JAKARTA, MP – Kafe liar dan tempat mesum menjamur di pinggir Rel Kereta Api, Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok Jakarta Utara. Hal ini dikeluhkan warga karena tempat tersebut merupakan jalur dari 12 Destinasi Wisata Pesisir yang jaraknya hanya sekitar lima ratus meter dari lokasi wisata Bahtera Jaya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Belasan kafe liar yang berdiri di sepanjang pinggir rel kereta api itu memang jarang diketahui masyarakat. Disamping bangunannya yang sebagian besar terbuat dari dinding triplek dan kayu, kafe-kafe itu dibangun di sebelah tembok.
“Kalau malam di lokasi ini banyak dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati hiburan. Bahkan kalau siang hari juga banyak orang yang datang,”jelas Sukarti, seorang warga.
Sementara itu, Fitri, 15, seorang pelayan kafe mengatakan, rata-rata yang bekerja di kafe itu umurnya antara 14 hingga 18 tahun. “Ada juga yang sudah berumur, setiap kali kita cek in, jika ABG (anak baru gede) bayar Rp200 ribu sedangkan yang sudah berumur relatif tergantung nego kita,”jelas cewek yang mengaku asal Indramayu, Jawa Barat.
Diakui oleh Fitri rata-rata pelayan kafe ini berasal dari Indramayu. Bahkan umurnya pun masih di bawah umur, seperti Resti, Ati, Dini dan yang lainnya rata-rata mereka berumur 14 sampai 15 tahun.
Ketika ditanya apakah lokasi tersebut pernah dirazia petugas, dia mengaku belum pernah. “Selama saya bekerja belum pernah ada razia dari Satpol PP,”ungkap Fitri.
Sementara itu Warno, warga, mendesak Walikota Jakarta Utara untuk segera menertibkan kafe-kafe liar yang berada di pinggir rel kereta api. Pasalnya, di samping menganggu warga akibat dentuman musik yang keras banyak para wanita-wanita malam yang berpakaian seronok hilir mudik di sekitar lokasi.
“Ini sangat menganggu pertumbuhan anak-anak disini. Mereka pakai kalau berpakaian seronoh banget sehingga banyak dikeluhkan warga disini. Saya berharap bapak Walikota Bambang Sugiyono untuk segera menertibkan kafe-kafe liar ini,”ungkap Warno. (red/*pkc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar