Selasa, Mei 31, 2011

HUT Jakarta, Kep Seribu Lepas 484 Jenis Biota Laut

JAKARTA, M86 - Dalam pencanangan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta ke-484, Kabupaten Kepulauan Seribu melepas sebanyak 484 jenis biota laut di Taman Miniatur Ekosistem Laut Kepulauan Seribu di Pulau Pramuka.

Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata, Sukesti Martono mewakili Gubernur DKI Jakarta mengungkapkan, pencangan HUT Kota Jakarta ini dilaksanakan secara simultan di lima wilayah kota dan satu kabupaten di Jakarta. Tiap wilayah akan menggelar sejumlah seni dan budaya serta lomba yang melibatkan pemerintah dan masyarakat.

"Khusus di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta mendorong pengembangan potensi wisata bahari. Seperti penanaman dan pelepasan 484 jenis biota laut ini merupakan satu atraksi bahari yang dapat menarik minat kunjung wisatawan," ungkapnya, Senin (31/05).

Dikatakan Sukesti, pelepasan ikan hias dan konsumsi ini juga dapat menajdi model atau contoh yang baik bagi masyarakat untuk melakukan pola budidaya yang serupa sehingga menambah lapangan kerja dan pada gilirannya nanti meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Siapa tahu pencanangan HUT ini dapat menjadi pemicu prospek produksi ikan di Kepulauan Seribu yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya," jelas Deputi yang pada kesempatan itu didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani.

51 Kegiatan di HUT Kota Jakarta

Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu, Achmad Ludfi mengatakan, pada rangkaian HUT Kota Jakarta ke-484 ini, Kabupaten Kepulauan Seribu menggelar sebanyak 51 agenda kegiatan yang terbagi di enam wilayah kelurahan.

Kegiatan itu, seperti antara lain pelepasan 484 jenis biota laut, peresmian Taman Marlin di Pulau Harapan, Sunday Market pada Hari Gotong Royong Masyarakat, dan lounching track sepeda dan acara Tidung Fun Bike di Pulau Tidung.

"Dengan itu, kita undang warga Jakarta dan para pecinta wisata bahari untuk datang menikmati potensi wisata wilayah kami yang lestari tanpa polusi dan tanpa macet," ajak Ludfi. (jek)

Retribusi IMB dan KMB Jakut Capai Rp 2,7 Miliar

JAKARTA, M86 - Upaya meningkatkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) terus dilakukan Sudin Perizinan Bangunan Jakarta Utara. Tercatat sejak Januari hingga April saja, sedikitnya 847 lembar Permohonan Izin Mendirikan Bangunan (PIMB) telah diterbitkan dengan nilai retribusi Rp 2,7 miliar, meliputi Izin Mendirikan Bangunan Rp 2,61 miliar dan retribusi izin Kelayakan Menggunakan Bangunan (KMB) sebesar Rp 110,5 juta dengan 17 lembar izin KMB.

Kasudin Perizinan Bangunan Jakarta Utara, Kirno, mengatakan sejauh ini sudah ada 23,6 persen atau Rp 2,72 miliar realisasi restribusi yang berhasil dikumpulkan dari target retribusi 2011 sebesar Rp 11,5 miliar.

“Kami optimis dapat memenuhi target restribusi tersebut dengan terus meningkatkan pelayanan. Bahkan kini, kami sudah membuka pelayanan jasa konsultasi pada malam hari bersamaan dengan pelayanan KTP malam hari di setiap kelurahan maupun melalui layanan online. Pemohon bisa mengawasinya secara langsung proses perizinanan melalui website sdpb_jakut@yahoo.co.id," katanya, Selasa (31/5).

Kirno menyebutkan, dari sejumlah Kecamatan di Jakarta Utara perolehan retribusi tertinggi diraih Kecamatan Penjaringan sebesar Rp 1,01 miliar dengan menerbitkan 201 lembar IMB, disusul Kecamatan Tanjungpriok sebesar Rp 586 juta dengan menerbitkan 206 lembar IMB, Kelapa Gading Rp 565 juta dengan menerbitkan 233 lembar IMB, Pademangan Rp 178 juta dengan menerbitkan 57 lembar IMB, Cilincing Rp 142,4 juta dengan menerbitkan 87 lembar IMB, dan Koja sebesar Rp 124 juta dengan menerbitkan 63 lembar IMB. Pendapatan restribusi IMB ini untuk rumah tinggal, real estate, menara, dan reklame.

"Kami baru mendapat laporan data akumulasi retribusi hingga bulan April 2011, dan untuk bulan Mei 2011 masih dalam pendataan," jelasnya. (jek)

Senin, Mei 30, 2011

346 Bidang Tanah di Jalan Cacing Terkena Pelebaran Jalan

JAKARTA, M86 - Untuk memperluas akses Jalan Raya Cakung-Cilincing (Cacing) pemerintah melalui Departemen Bina Marga akan melakukan pembebasan lahan sebanyak 346 bidang tanah sepanjang Jalan Raya Cacing yang tekena pelebaran akses jalan Tol Tanjung Priok-Rorotan. Pelebaran ini dilakukan sesuai dengan peruntukan pembangunan jalan tol.

Untuk itulah masing-masing kelurahan yang terkena pembebasan memanggil para penghuni maupun penggarap di lahan yang terkena pembebasan untuk pengembalian batas jalan yang terkena proyek pembangunan jalan tol Tanjung Priok.

"Iya memang kami memanggil para penghuni dan penggarap di lahan tanah yang tekena akses pembangunan jalan tol. Pemanggilan ini salah kegiatan sosialisasi untuk pengembalian batas jalan untuk pelebaran jalan raya Cacing" kata Kelik Sutanto, Lurah Semper Barat. Dimana ada 129 bidang tanah yang tekena pelebaran jalan.


Toni Sukanda, Kabag Tata Ruang Pemkot Jakarta Utara membenarkan akan adanya pembebasan dan pembayaran kepada penggarap dan penghuni di lahan yang tekena pelebaran jalan tol ini. Untuk kawasan Semper Barat ada 129 bidang, Semper Timur 169 bidang dan Rorotan 48 Bidang.

"Jadi mereka hanya menerima ganti rugi bangunannya saja, karena di areal itu merupakan tanah negara. Untuk ganti ruginya sesuai Surat Dinas Perumahan DKI Jakarta," tutur Toni Sukanda.

Sementara itu, Umar Farouk warga RT 10/10 Semper Barat salah satu penggarap menjelaskan, sejak tahun 1950 ia sudah menggarapnya. Dengan adanya pelebaran jalan seluas 8 meter dari titik batas jalan artinya usaha warungnya tergusur. Ia berharap dalam proses ganti rugi nanti pihaknya bisa diuntungkan dan sesuai dengan NJOP yang ada."Saat ini kami bersama warga lainnya sedang menunggu hasil sosialisasi dan kesepakatan. Karena minggu depan akan ada proses pembayaran di kelurahan," ujarnya. (red/*juc)

Bagi-Bagi Door Prize Hanya untuk PNS, Warga Pesisir Cuma Jadi Penonton

JAKARTA, M86 - Kemeriahan Menyambut HUT ke-484 Kota Jakarta di kawasan pesisir Kampung Marunda, Cilincing sekaligus mencanangkan berbagai agenda dan program Jakarta serta pagelaran hiburan rakyat juga panitia membagikan hadiah door prize kepada peserta yang datang dari berbagai kelurahan di Jakarta Utara.

Sayangnya kegiatan yang dilaksanakan di kampung pesisir Marunda ini membuat warga pesisir hanya bisa jadi penonton disaat para pejabat dan karyawan kecamatan serta kelurahan mendapatkan hadiah door prize. "Yaa kecewa aja sih mas! soalnya door prizenya cuma buat Pegawai Walikota saja (PNS-red), saya pikir kami warga dapat kuponnya" celoteh Hamidah 45, warga RW 7 Marunda.

Hal senada juga disampaikan Diding warga Marunda. Meskinya ada kegiatan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir misalnya pembagian sembako, pengobatan gratis dan lainnya yang bisa dirasakan warga. "Cuma ada bantuan ratusan pohon ditanam di Rusun dan akses Jalan Marunda, kalau sudah ditanam siapa dong yang merawatnya. Masa warga harus menyirami ratusan pohon. Padahal, kami tahu biaya perawatan ada di Sudin Pertamanan Jakarta Utara. Paling juga nanti dikorupsi mereka,"tuturnya.


Dijelaskan, sudah seringkali penanaman pohon di lakukan oleh berbagai pihak dikawasan ini, hasilnya banyak pohon-pohon yang rusak dan mati karena tidak dirawat. Biasanya habis di tanam oleh pihak panitia dibiarkan saja. "Meskinya koordinasi dengan warga terutama masalah perawatan agar pohon-pohon ini dijaga dan disiram" cetusnya.

Begitupun disampaikan Aman Bogor Ketua RW 7 Marunda. Pihaknya tidak tahu soal pemberian kupon bagi warganya. "Saya enggak tahu, biasanya kalau ada kupon kami berikan ke warga" pungkasnya.

Kegiatan pencanangan HUT Jakarta ini dihadiri oleh Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiono dan Deputi Gubernur Bidang Kependudukan dan Pemukiman Margani Mukthar. (red/*juc)

Warga Jakut Dukung Pemberlakuan Jam Operasional Truk

JAKARTA, M86 - Warga Jakarta Utara meminta kepada Pemda DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya untuk tetap memberlakukan jam operasional truk kontainer baik itu di tol dalam Kota maupun di akses jalan alternatif. Pasalnya, kondisi arus lalu-lintas di kawasan Jakarta Utara sudah sangat krodit kemacetan setiap hari.

Hal itu diutarakan Edi Suparlan (45), Ketua RW 2 Rawabadak Selatan, yang juga tokoh masyarakat meminta kepada Pemda DKI Jakarta untuk tetap memberlakukan jam operasional itu. Iapun meminta diberlakukan juga di titik akses jalan alternatif atau pemukiman. "Saya sangat setuju apa yang dilakukan Pak Gubernur dan Polda untuk memberlakukan jam operasional, kalau bisa di akses jalan pemukiman juga diberlakukan" tegasnya.

Menurutnya, selain menjadi penyebab kemacetan dan kesemerawutan juga menjadi malapetaka di jalan yakni kecelakaan."buktinya sepanjang tahun 2011 ini sudah 5 orang tewas di jalan Plumpang Semper akibat truk kontainer' tuturnya.

Begitupun Amir, Tokoh masyarakat Cilincing mengaku setuju jika pemberlakukan jam operasional juga diterapkan di akses jalan alternatif dan pemukiman. Sudah banyak kecelakaan hingga memakan korban jiwa akibat truk kontainer.

Bahkan mereka juga menjadi penyebab terjadinya kemacetan. Beberapa titik akses jalan alternatif yang juga akses jalan pemukiman di Jakarta Utara yang banyak dilalui kendaraan berat namun tak kenal waktu adalah jalan Raya Plumpang-Semper, Jalan Raya Tugu, Jalan Raya Tipar Cakung, Jalan Kramat Jaya, Jalan Raya Logistik, Jalan Raya Sunter Agung dan Jalan Raya Kampung Gusti, Pluit. (jek)

Sabtu, Mei 28, 2011

Pabrik Konveksi Dilalap Api di Kapuk

JAKARTA, M86 - Kebakaran terjadi di sebuah pabrik konveksi di wilayah Kapuk Raya, Jakarta Barat. Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik.

"Kebakaran dilaporkan sekitar pukul 06.00, sudah 20 damkar dikerahkan," kata petugas Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Ahmad saat dihubungi, Sabtu (28/5).

Dia menambahkan, saat ini petugas masih berusaha memadamkan api yang diduga disulut oleh api yang terpercik akibat korsleting listrik. Menurutnya api sulit dipadamkan karena banyak bahan yang mudah terbakar di pabrik berskala besar itu.

"Sampai saat ini tidak ada korban jiwa, pemdaman masih berlangsung," tutupnya. (jek)

Perbaikan Jembatan Cinta Telan Rp 50 Juta

JAKARTA, M86 - Kerusakan Jembatan Cinta yang selama ini menjadi akses utama warga di Pulau Tidung Besar dengan warga di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu, langsung direspons Pemprov DKI Jakarta dengan menganggarkan perbaikan jembatan itu sebesar Rp 50 juta dari pos dana taktis Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta dalam APBD 2011. Dengan begitu, diharapkan perbaikan fisik Jembatan Cinta dapat rampung pada akhir 2011.

Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan perbaikan jembatan yang berlokasi di Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauanseribu Selatan, sudah sangat mendesak. Saat ini, kayu pada jembatan itu sudah banyak yang rapuh, dan jika tidak segera diganti dikhawatirkan akan membahayakan penggunanya.

“Perbaikan jembatan secepatnya dilakukan. Kami sudah meninjau lokasi jembatan yang sering dilintasi wisatawan. Ternyata banyak kayu yang rapuh. Kalau tidak segera diperbaiki sangat membahayakan wisatawan,” katanya.

Perbaikan yang dilakukan bukan merupakan rehab total, melainkan rehab ringan. Nantinya, tidak seluruh fisik jembatan diperbaiki, melainkan hanya dilakukan pergantian kayu lantai jembatan yang kondisinya rusak.

Bupati Kepulauan Seribu, Achmad Ludfi, mengatakan pihaknya juga pernah melakukan perbaikan dengan dana swadaya dari masyarakat atau pemilik jasa wisata. Namun ternyata dana swadaya tadi tidak cukup untuk memperbaiki total kerusakan. Jadi hanya yang parah saja diperbaiki,” jelasnya.

Dengan perbaikan Jembatan Cinta, diharapkan akan makin banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung, karena selama ini menjadi ikon wisata di Kepulauan Seribu. Pihaknya mencatat, pada liburan panjang pekan lalu, jumlah kunjungan mencapai lebih dari 5.000 orang. Pulau Tidung adalah pulau terbesar yang ada di Kabupaten Kepulauan Seribu. Selain wisata di Jembatan Cinta, potensi wisata di Pulau Tidung adalah areal yang sangat luas untuk wisata bersepeda seluas 54 hektar.

“Bagi pesepeda ini menjadi daya tarik sebagai area wisata. Selain itu, juga ada wisata memancing, snorkling, dan kuliner,” tandasnya. (dya)

Jumat, Mei 27, 2011

Tol Cawang-Pluit Tertutup untuk Truk

JAKARTA, M86 - Rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian Jumat memutuskan bahwa kendaraan angkutan truk tidak diperbolehkan melewati jalan tol dalam kota Cawang-Pluit dan sebaliknya mulai Jumat (27/5) malam pukul 24.00 WIB.

"Kita mengembangkan aternatif ketiga yaitu membuka semua jalur untuk truk kecuali Cawang hingga Pluit dan dilakukan melalui satu traffic management situasional oleh Polri," kata Menko Perekonomioan Hatta Rajasa dalam jumpa pers usai rapat koordinasi di Jakarta, Jumat.

Sejak beberapa pekan lalu, kementerian perhubungan mengujicoba pelarangan truk memasuki jalan tol dalam kota, namun belakangan diprotes oleh awak truk dan perusahaan angkutan.

Dalam ujicoba pengalihan dan pengaturan kapan truk diperbolehkan memasuki jalan tol dalam kota, lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol dalam kota lancar dan jarang terjadi kemacetan panjang. (jek/*ant)

Saluran Air di Koja Bakal Dinormalisasi

JAKARTA, M86 - Untuk mengatasi genangan air yang terjadi di wilayah Koja, Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara berencana melakukan normalisasi saluran air yang selama ini telah menyebabkan genangan baik dikarenakan air pasang laut (rob) ataupun curah hujan tinggi.

Wakil Camat Koja, Ahmad Hariyadi menuturkan, di wilayahnya setidaknya terdapat lima titik genangan air. Di antaranya, di RW Jl Johar RW 10 Kelurahan Lagoa, Jl Kramat Jaya RW 14 Lagoa, Jl Mangga RW 11 Tuguutara, Jl Mundu Kelurahan Lagoa dan Jl Mindi Kelurahan Lagoa di mana ketinggian genangannnya bisa mencapai 10 – 40 sentimeter. “Setiap turun hujan sering terjadi genangan di beberapa ruas jalan di sini. Ketinggian genangan antara 10 sampai 40 sentimeter,” ujar Ahmad Hariyadi, Jumat (27/5).

Dijelaskan Ahmad, genangan terparah terdapat di Jl Mindi dengan tinggi genangan mencapai 40 sentimeter.

Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Utara, Rifiq Abdullah mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari warganya mengenai titik genangan tersebut. Rencananya, sambung Rifiq, pihaknya berencana melakukan pengerukkan pada saluran-saluran di lima titik genangan itu pada tahun ini juga.

“Yang terdekat, kami segera mernomalisasi saluran di sisi Jl Kramat Jaya pada tahun ini. Sedangkan empat titik lainnya menyusul, karena kami akan melakukan survei terlebih dahulu. Tapi kesemuanya dikerjakan tahun ini,” katanya. Sayangnya, Rifiq enggan menjelaskan sumber biaya normalisasi tersebut.

Rifiq menjelaskan, di Kecamatan Koja terdapat dua stasiun pompa sebagai sarana dan prasarana, yakni stasiun Pompa Sunter Timur Tiga dan Pinang. Kedua stasiun pompa itu berfungsi sebagai penarik air pada genangan yang ada di beberapa ruas jalan tersebut. Namun, pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama, karena ada indikasi posisi tanahnya miring dan dipompa agak lama. "Kami akan lakukan secara bertahap. Namun, jika masalahnya berat, akan kami usulkan ke Dinas PU Jakarta," ujarnya. (jek)

Kamis, Mei 26, 2011

Polda Minta Organda Batalkan Mogok Masal

JAKARTA, M86 - Polda Metro Jaya mengimbau kepada pihak Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) untuk membatalkan aksi mogok yang akan dilakukan Jumat (27/5) besok. Aksi mogok ini dilakukan terkait uji coba pembatasan truk.

"Harapan kami, janganlah ada aksi mogok itu karena akan merugikan banyak orang," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar, Kamis (26/5).

Baharudin mengatakan, rencana aksi mogok anggota Organda ini telah diketahui oleh pihak kepolisian sebelumnya. Selain itu, pihak Organda juga telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada para pengusaha angkutan darat dan juga ditembuskan ke Polda Metro Jaya.

"Kami minta mereka jalan seperti biasa, tapi harus dirumuskan solusi terbaik bagaimana. Kebijakan ini butuh kajian yang baik dan yang mana yang paling banyak manfaat bagi masyarakat karena petugas aparat lebih prioritaskan kepada masyarakat yang lebih banyak," tutur Baharudin.

Sebelumnya, Ketua Organda DKI Jakarta, Sudirman, kembali membuat ancaman akan melakukan aksi mogok operasi sekitar 1600 unit angkutan berat esok hari, Jumat (26/5). Aksi mogok ini merupakan salah satu bentuk protes terhadap kebijakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya yang tetap melanjutkan kebijakan itu meski sudah ada keputusan Menteri Perhubungan RI Freddy Numberi.

Menhub sepekan lalu, mengatakan bahwa jalur tol dalam kota boleh dilalui angkutan berat. Menhub memenuhi keinginan Organda sehingga Organda akhirnya membatalkan rencana aksi mogok pada 21 Mei 2011. Namun, keputusan Menhub ini tidak sejalan dengan pandangan Dishub DKI dan Polda Metro Jaya.

Sementara itu masyarakat sangat menyayangkan sikap para pengusaha kendaraan berat tersebut yang hanya memikirkan bisnis semata tanpa mau peduli dengan dampak sosial yang diakibatkan yaitu upaya pelarangan dengan batasan waktu operasi merupakan upaya mengatasi kemacetan di Jakarta.

"Kami sangat mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya melakukan batasan operasional truk kontainer karena keberadaannya membuat kemacetan makin parah. Pengusaha kendaraan berat jangan seenaknya saja hanya memikirkan keuntungan saja," kata Jack, warga Plumpang Raya, Cilincing, Jakarta Utara. (dya/*tdc)

Bea Cukai Tanjung Priok Gagalkan Penyelundupan Daging Trenggiling

JAKARTA, M86 - Daging binatang langka trenggiling senilai Rp8 miliar yang akan diselundupkan ke Vietnam, Kamis (26/5), berhasil digagalkan petugas petugas Bea Cukai (BC) Tanjung Priok.

Penangkapan yang dilakukan berdasarkan analisis petugas intelijen BC terhadap pemberitahuan ekspor barang (PEB) bernomor 265259, dimana barang ekspor tak sesuai dokumen.

"Saat kita cek, ternyata jenis barang yang dilaporkan berupa daging ikan adalah daging trenggiling," kata Rahmad Subagio, Kepala Kantor Pelayanan Bea Cukai Tanjung Priok.

"Daging trenggiling ini sangat diminati di pasar Asia untuk digunakan sebagai bahan obat tradisonal dan pembuatan kosmetik, bahkan katanya sebagai dasar pembuatan shabu," lanjutnya. .

Petugas Bea Cukai Tanjung Priok berkoordinasi dengan petugas kepolisian dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok memeriksa perusahaan yang melakukan penyelundupan.

"Tersangka yaitu pemilik PT SJBM dan kasus ini masih dalam tahap perkembangan," kata Rahmat. (jek)

Gubernur Janji Perbaiki Jl Sungai Kendal

JAKARTA, M86 - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengunjungi pemukiman warga di RT 03/08 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara yang berbatasan langsung dengan Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/5) malam. Dalam kunjungannya ini, orang nomor satu di lingkungan Pemprov DKI Jakarta disambut antusias warga setempat.


Saat berdialog dengan warga, Bang Fauzi, sapaan akrab Fauzi Bowo berjanji segera menyelesaikan perbaikan jalan di sepanjang Jl Sungai Kendal di RW 08, Kelurahan Rorotan. “Pokoknya jalan di sini harus diselesaikan demi kenyamanan warga,” ujar Fauzi Bowo, Rabu (25/5).

Fauzi juga merasa senang dan berterima kasih kepada warga Rorotan yang telah membantu dan berpartisipasi dalam pembangunan proyek Kanal Banjir Timur (KBT). Selain itu, dikatakan Fauzi, berdasarkan kebutuhan warga, dirinya akan memperbanyak puskesmas dan sekolah di wilayah Cilincing, atau Rorotan pada khususnya. Dengan begitu, nantinya warga tidak akan jauh lagi untuk menuju puskesmas atau sekolah. “Saya janji akan kembali lagi dengan warga Sunga Kendal untuk membantu warga yang kesulitan di sini,” katanya.

Pada kesempatan itu, Fauzi juga merasa bangga, karena warga Sungai Kendal, Rorotan bisa menjadi walikota dan diharapkan hal ini bisa menjadi motivasi tersendiri bagi warga. "Saya bangga dengan warga di sini. Karena warga di sini ada yang menjadi Walikota di Jakarta Pusat. Tentunya ini bisa memotivasi bagi warga di sini," ungkapnya.

Dalam kunjungan kali ini, Fauzi Bowo juga menyerahkan bantuan dana kepada beberapa pengurus masjid dan majelis talim di Kelurahan Rorotan.

Sementara itu, Saefullah tokoh masyarakat setempat yang juga Walikota Jakarta Pusat berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta yang sudah merespon keinginan warga Rorotan. "Jalan Sungai Kendal dulunya kumuh. Sekarang dengan adanya KBT akses jalan semakin terbuka, dan dengan perbaikan jalan tentu akan semakin membuka akses di sini," ujarnya. (jek)

Rabu, Mei 25, 2011

Drainase Buruk, Sejumlah Jalan Kawasan Koja Banjir

JAKARTA, M86 - Hujan deras mengguyur Jakarta sejak malam, membuat sejumlah ruas jalan tergenang sehingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas. Seperti di Jalan Raya Cakung - Cilincing, Jakarta Utara.

Truk-truk kontainer menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok terlihat antre di depan pintu Utama KBN Calcung. "Antrean kendaraan mencapai satu kilometer. Ini karena banyak kendaraan yang menghindari genangan air di depan Eks SPBU Kebon Baru karena penyempitan jalani kata Suripto sopir truk kontainer PT Maju Trans Jaya.

Hal serupa juga terlihat di kawasan Koja, Jakarta Utara, seperti di Jalan Mahoni, Bhayangkara, Kramat Jaya, Lontar, Johar, Waru, Walang Baru, Mindi, Lagoa Terusan, Semangka dan Jalan Sawah Baru, tergenang air setinggi 20 cm sampai 50 cm.

"Wah, kalau di sini banjir sudah hal baru. Hujan sedikit saja pasti banjir, tak lain karena saluran air atau drainase di kawasan itu tak pernah dikeruk," kata Edi (38), warga Jalan Bhayangkara, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (25/05).

Hal senada juga dituturkan Ririn 30, warga Jalan Mindi Lagoa, yang mengendarai sepeda motor mengaku pusing karena harus memutar mencari jalan bebas genangan. ,"Ya, takut mogok karena genangannya cukup tinggi," ujarnya.

Wakil Camat Koja, Heriyadi, menjelaskan, genangan di kawasan Koja cepat surut karena volume air berputar menuju ke saluran air besar seperti Kali Betik dan Kali Pinang yang kemudian ke Kali Sunter dan sebagian tertampung ke waduk Rawabadak.

Karakteristik kawasan Koja juga berada di bawah permukaan laut. "Beberapa jam akan kering lagi. Selain ada waduk untuk menampung air dari saluran warga, adanya rumah pompa di Lagoa juga bermanfaat untuk mengurangi genangan di Koja," katanya. (jek)

Senin, Mei 23, 2011

Upaya Kurangi Kemacetan, Interchange PIK Rampung September 2012

JAKARTA, M86 - Kepadatan arus lalu lintas kerap menjadi problem tersendiri yang harus dihadapi kota-kota besar di dunia termasuk Jakarta. Berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan pun terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Seperti, pembangunan simpang susun Penjaringan pada ruas jalan tol Prof Dr Sedyatmo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Interchange Pantai Indak Kapuk (PIK) yang dalam proses pembangunannya turut melibatkan salah satu pengembang kawasan tersebut.

Dengan adanya interchange ini, diharapkan mampu mengurai kemacetan di kawasan PIK, Pluit serta Muara Karang. “Saya kira pembangunan interchange ini sudah lama ditunggu warga Jakarta. Karenanya saya berterimakasih kepada pengembang kawasan PIK yang dengan cepat merespon dan memahami keinginan warganya. Karena hal ini menambah mobilitas dan mempercepat perjalanan,” ujar Fauzi Bowo, Senin (23/5).

Diungkapkan Fauzi, pembangunan Interchange PIK merupakan arah baru dari pembangunan ibu kota. Sebab, jalan interchange dari utara aka nada jalan tol yang mengakses pulau-pulau reklamsi di daerah utara PIK, kemudian menjadi jalan lingkar luartol di sebelah utara.

"Saya membutuhkan kerjasama dan bantuan dari semua pihak, termasuk dari pengembang kawasan Pantai Indah Kapuk. Karena jalan ini suatu saat akan dibutuhkan oleh semua warga Jakarta yang akan mengakses reklamasi di sebelah PIK, dan menghubungkan jalan tol utara dari Pluit menuju Tanjungpriok. Jadi pembangunana Jakarta akan memasuki dimensi yang berbeda dari dimensi sebelumnya," kata Fauzi Bowo.

Diungkapkan Bang Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah berupaya membebaskan lahan di kawasan Meruya untuk pembangunan ruas jalan tol yang akan berhubungan dengan Interchange PIK. “Lahannya masih bermasalah. Jadi, saya minta warga Jakarta untuk bersabar, karena ini membutuhkan proses,” kata Fauzi.

Sementara itu perwakilan dari pihak pengembang kawasan PIK, Budi Nurwono mengatakan, proyek ini menghubungkan daerah PIK, Muara Karang, JORR W1 dan juga sebaliknya. Lalu menghubungkan tol dalam kota dengan PIK, Pluit, Muara Karang dan arah sebaliknya, dan menghubungkan Tol Prof Dr Sedyatmo dengan PIK, Pluit, Muara Karang dan sebaliknya.

"Biaya pembangunan ini menelan biaya Rp 270 milar hingga Rp 300 miliar, dengan panjang 850 meter persegi. Rencanya proyek ini akan rampung 18 bulan ke depan, yaitu bulan September 2012," paparnya.

Budi menambahkan, proyek ini merupakan solusi mengatasi kemacetan di kota Jakarta, dan juga yang bermukim di wilayah Jakarta Utara seperti yaitu PIK, Pluit, dan Muara Karang. Jalur ini juga menghubungkan akses menuju Bandara Soekarno-Hatta. "Diyakini dengan adanya pembangunan infrastruktur ini, kemacetan akan teratasi dan dari segi ekonomi akan semakin membaik," katanya. (jek)

Sabtu, Mei 21, 2011

Pelindo dan Organda Hanya Mikirin Bisnis

JAKARTA, M86 - Pelindo dan Organda DKI Jakarta diminta untuk tidak memikirkan masalah bisnis saja, tapi juga harus memperhatikan kepentingan masyarakat terkait program pembatasan jam operasional truk dan kendaraan berat.

Pernyataan ini dilontarkan sejumlah ormas di Jakarta, saat menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran HI, Prapatan Matraman dan Prapatan.

Massa yang tergabung dalam beberapa kelompok tersebut, GERAK-AMPUH-FAKTA-Revolusi Putih dan PSPT, menuntut agar pengusaha mendukung program yang dicanangkan Ditlantas Polda Metro dan Dishub DKI soal operasional angkutan berat dan truk di jalan Ibukota.

"Mereka jangan hanya berorientasi kepentingan bisnis semata tanpa ada upaya mendukung program pemerintah dalam menanggulangi kemacetan Jakarta," teriak massa.

Pelindo, kata pengunjukrasa, sudah seharusnya tunduk terhadap kebijakan yang dikeluarkan Pemprov DKI dan Polda Metro, karena mereka berada di wilayah Jakarta.

Untuk Organda seyogyanya memberikan pengertian pada pengusaha angkutan agar memberikan fasilitas angkutan yang layak jalan, sehingga tidak menimbulkan kemacetan akibat kendaraan yang rusak dalam perjalanan.

"Perlu dipahami kemacetan Jakarta yang merugikan secara materi, waktu serta sudah pada tahap menggangu psikologis warga Jakarta."

Kritikan pun dilontarkan massa pengunjukrasa kepada pemerintah pusat. Mereka mendesak pemerintah pusat memberikan dukungan kepada pemerintah daerah agar melakukan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan tol.

"Pemerinta pusat jangan hanya bisa menyalahkan pemerintah daerah," tegasnya.(red/*b8)

Rabu, Mei 18, 2011

Pelayanan Buruk, Penumpang KM Kerapu Kecewa

JAKARTA, M86 - Sejatinya alat transportasi harus layak dan manusiawi, apalagi melayani untuk penyeberangan menuju Kepulauan Seribu, lain dengan Kapal Cepat KM Kerapu milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta malah sering dihujat penumpangnya karena kecewa.

Betapa tidak ? kapal yang melayani sejumlah rute ke pulau-pulau pemukiman di Kepulauan Seribu ini kerap mendapat kritikan tajam lantaran pelayanannya dinilai buruk.

"Sangat buruk, harus dievaluasi karena ini terkait nama baik Jakarta sebagai kota jasa yang juga barometer pembangunan daerah lain," ujar Trityatmo, warga Pluit yang kerap berwisata ke Pulau Seribu setiap akhir pekan ini, Rabu (18/05).

Menurut dia, pembenahan pelayanan KM Kerapu harus segera dilakukan. Pasalnya, mobilitas masyarakat baik yang berkunjung ke Kepulauan Seribu dan kembali ke Jakarta darat makin tinggi.

"Kalau tidak ada perubahan, sepertinya Kepulauan Seribu sulit bersaing dengan daerah lain," jelasnya.

Kepala Armada PT Pelita Anugerah Bahari (PAB) selaku operator KM Kerapu, Zulkarnaen mengaku, pihaknya telah melakukan standar pelayanan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

"Kami telah berusaha memberikan pelayanan terbaik. Kritikan itu kami jadikan pemacu untuk melayani lebih baik lagi," ujarnya. (jek)

Senin, Mei 16, 2011

Liburan, Ancol Bidik 117 Ribu Pengunjung

JAKARTA, M86 - Ancol menargetkan 177 ribu pengunjung saat libur cuti bersama dan peringatan Waisak, Sabtu (14/5) hingga Selasa (17/5) besok.

Manajer Komunikasi PT Pembangunan Jaya Ancol, Sofia Cakti mengatakan, jumlah pengunjung Ancol sejak Sabtu (14/5) hingga Senin (16/5) mencapai 109.500 pengunjung.

"Terhitung Sabtu 14 Mei hingga Senin 16 Mei 2011 pukul 3 sore jumlahnya mencapai 109.500 lebih, adapun target kunjungan ancol untuk liburan waisak ini adalah 177 ribu orang dan diperkirakan kunjungan tertinggi akan terjadi pada Selasa (17/5) besok bertepatan dengan peringatan hari Waisak. Jumlah untuk hari ini sekitar 25 ribu pengunjung," ujar Sofia, Senin (16/5).

Dijelaskannya, rata-rata pengunjung memanfaatkan waktu bersama keluarga di, Atlantis Water Adventure, Pantai Beach Pool, Dunia Fantasi, Pantai Indah, dan Ocean Dream Samudera.

Besarnya animo masyarakat yang mengunjungi Ancol tidak mempengaruhi harga tiket masuk (HTM) kawasan wisata tersebut.

Untuk harga tiket masuk Ancol Rp 11.000 per orang, di arena Dunia Fantasi dijual Rp 120.000 per orang, di Atlantis dijual sebesar Rp 75.000 per orang, dan harga tiket masuk Gelanggang Samudera dibanderol Rp 70.000 per orang. (jek)

Minggu, Mei 15, 2011

Belasan Gubuk di Jalur Hijau Cacing Dibongkar

JAKARTA, M86 - Belasan Gubuk dan lapak bengkel serta tambal ban di area tanah kosong jalur tengah Jalan Raya Cacing dibongkar petugas trantib pagi tadi. Keberadan gubuk dan lapak tersebut kerap diresahkan warga maupun pengguna jalan yang melintas kawasan itu sebab menjadi pemicu kemacetan dan kesemerawutan. Bahkan lapak tersebut menjadi kedok dan alasan sopir untuk parkir dilahan itu dengan alasan sedang memperbaiki kendaraanya.

"Gubuk-gubuk dan usaha tambal ban di jalur tengah ini sangat mengganggu mas! apalagi lahan tersebut jalur hijau yang akan dijadikan jalur Tol, akibatnya banyak kendaraan parkir di tempat tersebut hingga menimbulkan kemacetan" kata Jaini (34), warga Kebon Baru,Semper Barat, Cilincing.

Junaidi, Camat Cilincing menuturkan, keberadaan gubuk dan lapak tambal ban liar ini sudah sering ditegur bahkan diperingati berkali-kali dengan surat. Karena diindahkan pihaknya terpaksa melakukan pembongkaran.

"Lahan tersebut merupakan fasilitas umum yang nantinya akan dijadikan akses jalan tol, kalau tidak lekas ditertibkan dikuatirkan akan semakin marak" ujarnya, Minggu (15/05).

Sementara itu, Togi salah satu pemilik tambal ban tampak pasrah saat petugas meminta segera mengosongkan tempat yang ia duduki selama dua tahun. Setelah memberesi barang-barangnya langsung petugas membongkar lapaknya.

"Yaa mau gimana lagi mas! tempat usaha kami ini ilegal, kami hanya cuma menyelamatkan barang-barang yang berharga" tuturnya. Dalam penertiban ini sedikitnya 3 bengkel las , lahan parkir truk kontainer serta 12 gubuk yang berdiri dilahan tersebut ditertibkan. Penertiban berjalan aman dan lancar.Sedikitnya 50 petugas trantib dan polsek Cilincing diterjunkan. (jek)

Rabu, Mei 11, 2011

PNS Jakut 'Pemalas' Tidak Apel, Wakil Walikota Geram

JAKARTA, M86 - Tingkat Kehadiran Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Jakut yang mengikuti apel setiap Senin, terus menurun. Dan ini membuktikan bahwa mereka adalah pemalas meskipun gaji mereka dari uang rakyat tidak perduli. Buktinya pada apel, Senin (9/5)lalu, dari jumlah PNS yang mencapai 1.107 orang, 327 di antaranya tidak mengikuti apel dengan berbagai alasan. Kondisi ini pun membuat Wakil Walikota Mangara Pardede geram dan meminta setiap kepala unit untuk mengingatkan bawahannnya.

"Saya ingatkan kepada kepala kantor, kepala sudin, dan yang setara dengan itu agar berperan aktif membina bawahannya. Agar mereka mau mengikuti kegiatan yang seharusnya menjadi kewajibannya sebagai PNS," tegas Mangara Pardede saat memberi pengarahan pada Apel di Plaza Barat Kantor Walikota.

Dalam kesempatan itu pula, Mangara mengingatkan kepada seluruh PNS mengenai aktivitas belakangan ini yang kerap tidak bertanggung jawab, seperti adanya perekrutan dari kelompok tertentu dengan tujuan yang tidak jelas.

"Saya berharap para pegawai lebih waspada. Sebab saat ini banyak aktivitas di luar ketentuan yang tidak bertanggungjawab dan dengan tujuan yang tidak jelas seperti adanya gerakan memecah belah persatuan dan kesatuan dengan membentuk negara sendiri. Apalagi, penculikan tidak mengenal umur, dari anak-anak hingga dewasa. Itu sebabnya saya minta kepada pegawai yang tidak masuk apel tanpa keterangan untuk memberikan alasan yang jelas. Saya tidak mau kejadian ini menimpa salah satu pegawai Walikota Jakut," ujarnya.

Selain itu pembina juga mengigatkan soal pencanangan HUT Kota Jakarta ke 484 yang akan dilaksanakan secara serentak di lima wilayah Jakarta dan satu kabupaten pada 29 mei 2011. Pemerintah Kota Jakarta Utara berencana akan menggelar acara itu di Taman Wisata Alam Muara Angke dan Pantai wisata Marunda. Alasannya, kedua tempat ini masuk dalam titik 12 destinasi wisata pesisir. (jek)

Selasa, Mei 10, 2011

Warga Banyak Kecewa, Program Wisata Pesisir Terganjal Infrastruktur

JAKARTA, M86 - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara saat ini gencar melakukan promosi 12 destinasi wisata pesisir. Untuk itu selain memasang spanduk banner di setiap kantor kecamatan, kelurahan, dan pintu masuk atau keluar tol di kawasan Jakarta Utara, juga mengajak masyarakat turut serta mensosialisasikan. Namun sayang, upaya mengembangkan wisata pesisir tersebut masih terganjal dengan infrastruktur. Tak pelak itu banyak warga yang sudah jauh-jauh datang mengunjungi destinasi wisata pesisir itu kecewa.


Hal itu diungkapkan Jenny APriyani (33), warga Bekasi yang mengaku penasaran dengan salah satu destinasi wisata pesisir yaitu rumah Si Pitung di Marunda, Cilincing. Namun, ia kecewa di lokasi itu masih banyak infrastruktur yang belum memadai sebut saja jalan akses masih belum bisa dilalui kendaraan roda empat. Tak hanya itu, di kawasan itu juga banyak pungutan liar yang dilakukan sekelompok pemuda. "Seharusnya kalau mau promosi, Pemkot Jakarta Utara sudah melakukan penataan terlebih dahulu kelayakan lokasi tersebut untuk berwisata. Belum lagi, jalur menuju ke sana harus lebih waspada karena berbarengan dengan kendaraan berat yang melintas," katanya kesal.

Kurang optimalnya infrastruktur dalam mendukung program wisata pesisi ini tidak ditampik Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono. Oleh karena itu, saat ini ia bersama jajarannya sedang mengupayakan melakukan penataan. “Ya memang masih banyak kendala, khususnya infrastruktur pendukung masih sangat kurang. Kendati demikian kami tetap optimis dengan kekurangan tersebut untuk melakukan promosi dengan mengajak masyarakat dan stake holder yang ada di Jakarta Utara,” kata Bambang Sugiyono, Walikota Jakarta Utara, Selasa (10/05).

Ia menuturkan, pendukung infrastruktur yang masih kurang mendukung adalah akses jalan, drainase dan pertamanan. Seperti salah satu destinasi menuju masjid Luar Batang yang sangat diminati wisatawan untuk berziarah kondisi jalannya masih minim, selain sempit jalannya mesti berputar-putar melintasi perkampungan penduduk.

“Belum lagi, jalan menuju ke rumah Si Pitung di Marunda, pengunjung harus berjalan kaki. Dan juga kondisi Gereja Tugu masih jauh dari yang diharapkan sebagai tujuan objek wisata,” kata mantan pejabat Kesbang DKI ini.

Padahal, sambung Bambang, jika 12 destinasi objek wisata pesisir ini bisa berjalan sesuai dengan harapan dapat mendongkrak potensi ekonomi warga yang ada di dalam destinasi tersebut. “Mereka bisa berjualan makanan, minuman, dan souvenir,” katanya.

Dan untuk memperbaiki infrastruktur tersebut, Pemkot Jakarta Utara memperoleh kucuran dana Rp25 miliar yang ditujukan memperaki jalan, drainase, dan taman. “Dengan anggaran segitu sebenarnya masih sangat jauh, namun kita tetap optimis mengembangkannya secara simultan. Dan kami juga menggandeng setiap potensi yang ada di Jakarta Utara, termasuk masyarakat,” katanya.

Seperti di Rumah Si Pitung, rencananya pihak Pemkot Jakarta Utara akan menambahkan ornamen maupun barang-barang yang berhubungan dengan sang legendaris jawara betawi itu. Pasalnya, selama ini pengunjung mengeluh ketika berkunjung hanya didapati rumah panggung Si Pitung yang kosong melompong.

“Kita juga meminta peran serta masyarakat sekitar untuk menggelar kegiatan-kegiatan. Dan saat ini sedang kita galakan padepokan silat dengan mengajak pemuda Marunda,” katanya.

Selain itu, Pemkot Jakut juga akan mendirikan kantor Sekretariat 12 destinasi wisata pesisir di daerah Sunda Kelapa yang juga salah satu destinasi. “Di sana rencananya akan digelar seni budaya etnis yang ada di Jakarta Utara secara terjadwal. Dengan begitu adanya event itu diharapkan bisa menarik wisatawan nusantara dan mancanegara,” tandas Bambang.

Ke-12 destinasi tersebut yakni, Pelabuhan Sunda Kelapa, Masjid dan Makam Luar Batang, Central Grosir Manggadua, Taman Margasatwa Muara Angke, Central Perikanan Muara Angke, Taman Impian Jaya Ancol, Olahraga Air Bahtera Jaya, Stasiun KA Tanjungpriok, Masjid Jakarta Islamic Center, Kampung Tugu (Gereja Tugu), Museum Bahari, dan Mall Kelapagading. (jek)

Jumat, Mei 06, 2011

DKI akan Rampungkan TPST di Sunter dan Marunda

JAKARTA, M86 - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap merampungkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu di kawasan Sunter dan Marunda untuk mengantisipasi gangguan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

"Hal ini kami lakukan untuk memiliki pengolahan sampah terpadu selain di Bantar Gebang Kota Bekasi," kata Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, Eko Bharuna, di sela sosialisasi pengolahan sampah di Bantargebang, Kota Bekasi.

Sebab, kata dia melanjutkan, bila terjadi gangguan, pihaknya akan kebingungan mengatasi sampah yang rata-rata produksi tiap harinya mencapai 6.500 ton.

Fasilitas pengolahan sampah terpadu di Cakung-Cilincing seluas 7,5 hektare saat ini baru sanggup mengolah 300 ton sampah per hari. Secara bertahap, kapasitasnya akan terus ditambah hingga pada akhir tahun nanti ditargetkan dapat mengolah 1.200 ton sampah per hari.

Hasil pengolahan sampah di fasilitas terpadu ini berupa kompos dan gas metan yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi listrik.

Ada pun fasilitas pengolahan sampah terpadu seluas 4,5 hektare yang ada di Sunter, hanya disiapkan untuk memadatkan sampah sebelum kemudian dikirim ke Bantargebang.

"Dengan demikian dapat mengefektifkan sekaligus mengefisienkan pengiriman. Jadwal pengangkutan sampah bisa dikurangi," katanya.

Satu fasilitas pengolahan sampah lainnya berlokasi di Marunda, di atas lahan seluas 12 hektare. Meski direncanakan sanggup mengolah 1.500 ton sampah per hari, Eko belum dapat memastikan kapan fasilitas ini akan mulai dioperasikan.

"Masih menunggu kebijakan seputar Kawasan Ekonomi Khusus di Marunda. Sebab rencananya lahan tersebut tak hanya dibangun untuk fasilitas pengolahan sampah, tapi juga tujuan wisata terpadu," katanya

Selama ini, kata dia, kontrak kerja sama pemerintah DKI Jakarta dengan PT Godang Tua Jaya selaku pengelola TPST Bantargebang ialah pengolahan sedikitnya 4.500 ton sampah per hari.

"DKI Jakarta memang tak dilarang mengirimkan sampah lebih banyak daripada jumlah yang disepakati. Akan tetapi, kami berinisiatif untuk mendirikan fasilitas pengolahan sampah terpadu meskipun skala dan kapasitasnya masih kecil," ujarnya.(red/*b8)

Tarif Layanan Jasa di Pelabuhan Priok Naik

JAKARTA, M86 - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II memberlakukan tarif baru pelayanan jasa di dermaga peti kemas dan penumpukan mulai 1 Mei 2011 dengan kenaikan bervariasi dari 15-1.000 persen lebih dari sebelumnya.

"Kenaikan itu sudah disepakai pengguna jasa, yaitu dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Indonesian National Shipowners' Association (INSA) DKI Jakarta dan Gabungan Importir Seluruh Indonesia (GINSI) DKI Jakarta. Kesepakatan tarif itu tanggal 15 Oktober tahun lalu," kata Sekretaris Perusahaan Bidang Humas Pelindo II Hambar Wiyadi, di Jakarta.

Tidak ada lain tujuan kenaikan tarif tersebut, kecuali untuk menjamin perbaikan layanan dan penyediaan fasilitas kepada pengguna jasa.

Kenaikan itu tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Pelindo II No HK.56/1/14/PI.II-11 tanggal 1 April 2011, tentang Tarif Pelayanan Jasa Barang di Lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok. Kenaikan tarif seiring dengan peningkatan pelayanan dan penambahan 47 unit alat bongkar muat dan 2 unit kapal tunda.

"Pelindo II akan membuat standar mutu pelayanan jasa di Pelabuhan Tanjung Priok. Jika ada layanan tidak sesuai standar, pengguna jasa bisa komplain dan Pelindo II bisa kena sanksi," katanya menambahkan.

Pada keputusan itu, tarif jasa dermaga jasa peti kemas kosong 20" feet naik dari Rp15.650 per boks per hari menjadi Rp18 ribu per boks per hari atau naik 15 persen. Kemudian tarif jasa dermaga peti kemas isi 20" feet naik 34,6 persen dari Rp31.200 per boks per hari menjadi Rp42 ribu.

Kenaikan tarif tertinggi terjadi pada jasa penumpukan peti kemas isi ukuran 40" feet yang naik 169 persen, dari Rp13 ribu per boks per hari menjadi Rp35 ribu rupiah per boks per hari. Tarif jasa penumpukan barang umum naik dari Rp165 rupiah per ton per hari menjadi Rp2.250 atau naik 1.263 persen.(red/*b8)

Kamis, Mei 05, 2011

Usai Hujan Deras, Sejumlah Jalan di Jakut Digenangi Air AKibat Drainase Buruk

JAKARTA, M86 - Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak pagi hingga siang hari membuat sejumlah titik jalan di Jakarta Utara tergenang air. Kondisi ini tak lain diakibatkan sistem drainase buruk serta sangat memprihatinkan. Tak pelak genangan air dengan tinggi bervariasi mulai 20 cm hingga 50 cm tersebut membuat pengendara harus memperlambat laju kendaraan, akibatnya arus lalu lintas di sekitar lokasi genangan menjadi tersendat.

Berdasarkan pantauan, genangan setinggi 40 cm terlihat di depan Mal Kelapagading. Tingginya genangan membuat beberapa kendaraan bermotor mogok, karena air masuk ke dalam mesin kendaraan. "Waduh genanangan airnya makin tinggi karena drainase yang buruk. Padahal, kawasan ini merupakan daerah elit," keluh Suhendar (33), warga Jalan Tipar Cakung, Jakarta Utara yang sedang melintasi jalan tersebut.

Kondisi yang serupa juhga terlihat di Jalan Yos Sudarso dan Lantamal Tanjungpriok, Jakarta Utara, yang tergenang setinggi 15 cm. Begitu juga di depan terminal Tanjung Priok genangan air mencapai 30 cm. Belum lagi di Jalan Cakung Cilincing, genangan air mencapai 40 cm. Sedangkan di kawasan Pademangan genangan air rata-rata 15 cm hingga 30 cm.

Aiptu Kasno, petugas Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, mengatakan genangan terparah terjadi di depan Mal Kelapagading dengan ketinggian 40 sentimeter. Menurutnya, akibat hujan deras membuat jarak pandang pengendara menjadi terbatas. "Kami himbau pengendara berhati-hati karena jarang pandang terbatas. Ada baiknya berteduh dulu agar tidak terjatuh di jalan," pesannya, Kamis (5/5). (jek)
Related Posts with Thumbnails