonfirmasi mengakuinya sudah mempersiapkan perahu karet di sekitar lokasi. “Ia memang air pasang menggenangi sebagian rumah penduduk, kami bersama warga sudah berupaya, bahkan kami juga sudah menempatkan sejumlah parahu karet di sekitar lokasi,”jelas Lurah Cilincing.
Air rob juga menganangi Jalan RE Martadinata, ketinggian air mencapai antara 50 hingga 60 cm. Akibatnya pengendara roda dua banyak kendaraannya mogok di jalan karena mesinnya terendam air.(jek)
Air yang menggenangni pemukiman warga miskin di pesisir Pantai Cilincing, ketinggan airnya mencapai antara 30 hingga 60 cm.
Air rob mulai terlihat sekitar pukul 10.00 WIB. Selain mengenangi ribuan rumah warga, air juga mengepung wisata pesisir Masjid Al-Alam yang merupakan salah satu dari 12 jalur destinasi wisata pesisir. Bahkan air rob itu juga mengenangi Vihara yang digunakan sebagai rumah penitipan abu jenazah wan Lin Chie, di Kel. Cilincing dengan ketingian air antara 10 hingga 20 cm.
Muhammad Taifur 34 dan Jakar 40 Ketua RT 15/3 dan RT 3/ 4 mengakui kejadian ini bukan yang pertama. Bahkan hampir setiap hari warga Cilincing jalan dan rumahnya terendam air pasang. “Kami berharap Walikota Jakarta Utara secepatnya meninggikan jalan tersebut. Pasalnya, jalan ini merupakan jalan utama warga. Kalau begini tiap aktifitas kami terganggu,”jelas Taifur yang diiakan oleh Jakar.
Dia juga mengungkapkan, banjir rob itu dirasakan warga selama 8 tahun. Namun sampai saat ini belum juga ada tindakan yang berarti dari Pemkot Jakarta Utara dan Pemprov DKI Jakarta. “Kami menuntut, jika tidak segera memperbaiki dan meninggikan jalan dan saluran air dinormalisasi termasuk pengurasan lumpur di Kali Banglio supaya air cepat mengalir” tutur Taifur.
H.Idrus Tokoh Masyarakat Cilincing juga meminta keseriusan Pemko Jakut agar memperhatikan persoalan banjir rob yang terjadi di kawasan Cilincing, terutama dalam melakukan perbaikan infrastruktur. Akibat banjir air pasang Rob, warga pagi itu terpaksa harus berberes-beres. Dari mulai membersihkan sampah-sampah, membuat tanggul depan pintu rumah serta menjaga anak-anak mereka supaya tidak bermain di air pasang. Karena rawan penyakit
Ramadhan, seorang wisatawan warga Tangerang mengaku kecewa datang ke lokasi. Pasalnya, saat dirinya hendak masuk ke area Masjid halamannya sudah dikepung panjir setinggi antara 5 hingga 10 cm. “Saya datang jauh-jauh dari Tangerang bermaksud ingin berziarah di masjid Al-Alam tersebut. Tapi apa saat turun dari mobil langsung ke banjiran,”jelas Ramadhan yang datang bersama rombongan ke Masjid Al-Alam.
Pantauan di lapangan, genangan air yang melanda pesisir Pantai Cilincing, Jakarta Utara itu bukan hanya akses jalur utama. Tapi hampir seluruh jalan di pemukiman juga tergenang air, tingginya genangan itu banyak dimanfaatkan anak-anak kecil untuk berenang didepan rumah.
Lurah Cilincing Tulus Harjo, ketika dikonfirmasi mengakuinya sudah mempersiapkan perahu karet di sekitar lokasi. “Ia memang air pasang menggenangi sebagian rumah penduduk, kami bersama warga sudah berupaya, bahkan kami juga sudah menempatkan sejumlah parahu karet di sekitar lokasi,”jelas Lurah Cilincing.
Air rob juga menganangi Jalan RE Martadinata, ketinggian air mencapai antara 50 hingga 60 cm. Akibatnya pengendara roda dua banyak kendaraannya mogok di jalan karena mesinnya terendam air.(jek)
Selasa, November 23, 2010
Pengusaha Travel Diperkenalkan Objek Wisata Pesisir
JAKARTA, MP - Kawasan Jakarta Utara memiliki begitu banyak potensi wisata, tapi selama ini masyarakat hanya tahu kalau Jakarta Utara memiliki Taman Impian Jaya Ancol saja. Dengan adanya sosialisasi destinasi wisata pesisir, diharapkan masyarakat luas makin tahu bahwa di wilayah yang dekat dengan pantai ini bisa menjadi tujuan wisata utama.
Demikian disampaikan Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono dihadapan peserta Sosialisasi Destinassi Wisata Pesisir Pengusaha Biro Perjalanan dan Tempat Hiburan di Lobby Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (23/11).
Di Jakarta Utara, kata Walikota, berbagai jenis wisata ada di Jakarta Utara ini, mulai dari wisata alam, bahari, kuliner, belanja, history, budaya, religi, hiburan sampai permaian laut, semua ada disini. Sayangnya masyarakat luas belum tahu karena memang kurang diekspos dan disosialisasikan.
"Karena itu kami dari Pemkot Jakarta Utara menggagas program 12 Destinasi wisata pesisir yang pada tanggal 26 Juli lalu dibuka Gubernur Provinsi DKI Jakarta di Bahtera Jaya," ujar Walikota.
Satu sisi, Walikota menyadari kalau belakangan ini tidak sedikit media massa yang memnadang program 12 destinasi wiasata pesisi dengan sinis karena banyak sarana dan prasaran di obyek wisata tersebut yang masih kurang memadai.
"Kita harus tahu kalau Walikota bukan daerah otonom sehingga masalah anggaran semua ada di provinsi. sehingga ketika kami ajukan anggaran untuk 12 destinasi wisata pesisir bial DPRD tidak menyetujui maka tidak ada. tapi kami pun tidak mau menyerah dan terus berusaha dengan mengajak para stakholeder dan pihak swasta untuk memperbaiki sarana dan prasarana tersebut," tegas Walikota.
Upaya itu, kata Walikota dibuktikan dengan melakukan rehab di kawasan Si Pitung yang diperkirakan akan selesai pada Desember mendatang. Di kawasan Si Pitung sudah dibuat tempat pagelaran sendra tari. Sehingga bagi wisatawan domestik dan mancanegara yang datang bisa mendapat hiburan tambahan.
"Kami juga sedang membangun sekretariat Destinasi wisata pesisir atau pusat informasi wisata pesisir di Sunda Kelapa. dari sini akan ada one stop service, pelayanan untuk semua kebutuhan para wisatwan, mulai hotel, transportasi dan sebagainya," tukas Walikota.
Tujuan program 12 Destinasi Wisata Pesisir ini, lanjut Walikota, untuk memberikan kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan di wilayah Jakarta Utara. Jika seluruh destinasi wisata pesisir bisa dijalankan dengan baik, maka secara tidak langsung perekonomian masyarakat sekitar bisa ikut jalan.
"Mereka bisa menjual souvenir, menjual makanan khas di lokasi wisata yang dituju. Bahkan, perilaku mereka pun lebih baik dan kehidupan mereka juga bisa lebih aman dan damai," kata Walikota.
karena itu pula, Walikota berharap asosiasi pengusaha biro perjalanan dan tempat hiburan dapat membantu dan ikut serta memromosikan 12 Destinasi Wisata Pesisir kepada masyarakat di Jakarta maupun ke luar negeri, sehingga wisata di Jakarta Utara bisa lebih semarak.
Kasudin Pariwisata Jakarta Utara Agustin Grace dalam laporannya menyampaikan sosialisasi wisata pesisir yang di ikuri 100 peserta dari seluruh DKI tersebut dimaksudkan untuk memtivasi para pengusaha biro perjalanan dan tempat hiburan lebih berperan aktif dalam memperomosikan pariwisata. "Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan daerah dan devisa di bidang pariwisata," tukasnya. (jek/eko/kos)
Demikian disampaikan Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono dihadapan peserta Sosialisasi Destinassi Wisata Pesisir Pengusaha Biro Perjalanan dan Tempat Hiburan di Lobby Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (23/11).
Di Jakarta Utara, kata Walikota, berbagai jenis wisata ada di Jakarta Utara ini, mulai dari wisata alam, bahari, kuliner, belanja, history, budaya, religi, hiburan sampai permaian laut, semua ada disini. Sayangnya masyarakat luas belum tahu karena memang kurang diekspos dan disosialisasikan.
"Karena itu kami dari Pemkot Jakarta Utara menggagas program 12 Destinasi wisata pesisir yang pada tanggal 26 Juli lalu dibuka Gubernur Provinsi DKI Jakarta di Bahtera Jaya," ujar Walikota.
Satu sisi, Walikota menyadari kalau belakangan ini tidak sedikit media massa yang memnadang program 12 destinasi wiasata pesisi dengan sinis karena banyak sarana dan prasaran di obyek wisata tersebut yang masih kurang memadai.
"Kita harus tahu kalau Walikota bukan daerah otonom sehingga masalah anggaran semua ada di provinsi. sehingga ketika kami ajukan anggaran untuk 12 destinasi wisata pesisir bial DPRD tidak menyetujui maka tidak ada. tapi kami pun tidak mau menyerah dan terus berusaha dengan mengajak para stakholeder dan pihak swasta untuk memperbaiki sarana dan prasarana tersebut," tegas Walikota.
Upaya itu, kata Walikota dibuktikan dengan melakukan rehab di kawasan Si Pitung yang diperkirakan akan selesai pada Desember mendatang. Di kawasan Si Pitung sudah dibuat tempat pagelaran sendra tari. Sehingga bagi wisatawan domestik dan mancanegara yang datang bisa mendapat hiburan tambahan.
"Kami juga sedang membangun sekretariat Destinasi wisata pesisir atau pusat informasi wisata pesisir di Sunda Kelapa. dari sini akan ada one stop service, pelayanan untuk semua kebutuhan para wisatwan, mulai hotel, transportasi dan sebagainya," tukas Walikota.
Tujuan program 12 Destinasi Wisata Pesisir ini, lanjut Walikota, untuk memberikan kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan di wilayah Jakarta Utara. Jika seluruh destinasi wisata pesisir bisa dijalankan dengan baik, maka secara tidak langsung perekonomian masyarakat sekitar bisa ikut jalan.
"Mereka bisa menjual souvenir, menjual makanan khas di lokasi wisata yang dituju. Bahkan, perilaku mereka pun lebih baik dan kehidupan mereka juga bisa lebih aman dan damai," kata Walikota.
karena itu pula, Walikota berharap asosiasi pengusaha biro perjalanan dan tempat hiburan dapat membantu dan ikut serta memromosikan 12 Destinasi Wisata Pesisir kepada masyarakat di Jakarta maupun ke luar negeri, sehingga wisata di Jakarta Utara bisa lebih semarak.
Kasudin Pariwisata Jakarta Utara Agustin Grace dalam laporannya menyampaikan sosialisasi wisata pesisir yang di ikuri 100 peserta dari seluruh DKI tersebut dimaksudkan untuk memtivasi para pengusaha biro perjalanan dan tempat hiburan lebih berperan aktif dalam memperomosikan pariwisata. "Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan daerah dan devisa di bidang pariwisata," tukasnya. (jek/eko/kos)
Senin, November 22, 2010
PNS Jakut Diminta Tingkatkan Pelayanan
JAKARTA, MP - Kepala Inspektorat Pemkot Adminsitrasi Jakarta Utara Raud Sitanggang mengajak seluruh SKPD dan UKPD lebih meningkatkan pelayanan masyarakat.
"Setiap SKPD dan UKPD agar menyiapkan admintsrasi yang baru dan sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya saat memipin upacara di kantor Pemkot Walikota Jakarta Utara, Senin (22/11).
Lebih penting lagi, katanya, pengawasan terhadap kinerja, pelayanan tidak hanya dilakukan oleh Inspektorat. Tapi juga akan dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta masyarakat.
"Untuk itu, jangan anggap hal peningkatkan kinerja dan pelayanan ini sepele. Karena kita diawasi oleh setiap elemen yang ada di masyarakat. Sedikit saja kinerja dan fungsi pelayanan yang kita lakukan buruk, maka Pemkot Jakarta Utara dinilai buruk. Itu yang harus Anda jaga semua," tandasnya.(jek)
"Setiap SKPD dan UKPD agar menyiapkan admintsrasi yang baru dan sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya saat memipin upacara di kantor Pemkot Walikota Jakarta Utara, Senin (22/11).
Lebih penting lagi, katanya, pengawasan terhadap kinerja, pelayanan tidak hanya dilakukan oleh Inspektorat. Tapi juga akan dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta masyarakat.
"Untuk itu, jangan anggap hal peningkatkan kinerja dan pelayanan ini sepele. Karena kita diawasi oleh setiap elemen yang ada di masyarakat. Sedikit saja kinerja dan fungsi pelayanan yang kita lakukan buruk, maka Pemkot Jakarta Utara dinilai buruk. Itu yang harus Anda jaga semua," tandasnya.(jek)
Jumat, November 19, 2010
Diskotik Berkedok Kafe Marak di Jakut
JAKARTA, MP - Keresahan warga DKI Jakarta terhadap kafe-kafe yang kian banyak, keadaannya pun bisa dibilang liar. Sebanyak 115 kafe liar dengan musik hidup yang hanya mengantongi ijin restoran di wilayah Jakarta Utara, membuat warga resah.
Menurut warga Kebon Bawang IX, Ahmad (39) saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat (19/11), mengatakan, tiap malam kafe tenyata diubah menjadi diskotik sehingga membuat bising dan mengganggu warga. "Sepanjang jalan Bugis, Tanjung Priok ini, ada 11 diskotik yang buka sampai pukul 03.30 malam," ujarnya.
Jadi benar adanya bahwa kafe hanyalah sebagai kedok saja, di dalamnya berada diskotik yang diduga menjadi ajang portitusi tersebut menurut Ahmad sudah dikeluhkan ke pihak Suku Dinas Pariwisata Jakut.
Kepala seksi (Kasie) Industri Pariwisata, Agus Setiawan mengatakan, pihak Sudin Pariwisata Jakarta Utara hanya menangani perijinan sebatas kafetaria, katering dan bakeri. Alasan tersebut dipakai untuk menanggapi keluhan warga soal maraknya diskotik yang menyalahi perijinan"Sejauh ini sudah dilaporkan ke dinas soal maraknya kafe yang menyajikan musik hidup," ujarnya.
Agus menjelaskan, seharusnya Satuan Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan penindakan dan penertiban. "Kafe-kafe yang mengantongi ijin restoran itu sejak dua tahun lalu sudah dibekukan. Kami hanya melakukan monitoring keberadaan diskotik dan kafe," ujar Agus.
Dalam hal lain, soal spa yang juga menyalahi ijin dan menjadi ajang portitusi Sudin Pariwisata Jakarta Utara itu juga mengelak. "Kami hanya melakukan monitoring yang hanya memantau dari luar," ujar Agus kembali.
Menurut Agus, di wilayah Jakarta Utara maraknya kafe yang disertai musik hidup seperti di Jalan Raya Bogasari, Enggano dan Kolong Jembatan Cilincing, Jalan Raya Lodan, Jalan Raya Cilincing dan Rawamalang, diakuinya tidak memiliki ijin.
"Kalau untuk penertiban dan pengawasan dilakukan di dinas. Dari wilayah sudah mengirimkan surat dengan maraknya kafe yang menyalahi ijin. Semua ijin kebanyakan juga dikeluarkan dinas," elaknya.(jek)
Menurut warga Kebon Bawang IX, Ahmad (39) saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat (19/11), mengatakan, tiap malam kafe tenyata diubah menjadi diskotik sehingga membuat bising dan mengganggu warga. "Sepanjang jalan Bugis, Tanjung Priok ini, ada 11 diskotik yang buka sampai pukul 03.30 malam," ujarnya.
Jadi benar adanya bahwa kafe hanyalah sebagai kedok saja, di dalamnya berada diskotik yang diduga menjadi ajang portitusi tersebut menurut Ahmad sudah dikeluhkan ke pihak Suku Dinas Pariwisata Jakut.
Kepala seksi (Kasie) Industri Pariwisata, Agus Setiawan mengatakan, pihak Sudin Pariwisata Jakarta Utara hanya menangani perijinan sebatas kafetaria, katering dan bakeri. Alasan tersebut dipakai untuk menanggapi keluhan warga soal maraknya diskotik yang menyalahi perijinan"Sejauh ini sudah dilaporkan ke dinas soal maraknya kafe yang menyajikan musik hidup," ujarnya.
Agus menjelaskan, seharusnya Satuan Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan penindakan dan penertiban. "Kafe-kafe yang mengantongi ijin restoran itu sejak dua tahun lalu sudah dibekukan. Kami hanya melakukan monitoring keberadaan diskotik dan kafe," ujar Agus.
Dalam hal lain, soal spa yang juga menyalahi ijin dan menjadi ajang portitusi Sudin Pariwisata Jakarta Utara itu juga mengelak. "Kami hanya melakukan monitoring yang hanya memantau dari luar," ujar Agus kembali.
Menurut Agus, di wilayah Jakarta Utara maraknya kafe yang disertai musik hidup seperti di Jalan Raya Bogasari, Enggano dan Kolong Jembatan Cilincing, Jalan Raya Lodan, Jalan Raya Cilincing dan Rawamalang, diakuinya tidak memiliki ijin.
"Kalau untuk penertiban dan pengawasan dilakukan di dinas. Dari wilayah sudah mengirimkan surat dengan maraknya kafe yang menyalahi ijin. Semua ijin kebanyakan juga dikeluarkan dinas," elaknya.(jek)
Puluhan Lurah di Jakut Bakalan Dimutasi
JAKARTA, MP - Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono tidak akan menolerir lurah yang tidak bekerja optimal untuk membenahi wilayahnya guna menghadapi penilaian Adipura. Begitu juga terhadap pihak swasta. Sebab sudah ada kontrak kerja yang sudah ditandatangai untuk menangani sampah di wilayahnya.
"Saya tidak mau mendengar lagi ada lurah yang melempem, acuh dan memble untuk menata wilayahnya yang masih kotor dan tidak tertata. Jika masih ada, saya tidak main-main. Akan saya usulkan untuk dipindah. Begitu juga dengan pihak swasta, bila tidak melakukan tugasnya dengan baik, saya akan berkirim surat kepada gubernur dan akan ditegur langsung," kata Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, Jum'at (19/11).
Pernyataan keras Walikota tersebut terkait hasil laporan pantauan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara terhadap 114 titik pantau Adipura sejak 24, 25, 26 Oktober 2010 lalu di enam kecamatan di Jakarta Utara.
Dari hasil pantauan tersebut, masih banyak saluran terbuka baik makro maupun mikro yang masih kotor penuh dengan sampah. Masih banyak mesin pemilah sampah (komposting) yang tidak difungsikan dengan baik, baik di sekolah, di kantor lurah, dan kecamatan.
"Jika di kantor lurah saja sudah tidak menunjukkan contoh yang baik, karena terlihat kotor, tidak tertata rapi, tidak hijau, bagaimana bisa mengarahkan warga untuk melakukan kebersihan di lingkungan tempat tinggal mereka," tukasnya.
Walikota juga menyayangkan karena dari 31 kelurahan, baru sekitar tiga kelurahan yang sudah menyediakan Bank Sampah. Sedang sisanya sama sekali belum menyediakan Bank Sampah.(jek)
"Saya tidak mau mendengar lagi ada lurah yang melempem, acuh dan memble untuk menata wilayahnya yang masih kotor dan tidak tertata. Jika masih ada, saya tidak main-main. Akan saya usulkan untuk dipindah. Begitu juga dengan pihak swasta, bila tidak melakukan tugasnya dengan baik, saya akan berkirim surat kepada gubernur dan akan ditegur langsung," kata Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, Jum'at (19/11).
Pernyataan keras Walikota tersebut terkait hasil laporan pantauan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara terhadap 114 titik pantau Adipura sejak 24, 25, 26 Oktober 2010 lalu di enam kecamatan di Jakarta Utara.
Dari hasil pantauan tersebut, masih banyak saluran terbuka baik makro maupun mikro yang masih kotor penuh dengan sampah. Masih banyak mesin pemilah sampah (komposting) yang tidak difungsikan dengan baik, baik di sekolah, di kantor lurah, dan kecamatan.
"Jika di kantor lurah saja sudah tidak menunjukkan contoh yang baik, karena terlihat kotor, tidak tertata rapi, tidak hijau, bagaimana bisa mengarahkan warga untuk melakukan kebersihan di lingkungan tempat tinggal mereka," tukasnya.
Walikota juga menyayangkan karena dari 31 kelurahan, baru sekitar tiga kelurahan yang sudah menyediakan Bank Sampah. Sedang sisanya sama sekali belum menyediakan Bank Sampah.(jek)
Kamis, November 18, 2010
Jurnalis Jakut Peduli Qurban di Ancol

Ikatan Wartawan Jakarta Utara melakukan kegiatan perduli dengan sesama dengan membagikan hewan kurban di daerah kumuh dan miskin (Kumis) yang berada di Jalan Kampung Bandan, RT 6/4, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Dalam kegiatan tersebut, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono yang hadir bersama Askesmas Akhyar, Kabag Bintal Mumu Mustahiq, Wakil Camat Pademangan Sunyoto, Lurah Ancol Fredy Setiawan, Danramil Pademangan Kapten Tri Setyo , Kapolsek Pademangan Kompol Wawan.
H.Bambang Sugiyono mengatakan, kegiatan yang dilakukan wartawan Jakarta Utara merupakan keperdulian dengan sesama. “Baru saat ini, ada wartawan yang perduli dan membagikan hewan kurban untuk sesama,” ujar Bambang Sugiyono.
Kegiatan yang digelar oleh wartawan di daerah Kumis, menurut Walikota Jakarta Utara jangan dijadikan masalah. Namun yang terpenting adalah niat untuk berkurban. Walikota pun juga mengatakan apa yang disumbang wartawan jangan dilihat besar kecilnya jumlah hewan kurban.
“Saya bangga dengan apa yang dilakukan wartawan Jakarta Utara, yang memprioritaskan penyaluran hewan kurban untuk kawasan yang selama ini minim mendapat hewan qurban,” katanya.
Kegiatan yang dilakukan wartawan apa yang dilakukan diharapkan Bambang Sugiyono dapat berkesinambungan dan terus dilakukan. “Apa yang dilakukan wartawan, agar setiap tahun menjadi kegiatan rutin,” ujar Walikota.
Sementara itu Chairulsyah Hasibuan, Ketua Panitia Wartawan Jakarta Utara Peduli Qurban, mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu bentuk kepedulian komunitas wartatawan pada momen Idul Adha terhadap warga yang memang membutuhkan. “Kami ini tidak hanya pemburu berita saja, tetapi juga memiliki kepedulian kurban. Oleh karena itu kami memberikan sedikitnya 8 ekor kambing dan satu ekor sapi yang terkumpul dari teman-teman wartawan serta beberapa stake holder di Jakarta Utara
untuk warga Kampung Bandan, Ancol, Pademangan,” katanya.
Ketua RT 6/4, Budi Sarwono, menyambut baik kegiatan sosial ini.”Kami turut senang para wartawan berbagi kepada warga kami dan lebih berbahagia karena ikut hadir Bapak kami H.Bambang Sugiyono yang menengok warganya,”ujar Budi Sarwono. (jek)
Pengumuman Lelang Dikdas Jakut Dipaksakan
JAKARTA, MP - Entah apa yang menjadi pertimbangan panitia lelang Suku Dinas Pendidikan (Sudin Dikdas) Jakarta Utara, hingga pada saat menjelang tutup tahun anggaran yang tinggal dalam hitungan 40 hari masih juga melaksanakan lelang.
Bagaimana tidak sejumlah 26 paket pengadaan barang dan jasa masih juga diumumkan oleh panitia lelang, yang meliputi 20 paket pengadaan, 2 rehab berat, 2 rehab sedang dan 2 paket wisata edukasi. Anggaran yang dikucurkan melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) APBD DKI terkesan dipaksakan dan hanya memenuhi target yang dibebankan kepada Sudin Dikdas Jakarta Utara.
Dua Pekerjaan berat yang dialokasikan untuk rehab berat SDN Kalibaru 03/04 yang dimenangkan PT Ramatindo Pakuan Persada dengan nilai penawaran Rp 978 juta dan SDN Pluit 04 dimenangkan oleh PT Riolita Indah dengan nilai penawaran Rp 993 juta dipersoalkan. Pasalnya dengan tenggat waktu yang sempit yaitu hanya 40 hari kerja diragukan akan dapat diselesaikan. tenggok saja sejumlah pekerjaan rehab sedang yang tengah dilaksanakan oleh rekanan belumlah selesai padahal waktu pekerjaan lebih lama yaitu 90 sampai 120 hari kerja.
Dalam Kesempatan lain, kalangan kontraktor di Jakarta Utara, mendesak Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk segera memanggil Kepala Disdik (Dinas Pendidikan) Propinsi DKI Jakarta, Taufik Yudhi Mulyanto dan Kepala Sukudinas Dikdas (Pendidikan Dasar) Jakarta Utara, Istiyartiningtyas.
Para penyedia jasa rekanan di Pemda tersebut menduga ada sindikasi mafia proyek yang bermain dan mengatur pemenangan diseluruh kegiatan pekerjaan Dikdas Jakut tahun ini ke kontraktor-kontraktor besar yang masuk dalam jaringan. Sehingga, para rekanan yang kecil dan independen tidak dapat menang.
"Peluang kita selalu sulit menang ditiap pekerjaan yang dilelangkan di Dikdas Jakut tahun demi tahun, meski dibuat penawaran teratas maupun terendah selalu kalah, tapi kalau rekanan yang masuk jaringan selalu menang,"ujar A. Mulyadi (40) kepada wartawan. Apalagi, lanjutnya, jangan harap menang jika ada rekanan yang baru dan mencoba keberuntungan di Dikdas Jakut."Jadi harus masuk dulu dalam jaringan sindikasi mafianya, baru bisa dapat proyek,"ketusnya.
Sependapat dengan Mulyadi, kontraktor lain, Tony.S (44) menjelaskan, banyak paket di Dikdas tahun ini dyang dimenangkan oleh perusahaan yang sama."Ada sekitar 1 perusahaan yang menang di 2 lokasi pada tahun ini, maunya jika sudah dapat 1 ya dibagi sama yang lain dong,"tegasnya.
Secara terpisah Ketua LP2AD (Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah), Victor Napitupulu sependapat dengan para kontraktor terkait adanya sindikasi mafia proyek di Dikdas Jakut. Menurutnya, jaringan ini diyakini sudah terbentuk lama dari sistem di Disdik DKI Jakarta."Saya menghimbau Gubernur dapat bersikap tegas untuk memutus rantai ini,"tegasnya.
Ia menambahkan, Gubernur segera menanyakan Taufik Yudhi atas keterlibatan Adang Bunyamin yang disinyalir selaku koordinator pengaturan penetapan pemenang untuk 5 wilayah Dikdas maupun Dikmenti (Pendidikan Menengah Tinggi)."Gubernur harus tanya sama bawahannya, siapa itu Adang Bunyamin? Dan apa kapasitas yang bersangkutan dalam mengintervensi Disdik DKI,"tambahnya.
Victor memaparkan, bila terbukti ada konspirasi antara Taufik Yudhi dan Adang, maka Gubernur segera melaporkan hal ini kepada pihak Kejaksaan atau instiusi penyelidikan lainnya atas dasar kejahatan berjamaah untuk berkolusi menentukan pemenang.
Hingga saat ini, Kadisdik DKI Jakarta Taufik Yudhi, Kasudin Dikdas Jakut Istiyartiningtyas dan Kasie Sapras Dikdas Jakut M.Saiful saat dihubungi terkait dengan Sindikasi adanya mafia proyek di Dikdas Jakut belum bersedia menjawab. (eko)
Bagaimana tidak sejumlah 26 paket pengadaan barang dan jasa masih juga diumumkan oleh panitia lelang, yang meliputi 20 paket pengadaan, 2 rehab berat, 2 rehab sedang dan 2 paket wisata edukasi. Anggaran yang dikucurkan melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) APBD DKI terkesan dipaksakan dan hanya memenuhi target yang dibebankan kepada Sudin Dikdas Jakarta Utara.
Dua Pekerjaan berat yang dialokasikan untuk rehab berat SDN Kalibaru 03/04 yang dimenangkan PT Ramatindo Pakuan Persada dengan nilai penawaran Rp 978 juta dan SDN Pluit 04 dimenangkan oleh PT Riolita Indah dengan nilai penawaran Rp 993 juta dipersoalkan. Pasalnya dengan tenggat waktu yang sempit yaitu hanya 40 hari kerja diragukan akan dapat diselesaikan. tenggok saja sejumlah pekerjaan rehab sedang yang tengah dilaksanakan oleh rekanan belumlah selesai padahal waktu pekerjaan lebih lama yaitu 90 sampai 120 hari kerja.
Dalam Kesempatan lain, kalangan kontraktor di Jakarta Utara, mendesak Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk segera memanggil Kepala Disdik (Dinas Pendidikan) Propinsi DKI Jakarta, Taufik Yudhi Mulyanto dan Kepala Sukudinas Dikdas (Pendidikan Dasar) Jakarta Utara, Istiyartiningtyas.
Para penyedia jasa rekanan di Pemda tersebut menduga ada sindikasi mafia proyek yang bermain dan mengatur pemenangan diseluruh kegiatan pekerjaan Dikdas Jakut tahun ini ke kontraktor-kontraktor besar yang masuk dalam jaringan. Sehingga, para rekanan yang kecil dan independen tidak dapat menang.
"Peluang kita selalu sulit menang ditiap pekerjaan yang dilelangkan di Dikdas Jakut tahun demi tahun, meski dibuat penawaran teratas maupun terendah selalu kalah, tapi kalau rekanan yang masuk jaringan selalu menang,"ujar A. Mulyadi (40) kepada wartawan. Apalagi, lanjutnya, jangan harap menang jika ada rekanan yang baru dan mencoba keberuntungan di Dikdas Jakut."Jadi harus masuk dulu dalam jaringan sindikasi mafianya, baru bisa dapat proyek,"ketusnya.
Sependapat dengan Mulyadi, kontraktor lain, Tony.S (44) menjelaskan, banyak paket di Dikdas tahun ini dyang dimenangkan oleh perusahaan yang sama."Ada sekitar 1 perusahaan yang menang di 2 lokasi pada tahun ini, maunya jika sudah dapat 1 ya dibagi sama yang lain dong,"tegasnya.
Secara terpisah Ketua LP2AD (Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah), Victor Napitupulu sependapat dengan para kontraktor terkait adanya sindikasi mafia proyek di Dikdas Jakut. Menurutnya, jaringan ini diyakini sudah terbentuk lama dari sistem di Disdik DKI Jakarta."Saya menghimbau Gubernur dapat bersikap tegas untuk memutus rantai ini,"tegasnya.
Ia menambahkan, Gubernur segera menanyakan Taufik Yudhi atas keterlibatan Adang Bunyamin yang disinyalir selaku koordinator pengaturan penetapan pemenang untuk 5 wilayah Dikdas maupun Dikmenti (Pendidikan Menengah Tinggi)."Gubernur harus tanya sama bawahannya, siapa itu Adang Bunyamin? Dan apa kapasitas yang bersangkutan dalam mengintervensi Disdik DKI,"tambahnya.
Victor memaparkan, bila terbukti ada konspirasi antara Taufik Yudhi dan Adang, maka Gubernur segera melaporkan hal ini kepada pihak Kejaksaan atau instiusi penyelidikan lainnya atas dasar kejahatan berjamaah untuk berkolusi menentukan pemenang.
Hingga saat ini, Kadisdik DKI Jakarta Taufik Yudhi, Kasudin Dikdas Jakut Istiyartiningtyas dan Kasie Sapras Dikdas Jakut M.Saiful saat dihubungi terkait dengan Sindikasi adanya mafia proyek di Dikdas Jakut belum bersedia menjawab. (eko)
Selasa, November 16, 2010
Pemkot Jakut Bagikan 1200 Kupon Kurban
JAKARTA, MP - Berbagi hewan kurban di Hari Raya Idul Adha bagi sesama yang kurang mampu merupakan amanat dari Allah SWT. Karena itu pula, bagi siapa saja yang dengan suka rela memberikan hewan kurban untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat yang membutuhkannya niscaya akan memperoleh pahala yang besar.
Demikian disampaikan Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono saat memberikan hewan kurban Idul Adha 1431 H secara simbolis kepada delapan perwakilan mustahik di Plaza Barat, Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (16/11).
"Setiap tahun Pemkot Jakarta Utara mengadakan kurban yang diperoleh dari pejabat dan karyawan serta masyarakat yang ingin memberikan kurban. Kita harapkan masyarakat yang mendapatkan kurban merasa senang," ujar Walikota.
Dikatakan Walikota, dibandingkan tahun lalu, jumlah hewan kurban yang dititipkan di kantor Walikota Jakarta Utara lebih sedikit. "Tidak masalah, tapi kita semua berharap agar di tahun mendatang bisa meningkat kembali. Karena dengan bersedekah, kita akan menerima pahala yang baik. Sehingga ke depannya makin tinggi pula dorongan untuk berkurban," tegas walikota.
Ketua Panitia Idul Adha 1431 H Istaryatiningtias melaporkan, hingga Selasa (15/11) sudah ada 21 ekor sapi dan 65 ekor kambing yang dikumpulkan di Kantor Walikota. Selain itu, sudah ada 1.200 kupon yang dibagikan kepada petugas kebersihan, office boy, pengamanan dalam, serta masyarakat kurang mampu.
"Penukaran kupon dengan daging kurban akan dilaksanakan besok pagi di Halaman Plaza Barat, Kantor Walikota Jakarta Utara. Kita harapkan bila masih ada yang memberikan hewan kurban, masyarakat yang belum dapat bisa kita bagikan lagi," tukasnya.
Sebelumnya, tampak antrian panjang masyarakat yang ingin mendapatkan kupon penukaran daging kurban di lantai 6, bagian kesejahteraan sosial. (jack)
Demikian disampaikan Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono saat memberikan hewan kurban Idul Adha 1431 H secara simbolis kepada delapan perwakilan mustahik di Plaza Barat, Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (16/11).
"Setiap tahun Pemkot Jakarta Utara mengadakan kurban yang diperoleh dari pejabat dan karyawan serta masyarakat yang ingin memberikan kurban. Kita harapkan masyarakat yang mendapatkan kurban merasa senang," ujar Walikota.
Dikatakan Walikota, dibandingkan tahun lalu, jumlah hewan kurban yang dititipkan di kantor Walikota Jakarta Utara lebih sedikit. "Tidak masalah, tapi kita semua berharap agar di tahun mendatang bisa meningkat kembali. Karena dengan bersedekah, kita akan menerima pahala yang baik. Sehingga ke depannya makin tinggi pula dorongan untuk berkurban," tegas walikota.
Ketua Panitia Idul Adha 1431 H Istaryatiningtias melaporkan, hingga Selasa (15/11) sudah ada 21 ekor sapi dan 65 ekor kambing yang dikumpulkan di Kantor Walikota. Selain itu, sudah ada 1.200 kupon yang dibagikan kepada petugas kebersihan, office boy, pengamanan dalam, serta masyarakat kurang mampu.
"Penukaran kupon dengan daging kurban akan dilaksanakan besok pagi di Halaman Plaza Barat, Kantor Walikota Jakarta Utara. Kita harapkan bila masih ada yang memberikan hewan kurban, masyarakat yang belum dapat bisa kita bagikan lagi," tukasnya.
Sebelumnya, tampak antrian panjang masyarakat yang ingin mendapatkan kupon penukaran daging kurban di lantai 6, bagian kesejahteraan sosial. (jack)
51 Truk Kontainer Tak Layak Jalan Dirazia
JAKARTA, MP - Dalam rangka memberikan jaminan serta meningkatkan keselamatan para pengguna jalan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), sekitar 65 petugas gabungan yang terdiri dari unsur Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sudin Perhubungan Jakarta Utara, Polda Metro Jaya, TNI-AD, menggelar razia truk kontainer di Jalan Yos Sudarso, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam razia itu petugas berhasil menjaring 51 kontainer yang kedapatan bobrok dan tak layak beroperasi.
Kepala Seksi Pengawas dan Pengendalian, Sudin Perhubungan Jakarta Utara, Syamsul Mirwan mengatakan, razia terhadap kendaraan bobrok ini di titik fokuskan terhadap angkutan berat jenis truk kontainer yang kerap beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/11). Razia tersebut melibatkan 65 petugas gabungan.
"Para petugas gabungan itu dari Dinas Perhubungan DKI, Organda, Administrasi Pelaksana Tanjung Priok, Polda Metro Jaya, dan Ditjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan razia ini rencananya akan dilakukan rutin setiap hari Rabu. Hanya saja, karena Rabu ini bertepatan dengan hari libur Idul Adha, maka itu untuk minggu ini razia akan dilakukan lebih awal pada Selasa.
Dalam razia itu, sambungnya, setiap kontainer diperiksa mulai dari kelengkapan surat administrasi, besar muatan dan dimensi, serta kelayakan jalan. Razia digelar mulai pagi hingga sore hari yang berhasil menjaring 51 kontainer. "Adanya operasi razia ini, diharapkan praktek pemberian izin yang menyimpang maupun praktek pungutan liar, tidak terjadi lagi," katanya.
Dari 51 kontainer yang berhasil dijaring ada 3 kontainer dikenai tilang, 19 kontainer terpaksa dikandangkan karena tak memiliki dokumen lengkap. "Sedangkan 29 kontainer lainnya diserahkan ke petugas Polda Metro Jaya karena tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) alias bodong untuk diproses," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan razia tersebut digelar secara berpindah-pindah nantinya. "Kita juga berkoordinasikan dengan Organda sebagai pihak yang tahu dimana tempat rawan pelanggaran," katanya.
Syamsul mengatakan, saat ini cukup banyak kontainer yang beroperasi sudah tidak layak jalan lagi. Selain itu beban yang diangkut kontainer sudah juga sering overload. "Ini bisa menyebabkan berbagai macam masalah. Seperti rusaknya jalan, meningkatkan kecelakaan, dan kemacetan di jalan tol dan arteri di Jakarta," imbuhnya.
Ketua Organda Jakarta, Sudirman, juga mendukung razia kontainer ini. Sudirman juga mengakui cukup banyak kontainer yang melanggar administrasi, muatan, dan kelayakan sehingga menyebabkan persaingan tidak sehat antar pemilik kontainer. Sebanyak 9000 unit truk kontainer di bawah Organda yang resmi masih harus berhadapan dengan 4000 unit yang tidak resmi dengan pengeluaran investasi lebih murah.
“Dengan adanya razia akan menghilangkan perrsaingan tidak sehat di antara kami. Selain itu umur jalan dan jembatan akan lebih lama,” tutur Sudirman. (cok)
Kepala Seksi Pengawas dan Pengendalian, Sudin Perhubungan Jakarta Utara, Syamsul Mirwan mengatakan, razia terhadap kendaraan bobrok ini di titik fokuskan terhadap angkutan berat jenis truk kontainer yang kerap beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/11). Razia tersebut melibatkan 65 petugas gabungan.
"Para petugas gabungan itu dari Dinas Perhubungan DKI, Organda, Administrasi Pelaksana Tanjung Priok, Polda Metro Jaya, dan Ditjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan razia ini rencananya akan dilakukan rutin setiap hari Rabu. Hanya saja, karena Rabu ini bertepatan dengan hari libur Idul Adha, maka itu untuk minggu ini razia akan dilakukan lebih awal pada Selasa.
Dalam razia itu, sambungnya, setiap kontainer diperiksa mulai dari kelengkapan surat administrasi, besar muatan dan dimensi, serta kelayakan jalan. Razia digelar mulai pagi hingga sore hari yang berhasil menjaring 51 kontainer. "Adanya operasi razia ini, diharapkan praktek pemberian izin yang menyimpang maupun praktek pungutan liar, tidak terjadi lagi," katanya.
Dari 51 kontainer yang berhasil dijaring ada 3 kontainer dikenai tilang, 19 kontainer terpaksa dikandangkan karena tak memiliki dokumen lengkap. "Sedangkan 29 kontainer lainnya diserahkan ke petugas Polda Metro Jaya karena tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) alias bodong untuk diproses," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan razia tersebut digelar secara berpindah-pindah nantinya. "Kita juga berkoordinasikan dengan Organda sebagai pihak yang tahu dimana tempat rawan pelanggaran," katanya.
Syamsul mengatakan, saat ini cukup banyak kontainer yang beroperasi sudah tidak layak jalan lagi. Selain itu beban yang diangkut kontainer sudah juga sering overload. "Ini bisa menyebabkan berbagai macam masalah. Seperti rusaknya jalan, meningkatkan kecelakaan, dan kemacetan di jalan tol dan arteri di Jakarta," imbuhnya.
Ketua Organda Jakarta, Sudirman, juga mendukung razia kontainer ini. Sudirman juga mengakui cukup banyak kontainer yang melanggar administrasi, muatan, dan kelayakan sehingga menyebabkan persaingan tidak sehat antar pemilik kontainer. Sebanyak 9000 unit truk kontainer di bawah Organda yang resmi masih harus berhadapan dengan 4000 unit yang tidak resmi dengan pengeluaran investasi lebih murah.
“Dengan adanya razia akan menghilangkan perrsaingan tidak sehat di antara kami. Selain itu umur jalan dan jembatan akan lebih lama,” tutur Sudirman. (cok)
Senin, November 15, 2010
Warga DHI Desak Pembubaran EZ Parking

Lain lagi dengan tarif parkir truk setiap jamnya diminta Rp 5 ribu. Warga yang melakukan aksi meminta, agar pengelolaan parkir diserahkan ke pihak pemerintah. "Seharusnya sejak tahun 2000 pengelolaan parkir dikelola oleh pihak Badan Perpakiran, agar fasilitas parkir pun diperbaiki," ujar Joko.
Salah satu warga Joko (39), yang turut melakukan aksi unjuk rasa mengatakan, warga protes dengan tarif parkir yang mahal. "Tarif yang dikenakan EZ Parking terlalu mahal, sama dengan tarif parkir di mal," ujarnya.
Selain itu juga, pengelolaan perpakiran yang dikelola EZ parkir tidak memperbaiki jalan komplek yang dijadikan tempat parkir. "Sejak dikelola 10 tahun, jalan di DHI rusak bagaikan kubangan kerbau," keluhnya.
Seharusnya menurut Joko yang mewakili 1260 ruko di komplek DHI mengatakan, dalam sebulan pungutan yang dikutip EZ parkir mencapai Rp 600 juta. Padahal, kondisi jalan di blok II, JJ, dan M kondisinya memperihatinkan.
Warga yang melakukan aksi protes mahalnya tarif parkir, pun memasang spanduk yang bertuliskan warga DHI meminta pihak parking memperbaiki jalan yang selama ini digunakan untuk parkir kendaraan.
Hal senada diutarakan Alfian Rahmat (54). Dia mengatakan, sejak tahun 2000, pungutan telah merugikan penghuni yang seharusnya tidak dipungut biaya. Alasannya,lahan yang dikelolaEZ parkirng tidak memperbaiki jalan yang rusak.
"Kami melakukan aksi damai, untuk meminta pertanggungjawabkan pengelola PT Hustani Cipta Jaya, yang menyerahkan pengelolaan parkir kepada EZ parkir. Selain itu, 80 persen penghuni ruko DHI adalah tinggal di dalam komplek," ujar Alfian yang mewakili warga.
Warga pun sudah mengirimkan surat ke Gubernur DKI dan Walikota Jakarta Utara. Padahal, tarif diungkapkan Joko Hasan, peraturan Gubernur No 48/2004, tentang parkir. "Pengelola EZ parking tidak sesuai dengan kebijakan gubernur," ujar Hasan.
Warga pun mengancam, akan menutup jalan pintu masuk jika pihak EZ parkir tidak menurunkan tarif dan memperbaiki jalan yang rusak. Sementara itu Sutrisno ketua RW 04 Komplek DHI, mengatakan jalan di dalam komplek DHI rusak parah.
"Memang tuntutan warga, tentang pengelolaan parkir diambil alih pemda DKI sudah dikirim surat ke gubernur DKI dan Walikota Jakarta Utara. Tapi belum ada realisasinya hingga saat sekarang," ujarnya. (jack)
Pagar Kantor Walikota Jakut Disesuaikan
JAKARTA, MP - Beberapa hari ini tampak ada yang berbeda di sekitar Kantor Walikota Jakarta Utara yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tepatnya di depan halaman kantor tersebut dibongkar oleh sejumlah pekerja bangunan.
Kondisi bangunan pagar kantor Walikota Jakarta Utara yang kondisinya telah memprihatinkan ini mendapat kucuran dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2010. Bangunan pagar telah mulai dibongkar dan rencananya akan diganti dengan pagar besi dengan ketinggian 2,5 meter.
Kasubag Rumah Tangga, Kantor Walikota Jakarta Utara, Dedi Gondewa, membenarkan pembongkaran pagar itu merupakan bagian dari upaya menyesuaikan kondisi pagar dengan gedung walikota. "Pagar depan kantor telah belasan tahun belum mendapatkan perbaikan, serta karena faktor keamanan," katanya, Senin (15/11).
Pagar depan kantor walikota memang kondisinya telah turun dan sudah tidak kelihatan lagi dari jalan serta adanya penurunan tanah. Upaya Pemkot melakukan pembenahan fisik gedung perkantoran menurut dia telah dianggarkan sejak tahun lalu. Kalau pelaksanaannya agak tertunda lebih disebabkan karena teknis.
Selain pagar untuk mempercantik dan menyesuaikan dengan bangunan gedung yang megah. Di kantor Walikota saat ini juga tengah ada beberapa pembangunan lain seperti, pembangunan kolam resapan, rumah Pompa, Perbaikan atap gedung, dan Perbaikan jalan sisi utara kantor.(eko)
Kondisi bangunan pagar kantor Walikota Jakarta Utara yang kondisinya telah memprihatinkan ini mendapat kucuran dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2010. Bangunan pagar telah mulai dibongkar dan rencananya akan diganti dengan pagar besi dengan ketinggian 2,5 meter.
Kasubag Rumah Tangga, Kantor Walikota Jakarta Utara, Dedi Gondewa, membenarkan pembongkaran pagar itu merupakan bagian dari upaya menyesuaikan kondisi pagar dengan gedung walikota. "Pagar depan kantor telah belasan tahun belum mendapatkan perbaikan, serta karena faktor keamanan," katanya, Senin (15/11).
Pagar depan kantor walikota memang kondisinya telah turun dan sudah tidak kelihatan lagi dari jalan serta adanya penurunan tanah. Upaya Pemkot melakukan pembenahan fisik gedung perkantoran menurut dia telah dianggarkan sejak tahun lalu. Kalau pelaksanaannya agak tertunda lebih disebabkan karena teknis.
Selain pagar untuk mempercantik dan menyesuaikan dengan bangunan gedung yang megah. Di kantor Walikota saat ini juga tengah ada beberapa pembangunan lain seperti, pembangunan kolam resapan, rumah Pompa, Perbaikan atap gedung, dan Perbaikan jalan sisi utara kantor.(eko)
Warga Komplek DHI Kapuk Muara Demo Tuntut EZ Parking

Menurut Alfian Rahmat (54) yang mewakili warga, mengatakan bahwa sejak tahun 2000, pungutan telah merugikan penghuni. Sebab, lahan yang dikelola tidak memperbaiki jalan yang semestinya diperbaiki. "Kami melakukan aksi damai, untuk meminta pertanggungjawabkan pengelola PT Hustani Cipta Jaya, yang menyerahkan pengelolaan parkir kepada EZ parkir.
Padahal, 80 persen penghuni ruko DHI adalah tinggal di dalam komplek DHI," ujar Alfian yang mewakili warga. Diungkapkan Alfian, para warga DHI setiap bulannya, menyetor menyetorkan uang iuran sebesar Rp 75 ribu. Penghuni komplek DHI sebanyak 1260 ruko, kalau dikalikan iuran warga mencapai Rp 94,5 juta. Bahkan pungutan parkir yang dikelola EZ parking, yang tidak mendapat persetujuan warga mendapat restribusi mencapai Rp 400 hingga mencapai 600 juta. Pengelola parkir, mendapat pungutan parkir mencapai Rp 20 juta perharinya.
Padahal warga, melakukan perbaiki jalan dengan swadaya sendiri. "Warga pun sudah dimintai uang Rp 1 juta, dengan alasan untuk memperbaiki jalan. Kenyataanya tidak ada perbaikan jalan," ujarnya. Begitu juga dengan pernyataan Hasan (45), jalan diperbaiki warga karena tergenang air hingga akibatnya berlubang.
"Kalau musim penghujan datang, banjir menerpa warga komplek DHI," ujarnya. Warga yang kesal dengan kondisi jalan yang berlubang, akibatnya memperbaiki jalan dengan swadaya yang masing-masing warga mengeluarkan kocek sebesar Rp 3.5 juta. Warga pun setiap musim penghujan, drainase saluran air pun buruk hingga banjir merusak jalan. Warga pun sudah mengirimkan surat ke Gubernur DKI dan Walikota Jakarta Utara.
Sementara itu Lurah Ronny Jarpiko saat dikonfirmasi, mengatakan sudah memediasi keluhan warga tersebut. "Memang warga sudah menyampaikan keluhannya. Namun pihak pemerintah belum dapat melakukan upaya meminta pihak pengembang, yang belum diserahkan ke BP Parkir," ujarnya. (jack)
Jumat, November 12, 2010
Wali Kota Bantah Mutasi Istri Gayus
JAKARTA, MP - Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono membantah telah menerima Milana Anggraeni—istri tersangka kasus mafia pajak, Gayus Halomoan Tambunan—sebagai salah seorang staf di Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Penerimaan pegawai bukan wewenang wali kota, tetapi wewenang Badan Kepegawaian Daerah," kata Bambang dalam pesan singkatnya, Jumat (12/11).
Penegasan Bambang disampaikan berkaitan dengan munculnya pertanyaan mengapa Pemerintah Kota Jakarta Utara mau menerima pegawai yang sudah terbukti indisipliner. Milana atau yang biasa disapa Rani, tercatat sering kali membolos pada lima bulan terakhir. "Saya benar-benar tidak tahu menahu masalah kepegawaian ini. Saya juga tidak pernah bertemu dengan istri Gayus atau Rani ini," tegas Bambang.
Sekitar empat bulan lalu Rani pernah menghadap Camat Kelapa Gading untuk diizinkan pindah sebagai staf Kecamatan Kelapa Gading. Alasannya, agar kantornya berada didekat rumah. Jupan Royter Tampubolon, Camat Kelapa Gading, waktu itu menyetujui menerima Rani karena melihat nilai dan kondite kerja Rani yang waktu itu masih tercatat baik. (cok)
Penegasan Bambang disampaikan berkaitan dengan munculnya pertanyaan mengapa Pemerintah Kota Jakarta Utara mau menerima pegawai yang sudah terbukti indisipliner. Milana atau yang biasa disapa Rani, tercatat sering kali membolos pada lima bulan terakhir. "Saya benar-benar tidak tahu menahu masalah kepegawaian ini. Saya juga tidak pernah bertemu dengan istri Gayus atau Rani ini," tegas Bambang.
Sekitar empat bulan lalu Rani pernah menghadap Camat Kelapa Gading untuk diizinkan pindah sebagai staf Kecamatan Kelapa Gading. Alasannya, agar kantornya berada didekat rumah. Jupan Royter Tampubolon, Camat Kelapa Gading, waktu itu menyetujui menerima Rani karena melihat nilai dan kondite kerja Rani yang waktu itu masih tercatat baik. (cok)
Camat Kelapa Gading Tak Kenal Istri Gayus
JAKARTA, MP — Camat Kelapa Gading Jupan Royter Tampubolon membantah kabar yang menyebutkan Milana Anggraeni—istri tersangka Gayus Halomoan Tambunan—kini telah pindah kerja ke kantor Kecamatan Kelapa Gading. "Tidak benar itu. Dia belum bekerja di sini," kata Jupan saat dihubungi, Jumat (12/11).
Jupan mengakui, sekitar empat bulan yang lalu ada seorang perempuan menghadap untuk mutasi ke Kelapa Gading. Alasannya karena lokasi rumah perempuan itu berada di wilayah Kelapa Gading. "Waktu saya lihat curriculum vitae dia, ternyata bagus sekali. Nilai indeks prestasi dia 3,4. Dia juga lulusan Universitas Indonesia," kata Jupan.
Sewaktu wawancara, wanita itu mengatakan mempunyai dua anak dan suaminya bekerja di Departemen Keuangan. Melihat daftar riwayat hidup yang baik, Jupan akhirnya menyetujui wanita yang disapa Rani itu untuk dipindahkan ke Kecamatan Kelapa Gading. "Posisi saya hanya memberikan rekomendasi, sedangkan yang memutuskan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta," ujar Jupan.
Setelah mendapat rekomendasi itu, Rani pun keluar dari ruang kerja Jupan. Beberapa saat kemudian, Jupan bertemu lagi dengan Rani. Saat bertemu itu, Jupan mencoba memberikan pesan moral kepada Rani. "Suami kamu kan bekerja di Departemen Keuangan, bilangin dia, jangan mudah tergoda uang seperti Gayus. Eh, ternyata Rani bilang, 'saya istri Gayus, Pak'," kata Jupan sambil tertawa mengenang peristiwa itu.
Namun, Jupan berkata dia mencoba profesional. "Saya langsung minta maaf. Tetapi saya bilang juga apa yang dilakukan Gayus tidak benar, dan saya tetap memberikan rekomendasi saya karena yang bermasalah adalah suami dia," ungkap Jupan. (red/*kcm)
Jupan mengakui, sekitar empat bulan yang lalu ada seorang perempuan menghadap untuk mutasi ke Kelapa Gading. Alasannya karena lokasi rumah perempuan itu berada di wilayah Kelapa Gading. "Waktu saya lihat curriculum vitae dia, ternyata bagus sekali. Nilai indeks prestasi dia 3,4. Dia juga lulusan Universitas Indonesia," kata Jupan.
Sewaktu wawancara, wanita itu mengatakan mempunyai dua anak dan suaminya bekerja di Departemen Keuangan. Melihat daftar riwayat hidup yang baik, Jupan akhirnya menyetujui wanita yang disapa Rani itu untuk dipindahkan ke Kecamatan Kelapa Gading. "Posisi saya hanya memberikan rekomendasi, sedangkan yang memutuskan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta," ujar Jupan.
Setelah mendapat rekomendasi itu, Rani pun keluar dari ruang kerja Jupan. Beberapa saat kemudian, Jupan bertemu lagi dengan Rani. Saat bertemu itu, Jupan mencoba memberikan pesan moral kepada Rani. "Suami kamu kan bekerja di Departemen Keuangan, bilangin dia, jangan mudah tergoda uang seperti Gayus. Eh, ternyata Rani bilang, 'saya istri Gayus, Pak'," kata Jupan sambil tertawa mengenang peristiwa itu.
Namun, Jupan berkata dia mencoba profesional. "Saya langsung minta maaf. Tetapi saya bilang juga apa yang dilakukan Gayus tidak benar, dan saya tetap memberikan rekomendasi saya karena yang bermasalah adalah suami dia," ungkap Jupan. (red/*kcm)
Kamis, November 11, 2010
Empat WNA Terjaring OYK di Apartemen MOI
JAKARTA, MP - Operasi Yustisi yang digelar Dinas Kependudukan Jakarta Utara, Kamis (11/11), berhasil menjaring empat Warga Negara Asing (WNA) di apartemen mewah di Mal of Indonesia (MOI), Kelapa Gading.
Ke-empat WNA tersebut terdiri dari dua warga Australia dan dua warga Korea Selatan. Setelah didata, langsung diserahkan kepada pihak imigrasi untuk penanganan lebih lanjut.
Secara keseluruhan, OYK yang digelar di Kelurahan Kelapagading Barat, petugas berhasil menjaring sebanyak 112 orang. Dari jumlah itu, petugas hanya memeriksa sebanyak 92 orang.
Dari jumlah tersebut, 52 orang yang menghadiri persidangan serta sembilan yang tidak menghadiri persidangan dinyatakan bersalah dan dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP), karena diduga melanggar ketentuan dengan tidak memiliki kartu identitas atau KTP DKI Jakarta.
Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Utara, Edison Sianturi mengatakan, dipilihnya kawasan Kelapagading Barat sebagai lokasi OYK karena kawasan tersebut diyakini sebagai kawasan yang banyak didiami oleh pera pendatang.
Ditambahkan Edison, Kelurahan Kelapagading Barat menjadi lokasi OYK putaran ke-empat yang digelar di wilayah Jakarta Utara.
Sebelumnya, OYK digelar di Kecamatan Penjaringan, Pademangan dan Kelurahan Sunteragung.
“Setelah kami lakukan sebanyak empat putaran, OYK berhasil menjaring sekitar 1.200 orang dan harus mengikuti sidang tipiring,” tandasnya.
Sementara itu, OYK yang digelar di wilayah Jakarta Barat kali ini di pusatkan di Kelurahan Tamansari dan Kelurahan Maphar, Kecamatan Tamansari.
Hasilnya, petugas berhasil menjaring sebanyak 188 warga, salah seorang diantaranya merupakan WNA asal Taiwan bernama Liu Xi Dan (25).
Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Barat, Ahmad Fauzi menuturkan, dari 188 orang yang terjaring, sebanyak 176 di antaranya dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP).
Dari hasil sidang tipiring yang langsung digelar saat itu juga, diperoleh denda sebesar Rp 3.350.000. "Satu WNA yang terjaring penanganannya kami serahkan ke pihak Imigrasi," kata Ahmad Fauzi. (jek)
Ke-empat WNA tersebut terdiri dari dua warga Australia dan dua warga Korea Selatan. Setelah didata, langsung diserahkan kepada pihak imigrasi untuk penanganan lebih lanjut.
Secara keseluruhan, OYK yang digelar di Kelurahan Kelapagading Barat, petugas berhasil menjaring sebanyak 112 orang. Dari jumlah itu, petugas hanya memeriksa sebanyak 92 orang.
Dari jumlah tersebut, 52 orang yang menghadiri persidangan serta sembilan yang tidak menghadiri persidangan dinyatakan bersalah dan dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP), karena diduga melanggar ketentuan dengan tidak memiliki kartu identitas atau KTP DKI Jakarta.
Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Utara, Edison Sianturi mengatakan, dipilihnya kawasan Kelapagading Barat sebagai lokasi OYK karena kawasan tersebut diyakini sebagai kawasan yang banyak didiami oleh pera pendatang.
Ditambahkan Edison, Kelurahan Kelapagading Barat menjadi lokasi OYK putaran ke-empat yang digelar di wilayah Jakarta Utara.
Sebelumnya, OYK digelar di Kecamatan Penjaringan, Pademangan dan Kelurahan Sunteragung.
“Setelah kami lakukan sebanyak empat putaran, OYK berhasil menjaring sekitar 1.200 orang dan harus mengikuti sidang tipiring,” tandasnya.
Sementara itu, OYK yang digelar di wilayah Jakarta Barat kali ini di pusatkan di Kelurahan Tamansari dan Kelurahan Maphar, Kecamatan Tamansari.
Hasilnya, petugas berhasil menjaring sebanyak 188 warga, salah seorang diantaranya merupakan WNA asal Taiwan bernama Liu Xi Dan (25).
Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Barat, Ahmad Fauzi menuturkan, dari 188 orang yang terjaring, sebanyak 176 di antaranya dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP).
Dari hasil sidang tipiring yang langsung digelar saat itu juga, diperoleh denda sebesar Rp 3.350.000. "Satu WNA yang terjaring penanganannya kami serahkan ke pihak Imigrasi," kata Ahmad Fauzi. (jek)
Rabu, November 10, 2010
Tanggulangi Rob, DKI Butuh Anggaran Rp 20 Miliar
JAKARTA, MP - Untuk mengatasi rob atau air pasang laut yang kerap menerjang kawasan pesisir Jakarta Utara, Pemprov DKI Jakarta membutuhkan dana sebesar Rp 20 miliar yang akan digunakan untuk penanggulangan pantai di empat kawasan di Jakarta Utara yakni, Marunda, Cilincing, Kamalmuara serta Jalan RE Martadinata. Dalam RAPBD DKI 2011, dianggarkan sebsar Rp 5 miliar untuk penanggulangan empat pantai tersebut. Padahal, untuk mengatasi rob di kawasan itu, dibutuhkan dana sedikitnya Rp 20 miliar dalam satu tahun. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan mengajukan penambahan anggaran penanggulangan pantai sebesar Rp 15 mililar dalam pembahasan RAPBD DKI 2011 dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Usai mengunjungi kawasan Marunda, Cilincing serta Pintu Air Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto menyatakan, ketiga kawasan itu belum bisa menyelesaikan permasalahan rob hingga saat ini. Agar permasalahan rob dapat teratasi, Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran untuk program penanggulangan sebesar Rp 5 miliar. Bahkan, untuk Jalan RE Martadinata, rencananya akan dilakukan pemasangan turap sepanjang 180 meter.
“Saya sudah menanyakan kepada Dinas PU, bagaimana agar pantai utara dan masyarakatnya dapat terbebas dari bencana rob. Ternyata dibutuhkan biaya kurang lebih Rp 20 miliar. Sedangkan yang kami anggarkan dalam RAPBD DKI 2011 hanya sebesar Rp 5 miliar,” ujar Prijanto, Rabu (10/11).
Untuk itu, Dinas PU DKI Jakarta diminta untuk menyampaikan kebutuhan ini agar disampaikan kepada dewan. Bila perlu, dikatakan Prijanto, program-program pembangunan lain yang masih bisa ditunda, atau tidak bersifat prioritas agar ditunda terlebih dahulu pelaksanaannya. “Kalau ada program yang dapat ditunda ya tunda saja. Saya bertekad penanggulan di empat kawasan ini harus selesai pada tahun anggaran 2011. Karena ini sangat penting. Rob juga merupakan bentuk bencana juga yang menjadi tanggung jawab yang harus ditangani eksekutif dan legislatif,” tandasnya.
Saat mengunjungi Pintu Air Pasar Ikan, dijelaskan Prijanto, telah dilakukan penguatan tanggul dengan pembuatan dinding baru di depan dinding yang lama sepanjang 390 meter. Ketahanan tanggul itu mencapai 50 tahun dengan sheet pile yang telah ditanam sedalam 17 meter di bawah kedalaman air. Saat ini, penguatan dinding tanggul hampir rampung dan hanya menyisakan pembuatan kepala tanggul saja.
Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo mengatakan, Dinas PU DKI Jakarta secepatnya akan bertemu dengan Komisi C DPRD DKI Jakarta untuk membahas proyeksi anggaran tersebut. Dalam pertemuan yang direncanakan berlangsung Kamis (11/11) esok, Ery akan menyampaikan usulan penambahan anggaran di pos anggaran penanggulangan pantai. “Besok saya akan bertemu dengan Komisi C. Nanti akan saya sampaikan kebutuhan ini kepada dewan. Mudah-mudahan bisa disetujui,” kata Ery. (jack)
Usai mengunjungi kawasan Marunda, Cilincing serta Pintu Air Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto menyatakan, ketiga kawasan itu belum bisa menyelesaikan permasalahan rob hingga saat ini. Agar permasalahan rob dapat teratasi, Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran untuk program penanggulangan sebesar Rp 5 miliar. Bahkan, untuk Jalan RE Martadinata, rencananya akan dilakukan pemasangan turap sepanjang 180 meter.
“Saya sudah menanyakan kepada Dinas PU, bagaimana agar pantai utara dan masyarakatnya dapat terbebas dari bencana rob. Ternyata dibutuhkan biaya kurang lebih Rp 20 miliar. Sedangkan yang kami anggarkan dalam RAPBD DKI 2011 hanya sebesar Rp 5 miliar,” ujar Prijanto, Rabu (10/11).
Untuk itu, Dinas PU DKI Jakarta diminta untuk menyampaikan kebutuhan ini agar disampaikan kepada dewan. Bila perlu, dikatakan Prijanto, program-program pembangunan lain yang masih bisa ditunda, atau tidak bersifat prioritas agar ditunda terlebih dahulu pelaksanaannya. “Kalau ada program yang dapat ditunda ya tunda saja. Saya bertekad penanggulan di empat kawasan ini harus selesai pada tahun anggaran 2011. Karena ini sangat penting. Rob juga merupakan bentuk bencana juga yang menjadi tanggung jawab yang harus ditangani eksekutif dan legislatif,” tandasnya.
Saat mengunjungi Pintu Air Pasar Ikan, dijelaskan Prijanto, telah dilakukan penguatan tanggul dengan pembuatan dinding baru di depan dinding yang lama sepanjang 390 meter. Ketahanan tanggul itu mencapai 50 tahun dengan sheet pile yang telah ditanam sedalam 17 meter di bawah kedalaman air. Saat ini, penguatan dinding tanggul hampir rampung dan hanya menyisakan pembuatan kepala tanggul saja.
Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo mengatakan, Dinas PU DKI Jakarta secepatnya akan bertemu dengan Komisi C DPRD DKI Jakarta untuk membahas proyeksi anggaran tersebut. Dalam pertemuan yang direncanakan berlangsung Kamis (11/11) esok, Ery akan menyampaikan usulan penambahan anggaran di pos anggaran penanggulangan pantai. “Besok saya akan bertemu dengan Komisi C. Nanti akan saya sampaikan kebutuhan ini kepada dewan. Mudah-mudahan bisa disetujui,” kata Ery. (jack)
PSK Digaruk di Lokasi 12 Destinasi Pesisir
JAKARTA, MP - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Cilincing, melakukan razia PSK (Pekerja Seks Komersial) di tiga lokasi tempat destinasi 12 wisata pesisir. Sebanyak 50 anggota Satpol PP dan 3 petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Rabu (10/11) menangkap 35 PSK.
Menurut Dedi Wakil Camat Cilincing, ketiga lokasi yang dijadikan tempat mangkal PSK merupakan jalur destinasi pesisir. "Lokasi yang dirazia, merupakan jalur wisata pesisir. Selain itu juga, razia sudah yang kedua kali dilakukan. Razia dilakukan untuk menegakkan perda 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum," ujarnya.
"Sebelumnya bulan september sudah dilakukan razia PSK. Sebanyak 65 wanita diamankan dan dikirim ke Panti Sosial Cipayung," jelasnya.
Ketiga lokasi tersebut yakni Rusun Marunda dekat masjid Al Alam ditangkap sebanyak 8 PSK, Polimer Jalan Raya Cilincing 12 PSK dan Tanah Merdeka pangkalan truk 20 PSK.(kos)
Menurut Dedi Wakil Camat Cilincing, ketiga lokasi yang dijadikan tempat mangkal PSK merupakan jalur destinasi pesisir. "Lokasi yang dirazia, merupakan jalur wisata pesisir. Selain itu juga, razia sudah yang kedua kali dilakukan. Razia dilakukan untuk menegakkan perda 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum," ujarnya.
"Sebelumnya bulan september sudah dilakukan razia PSK. Sebanyak 65 wanita diamankan dan dikirim ke Panti Sosial Cipayung," jelasnya.
Ketiga lokasi tersebut yakni Rusun Marunda dekat masjid Al Alam ditangkap sebanyak 8 PSK, Polimer Jalan Raya Cilincing 12 PSK dan Tanah Merdeka pangkalan truk 20 PSK.(kos)
Pembangunan Pintu Air Terhambat Pembebasan Lahan
JAKARTA, MP - Agar pembangunan Pintu Air Pasang Surut Cilincing di Kali Banglio, Jakarta Utara dapat direalisasikan, Pemprov DKI Jakarta berharap, pembebasan pemukiman warga yang berada di atas bantaran kali itu dapat rampung tahun ini juga. Sebagaimana diketahui, pembangunan pintu air ini salah satunya bertujuan mencegah terjadinya banjir rob atau air pasang laut yang kerap menerjang kawasan pesisir Jakarta Utara. Terlebih, pembangunan pintu air ini telah ditenderkan dan sudah ditetapkan pemenangnya. Sayangnya, karena belum menemukan titik temu soal pembebasan lahan pemukiman di sekitar Kali Banglio, menyebabkan proyek ini akan dialihkan pada tahun anggaran 2011 mendatang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto menungkapkan, pintu air pasang surut sepanjang 40 meter dan dilengkapi pompa air akan dibangun di muara Kali Banglio. “Pembangunan pintu air ini sudah diprogramkan dalam APBD DKI 2010, sayangnya masih belum sepakat dengan pembebasan beberapa bangunan rumah di sekitar lokasi,” ujar Prijanto saat mengunjungi kawasan muara Kali Banglio, Jakarta Utara, Rabu (10/11).
Untuk keperluan pembangunan pintu air itu, sambung Prijanto, hanya diperlukan pembebasan dua pos keamanan laut dan pos polisi air serta satu rumah warga. Namun, karena kontraktor pemenang tender membutuhkan kondisi aman untuk pengerjaan proyek itu, maka dibutuhkan ruangan kosong sepanjang 20 meter ke kiri dan ke kanan kali tersebut.
“Untuk keperluan ruangan pengerjaan proyek itu diperlukan kerelaan masyarakat untuk pergi dan mau dibeli rumahnya. Kata camat di sini, mereka sudah bersedia pergi asal ada ganti rugi. Saya pikir itu hal wajar, karena mereka membangun rumah pakai uang. Jadi tawar saja,” kata Prijanto.
Untuk itu, dirinya mendesak Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Ery Basworo dan Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono yang turut mendampingnya dalam tinjuan tersebut, untuk melakukan koordinasi dengan dua institusi yaitu TNI Angkatan Laut serta Polda Metro Jaya dalam pemindahan pos mereka, serta negosiasi harga ganti rugi pembebasan rumah warga yang terkena proyek.
Pembebasan seluruh rumah dalam pemukiman warga dan dua pos tersebut, ditegaskan Prijanto, harus sudah rampung pada akhir tahun anggaran 2010. Sehingga pada tahun 2011, pembangunan pintu air sudah bisa dilakukan.
Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo menyatakan, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi dengan dua institusi yang pos dinasnya terkenya proyek pembangunan pintu air ini. Secara lisan, dikatakan Ery, kedua institusi itu bersedia memindahkan pos dinasnya ke tempat pelelangan ikan Cilincing. “Tapi nanti untuk lebih resmi, kami akan buatkan surat permohonan kepada dua institusi tersebut,” papar Ery.
Hal yang sama juga diungkapkan Bambang Sugiyono yang mengatakan, pihaknya bersama-sama dengan camat dan dewan kelurahan setempat akan melakukan musyawarah dengan warga untuk menentukan harga ganti rugi yang pantas. “Secepatnya kami akan membahas hal ini dengan warga. Mudah-mudahan segera menemukan harga yang pantas,” jelas Bambang.
Kasie Pengendalian Banjir Dinas PU DKI Jakarta, Wagiman mengatakan, program pengendalian banjir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2010, PU DKI mengalokasikan anggaran untuk penanggulan Tanggul Marunda, Tanggul Pantai Krematorium Cilincing dan pembangunan Pintu Air Pasang Surut Cilincing. Ketiganya merupakan satu paket proyek penanggulan yang dianggarkan sebesar Rp 20 miliar dan harus rampung akhir tahun 2010.
Untuk pengerjaan penanggulan Tanggul Marunda, telah diselesaikan sebanyak 50 persen, karena hanya dibangun pengamanan tanggul sepanjang enam meter dari dinding tanggul dengan menggunakan tetra pot atau batu belah. Sedangkan penanggulan di Tanggul Pantai Krematorium Cilincing akan dibangun sheet pile sepanjang 264 meter. Pengerjaannya juga sudah mencapai 50 persen dan dipastikan dua proyek penanggulanan ini bisa selesai pada pertengahan Desember tahun ini.
Namun, untuk proyek pembangunan Pintu Air Pasang Surut Cilincing senilai Rp 3,5 miliar akan ditunda pengerjaannya. Karena sebanyak 37 KK yang rumahnya terkena proyek masih bertahan dan tidak mau direlokasi. Padahal, keberadaan pintu air tersbut sangat penting untuk menanggulangi banjir rob yang bisa mencapai 1-2 kilometer sepanjang Jalan Inspeksi Cakung Drain. “Kami akan tunda pelaksanaan proyek itu. Dan dananya dialihkan untuk pembangunan sheet pile di Jalan RE Martadinata sepanjang 180 meter. Letaknya disebelah jalan yang amblas. Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai,” tandasnya. (red/*bj)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto menungkapkan, pintu air pasang surut sepanjang 40 meter dan dilengkapi pompa air akan dibangun di muara Kali Banglio. “Pembangunan pintu air ini sudah diprogramkan dalam APBD DKI 2010, sayangnya masih belum sepakat dengan pembebasan beberapa bangunan rumah di sekitar lokasi,” ujar Prijanto saat mengunjungi kawasan muara Kali Banglio, Jakarta Utara, Rabu (10/11).
Untuk keperluan pembangunan pintu air itu, sambung Prijanto, hanya diperlukan pembebasan dua pos keamanan laut dan pos polisi air serta satu rumah warga. Namun, karena kontraktor pemenang tender membutuhkan kondisi aman untuk pengerjaan proyek itu, maka dibutuhkan ruangan kosong sepanjang 20 meter ke kiri dan ke kanan kali tersebut.
“Untuk keperluan ruangan pengerjaan proyek itu diperlukan kerelaan masyarakat untuk pergi dan mau dibeli rumahnya. Kata camat di sini, mereka sudah bersedia pergi asal ada ganti rugi. Saya pikir itu hal wajar, karena mereka membangun rumah pakai uang. Jadi tawar saja,” kata Prijanto.
Untuk itu, dirinya mendesak Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Ery Basworo dan Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono yang turut mendampingnya dalam tinjuan tersebut, untuk melakukan koordinasi dengan dua institusi yaitu TNI Angkatan Laut serta Polda Metro Jaya dalam pemindahan pos mereka, serta negosiasi harga ganti rugi pembebasan rumah warga yang terkena proyek.
Pembebasan seluruh rumah dalam pemukiman warga dan dua pos tersebut, ditegaskan Prijanto, harus sudah rampung pada akhir tahun anggaran 2010. Sehingga pada tahun 2011, pembangunan pintu air sudah bisa dilakukan.
Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo menyatakan, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi dengan dua institusi yang pos dinasnya terkenya proyek pembangunan pintu air ini. Secara lisan, dikatakan Ery, kedua institusi itu bersedia memindahkan pos dinasnya ke tempat pelelangan ikan Cilincing. “Tapi nanti untuk lebih resmi, kami akan buatkan surat permohonan kepada dua institusi tersebut,” papar Ery.
Hal yang sama juga diungkapkan Bambang Sugiyono yang mengatakan, pihaknya bersama-sama dengan camat dan dewan kelurahan setempat akan melakukan musyawarah dengan warga untuk menentukan harga ganti rugi yang pantas. “Secepatnya kami akan membahas hal ini dengan warga. Mudah-mudahan segera menemukan harga yang pantas,” jelas Bambang.
Kasie Pengendalian Banjir Dinas PU DKI Jakarta, Wagiman mengatakan, program pengendalian banjir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2010, PU DKI mengalokasikan anggaran untuk penanggulan Tanggul Marunda, Tanggul Pantai Krematorium Cilincing dan pembangunan Pintu Air Pasang Surut Cilincing. Ketiganya merupakan satu paket proyek penanggulan yang dianggarkan sebesar Rp 20 miliar dan harus rampung akhir tahun 2010.
Untuk pengerjaan penanggulan Tanggul Marunda, telah diselesaikan sebanyak 50 persen, karena hanya dibangun pengamanan tanggul sepanjang enam meter dari dinding tanggul dengan menggunakan tetra pot atau batu belah. Sedangkan penanggulan di Tanggul Pantai Krematorium Cilincing akan dibangun sheet pile sepanjang 264 meter. Pengerjaannya juga sudah mencapai 50 persen dan dipastikan dua proyek penanggulanan ini bisa selesai pada pertengahan Desember tahun ini.
Namun, untuk proyek pembangunan Pintu Air Pasang Surut Cilincing senilai Rp 3,5 miliar akan ditunda pengerjaannya. Karena sebanyak 37 KK yang rumahnya terkena proyek masih bertahan dan tidak mau direlokasi. Padahal, keberadaan pintu air tersbut sangat penting untuk menanggulangi banjir rob yang bisa mencapai 1-2 kilometer sepanjang Jalan Inspeksi Cakung Drain. “Kami akan tunda pelaksanaan proyek itu. Dan dananya dialihkan untuk pembangunan sheet pile di Jalan RE Martadinata sepanjang 180 meter. Letaknya disebelah jalan yang amblas. Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai,” tandasnya. (red/*bj)
Selasa, November 09, 2010
Warga Keluhkan Sampah Menumpuk di Titik Adipura
JAKARTA, MP - Warga Rawa Badak Utara mengeluhkan keberadaan tumpukan sampah mengendap di saluran air yang berlokasi di Jalan Cempaka, Rawa Badak Utara. Saluran yang berada di jalan protokol sepanjang 500 meter ini dipenuhi onggokan sampah bahkan ada sebagian yang berminyak. Akibatnya, setiap hujan datang air meluap membanjiri jalan karena tak mampu menampung air akibat tumpukan sampah tersebut. Ironisnya, kawasan tersebut merupakan salah satu titik pantau Adipura 2011.
"Sampahnya banyak banget numpuk di saluran tersebut. Terkadang mengeluarkan aroma yang tak sedap," kata Rizal warga Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (10/11) siang.
Apalagi, tambah Rizal, bila duduk di depan halte Plaza Koja, saat menunggu bus aroma tak sedap muncul dari saluran tersebut yang sangat mengganggu. "Kalau lagi menguap aromanya, para penunggu di halte tersebut sering tutup hidung,"tambahnya.
Rizal juga sering melihat, jika terjadi hujan sampah tersebut meluap hingga sepermukaan dengan jalan. Tak pelak, air pun meluap menggenangi jalan, bahkan menggenangi sebagian pemukiman warga. "Kalau tidak segera diangkut, warga khawatir bakal kebanjiran mengingat belakangan ini sering turun hujan," kata pria yang sudah 20 tahun tinggal di kawasan tersebut.
Hal itu juga dikeluhkan Arif (34) warga lainnya, mengaku sudah kerap mengadukan hal itu ke kantor kelurahan maupun kecamatan, namun tak pernah ada penanganan segera. "Kami minta agar sampah di saluran air tersebut diangkut. Apalagi, kawasan ini merupakan titik pantau Adipura 2011," katanya.
Kepala Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara, Irvan Amtha, saat dikonfirmasi tidak pernah ada di kantornya. Bahkan ketika dihubungi pun melalui ponselnya tak pernah diangkat, begitu juga melalui pesan singkat tidak ada jawaban. (cok)
"Sampahnya banyak banget numpuk di saluran tersebut. Terkadang mengeluarkan aroma yang tak sedap," kata Rizal warga Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (10/11) siang.
Apalagi, tambah Rizal, bila duduk di depan halte Plaza Koja, saat menunggu bus aroma tak sedap muncul dari saluran tersebut yang sangat mengganggu. "Kalau lagi menguap aromanya, para penunggu di halte tersebut sering tutup hidung,"tambahnya.
Rizal juga sering melihat, jika terjadi hujan sampah tersebut meluap hingga sepermukaan dengan jalan. Tak pelak, air pun meluap menggenangi jalan, bahkan menggenangi sebagian pemukiman warga. "Kalau tidak segera diangkut, warga khawatir bakal kebanjiran mengingat belakangan ini sering turun hujan," kata pria yang sudah 20 tahun tinggal di kawasan tersebut.
Hal itu juga dikeluhkan Arif (34) warga lainnya, mengaku sudah kerap mengadukan hal itu ke kantor kelurahan maupun kecamatan, namun tak pernah ada penanganan segera. "Kami minta agar sampah di saluran air tersebut diangkut. Apalagi, kawasan ini merupakan titik pantau Adipura 2011," katanya.
Kepala Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara, Irvan Amtha, saat dikonfirmasi tidak pernah ada di kantornya. Bahkan ketika dihubungi pun melalui ponselnya tak pernah diangkat, begitu juga melalui pesan singkat tidak ada jawaban. (cok)
Senin, November 08, 2010
Rob Rugikan 20 Penambak Bandeng di Marunda
JAKARTA, MP - Air pasang laut atau rob yang menerjang kawasan pesisir pantai Marunda, Cilincing, Jakarta Utara sejak Jumat (5/11) hingga hari ini Senin (8/11), menyebabkan 20 penambak bandeng mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Hal ini dikarenakan hasil tambak mereka tersapu air pasang tersebut.
Seperti yang dialami Oncim (45). Menurut Oncim, akibat terjangan air pasang laut, menyebabkan puluhan ikan bandeng di lahan seluas 6 hektar miliknya hanyut terbawa air pasang. "Padahal bulan depan kita panen. Tapi mau gimana lagi sudah musibah," kata Oncim, warga RT 2/7 Marunda, Senin (8/11).
Oncim mengaku, bandeng yang ada ditambaknya mencapai 20 ribu ekor. Namun air pasang menghanyutkan sekitar puluhan ribu ikan bandeng miliknya. Untuk biaya ternak, dirinya menghabiskan dana sekitar Rp 8 juta, termasuk biaya pakan. "Padahal jika ternak lancar dan tidak tersapu gelombang air pasang, keuntungan bisa mencapai keuntungan Rp 16 juta," ujarnya.
Penambak lainnya Haryadi (50), warga RT 2/7 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang juga gagal panen, tidak menyangka jika air pasang yang terjadi sangat tinggi hingga melewati batas lahan tambaknya. Akibatnya ratusan bandeng yang baru berusia 2 bulan hanyut terbawa air pasang.
Sementara Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Prasarana Kota, Jakarta Utara, Heru Budi Hartono mengatakan, saat ini pihak Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara tengah berupaya memaksimalkan infrastruktur dalam rangka mengantisipasi banjir, atau air pasang di Jakarta Utara, dengan menggunakan pompa dan penyempurnaan saluran pada setiap kecamatan.
Menurutnya untuk kawasan rawan rob atau air pasang, telah dilakukan perbaikan tanggul, termasuk jebolnya tanggul di Muarabaru. Tak hanya itu optimalisasi rumah pompa di Kapukmuara akan terus dilakukan, serta melakukan penambalan pada Turap Kali Angke. "Untuk Kawasan pademangan kita membuat Pompa Air Long Street Lodan pada tahun 2010 ini," tandasnya. (kos)
Seperti yang dialami Oncim (45). Menurut Oncim, akibat terjangan air pasang laut, menyebabkan puluhan ikan bandeng di lahan seluas 6 hektar miliknya hanyut terbawa air pasang. "Padahal bulan depan kita panen. Tapi mau gimana lagi sudah musibah," kata Oncim, warga RT 2/7 Marunda, Senin (8/11).
Oncim mengaku, bandeng yang ada ditambaknya mencapai 20 ribu ekor. Namun air pasang menghanyutkan sekitar puluhan ribu ikan bandeng miliknya. Untuk biaya ternak, dirinya menghabiskan dana sekitar Rp 8 juta, termasuk biaya pakan. "Padahal jika ternak lancar dan tidak tersapu gelombang air pasang, keuntungan bisa mencapai keuntungan Rp 16 juta," ujarnya.
Penambak lainnya Haryadi (50), warga RT 2/7 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang juga gagal panen, tidak menyangka jika air pasang yang terjadi sangat tinggi hingga melewati batas lahan tambaknya. Akibatnya ratusan bandeng yang baru berusia 2 bulan hanyut terbawa air pasang.
Sementara Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Prasarana Kota, Jakarta Utara, Heru Budi Hartono mengatakan, saat ini pihak Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara tengah berupaya memaksimalkan infrastruktur dalam rangka mengantisipasi banjir, atau air pasang di Jakarta Utara, dengan menggunakan pompa dan penyempurnaan saluran pada setiap kecamatan.
Menurutnya untuk kawasan rawan rob atau air pasang, telah dilakukan perbaikan tanggul, termasuk jebolnya tanggul di Muarabaru. Tak hanya itu optimalisasi rumah pompa di Kapukmuara akan terus dilakukan, serta melakukan penambalan pada Turap Kali Angke. "Untuk Kawasan pademangan kita membuat Pompa Air Long Street Lodan pada tahun 2010 ini," tandasnya. (kos)
Promosi Wisata Pesisir di Resto Marina Sepi Pengunjung
JAKARTA, MP - Untuk memperkenalkan potensi 12 destinasi wisata pesisir yang ada di wilayahnya, kegiatan promosi dan sosialisasi terus dilakukan Pemkot Administrasi Jakarta Utara. Seperti yang dilakukan, Senin (8/11) dengan menggelar gebyar pariwisata destinasi wisata pesisir yang berlangsung di Resto Marina, Jalan Baruna Raya No 9, Penjaringan, Jakarta Utara.
Melalui kegiatan yang bertemakan, Populerkan Wisata Pesisir dan Pacu Ekonomi Kreatif, Pemkot Administrasi Jakarta Utara berharap, 12 destinasi wisata pesisir nantinya menjadi rujukan tujuan wisata masyarakat baik lokal maupun mancanegara. Dengan begitu, diharapkan pula, dapat meningkatkan pendapatan perekonomian warga dari sektor pariwisata. Sayangnya, dari pantauan beritajakarta.com, kegiatan tersebut terkesan digelar seadanya dan sepi pengunjung. Hal itu terlihat dari banyaknya kursi yang kosong saat digelarnya kegiatan tersebut.
Kasie Atraksi, Sudin Periwisata Jakarta Utara, Agus Syarifudin menuturkan, kegiatan promosi ini salah satunya bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata di jalur 12 dsetinasi wisata pesisir. “Memang ada sejumlah titik yang sepi. Namun bukan berarti tidak ada kegiatan sama sekali,” ujar Agus, Senin (8/11).
Wakil Walikota Jakarta Utara, Mangara Pardede menuturkan, 12 destinasi wisata pesisir merupakan kebanggaan sekaligus program unggulan wisata yang dimiliki Jakarta Utara. “Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat semakin mengenal 12 destinasi wisata pesisir,” kata Mangara.
Selain itu, tambahnya, potensi pendapatan asli daerah melalui sektor pariwisata dapat tumbuh, terlebih bagi masyarakat yang bermukim di sekitar 12 dsetinasi wisata pesisir. “Pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata ini sangat potensial,” tutur Mangara.
Untuk itu, Mangara pun meminta kepada seluruh komponen dan warga mendukung gebyar wisata 12 dsetinasi wisata pesisir di Jakarta Utara. “Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini dapat dikenal lebih luas lagi. Sehingga keuntungannya pun dapat dirasakan langsung masyarakat sekitar,” tandasnya.(cok)
Melalui kegiatan yang bertemakan, Populerkan Wisata Pesisir dan Pacu Ekonomi Kreatif, Pemkot Administrasi Jakarta Utara berharap, 12 destinasi wisata pesisir nantinya menjadi rujukan tujuan wisata masyarakat baik lokal maupun mancanegara. Dengan begitu, diharapkan pula, dapat meningkatkan pendapatan perekonomian warga dari sektor pariwisata. Sayangnya, dari pantauan beritajakarta.com, kegiatan tersebut terkesan digelar seadanya dan sepi pengunjung. Hal itu terlihat dari banyaknya kursi yang kosong saat digelarnya kegiatan tersebut.
Kasie Atraksi, Sudin Periwisata Jakarta Utara, Agus Syarifudin menuturkan, kegiatan promosi ini salah satunya bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata di jalur 12 dsetinasi wisata pesisir. “Memang ada sejumlah titik yang sepi. Namun bukan berarti tidak ada kegiatan sama sekali,” ujar Agus, Senin (8/11).
Wakil Walikota Jakarta Utara, Mangara Pardede menuturkan, 12 destinasi wisata pesisir merupakan kebanggaan sekaligus program unggulan wisata yang dimiliki Jakarta Utara. “Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat semakin mengenal 12 destinasi wisata pesisir,” kata Mangara.
Selain itu, tambahnya, potensi pendapatan asli daerah melalui sektor pariwisata dapat tumbuh, terlebih bagi masyarakat yang bermukim di sekitar 12 dsetinasi wisata pesisir. “Pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata ini sangat potensial,” tutur Mangara.
Untuk itu, Mangara pun meminta kepada seluruh komponen dan warga mendukung gebyar wisata 12 dsetinasi wisata pesisir di Jakarta Utara. “Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini dapat dikenal lebih luas lagi. Sehingga keuntungannya pun dapat dirasakan langsung masyarakat sekitar,” tandasnya.(cok)
Satu RT di Sunter Jaya Terserang Chikungunya
JAKARTA, MP - Penyakit Chikungunya menyerang warga Sunter Jaya II, RT 3/7, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Warga yang terserang chikungnya, berjumlah 25 orang dalam satu RT. Menurut Clara Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjungpriok, saat dihubungi Senin (8/11) mengakui adanya warga di Sunter Jaya II yang terserang nyamuk Chikungunya. "Kami sudah melakukan fongging di lokasi warga yang terserang chikungnya," ujar Clara.
Bahkan sampel darah untuk warga yang terserang chikungunya, sudah diperiksa di labotorium. Menurut Clara penyakit chikungunya tersebut tergolong penyakit yang tidak mematikan namun bisa menyebabkan kelumpuhan sementara kepada penderitanya.
Penyakit Chikungnya ditularkan, penyakit yang ditularkan dari salah satu spisies nyamuk Aedes Aegpypti. Salah seorang warga Tomo (45) warga yang terkena penyakit chikungunya mengatakan, gejala awal yang dialami oleh warga antara lain persendian terasa kaku dan rasa nyeri hampir di seluruh bagian tubuh.
"Tiba-tiba saya merasakan nyeri pada sendi dan rasa ngilu hampir di seluruh bagian tubuh, sehingga tidak bisa bergerak sama sekali," ujarnya.
Diungkapkannya, chikungunya menyerang seluruh keluarganya yakni kedua anaknya. "Berobat ke Puskesmas dan diberi obat dari petugas Puskesmas setempat, mudah-mudahan segera sembuh dan kami bisa kembali bekerja," jelasnya. Virus chikungunya menyerang anak- anak dan orang dewasa.
Sementara Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono saat ditanyai mengenai adanya wabah cikungunya di wilayah Sunter Jaya mengatakan, lokasi yang terkena wabah chikungunya sudah dilakukan pengasapan (Fogging). Bahkan menurut Bambang Sugiyono, setiap hari Jumat di seluruh wilayah Jakarta Utara telah dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
"Saya mengimbau masyarakat waspada terhadap penyebaran virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Puskesmas setempat akan melakukan pengasapan (fogging) di sejumlah daerah yang terserang chikungunya untuk memberantas sarang nyamuk Aedes Aegypti," jelasnya.
Selain itu, Walikota juga meminta agar Puskesmas memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menghindari gigitan nyamuk penyebab chikungunya. (cok)
Bahkan sampel darah untuk warga yang terserang chikungunya, sudah diperiksa di labotorium. Menurut Clara penyakit chikungunya tersebut tergolong penyakit yang tidak mematikan namun bisa menyebabkan kelumpuhan sementara kepada penderitanya.
Penyakit Chikungnya ditularkan, penyakit yang ditularkan dari salah satu spisies nyamuk Aedes Aegpypti. Salah seorang warga Tomo (45) warga yang terkena penyakit chikungunya mengatakan, gejala awal yang dialami oleh warga antara lain persendian terasa kaku dan rasa nyeri hampir di seluruh bagian tubuh.
"Tiba-tiba saya merasakan nyeri pada sendi dan rasa ngilu hampir di seluruh bagian tubuh, sehingga tidak bisa bergerak sama sekali," ujarnya.
Diungkapkannya, chikungunya menyerang seluruh keluarganya yakni kedua anaknya. "Berobat ke Puskesmas dan diberi obat dari petugas Puskesmas setempat, mudah-mudahan segera sembuh dan kami bisa kembali bekerja," jelasnya. Virus chikungunya menyerang anak- anak dan orang dewasa.
Sementara Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono saat ditanyai mengenai adanya wabah cikungunya di wilayah Sunter Jaya mengatakan, lokasi yang terkena wabah chikungunya sudah dilakukan pengasapan (Fogging). Bahkan menurut Bambang Sugiyono, setiap hari Jumat di seluruh wilayah Jakarta Utara telah dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
"Saya mengimbau masyarakat waspada terhadap penyebaran virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Puskesmas setempat akan melakukan pengasapan (fogging) di sejumlah daerah yang terserang chikungunya untuk memberantas sarang nyamuk Aedes Aegypti," jelasnya.
Selain itu, Walikota juga meminta agar Puskesmas memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menghindari gigitan nyamuk penyebab chikungunya. (cok)
Minggu, November 07, 2010
39 Mancing Mania Ikuti Lomba Mancing Tenggiri
JAKARTA, MP - Sebanyak 39 tim mancing mania mengikuti turnamen mancing light tackle khusus tenggiri yang digelar dalam rangkaian hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Kepulauan Seribu ke-9. Turnamen yang merebutkan hadiah berupa uang tunai dengan jumlah menggiurkan serta piala, piagam, voucher, Rod Jigging dan bon belanja ini dibuka oleh Sekretaris Kabupaten Kepulauan Seribu, Endjang Abdullah di kawasan PLTU Bahtera Jaya Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (6/11) kemarin.
"Kepulauan Seribu saat ini menjadi kawasan wisata bahari yang lestari. Mancing adalah salah satu kegiatan wisata yang menjadi andalan di Kepulauan Seribu," ungkap Endjang saat membuka turnamen yang akan belangsung satu hari dari pukul 02.00 dini hari hingga selesai pukul 17.00 sore dan rencananya akan ditutup oleh Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiono.
Menurut Endjang, turnamen mancing ini termasuk dalam rangkaian kegiatan HUT ke-9 Kabupaten Kepulauan Seribu yang jatuh pada 9 November. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang promosi Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata bahari yang lestari dan menjadikan Kepulauan Seribu yang berbudaya bahari.
"Kita berharap kegiatan ini tidak hanya sampai disini, perkumpulan mancing ini harus juga ikut andil dalam sosial kemasyarakatan agar masyarakat pulau mendapatkan perhatian," tutur Enjang yang juga penggila mancing ini.
Dengan kondisi cuaca ekstrim tejadi saat ini, Endjang menghimbau agar peserta yang menempuh areal pemancingan hingga 50 mil laut menjaga keselamatan diri agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu, dia juga meminta peserta ikut menjaga kelestarian lingkungan dan kebersihan laut dengan tidak membuang sampah di laut serta melempar jangkar di karang.
"Pemda DKI sudah membuat saringan, tapi sampah masih banyak yang hanyut ke laut. Karenanya yang sudah banyak biarkanlah, jangan ditambah lagi," pintanya.
Dikatakannya, daya kunjung wisata yang meningkat belakangan ini di Kepulauan Seribu telah membantu ekonomi warga dengan menyewakan kebutuhan wisatawan. "Untuk itu, mari kita jaga keindahan laut Kepulauan Seribu," pungkasnya.
Sementara, Yanto salah seorang perwakilan Kamikaze Indonesia Fishing Community (KAMIFC) selaku panitia turnamen mengatakan, dengan slogan Go Strike and Keep Green, KAMIFC akan mengedepankan kelestarian lingkungan. Untuk itu, tiap kapal peserta dilengkap dengan kantong plastik yang digunakan untuk menampung sampah peserta saat memancing.
"KAMIFC mempunyai misi untuk berusaha ikut serta dalam memajukan hoby dan olahraga mancing di Tanah Air ,dimana harus tetap berupaya semaksimal mungkin menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan dan keindahan alam sekitarnya," tegas Yanto. (cok)
"Kepulauan Seribu saat ini menjadi kawasan wisata bahari yang lestari. Mancing adalah salah satu kegiatan wisata yang menjadi andalan di Kepulauan Seribu," ungkap Endjang saat membuka turnamen yang akan belangsung satu hari dari pukul 02.00 dini hari hingga selesai pukul 17.00 sore dan rencananya akan ditutup oleh Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiono.
Menurut Endjang, turnamen mancing ini termasuk dalam rangkaian kegiatan HUT ke-9 Kabupaten Kepulauan Seribu yang jatuh pada 9 November. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang promosi Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata bahari yang lestari dan menjadikan Kepulauan Seribu yang berbudaya bahari.
"Kita berharap kegiatan ini tidak hanya sampai disini, perkumpulan mancing ini harus juga ikut andil dalam sosial kemasyarakatan agar masyarakat pulau mendapatkan perhatian," tutur Enjang yang juga penggila mancing ini.
Dengan kondisi cuaca ekstrim tejadi saat ini, Endjang menghimbau agar peserta yang menempuh areal pemancingan hingga 50 mil laut menjaga keselamatan diri agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu, dia juga meminta peserta ikut menjaga kelestarian lingkungan dan kebersihan laut dengan tidak membuang sampah di laut serta melempar jangkar di karang.
"Pemda DKI sudah membuat saringan, tapi sampah masih banyak yang hanyut ke laut. Karenanya yang sudah banyak biarkanlah, jangan ditambah lagi," pintanya.
Dikatakannya, daya kunjung wisata yang meningkat belakangan ini di Kepulauan Seribu telah membantu ekonomi warga dengan menyewakan kebutuhan wisatawan. "Untuk itu, mari kita jaga keindahan laut Kepulauan Seribu," pungkasnya.
Sementara, Yanto salah seorang perwakilan Kamikaze Indonesia Fishing Community (KAMIFC) selaku panitia turnamen mengatakan, dengan slogan Go Strike and Keep Green, KAMIFC akan mengedepankan kelestarian lingkungan. Untuk itu, tiap kapal peserta dilengkap dengan kantong plastik yang digunakan untuk menampung sampah peserta saat memancing.
"KAMIFC mempunyai misi untuk berusaha ikut serta dalam memajukan hoby dan olahraga mancing di Tanah Air ,dimana harus tetap berupaya semaksimal mungkin menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan dan keindahan alam sekitarnya," tegas Yanto. (cok)
Jumat, November 05, 2010
Warga Desak Tempat Mesum di Pinggir Rel Dibongkar
JAKARTA, MP – Kafe liar dan tempat mesum menjamur di pinggir Rel Kereta Api, Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok Jakarta Utara. Hal ini dikeluhkan warga karena tempat tersebut merupakan jalur dari 12 Destinasi Wisata Pesisir yang jaraknya hanya sekitar lima ratus meter dari lokasi wisata Bahtera Jaya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Belasan kafe liar yang berdiri di sepanjang pinggir rel kereta api itu memang jarang diketahui masyarakat. Disamping bangunannya yang sebagian besar terbuat dari dinding triplek dan kayu, kafe-kafe itu dibangun di sebelah tembok.
“Kalau malam di lokasi ini banyak dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati hiburan. Bahkan kalau siang hari juga banyak orang yang datang,”jelas Sukarti, seorang warga.
Sementara itu, Fitri, 15, seorang pelayan kafe mengatakan, rata-rata yang bekerja di kafe itu umurnya antara 14 hingga 18 tahun. “Ada juga yang sudah berumur, setiap kali kita cek in, jika ABG (anak baru gede) bayar Rp200 ribu sedangkan yang sudah berumur relatif tergantung nego kita,”jelas cewek yang mengaku asal Indramayu, Jawa Barat.
Diakui oleh Fitri rata-rata pelayan kafe ini berasal dari Indramayu. Bahkan umurnya pun masih di bawah umur, seperti Resti, Ati, Dini dan yang lainnya rata-rata mereka berumur 14 sampai 15 tahun.
Ketika ditanya apakah lokasi tersebut pernah dirazia petugas, dia mengaku belum pernah. “Selama saya bekerja belum pernah ada razia dari Satpol PP,”ungkap Fitri.
Sementara itu Warno, warga, mendesak Walikota Jakarta Utara untuk segera menertibkan kafe-kafe liar yang berada di pinggir rel kereta api. Pasalnya, di samping menganggu warga akibat dentuman musik yang keras banyak para wanita-wanita malam yang berpakaian seronok hilir mudik di sekitar lokasi.
“Ini sangat menganggu pertumbuhan anak-anak disini. Mereka pakai kalau berpakaian seronoh banget sehingga banyak dikeluhkan warga disini. Saya berharap bapak Walikota Bambang Sugiyono untuk segera menertibkan kafe-kafe liar ini,”ungkap Warno. (red/*pkc)
Belasan kafe liar yang berdiri di sepanjang pinggir rel kereta api itu memang jarang diketahui masyarakat. Disamping bangunannya yang sebagian besar terbuat dari dinding triplek dan kayu, kafe-kafe itu dibangun di sebelah tembok.
“Kalau malam di lokasi ini banyak dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati hiburan. Bahkan kalau siang hari juga banyak orang yang datang,”jelas Sukarti, seorang warga.
Sementara itu, Fitri, 15, seorang pelayan kafe mengatakan, rata-rata yang bekerja di kafe itu umurnya antara 14 hingga 18 tahun. “Ada juga yang sudah berumur, setiap kali kita cek in, jika ABG (anak baru gede) bayar Rp200 ribu sedangkan yang sudah berumur relatif tergantung nego kita,”jelas cewek yang mengaku asal Indramayu, Jawa Barat.
Diakui oleh Fitri rata-rata pelayan kafe ini berasal dari Indramayu. Bahkan umurnya pun masih di bawah umur, seperti Resti, Ati, Dini dan yang lainnya rata-rata mereka berumur 14 sampai 15 tahun.
Ketika ditanya apakah lokasi tersebut pernah dirazia petugas, dia mengaku belum pernah. “Selama saya bekerja belum pernah ada razia dari Satpol PP,”ungkap Fitri.
Sementara itu Warno, warga, mendesak Walikota Jakarta Utara untuk segera menertibkan kafe-kafe liar yang berada di pinggir rel kereta api. Pasalnya, di samping menganggu warga akibat dentuman musik yang keras banyak para wanita-wanita malam yang berpakaian seronok hilir mudik di sekitar lokasi.
“Ini sangat menganggu pertumbuhan anak-anak disini. Mereka pakai kalau berpakaian seronoh banget sehingga banyak dikeluhkan warga disini. Saya berharap bapak Walikota Bambang Sugiyono untuk segera menertibkan kafe-kafe liar ini,”ungkap Warno. (red/*pkc)
Warga Serbu Masjid Ahmadiyah di Tanjung Priuk
JAKARTA, MP - Puluhan orang gelar unjuk rasa di Jalan Kebon Bawang XVA, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (5/11) siang. Mereka menuntut agar Masjid Al – Nurdin yang biasa dipakai Jamaah Ahmadiyah di daerah tersebut segera disegel. Pasalnya, menurut mereka Ahmadiyah bukan Islam.
“Kami bukan bermaksud provokatif. Namun, jangan sampai ajaran Islam yang sesungguhnya ternodai dengan ajaran Ahmadiyah. Kami minta Masjid itu dibuka untuk umum atau sebaliknya kami segel,” kata Syaid Hamidan dari Perguruan Tinggi Dakwah Islam Tanjung Priok.
Dan tanpa ada perlawanan apa pun mereka melakukan penyegelan dari kayu lapis yang bertuliskan ‘Tempat ini disegel dari segala kegiatan Ahmadiyah’.
Warga sekitar hanya menonton tanpa berbuat apa-apa. Begitu pun dengan puluhan anggota kepolisian dari Polres Jakarta Utara dan Polsek Tanjung Priok hanya berjaga-jaga saja mengantisipasi kemungkinan bentrok. (cok)
“Kami bukan bermaksud provokatif. Namun, jangan sampai ajaran Islam yang sesungguhnya ternodai dengan ajaran Ahmadiyah. Kami minta Masjid itu dibuka untuk umum atau sebaliknya kami segel,” kata Syaid Hamidan dari Perguruan Tinggi Dakwah Islam Tanjung Priok.
Dan tanpa ada perlawanan apa pun mereka melakukan penyegelan dari kayu lapis yang bertuliskan ‘Tempat ini disegel dari segala kegiatan Ahmadiyah’.
Warga sekitar hanya menonton tanpa berbuat apa-apa. Begitu pun dengan puluhan anggota kepolisian dari Polres Jakarta Utara dan Polsek Tanjung Priok hanya berjaga-jaga saja mengantisipasi kemungkinan bentrok. (cok)
Kamis, November 04, 2010
Warga Marunda Panik Diterjang 'Rob dan Kebakaran'
JAKARTA, MP - Akibat Hujan lebat dan angin kencang membuat sebagian wilayah Muara Baru Kelurahan Penjaringan kembali diterjang air pasang atau rob, Kamis (4/11). Tak pelak, ratusan warga Muara Baru berlarian mencoba untuk menyelamatkan diri dari banjir air pasang tersebut. Warga pun terpaksa mengungsi di halaman Kecamatan Penjaringan.
Selain banjir, di kawasan Kelurahan Muara Baru tersebut, juga terjadi kebakaran di sisi Waduk Pluit dan beberapa pohon tumbang setelah diterpa angin kencang disertai hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Rabu (3/11).
Para petugas juga terlihat sibuk saat melakukan evakuasi warga dengan perahu karet. PMI Jakarta Utara langsung membawa warga yang terluka tersebut ke tenda posko di halaman Kecamatan Penjaringan untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Dengan menggunakan mobil ambulance, petugas terlihat cekatan mengevakuasi korban.
Pada saat kejadian, juga sempat tertangkap dua orang pencuri yang mencari kesempatan dan kesempitan. Melihat warga panik, mereka malah menyempatkan diri masuk ke rumah warga yang sedang di tinggal pemiliknya. Namun, kedua maling tersebut berhasil dibekuk anggota polisi dan dibawa ke kantor polisi.
Namun musibah dan kejadian tersebut hanyalah bagian dari simulasi penanggulangan bencana yang dilakukan pihak Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara yang dipimpin Camat Penjaringan Syahril. Dalam simulasi tersebut seluruh petugas terlihat bahu membahu saat melakukan evakuasi. Hal inilah yang akan dilakukan bila musibah itu benar-benar terjadi.
Sekretaris Kota Jakarta Utara Tri Kurniadi seusai memimpin apel Kesiapan penanggulangan bencana dan pengungsi di kecamatan Penjaringan, ikut menyaksikan simulasi tersebut mengaku bangga dengan kinerja petugas penanggulangan bencana.
Apalagi dalam apel tersebut melibatkan seluruh unsur, baik masyarakat, generasi muda Koramil, Polsek Penjaringan, PMI, Pemadam Kebakaran dan Satgas Bencana, Satpol PP serta instansi terkait lainnya sekitar 700 personil.
"Inilah yang harus dilakukan seluruh petugas jika memang bencana itu benar-benar terjadi. Jangan hanya di simulasi saja.
Seluruh pemangku kepentingan agar lebih meningkatkan kesiapannnya dan selalu siaga, jangan sampai saat ada bencana, malah bingung malaksanakan tugas penanganan bencana," katanya saat memberikan sambutan dihadapan para peserta apel penanggulangan bencana.
Sekko juga mengingatkan agar petugas penanggulangan bencana selalu meningkatkan kewaspadaan. Sebab saat ini musim yang sangat ekstrim. Bahkan menurut prakiraan Badan Klimatoligi Metrologi dan Geofisika (BKMG) musim seperti ini akan terjadi hingga Maret 2011 mendatang.
Sementara Camat Penjaringan Syahril menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan lokasi penampungan di sejumlah lokasi serta dapur umum tidak kurang dari 20 titik lokasi. “Walaupun sudah disiapkan posko bencana dan kelengkapannya, mudah-mudahan tak terjadi bencana," ujar Syahril. (kos)
Selain banjir, di kawasan Kelurahan Muara Baru tersebut, juga terjadi kebakaran di sisi Waduk Pluit dan beberapa pohon tumbang setelah diterpa angin kencang disertai hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Rabu (3/11).
Para petugas juga terlihat sibuk saat melakukan evakuasi warga dengan perahu karet. PMI Jakarta Utara langsung membawa warga yang terluka tersebut ke tenda posko di halaman Kecamatan Penjaringan untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Dengan menggunakan mobil ambulance, petugas terlihat cekatan mengevakuasi korban.
Pada saat kejadian, juga sempat tertangkap dua orang pencuri yang mencari kesempatan dan kesempitan. Melihat warga panik, mereka malah menyempatkan diri masuk ke rumah warga yang sedang di tinggal pemiliknya. Namun, kedua maling tersebut berhasil dibekuk anggota polisi dan dibawa ke kantor polisi.
Namun musibah dan kejadian tersebut hanyalah bagian dari simulasi penanggulangan bencana yang dilakukan pihak Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara yang dipimpin Camat Penjaringan Syahril. Dalam simulasi tersebut seluruh petugas terlihat bahu membahu saat melakukan evakuasi. Hal inilah yang akan dilakukan bila musibah itu benar-benar terjadi.
Sekretaris Kota Jakarta Utara Tri Kurniadi seusai memimpin apel Kesiapan penanggulangan bencana dan pengungsi di kecamatan Penjaringan, ikut menyaksikan simulasi tersebut mengaku bangga dengan kinerja petugas penanggulangan bencana.
Apalagi dalam apel tersebut melibatkan seluruh unsur, baik masyarakat, generasi muda Koramil, Polsek Penjaringan, PMI, Pemadam Kebakaran dan Satgas Bencana, Satpol PP serta instansi terkait lainnya sekitar 700 personil.
"Inilah yang harus dilakukan seluruh petugas jika memang bencana itu benar-benar terjadi. Jangan hanya di simulasi saja.
Seluruh pemangku kepentingan agar lebih meningkatkan kesiapannnya dan selalu siaga, jangan sampai saat ada bencana, malah bingung malaksanakan tugas penanganan bencana," katanya saat memberikan sambutan dihadapan para peserta apel penanggulangan bencana.
Sekko juga mengingatkan agar petugas penanggulangan bencana selalu meningkatkan kewaspadaan. Sebab saat ini musim yang sangat ekstrim. Bahkan menurut prakiraan Badan Klimatoligi Metrologi dan Geofisika (BKMG) musim seperti ini akan terjadi hingga Maret 2011 mendatang.
Sementara Camat Penjaringan Syahril menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan lokasi penampungan di sejumlah lokasi serta dapur umum tidak kurang dari 20 titik lokasi. “Walaupun sudah disiapkan posko bencana dan kelengkapannya, mudah-mudahan tak terjadi bencana," ujar Syahril. (kos)
Pelindo II Berikan Bantuan Korban Merapi di Yogyakarta
JAKARTA, MP - PT. Pelabuhan Indonesia II (PT.Pelindo) Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (4/11) memberikan bantuan untuk korban Gunung Merapi di Yogyakarta berupa 10 ton beras, makanan, minuman, obat-obatan, pakaian anak atau dewasa, selimut, sarung, tikar, alas tidur, dan sebagainya.
Paket bantuan senilai Rp 500 juta ini akan dibawa menggunakan empat unit truk kapasitas 10 ton untuk disalurkan ke-empat desa yakni Desa Surowono Tangkil, Kecamatan Kemalang Klaten, Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan Magelang, Desa Dukuh, Kecamatan Dukuh Magelang, dan Desa Selo Kabupaten Boyolali.
Paket bantuan tersebut dilepas secara langsung oleh Direktur PT. Pelindo, RJ Lino, bersama General Manager cabang Pelabuhan Tanjung Priok, Cipto Pramono yang didampingi Ketua Tim Tanggap Darurat Cabang Tangjung Priok, Mulyadi Musa beserta masyarakat maritim di Parkir Timur Kantor Pelabuhan Tanjung Priok.
"Bantuan ini merupakan salah satu bentuk konkrit kepedulian PT. Pelindo Cabang Tanjung Priok bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah akibat erupsi Merapi. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban bagi korban bencana Merapi di sana," kata RJ Lino, saat melepas truk yang mengangkut bahan pangan bantuan tersebut, Kamis (4/11).
Pemberian paket bantuan bagi korban bencana yang diberikan PT. Pelindo Cabang Tanjung Priok ini sudah kesekian kalinya. Sebelumnya, PT. Pelindo Cabang Tanjung Priok pada Rabu (27/10) lalu, bersama-sama masyarakat maritim Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya telah menyalurkan bantuan untuk korban tsunami di Mentawai dengan total barang bantuan yang terkumpul mencapai 7.846 koli atau 45.280 kg.
"Kegiatan bantuan seperti ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap sesama sebelumnya telah dikirim bantuan senilai Rp 4 miliar lebih berupa beras, minyak goreng, makanan, minuman mineral, selimut, pakaian dan sarung, susu bayi, obat-obatan, serta 1000 unit tenda terpal maupun tikar," terang RJ Lino.
Paket bantuan untuk korban tsunami Mentawai ini dikirim dengan KM. Labobar melalui Terminal Nusantara Pura Pelabuhan Tanjung Priok dengan membawa 61 orang relawan yang terdiri dari unsur SAR Departemen Perhubungan RI, masyarakat umum serta membawa tenaga relawan dan para medis sebanyak 200 orang dari Pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat.
"Bantuan paket untuk korban tsunami Mentawai dan korban Erupsi Merapi Yogyakarta ini tidak semata-mata dari PT. Pelindo saja, namun juga dari masyarakat pelabuhan yang berada di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok yang dihimpun dari para mitra kerja maupun usaha, BUMN, instansi pemerintah, asosiasi dan masyarakat di sekitar Jakarta Utara," tandas RJ Lino. (cok)
Paket bantuan senilai Rp 500 juta ini akan dibawa menggunakan empat unit truk kapasitas 10 ton untuk disalurkan ke-empat desa yakni Desa Surowono Tangkil, Kecamatan Kemalang Klaten, Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan Magelang, Desa Dukuh, Kecamatan Dukuh Magelang, dan Desa Selo Kabupaten Boyolali.
Paket bantuan tersebut dilepas secara langsung oleh Direktur PT. Pelindo, RJ Lino, bersama General Manager cabang Pelabuhan Tanjung Priok, Cipto Pramono yang didampingi Ketua Tim Tanggap Darurat Cabang Tangjung Priok, Mulyadi Musa beserta masyarakat maritim di Parkir Timur Kantor Pelabuhan Tanjung Priok.
"Bantuan ini merupakan salah satu bentuk konkrit kepedulian PT. Pelindo Cabang Tanjung Priok bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah akibat erupsi Merapi. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban bagi korban bencana Merapi di sana," kata RJ Lino, saat melepas truk yang mengangkut bahan pangan bantuan tersebut, Kamis (4/11).
Pemberian paket bantuan bagi korban bencana yang diberikan PT. Pelindo Cabang Tanjung Priok ini sudah kesekian kalinya. Sebelumnya, PT. Pelindo Cabang Tanjung Priok pada Rabu (27/10) lalu, bersama-sama masyarakat maritim Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya telah menyalurkan bantuan untuk korban tsunami di Mentawai dengan total barang bantuan yang terkumpul mencapai 7.846 koli atau 45.280 kg.
"Kegiatan bantuan seperti ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap sesama sebelumnya telah dikirim bantuan senilai Rp 4 miliar lebih berupa beras, minyak goreng, makanan, minuman mineral, selimut, pakaian dan sarung, susu bayi, obat-obatan, serta 1000 unit tenda terpal maupun tikar," terang RJ Lino.
Paket bantuan untuk korban tsunami Mentawai ini dikirim dengan KM. Labobar melalui Terminal Nusantara Pura Pelabuhan Tanjung Priok dengan membawa 61 orang relawan yang terdiri dari unsur SAR Departemen Perhubungan RI, masyarakat umum serta membawa tenaga relawan dan para medis sebanyak 200 orang dari Pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat.
"Bantuan paket untuk korban tsunami Mentawai dan korban Erupsi Merapi Yogyakarta ini tidak semata-mata dari PT. Pelindo saja, namun juga dari masyarakat pelabuhan yang berada di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok yang dihimpun dari para mitra kerja maupun usaha, BUMN, instansi pemerintah, asosiasi dan masyarakat di sekitar Jakarta Utara," tandas RJ Lino. (cok)
Langganan:
Postingan (Atom)