Sabtu, Agustus 08, 2009

2 Siswa Saint Peter’s Terjangkit H1N1

JAKARTA, MP - Selama lima hari Sekolah Saint Peter’s Internasional, Kelapa Gading, Jakarta Utara meliburkan siswanya terkait dua siswanya terjangkit flu babi atau H1N1.

Fortino Gorbi Kuswinar (14) warga Pulomas Timur dan Felix Prajanata (14) warga Cipinang Elok, Jakarta Timur. Saat ini Fortino dirawat di Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading dan Felix di rawat di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara keduanya diduga terjangkit flu babi yang kini menjadi momok di setiap negara.

Menurut Direktur Pendidikan Saint Peter’s Internasional School, Martin Hahn, ke dua siswa yang diduga suspect flu babi ini, diketahui sejak hari Sabtu (1/8) lalu menderita panas tinggi mendadak. Melihat ciri-ciri penyakit yang diderita, mengarah pada H1N1.

Sementara itu menurut Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Kurnianto mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan mengenai soal tersebut.

"Saya sudah menerima laporan adanya dua siswa dari Saint Petter yang suspect flu babi, dan sejak Senin (5/8)-Jumat (7/8) sekolah itu diliburkan oleh pihak sekolah," ungkapnya Jum'at (7/8) di Jakarta.

Bantah Suspect Flu Babi

Sementara itu mengenai pemberitaan yang menyebutkan dua siswanya mengalami panas tinggi yang diduga mengidap suspect flu H1N1 atau flu babi, pihak Yayasan Saint Peter's membantahnya. Pihak sekolah menegaskan kedua siswa tersebut, mengalami kelelahan dan menurut pihak rumah sakit yang merawat dua siswa tersebut, mereka terserang tipus.

Direktur Pendidikan Saint Peter’s Internasional School, Martin Hahn mengatakan, sejak ada pemberitaan yang menyebutkan dua siswa Saint Peter's Internasional diduga mengidap Flu H1N1. Sekolah ini menghentikan aktivitas belajar-mengajar.

Seluruh siswa di sekolah tersebut diliburkan pada hari, Senin 3 Agustus hingga Kamis 6 Agustus. Kebijakan tersebut diambil setelah kedua orang tua siswa melaporkan kejadian yang menimpa anaknya.

Ia mengakui adanya siswa sekolah di Saint Peter's yang mendadak terserang panas tinggi dengan ciri seperti terserang virus H1N1 sejak Sabtu lalu. Martin menegaskan, siswa dengan inisial F dan G tidak mengidap virus H1N1 seperti yang diberitakan.

"Mereka demam pada malam sabtu lalu, dan masuk RSIP Sulianti Saroso. Saat di diaknosis, kondisi G demam tinggi karena mengalami sakit tipus. Sedangkan kondisi siswa satunya (F) masih dalam perawatan dan kemungkinan pada hari Senin ataupun Selasa sudah bisa dibawa pulang," ujar Martin Hahn, Jumat (7/8) kemarin.

Martin menambahkan, ketegasan jika kedua siswa tersebut tidak mengidap virus H1N1 karena mereka tidak pernah pergi ke luar negeri sebelum menderita sakit.

Ditambahkan Martin, untuk menghindari hal yang tidak di inginkan, dan guna melakukan pencegahan seluruh staf, pengajar dan murid sekolah Saint Peter's diliburkan dengan tujuan netralisasi dan foging.

Meski demikian menurut Martin pihaknya telah mengambil langkah untuk pencegahan masuknya virus H1N1 di Saint Peter's. Langkah yang diambil menurutnya dengan dilakukan pendeteksian terhadap para guru, staf dan siswa.

"Setiap siswa dan guru yang masuk menggunakan alat pendeteksi demam. Jika ada, mereka diperkenankan pulang dan berkonsultasi ke dokter," jelasnya.

Tak hanya itu, bagi siswa yang mengalami gangguan kesehatan, pihak Saint Peter's juga menyediakan masker yang wajibkan digunakan saat kondisi badan kurang sehat.

Pengecekan akan dilakukan setiap saat pada setiap penghuni sekolahan yang totalnya mencapai 930 orang dengan rincian siswa 650 orang, guru 180, staf 100.

“Hal ini dilakukan setiap hari sebelum masuk ke area sekolah sejak diketahui ada dua siswa yang diketahui mengalami panas tinggi,” katanya. (jack)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails