Selasa, Agustus 18, 2009

Jelang Ramadhan, Gepeng ‘Serbu’ Jakarta

JAKARTA, MP - Memasuki bulan suci Ramadhan, gelandangan dan pengemis dari luar daerah mulai membanjiri Jakarta. Mereka berusaha memanfaatkan bulan suci ini untuk menjual belas kasih dari warga Jakarta dengan menampilkan fisik memprihatinkan. Biasanya gerombolan peminta-minta ini menjadikan mesjid dan perempatan jalan serta tepat keramaian lain sebagai lokasi favorit untuk melakukan aksinya.

Beberapa lokasi di Jakarta yang rawan pengemis antara lain, untuk Jakarta Pusat antara lain , Harmoni, Pasar Senen, Jalan Jaksa, Rusun Kemayoran, Perempatan Coca Cola, dan seabrek lainnya.

Sedangkan Jakarta Utara antara lain Kelapa Gading, Pluit Penjaringan, Tanjung Priok, dan masih banyak lagi. Untuk Jakarta Barat terdapat di Tomang, Grogol Petamburan, Lokasari, kawasan Kota, Cengkareng, dan sekitarnya.

Jakarta Selatan di sekitar Blok M, Melawai, Mampang, dan lainnya. Terakhir di Jakarta Timur adalah kawasan Pulogadung, Pasar Jatinegara, Pulomas, dan lainnya.

Terkait dengan hal ini, Dinas Sosial DKI Jakarta bekerjasama dengan Satpol PP dan kepolisian, siap untuk memberantas aksi gepeng dan jaringannya tersebut.

"Mereka sudah terorganisir. Ada jaringan yang memobilisasi para gepeng itu. Saat ini kita sedang menelusuri jaringannya," ujar Budihardjo, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Selasa (18/8).

Hal senada diutarakan Kepala Satpol PP DKI Jakarta, H. Harijanto Badjuri. "Kita siap menertibkan gepeng sesuai Perda. Kalau tidak ditegakkan, maka Jakarta tentu tidak akan nyaman,” tandasnya.

Berdasarkan Perda No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, sindikat gepeng bisa diancam kurungan penjara 30 bulan atau denda maksimal Rp 30 juta. Sedangkan gepeng dapat dikenai sanksi minimal Rp100 ribu atau kurungan enam bulan.

Sementara pemberi sedekah bakal dikenai denda maksimal Rp 20 juta atau kurungan tiga bulan. (cok/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails