Senin, Mei 23, 2011

Upaya Kurangi Kemacetan, Interchange PIK Rampung September 2012

JAKARTA, M86 - Kepadatan arus lalu lintas kerap menjadi problem tersendiri yang harus dihadapi kota-kota besar di dunia termasuk Jakarta. Berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan pun terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Seperti, pembangunan simpang susun Penjaringan pada ruas jalan tol Prof Dr Sedyatmo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Interchange Pantai Indak Kapuk (PIK) yang dalam proses pembangunannya turut melibatkan salah satu pengembang kawasan tersebut.

Dengan adanya interchange ini, diharapkan mampu mengurai kemacetan di kawasan PIK, Pluit serta Muara Karang. “Saya kira pembangunan interchange ini sudah lama ditunggu warga Jakarta. Karenanya saya berterimakasih kepada pengembang kawasan PIK yang dengan cepat merespon dan memahami keinginan warganya. Karena hal ini menambah mobilitas dan mempercepat perjalanan,” ujar Fauzi Bowo, Senin (23/5).

Diungkapkan Fauzi, pembangunan Interchange PIK merupakan arah baru dari pembangunan ibu kota. Sebab, jalan interchange dari utara aka nada jalan tol yang mengakses pulau-pulau reklamsi di daerah utara PIK, kemudian menjadi jalan lingkar luartol di sebelah utara.

"Saya membutuhkan kerjasama dan bantuan dari semua pihak, termasuk dari pengembang kawasan Pantai Indah Kapuk. Karena jalan ini suatu saat akan dibutuhkan oleh semua warga Jakarta yang akan mengakses reklamasi di sebelah PIK, dan menghubungkan jalan tol utara dari Pluit menuju Tanjungpriok. Jadi pembangunana Jakarta akan memasuki dimensi yang berbeda dari dimensi sebelumnya," kata Fauzi Bowo.

Diungkapkan Bang Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah berupaya membebaskan lahan di kawasan Meruya untuk pembangunan ruas jalan tol yang akan berhubungan dengan Interchange PIK. “Lahannya masih bermasalah. Jadi, saya minta warga Jakarta untuk bersabar, karena ini membutuhkan proses,” kata Fauzi.

Sementara itu perwakilan dari pihak pengembang kawasan PIK, Budi Nurwono mengatakan, proyek ini menghubungkan daerah PIK, Muara Karang, JORR W1 dan juga sebaliknya. Lalu menghubungkan tol dalam kota dengan PIK, Pluit, Muara Karang dan arah sebaliknya, dan menghubungkan Tol Prof Dr Sedyatmo dengan PIK, Pluit, Muara Karang dan sebaliknya.

"Biaya pembangunan ini menelan biaya Rp 270 milar hingga Rp 300 miliar, dengan panjang 850 meter persegi. Rencanya proyek ini akan rampung 18 bulan ke depan, yaitu bulan September 2012," paparnya.

Budi menambahkan, proyek ini merupakan solusi mengatasi kemacetan di kota Jakarta, dan juga yang bermukim di wilayah Jakarta Utara seperti yaitu PIK, Pluit, dan Muara Karang. Jalur ini juga menghubungkan akses menuju Bandara Soekarno-Hatta. "Diyakini dengan adanya pembangunan infrastruktur ini, kemacetan akan teratasi dan dari segi ekonomi akan semakin membaik," katanya. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails