Senin, Agustus 31, 2009

Polantas Tertabrak Motor Balapan Liar

JAKARTA, MP - Bripka Priyono (41), polisi lalu lintas dari Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Cilincing, Jakarta Utara, mengalami patah kaki kanannya, setelah tertabrak sepeda motor yang tengah melakukan balapan liar, Senin pagi (31/8).

Kanit Lantas Polsek Cilincing, Iptu Mustofa, mengatakan, kini anggota Polantas Polsek Cilincing tersebut dibawa ke ahli pengobatan patah tulang di kawasan Cikunir, Bekasi, setelah sempat dirawat di RSUD Koja.

Priyono, warga asrama polisi Rorotan RT.11/RW.07, Cilincing, tertabrak motor di Jl Arteri Marunda. Hasil rontgen UGD dari RSUD Koja menunjukkan bahwa Priyono mengalami patah tulang.

"Anak buah saya itu saat kejadian tengah menghadang aksi balapan liar," ujar Mustofa.

Sudah menjadi kebiasaan pada setiap bulan puasa Jl Arteri Marunda dijadikan ajang "trek-trekan" atau balapan liar. "Warga yang terusik melapor ke Pospol Budi Dharma," ungkap Mustofa.

Akhirnya empat anggota Polantas melakukan pengusiran balapan liar tersebut. Rupanya setelah peserta balapan liar kabur, dari arah Cakung menuju Jl Arteri Marunda datang iringan puluhan motor. Iringan tersebut panik melihat adanya polisi, dan mereka pun langsung tancap gas.

Priyono tertabrak motor Honda B 6686 ULR. Beruntung pengendara motor yang menabrak Priyono, bernama Hermawan (20), berhasil diamankan. Sementara Ilham (35) yang dibonceng Hermawan ikut dimintai keterangan.

Ilham, warga Dewa Kembar RT 1/1, Semper Barat itu, dikenai pasal 360 KHUP, karena ada kelalaian yang menyebabkan orang lain luka.

Menurut Hermawan, ia panik karena takut ditilang. Akhirnya motor Hermawan menyeruduk anggota Polantas yang sedang mengusir balapan liar. (red/*b8)

Rabu, Agustus 26, 2009

Kelurahan Tugu Selatan Diserbu Warga

JAKARTA, MP - Sekitar 2.000 lebih warga, Rabu (26/8), menyerbu Kantor Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Mereka bukan mau berdemonstrasi, tapi ingin membeli minyak goreng yang dijual murah Sudin Koperasi, Usaha Kecil Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Perdagangan Jakarta Utara di Kelurahan Tugu Selatan.

“Ini sangat membantu, makanya kita tak ingin ketinggalan," ujar Sumiati, salah seorang warga Koja, Jakarta Utara.

Kasudin Koperasi UMKM dan Perdagangan Jakarta Utara, H. Baharudin Z didampingi Kasi Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dwi Wacono mengatakan, kegiatan ini untuk membantu masyarakat kurang mampu membeli minyak dengan harga lebih terjangkau.

“Kami berharap kegiatan ini benar-benar bisa membantu warga kurang mampu,” kata Baharudin.

Untuk maksud tersebut pihaknya bekerjasana dengan pihak kelurahan dan RT/RW.
Merekalah yang mendistribusikan kupon agar pembelinya benar-benar orang yang tepat. (cok)

Selasa, Agustus 25, 2009

Ramadhan, Ancol Beri Diskon 50 Persen

JAKARTA, MP - Pengelola Taman Impian Jaya Ancol memberikan diskon spesial berupa potongan harga tiket masuk sebesar 50 persen kepada pengunjung unit rekreasi Dunia Fantasi, Gelanggang Samudera, dan Atlantis Water Adventure selama bulan Ramadhan.

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8), menyebutkan, diskon spesial tersebut berlaku mulai Sabtu (22/8) hingga 18 September 2009.

Selain itu, Ancol sebagai salah satu destinasi wisata kuliner juga menawarkan berbagai menu berbuka puasa dengan diskon khusus hingga 25 persen di berbagai restoran di dalam kawasan wisata terpadu itu.

Program diskon khusus tersebut tersedia antara lain di restoran Segarra, Backstage Cafe, Seaside Suki, Dermaga One, Jimbaran Resto, dan Bandar Djakarta.

Sedangkan menu yang ditawarkan oleh beragam restoran tersebut antara lain makanan/minuman dengan cita rasa khas Sulawesi, Bali, Thailand, dan hidangan barat.

Budi Karya mengatakan, diskon tersebut adalah sebagai salah satu bentuk dukungan Ancol dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang dinantikan seluruh umat muslim sebagai bulan yang penuh berkah.

Karenanya, ujar dia, diskon khusus tersebut diharapkan dapat melengkapi kebahagiaan seluruh pengunjung yang ingin menjadikan Ancol sebagai tempat wisata untuk berkumpul, berekreasi keluarga dan menjalin tali silaturahim.

Budi juga mengutarakan harapannya agar diskon itu dapat memberikan kesempatan yang lebh luas kepada seluruh lapisan mansyarakat untuk dapat menikmati berbagai unit rekreasi yang tersebar di Ancol. (jack)

Pengemis Musiman “Banjiri’ Wilayah Jakut

JAKARTA, MP - Pengemis musiman dari berbagai wilayah seperti Bekasi dan Karawang berdatangan di beberapa kawasan perkampungan Jakarta Utara.

Salah seorang pengemis yang tertangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Marpuah (47) asal Kampung Rawa Nyamuk, Bekasi Barat, Selasa (25/8) mengaku datang ke Jakarta untuk mengemis diajak temannya.

"Saya datang di koordinir Bang Udin. Sudah dua hari ini saya mengemis," ujarnya tanpa menjelaskan lebih jauh siapa Bang Udin yang dimaksud.

Memasuki hari keempat puasa Ramadhan, para pengemis musiman itu berdatangan ke sejumlah perkampungan di wilayah Jakarta Utara, dengan dikoordinir oleh seseorang.

Biasanya para pengemis itu datang secara berkelompok. "Kami datang ke permukiman warga dengan membawa proposal sumbangan untuk anak yatim piatu," terang Marpuah.

Menurut dia, dengan menggunakan proposal, pemberi sedekah minimal memberi uang seribu rupiah sedangkan kalau mengemis hanya dengan kaleng, biasanya pemberi sedekah hanya memberikan uang logam pecahan Rp500.

Marpuah pun berharap ada pengurus yang menebus dirinya dan segera mengeluarkannya agar bisa kembali bebas.

Para pengemis yang terorganisasi itu, kata Marpuah, tidak berani mengemis di wilayah kompleks maupun perumahan sebab khawatir akan diusir satpam kompleks atau terkadang dikejar anjing pemilik rumah.

Marpuah pun mengaku diturunkan oleh koordinatornya dari mobil Carry yang membawanya di depan Stasiun Tanjung Priok.

"Sebelum tertangkap, biasanya sekitar pukul 19:00 WIB, kami harus kembali berkumpul di tempat pertama kami diturunkan," ujarnya.

Dengan mengemis bermodalkan proposal, hasil yang di dapat setiap kelompok yang beranggotakan 4 ibu-ibu itu cukup lumayan.

"Biasanya sih seharian keliling perkampungan yang rumahnya cukup bagus, dapat Rp 300 ribu," ujar Marpuah janda satu anak tersebut.

Sementara itu, di taman Stasiun Tanjung Priok, sedikitnya 101 Penyandang Masalah Kesejahtraan Sosial (PMKS) menempati taman tersebut.

Mereka yang dulunya tinggal di dalam Stasiun Tanjung Priok. Mereka pun bertahan hidup dengan menjadi pengemis dan pengamen di atas bus kota.

"Saya ini mau pulang kampung malu. Di sana mau kerja apa," ujar Susi (32), ibu dua anak yang tinggal di taman Stasiun Tanjung Priok tersebut.

Dari 101 PMKS tersebut, 32 di antaranya masih anak-anak. Biasanya orang tua mereka memberdayakan bocah tersebut untuk mencari makan dengan mengamen maupun jadi pengemis.

Para pengemis di areal taman stasiun tersebut, mempunyai pimpinan bernama Roy, yang bertugas menjaga keamanan para penghuni eks Stasiun Tanjung Priok tersebut.

Sementara itu, Kasudin Sosial Jakarta Utara Drs Akmal Towe, Msi mengatakan sebelum bulan puasa, razia pengamen maupun pengemis seminggu dua kali dilakukan dengan bantuan tramtib.

"Saat bulan puasa razia PMKS dilakukan seminggu empat kali, untuk menekan tingginya pengemis musiman yang masuk wilayah Jakarta Utara," ujar Akmal.

Setiap kali melakukan razia, katanya, terjaring sekitar sembilan orang yang merupakan pengamen maupun pengemis, yang kebanyakan terjaring di perempatan lampu merah.

Dijelaskan Akmal, daerah yang menjadi tempat mangkal pengemis maupun pangemen di wilayah Jakarta Utara yakni Jembatan Tiga, Simpang Lima Semper, Perempatan Mambo, Perempatan Coca-cola, Jl Raya RE Martadinata, Gunung Sahari, pertigaan Sunter, daerah Penjaringan depan Atmajaya dan kawasan pertokoan Pluit.

Data dari Dinas Sosial Jakarta Utara, razia PMKS yang dilakukan sejak bulan Agustus sudah menjaring sekitar 43 orang. "Mereka yang terjaring dikirim ke panti sosial Cipayung untuk dipulangkan ke kampung halaman dan dilakukan pembinaan kerja," terang Akmal.

Sementara Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono meminta untuk Dinas Sosial dan Tramtib terus melakukan razia, untuk meningkatkan kenyamanan di jalan raya, khususnya wilayah Jakarta Utara.

Biasanya, dijelaskan Bambang Sugiyono, pengemis musiman yang terorganisir itu sering "menyerbu" Jakarta pada saat Ramadhan hingga Lebaran.

Walikota berharap agar permasalahan yang sudah menjadi rutin tiap tahun itu dapat diatasi dengan cara menangkap orang yang membawa atau mengkoordinir pengemis tersebut ke wilayah Jakarta Utara. (red/*b8)

3000 Botol Miras Dirazia Satpol PP

JAKARTA, MP - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Walikota Jakarta Utara, Selasa (25/8) sekitar pukul 12.00 WIB merazia toko minuman dan warung yang menjual minuman keras.

Razia yang sehari sebelumnya menyita 818 botol miras beralkohol diatas 40 persen itu, berlangsung di Jalan Cucut No.18 dan 22 di RT 5/8, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Razia kali ini, dengan mengerahkan 60 personil Sapol PP dengan empat unit mobil, berhasil menyita dua mobil boks miras. Satpol PP menyita minuman keras tersebut dari wilayah Enggano, Simpang Lima Semper, Koja dan Pegangsaan Dua.

Pada razia kali ini Satpol PP berhasil menyita 3000 ribu botol miras. Minuman beralkohol yang disita merek Janen, Manssion, Kapuas, Vodka, MC Donald, Brandy White, Anggur Meras dan Anggur Kolosom.

Operasi miras yang dilakukan satpol PP yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut, dengan melakukan penyisiran.

Menurut Ganep Kepala Seksi Kasi Operasi Satpol PP Jakarta Utara, setiap warung yang menjual minuman digeledah. Dari setiap warung minuman dan toko masing-masing disita 2 karton minuman beralkohol. "Kebanyakan minuman yang disita dalam kemasan botol satu liter," terang Ganep.

Adu mulut pun terjadi saat Satpol PP akan menyita minuman keras dari warung di Jalan Pegangsaan Dua. "Pak minuman ini saya beli, jangan main sita aja dong. Kan yang punya kewenangan menyita barang itu bukannya polisi," ujar Marhasan (52) pemilik warung minuman di Jalan Simpang Lima Semper.

Aksi protes sempat mengundang perhatian warga sekitar. Namun setelah diberi penjelasan tentang adanya larangan menjual minuman beralkohol, serta aturan Perda 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum, akhirnya Marhasan pasrah. "Biarlah minumannya disita, daripada saya masuk penjara," ujar Marhasan saat ditemui wartawan.

Minuman keras yang dapat membuat orang yang menenggaknya membuat keonaran itu pun akhirnya dibawa ke kantor Walikota Jakarta Utara.

Dijelaskan Ganep, razia dilakukan, agar bulan puasa wilayah Jakarta Utara menjadi kondusif.

"Razia minuman keras di wilayah Jakarta Utara, akan terus giat dilakukan. Nanti dua minggu sebelum lebaran, razia dihentikan PP. (red/*b8)

Senin, Agustus 24, 2009

Satpol PP Sita 818 Botol Miras

JAKARTA, MP - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gabungan dari Pemerintah Kota Jakarta Utara dan Kecamatan Tanjung Priok, Senin sekitar pukul 12:00 WIB menyita 818 botol minuman keras (miras), dalam razia yang dilakukan di dua toko minuman.

Dua toko minuman yang dirazia itu berada di Jl Cucut No.18 dan No.22 di RT.05/RW.08, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dua toko minuman tersebut adalah toko Bahari dan Usaha Baru.

Dari kedua toko petugas Satpol PP menyita 818 botol minuman keras yang mengandung kadar alkohol 40 persen. Sebanyak 90 anggota Satpol PP dikerahkan dalam razia itu.

Menurut Guntur (36), pemilik toko Usaha Baru, minuman yang disita yakni Anggur Kolosom, Anggur Merah, Massion, Vodka dan Anggur Rajawali.

Guntur mengaku mengalami kerugian mencapai Rp4 juta. Bahkan Guntur pun sempat menanyakan apa tujuan razia miras yang dilakukan Satpol PP.

Menurut Satpol PP, razia dilakukan, agar bulan puasa di wilayah Jakarta Utara menjadi kondusif. Pemilik toko minuman itu pun pasrah. Bahkan Guntur mengaku baru kali ini, ada satpol PP melakukan razia minuman keras.

"Dalam setahun razia minuman di tempat saya tiga kali. Dari Polsek Tanjung Priok dan Polres Jakarta Utara," keluhnya. Begitu juga dengan Acoi, pemilik toko Bahari, mengaku rugi dengan adanya razia tersebut.

Sementara Arwansah, kordinator Operasi Satpol PP, saat ditanyai mengenai razia dilakukan per wilayah. "Ini hari pertama razia dilakukan di wilayah Tanjung Priok. Nanti dua minggu sebelum lebaran, razia akan dihentikanp Satpol PP. (kos/eko/*b8)

Walikota Tetap akan Bongkar Lorong 104

JAKARTA, MP - Pemerintah Kota Jakarta Utara tetap akan menjalankan Peraturan Gubernur No. 80 Tahun 2009 dengan akan memindahkan pedagang kali lima (K5) yang selama ini berada di Lorong 104 yang biasa dikenal dengan pedagang K5 Permai.

Demikian yang ditegaskan Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono saat menerima perwakilan pedagang K5 Permai, belum lama ini di ruangan rapatnya. Lebih lanjut Walikota Jakarta Utara juga memberi kelonggaran waktu selama bulan Ramadhan, hingga satu hari setelah hari raya Idul Fitri 2009 bagi pedagang harus sudah mengosongkan lokasi tersebut.

Sebelumnya ratusan pedagang K5 Permai berdemo di Kantor Walikota Jakarta Utara dengan tuntutan menolak pemindahan lokasi berdagangnya karena menilai tempat yang akan digunakan sebagai penampungan pedagang tidak layak, selain kotor dan bau juga tempat yang akan dijadikan penampungan jauh dari pembeli.

Seperti penuturan seorang pedagang bernama H. Rohnani yang mengaku telah berdagang secara turun temurun sejak tahun 1968 lalu. Dirinya mengaku selama berdagang di lokasi K5 Permai telah berhasil menyekolahkan 10 orang anaknya dan telah berhasil mendirikan sebuah bangunan di Warakas. Dirinya khawatir dengan dipindahkan lokasi berdagangnya akan mengurangi pendapatannya. Dia tak mau digusur tanpa diberikan solusi yang tepat. Kondisi ini tentu saja membuat pedagang resah dan menilai aparat telah berlaku sewenang-wenang.

Sebenarnya pada tahun 2007 lalu pemerintah berjanji akan membangun Pasar Permai Profesional Blok A, Blok, B, dan Blok C yang rencananya selesai tahun 2009 ini. Ternyata sampai sekarang yang dibangun cuma Blok A dan seluruh pedagang harus sudah dipindah. “Kalau lokasi penampungan belum selesai jangan kami yang harus dikorbankan dong. Kelihatannya pemerintah ingin membinasakan pedagang kecil karena ada pedagang kaya yang mengincar daerah itu,” tambahnya.

Rencananya Pemerintah Kota Jakarta Utara akan merelokasi para pedagang K5 eks lorong 104 Permai ketiga lokasi yaitu Pasar Sindang, lantai 2 Pasar Rawabadak dan lantai 3 Lokasi Binaan (Lokbin) Lorong 103 Permai.

Sementara seperti diketahui kondisi Pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara sudah tidak layak dipakai. Berdasarkan pantauan Metro Post, kondisi Pasar Sindang terlihat kumuh. Dan bahkan banyak kios yang sudah jebol plafon-nya seperti di lantai dua.

“Wah kondisi bangunannya sudah sangat parah. Dan sudah tidak layak pakai. Apalagi di lantai dua plafon-nya banyak yang jebol,” kata Somad yang berdagang makanan di pelataran Pasar Sindang. (cok/eko)

Minggu, Agustus 23, 2009

Majelis Taklim Islamic Center Gelar Bazar Kuliner

JAKARTA, MP - Majelis taklim Jakarta Islamic Center, mengadakan wisata Kuliner Nusantara di pintu parkir VIP Jakarta Islamic Center, mulai Sabtu (22/8) hingga Senin (31/8).

Wisata kuliner dibuka pada pukul 16:00-18:00 WIB. Pada pembukaan wisata kuliner mengadakan Bazar, makanan khas dari Betawi, Sunda, Jawa Tengah, Madura, Padang, Palembang dan Manado.

Menurut ketua Majelis Taklim Islamic Center Hj. Hanny, Minggu, bazar dilakukan oleh ibu-ibu majelis taklim. Kegiatan ini dilakukan untuk memberdayakan ibu-ibu majelis taklim.

Pembukaan Sabtu kemarin, Majelis Taklim pun mengadakan Marawis dan Kosidahan. Pembukaan banyak dikunjungi warga sekitar. Mereka datang untuk membeli panganan yang beda dari jajanan di pasar.

Pembukaan wisata kuliner nusantara itu pun peserta penjual makanan diwajibkan memakai pakaian sesuai dengan pakaian daerah masing-masing. Selain menjajakan makanan untuk berbuka puasa, kue lebaran pun dijajakan.

"Ibu-ibu majelis Taklim juga membuat kue lebaran. Mereka itu sudah terampil, karena dibekali pendidikan tentang membuat kue oleh Bogasari," katanya.

Di pelataran parkir VIP Islamic Center, ditambahkan Hanny tersedia 12 penjaja makanan bukaan dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka yang menjajakan makanan dari lima majelis taklim yang tergabung dalam Majelis taklim Islamic Center.

Kelima majelis taklim tersebut yakni, majelis taklim Djikir, Bina Rohani, Bina Muslim, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Jakarta Utara, dan majelis taklim Persaudaraan Salimah.

"Kami yang tergabung dalam majelis Taklim sebanyak 1.500 ibu-ibu pengajian," papar Hanny.

Jajanan buka puasa yang dijajakan pun, menurut Hanny terjangkau oleh masyarakat. Sementara salah seorang pembeli jajanan buka puasa, Badriah (47), yang membeli bubur madura mengatakan jajanan bukaan yang dijual mengingatkannya di kampung halaman. Jajanan bukaan berupa kalok, pacar cina, asinan dan panganan dari daerah masing-masing daerah. (red/*an)

Jumat, Agustus 21, 2009

Pemblokiran Rekening PN Jakut Hambat Pembangunan KBT

JAKARTA, MP - Meski trase basah kanal banjir timur (KBT) ditargetkan rampung pada akhir tahun 2009, namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih harus bekerja keras untuk menuntaskan pembebasan lahan KBT, khususnya di wilayah Jakarta Utara. Sebab, hingga saat ini Pemprov DKI Jakarta belum bisa membayar ganti rugi 21 bidang lahan yang telah selesai dikonsinyasi karena rekening Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara masih diblokir.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta meminta Departemen Keuangan (Depkeu) agar mengizinkan pencairan sebagian dana konsinyasi pembebasan lahan KBT yang dititipkan di PN Jakarta Utara. Sebab, jika tidak segera dicairkan, pembangunan KBT bisa terhambat. "Jadi yang diminta Pemprov DKI bukan untuk membuka rekening yang diblokir itu secara penuh. Tapi kita ingin mengambil sebagian dana saja," kata Prijanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta, usai rapat progres KBT di Balaikota, Jumat (21/8).

Dana yang diminta segera dicairkan tersebut sebesar Rp 873 juta dari total dana yang dititipkan sebesar Rp 17 miliar. Pencairan dana ini sudah sangat mendesak. Sebab, sebanyak 21 bidang lahan itu nantinya akan dijadikan trase basah dan trase kering, dan sejumlah bidang lahan juga akan dibuat jembatan yang menjadi akses keluar-masuk kendaraan proyek. "Karena untuk membawa alat berat perlu infrastruktur berupa jalan dan jembatan. Dan saat ini jembatan belum jadi, otomatis pembuatan jalan juga terhambat," ungkap Prijanto.

Kendati demikian, Prijanto mengaku sejauh ini permohonan percairan sebagian dana di PN Jakarta Utara sudah mulai ada perkembangan positif. "Hal tersebut sudah bisa dipahami jadi sekarang tahapannya sudah dua langkah ke depan," ujarnya.

Selain di Jakarta Utara, kendala pembebasan lahan juga terjadi di wilayah Jakarta Timur. Salah satunya, pembebasan satu bidang tanah seluas 1 hektar milik Raj Kumar Singh di Kelurahan Ujungmenteng. Sebab, pemilik tetap meminta ganti rugi di atas nilai jual objek pajak (NJOP) dengan alasan untuk menebus sertifikat tanah yang masih digadai di Bank.

"Lahan ini untuk trase basah. Karena belum juga selesai lahan ini cukup menghambat pekerjaan. Maka tadi saya tegaskan, apabila satu kali kompromi lagi dia masih tidak mau bekerja sama, ya kita konsinyasikan saja lahan itu," tegas Prijanto.

Sementara untuk lahan fasos fasum milik PT Bumi Amka dan Dinas Hukum AD di Jakarta Timur, saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah meminta saran dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Untuk lahan milik PT Bumi Amka dan Dinas Hukum AD yang merupakan fasos fasum kita sedang meminta saran dari BPKP. Setelah fatwa dikeluarkan, kita akan lakukan tindak lanjut. Mungkin dalam waktu dua hari ini akan ada jawaban dari pihak BPKP," ujar Prijanto. (red/*bj)

Selasa, Agustus 18, 2009

Jelang Ramadhan, Gepeng ‘Serbu’ Jakarta

JAKARTA, MP - Memasuki bulan suci Ramadhan, gelandangan dan pengemis dari luar daerah mulai membanjiri Jakarta. Mereka berusaha memanfaatkan bulan suci ini untuk menjual belas kasih dari warga Jakarta dengan menampilkan fisik memprihatinkan. Biasanya gerombolan peminta-minta ini menjadikan mesjid dan perempatan jalan serta tepat keramaian lain sebagai lokasi favorit untuk melakukan aksinya.

Beberapa lokasi di Jakarta yang rawan pengemis antara lain, untuk Jakarta Pusat antara lain , Harmoni, Pasar Senen, Jalan Jaksa, Rusun Kemayoran, Perempatan Coca Cola, dan seabrek lainnya.

Sedangkan Jakarta Utara antara lain Kelapa Gading, Pluit Penjaringan, Tanjung Priok, dan masih banyak lagi. Untuk Jakarta Barat terdapat di Tomang, Grogol Petamburan, Lokasari, kawasan Kota, Cengkareng, dan sekitarnya.

Jakarta Selatan di sekitar Blok M, Melawai, Mampang, dan lainnya. Terakhir di Jakarta Timur adalah kawasan Pulogadung, Pasar Jatinegara, Pulomas, dan lainnya.

Terkait dengan hal ini, Dinas Sosial DKI Jakarta bekerjasama dengan Satpol PP dan kepolisian, siap untuk memberantas aksi gepeng dan jaringannya tersebut.

"Mereka sudah terorganisir. Ada jaringan yang memobilisasi para gepeng itu. Saat ini kita sedang menelusuri jaringannya," ujar Budihardjo, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Selasa (18/8).

Hal senada diutarakan Kepala Satpol PP DKI Jakarta, H. Harijanto Badjuri. "Kita siap menertibkan gepeng sesuai Perda. Kalau tidak ditegakkan, maka Jakarta tentu tidak akan nyaman,” tandasnya.

Berdasarkan Perda No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, sindikat gepeng bisa diancam kurungan penjara 30 bulan atau denda maksimal Rp 30 juta. Sedangkan gepeng dapat dikenai sanksi minimal Rp100 ribu atau kurungan enam bulan.

Sementara pemberi sedekah bakal dikenai denda maksimal Rp 20 juta atau kurungan tiga bulan. (cok/*b8)

Pemprov DKI Bakal Gelar Razia Pasar

JAKARTA, MP - Harga kebutuhan bahan pokok menjelang bulan puasa pada 22 Agustus mendatang mulai ada indikasi naik. Untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) dan Perdagangan DKI akan meningkatkan razia pasar.

"Kami akan meningkatkan frekuensi razia pasar dengan melibatkan unsur Mabes Polri, Polda Metro Jaya dan Departemen Perdagangan," ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) dan Perdagangan DKI, Ade Soeharsono, Selasa (18/8)

Ade menjelaskan, hasil pantauan dua bulan terakhir tidak ditemukan adanya peredaran komoditas ilegal ataupun barang kadaluarsa.

Ade mengaku, telah menyiapkan stok pangan dan kebutuhan yang mencukupi hingga dua bulan mendatang hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga barang.

Dia menjelaskan, masyarakat selalu merasa khawatir terhadap kenaikan harga menjelang bulan puasa dan ketakutan tersebut disambut positif oleh para pedagang dengan menaikan harga. "Saat ini yang dapat kami lakukan adalah menyakinkan masyarakat untuk tidak taku kehabisan stok," katanya

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, tidak ada kenaikan yang signifikan.

"Seperti biasa yang naik bawang merah tapi kalau stok sembilan bahan pokok saya kira lebih dari cukup karena itu sudah kita siapkan dari awal," tukasnya di Balaikota. (cok/*b8)

PKL Lorong 14 “Serbu’ Kantor Walikota Jakut

JAKARTA, MP - Pedagang kaki lima (PKL) yang berusaha di Lorong 104 (PKL Lorong 14), Permai, Koja, Jakarta Utara, Selasa (18/8), melakukan unjuk rasa di depan kantor Walikota Jakarta Utara.

Sebanyak 75 PKL yang mewakili 500 pedagang lain itu melakukan unjuk rasa menolak relokasi PKL Lorong 104 ke sekitar Pasar Permai yang akan digelar Agustus 2009 ini. Penggusuran itu dilakukan berdasarkan Peraturan Gubernur No.80 Tahun 2009.

Pedagang yang melakukan orasi menolak penggusuran, membawa spanduk bertuliskan "Pemerintah menjanjikan madu kepada kami, kenapa racun yang diberikan. Stop penggusuran".

Hamdan, Kuasa Hukum Forum Komunikasi Pedagang Tradisional Sentra Usaha Kecil Permai, mengatakan relokasi harus didalului pertemuan dengan pedagang.

"Pejabat jangan mengatakan kalau Lorong 104 akan direlokasi, sebelum ada kejelasan ke mana pedagang akan dipindahkan. Jangan pedagang dipindahkan ke sekitar Pasar Permai, yang ternyata sebelumnya ditinggalkan para pedagangnya," katanya.

Ia mengungkapkan, banyak kios di sekitar Pasar Permai yang ditinggalkan pedagangnya karena sepi pembeli.

Menurut dia, sejumlah pedagang juga resah karena tersiar kabar bahwa penggusuran PKL Lorong 104 yang menjual pakaian dan makanan itu akan mengerahkan kelompok massa dan preman sehingga menimbulkan konflik.

"Seharusnya Pemda tidak melakukan cara-cara kasar, dan harus lebih percaya kepada aparat kepolisian selaku Kamtibmas," katanya.

Ia mengungkapkan, tahun 2005 lalu, pihaknya telah mengusulkan kepada Kasudin Koperasi dan UKM, untuk meninggikan jalan dan memperbaiki tenda, serta membuat peti dagangan agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

"Namun ternyata perbaikan tenda hanya meliputi 25 persen saja. Pedagang kecewa kepada Pemerintah dan Kasudin Koperasi dan UKM," ungkap Hamdan.

Menurut dia, tahun 2007, pemerintah berjanji akan membangun Pasar Permai Profesional, dengan membangun Blok A satu pondasi dengan Blok B, dimana antara kedua blok akan dibangun jembatan penghubung.

"Saat itu direncanakan pembangunan tersebut selesai tahun 2009 ini. Kenyataan pembangunan itu baru selesai 25 persen. Kenapa oknum pejabat pemerintah yang lalai, kok kami rakyat kecil dikorbankan," tanya Hamdan.

Ia mensinyalir penggusuran PKL Lorong 104 itu mengandung unsur politis, sebab di sekitar Lorong 104 muncul super market dan mini market yang menggantikan peran mereka.

Sejumlah PKL Lorong 104, juga mengancam akan berdagang di sekitar Kantor Walikota Jakarta Utara, kalau penggusuran jadi dilaksanakan.

Haryadi, Wakil Camat Koja mengatakan, perwakilan PKL Lorong 104 akan diterima Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono untuk dialog bersama.

Sedikitnya 40 anggota Polres Jakarta Utara dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa itu.

Akibat aksi itu arus lalu lintas di Jalan Yos Sudarso, mengarah ke Jalan Enggano sempat mengalami kemacetan. (cok/*b8)

Senin, Agustus 17, 2009

Bule Ikuti Lomba Panjat Pinang di Ancol

JAKARTA, MP - Lomba panjat pinang dalam rangka HUT RI ke-64 yang digelar PT. Pembangunan Ancol di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta, Senin, dimeriahkan oleh bule atau warga asing yang kebetulan menginap di hotel yang berada di lokasi wisata tersebut.

Dalam acara yang sudah menjadi tradisi tersebut, panitia menyediakan sebanyak 264 pohon pinang dan menyediakan berbagai hadiah, diantaranya sepeda.

Enam diantara pohon tersebut tidak dilumuri oli dan dipanjat oleh warga asing asal Australia dan Selandia Baru, namun hanya satu pohon yang berhasil ditaklukkan oleh mereka.

Direktur PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk menyambut perayaan HUT RI ke 64, Ancol mengadakan "Pesta Manusia Merdeka" untuk menggugah semangat nasionalisme.

"Kami berharap melalui rangkaian Pesta Manusia Merdeka inilah, semangat maupun kebanggaan menjadi warga negara Indonesia akan tergugah," ujar Budi Karya.

Keikutsertaan ekspatriat dalam atraksi panjat pinang diharapkan bisa menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghormati antara seluruh umat manusia.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang membuka acara panjat pinang mengatakan atraksi merayakan HUT RI ke 64 dengan penuh kegembiraan adalah milik semua orang.

"Dengan panjat pinang diharapkan akan terjalin rasa persaudaraan dan kebersamaan," kata Fauzi yang dalam kesempatan itu juga mengajak warga untuk Jakarta untuk memerangi terorisme.

"Jangan ada rasa takut dengan teroris, mari kita lawan," kata Fauzi sampai menambahkan selain memerangi terorisme, warga juga harus memerangi kemiskinan. (red/*an)

Selasa, Agustus 11, 2009

DKI Siap Terapkan KTP Tunggal

JAKARTA, MP - Pemprov DKI Jakarta mulai tahun depan siap untuk menerapkan Nomor Induk Kependudukan untuk warganya. Hal ini ditegaskan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Selasa (11/8), di Gedung Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Kami sudah punya sistem nomor yang compatible dengan yang akan diberlakukan Depdagri," kata gubernur yang akrab disapa Foke ini.

Nomor itu, lanjut Foke, nantinya akan ditransfer ke pusat data kependudukan Departemen Dalam Negeri yang kemudian menjadi nomor kependudukan tunggal.

"Masing-masing penduduk hanya akan memiliki satu nomor, sehingga dapat menghindari penyalahgunaan identitas, termasuk mencegah aksi terorisme. Kalau punya KTP palsu akan ketahuan," tegas Foke.

Sekadar diketahui, saat ini pemerintah pusat sedang menjalankan proses pembuatan Nomor Induk Kependudukan di empat kota besar Indonesia, yaitu Padang, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar.

Hal ini merupakan implementasi dari Undang Undang nomor 23 tahun 2006 tentang sistem administrasi kependudukan. (cok/*b8)

Pemkot Jakut akan Gelar OYK

JAKARTA, MP - Untuk mendata ulang warga, Pemerintah Kota Jakarta Utara, Kamis (13/8) lusa, akan menggelar operasi yustisi kependudukan (OYK). Operasi dilakukan secara serentak, terfokus di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, dengan sasaran, pemukiman padat, rumah susun dan apartemen.

"Kamis 13 Agustus 2009, akan digelar serentak. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mematuhi peraturan," ujar Kepala Seksi Penertiban dan Kerjasama Kependudukan, Suku Dinas Pendudukan sipil, Jakarta utara, Sukma Wijaya, Selasa (11/10).

Sukma mengatakan, operasi ini adalah kegiatan rutin sesuai Perda no 4 tahun 2004 dan No 8 tahun 2007, tentang ketertiban umum.

Berdasarkan data Juli 2009, jumlah penduduk Jakarta Utara mencapai 1.201.397 jiwa. Mereka kebanyakan tinggal di rumah-rumah kumuh.

"Pendatang baru harus memiliki dokumen DKI setelah berada di Jakarta selama 14 hari," tukasnya.

Warga yang melanggar akan dikenai hukuman maksimal Rp 5 juta atau 3 bulan hukuman penjara. (red/jay)

Lurah di Jakarta Dibekali Info Anti Teror

JAKARTA, MP - Sebagai ujung tombak pemerintahan di wilayah, lurah memiliki peran penting untuk mengantisipasi aksi terorisme di Jakarta. Terkait hal itu, Selasa (11/8), aparat wilayah yang terdiri atas lurah, bintara pembina desa (babinsa), dan bintara pembina keamanan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas) diberikan pembekalan pengetahuan antiteror di Gedung Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Materi pembekalan disampaikan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Gubernur Fauzi Bowo, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Wahyono, dan Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya Mayor Jenderal TNI Darpito Pudyastungkoro. "Kami minta para pejabat lurah untuk awasi wilayahnya masing-masing," ujar Gubernur DKI Fauzi Bowo.

Fauzi meminta pengawasan diperketat di wilayah yang memiliki mobilitas penduduk tinggi, seperti daerah kos-kosan dan rumah kontrakan.

Sementara itu Wakil Kepala Badan Badan Intelijen Negara Assad Said Ali, membekali para pejabat wilayah di Jakarta soal jaringan terorisme internasional Al Qaidah.

Assad membedah peran Al Qaedah dan aksi teror di Indonesia. "Ini agar pemahamannya lebih menyeluruh,tidak setengah-setengah, " katanya. (cok)

Minggu, Agustus 09, 2009

Pengelola Gedung Harus Sediakan Parkir Sepeda

JAKARTA, MP - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini mulai melirik keseriusan warga untuk menggunakan sepeda dalam melakukan aktivitas kerja.Hal itu langsung ditanggapi oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang meminta para pengelola gedung parkir di Jakarta menyediakan lahan untuk sepeda dalam perizinannya.

Jika bersepeda sudah sangat populer untuk mobilitas pekerja, gubernur berjanji akan menyiapkan jalur khusus sepeda.

" Kita akan mendukung ide tersebut, dengan cara meminta lahan parkir untuk sepeda," katanya, kemarin.

Sementara ini, jalur khusus sepeda baru disiapkan di kawasan Perumahan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

"Apa yang diminta komunitas sepeda secara bertahap akan kita wajibkan kepada seluruh pengelola gedung," tegas Fauzi Bowo.

Mengenai realisasi dibuatnya jalur khusus sepeda, Fauzi Bowo berjanji, jika pengendara sepeda sudah lebih banyak dibandingkan pengendara motor, maka akan dibuat jalur khusus sepeda. Fauzi Bowo mengungkapkan kebanggannya kepada komunitas bike to work yang terus berkembang di Jakarta.(cok/*b8)

Sabtu, Agustus 08, 2009

2 Siswa Saint Peter’s Terjangkit H1N1

JAKARTA, MP - Selama lima hari Sekolah Saint Peter’s Internasional, Kelapa Gading, Jakarta Utara meliburkan siswanya terkait dua siswanya terjangkit flu babi atau H1N1.

Fortino Gorbi Kuswinar (14) warga Pulomas Timur dan Felix Prajanata (14) warga Cipinang Elok, Jakarta Timur. Saat ini Fortino dirawat di Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading dan Felix di rawat di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara keduanya diduga terjangkit flu babi yang kini menjadi momok di setiap negara.

Menurut Direktur Pendidikan Saint Peter’s Internasional School, Martin Hahn, ke dua siswa yang diduga suspect flu babi ini, diketahui sejak hari Sabtu (1/8) lalu menderita panas tinggi mendadak. Melihat ciri-ciri penyakit yang diderita, mengarah pada H1N1.

Sementara itu menurut Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Kurnianto mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan mengenai soal tersebut.

"Saya sudah menerima laporan adanya dua siswa dari Saint Petter yang suspect flu babi, dan sejak Senin (5/8)-Jumat (7/8) sekolah itu diliburkan oleh pihak sekolah," ungkapnya Jum'at (7/8) di Jakarta.

Bantah Suspect Flu Babi

Sementara itu mengenai pemberitaan yang menyebutkan dua siswanya mengalami panas tinggi yang diduga mengidap suspect flu H1N1 atau flu babi, pihak Yayasan Saint Peter's membantahnya. Pihak sekolah menegaskan kedua siswa tersebut, mengalami kelelahan dan menurut pihak rumah sakit yang merawat dua siswa tersebut, mereka terserang tipus.

Direktur Pendidikan Saint Peter’s Internasional School, Martin Hahn mengatakan, sejak ada pemberitaan yang menyebutkan dua siswa Saint Peter's Internasional diduga mengidap Flu H1N1. Sekolah ini menghentikan aktivitas belajar-mengajar.

Seluruh siswa di sekolah tersebut diliburkan pada hari, Senin 3 Agustus hingga Kamis 6 Agustus. Kebijakan tersebut diambil setelah kedua orang tua siswa melaporkan kejadian yang menimpa anaknya.

Ia mengakui adanya siswa sekolah di Saint Peter's yang mendadak terserang panas tinggi dengan ciri seperti terserang virus H1N1 sejak Sabtu lalu. Martin menegaskan, siswa dengan inisial F dan G tidak mengidap virus H1N1 seperti yang diberitakan.

"Mereka demam pada malam sabtu lalu, dan masuk RSIP Sulianti Saroso. Saat di diaknosis, kondisi G demam tinggi karena mengalami sakit tipus. Sedangkan kondisi siswa satunya (F) masih dalam perawatan dan kemungkinan pada hari Senin ataupun Selasa sudah bisa dibawa pulang," ujar Martin Hahn, Jumat (7/8) kemarin.

Martin menambahkan, ketegasan jika kedua siswa tersebut tidak mengidap virus H1N1 karena mereka tidak pernah pergi ke luar negeri sebelum menderita sakit.

Ditambahkan Martin, untuk menghindari hal yang tidak di inginkan, dan guna melakukan pencegahan seluruh staf, pengajar dan murid sekolah Saint Peter's diliburkan dengan tujuan netralisasi dan foging.

Meski demikian menurut Martin pihaknya telah mengambil langkah untuk pencegahan masuknya virus H1N1 di Saint Peter's. Langkah yang diambil menurutnya dengan dilakukan pendeteksian terhadap para guru, staf dan siswa.

"Setiap siswa dan guru yang masuk menggunakan alat pendeteksi demam. Jika ada, mereka diperkenankan pulang dan berkonsultasi ke dokter," jelasnya.

Tak hanya itu, bagi siswa yang mengalami gangguan kesehatan, pihak Saint Peter's juga menyediakan masker yang wajibkan digunakan saat kondisi badan kurang sehat.

Pengecekan akan dilakukan setiap saat pada setiap penghuni sekolahan yang totalnya mencapai 930 orang dengan rincian siswa 650 orang, guru 180, staf 100.

“Hal ini dilakukan setiap hari sebelum masuk ke area sekolah sejak diketahui ada dua siswa yang diketahui mengalami panas tinggi,” katanya. (jack)

Rabu, Agustus 05, 2009

Mau Jadi Lurah Mesti Siap Duit Rp50 Juta

JAKARTA, MP - Jabatan lurah di Jakarta Utara ternyata dibandrol seharga Rp30-Rp50 juta. Selain harus punya uang, pegawai yang ingin jadi lurah juga mesti punya koneksi kuat di lingkungan Walikota Jakarta Utara.

Hal tersebut diungkapkan sejumlah karyawan di Kantor Walikota Jakarta Utara. Menurut mereka, jika tidak punya uang atau koneksi, jangan berharap bisa menjadi pamong walaupun memiliki kemampuan.

"Ini bukan rahasia umum lagi di lingkungan Pemerintah Kota Administrasi mana pun. Kalau tidak punya cantolan atau dana cukup sulit untuk bisa memperoleh jabatan strategis,” bisik seorang karyawan, sambil berpesan agar namanya tidak ditulis.

Untuk jabatan pamong, sambung karyawan tersebut, hanya dikuasai alumni perguruan tinggi tertentu. "Bagi yang berada di luar jalur itu pasti dengan mudah akan disalib oleh junior-junior mereka," katanya.

Dia khawatir, jika nepotisme seperti ini dibiarkan maka setiap jabatan yang ada akan dikuasai orang-orang yang tidak profesional. Sementara mereka yang benar-benar memiliki kemampuan akan tersingkir.

"Masalah kolusi dan nepotisme dalam menduduki jabatan juga perlu diberantas,” tandasnya.

Wakil Walikota Jakarta Utara membantah hal ini. Jika terbukti ada yang melakukan hal itu dia berjanji akan mengevaluasi kembali jabatan yang telah diraihnya. “Kalau terbukti, pejabat bersangkutan akan dicopot,” tegasnya. (red/*b8)

Senin, Agustus 03, 2009

Demo BMI Didalangi Pemborong Dikecam

JAKARTA, MP- Seorang tokoh masyarakat Jakarta Utara, H. Amir Tanjung mengecam keras demo yang dilakukan oleh Banteng Muda Indonesia (BMI) di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, belum lama ini.

Menurut Amir Tanjung demo yang dilakukan oleh BMI tidak murni dan ditunggangi oleh JR seorang pemborong dari PT Albors yang kalah dalam tender diSuku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Jakarta Utara, yang dilakukan beberapa waktu yang lalu "Kalau sudah kalah tender jangan melakukan ulah yang macam-macam saya tidak suka itu!,” tandas Amir Tanjung.

Ditambahkan Amir Tanjung ulah pemborong itu sangat memalukan karena telah mendompleng nama BMI dimana didalamnya banyak generasi muda yang perlu diarahkan dengan baik, jangan diarahkan untuk berbuat anarkis.

"Saya tegaskan sekali lagi jangan coba-coba melakukan anarkis, apalagi pemborong itu bertindak untuk kepentingan pribadinya ", tuturnya.

Sementara itu Wakil Walikota Jakarta Utara, Drs. Atma Sanjaya saat dikonfirmasi seputar demo tersebut mengungkapkan pihaknya akan menampung aspirasi pendemo asalkan pada jalur yang benar. "Kami pelajari dulu apakah tuntutan pendemo punya bukti yang kuat secara hukum,” jelasnya.

Sedangkan ketua panitia lelang Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Jakarta UItara, Albert Siahan mengatakan JR pemilik PT Albors memang mengajukan tender, namun karena dari segi administrasi ada kekurangan maka dikembalikan. Dan ketika pihak PT Albors memberikan sanggahan dan dibalas surat sanggahan tersebut ke alamat yang bersangkutan, namun PT Albors tersebut tidak berdomisili pada alamat yang dimaksud.

Dijelaskan kembali oleh Albert bahwa ada 3 tahapan yang harus diikuti yaitu administrasi, evaluasi tehnik dan harga. Namun ditingkat tahapan administrasi PT Albors tidak memenuhi persyaratan.Ditambahkannya kalau memang pihak PT Albors punya bukti silahkan tunjukkan "Kalau bisa dibuktikan kami siap untuk menghadapi,” ujarnya (han)
Related Posts with Thumbnails