JAKARTA, M86 - Sedikitnya 130 bangunan bermasalah di Jakarta Utara dalam sembilan bulan terakhir, dibongkar Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Jakut.
Menurut Kasie Penertiban Bangunan SDP2B Jakut, Widodo Soeprayitno, di Jakarta, Selasa (3/10) pembongkaran yang dilakukan itu baru 65 persen dari yang ditargetkan tahun ini yakni 200 bangunan.
Selain itu, sedikitnya bangunan bermasalah yang ada di enam kecamatan, setelah diberi teguran sebanyak 47 bangunan telah mengurus perijinan.
Menurut Widodo Soeprayitno, dari enam kecamatan, Kelapa Gading paling banyak bangunan bermasalah yakni 44. Lalu disusul oleh kecamatan Tanjung Priok dan Penjaringan. "Bangunan bermasalah kebanyak adalah rumah tangga dengan kategori sub standar," jelas Widodo.
Selain itu, sebanyak 468 bangunan bemasalah, sejak 3 Januari hingga 28 September 2011, telah disegel. Bangunan bermasalah paling tertinggi ada di kecamatan Kelapa Gading yakni 135 bangunan, lalu kecamatan Penjaringan 110 bangunan, Tanjungpriok 87.
Bahkan dijelaskan Widodo, ada juga bangunan yang diberikan suratperintah bongkar (SPB) sebanyak 457 bangunan bermasalah. "Bangunan yang diberikan surat SPB, adalah bangunan non rumah tinggal dan rumah tinggal," tegasnya.
Dikatakan Widodo, bangunan yang berada diwilayah Jakarta Utara, kebanyakan bangunan yang tidak sesuai dengan aturan tidak memiliki IMB sesuai dengan Perda 7 tahun 1991 dan SK Gub No 1068 tahun 1997 tentang Bangunan dalam wilayah DKI Jakarta.
"Selama ini pemilik bangunan sudah diperingatkan. Namun, tetap saja membandel, sehingga terpaksa dilakukan penindakan mulai dari SP4 hingga pembongkaran," katanya. Selain itu melanggar aturan garis sepadan bangunan juga menyalahi aturan peruntukan.
Ditambahkan Widodo, bangunan yang terkena surat perintah penghentian pengerjaan Bangunan (S4) yakni sebanyak 476 bangunan dimana paling terbanyak di kecamatan Kelapa Gading yakni 138.
Maraknya bangunan bermasalah, di wilayah Kelapa Gading Tanjung Priok disebabkan di daerah tersebut masih banyak lahan kosong yang menjadi sasaran pemilik modal untuk mendirikan bangunan.
Banyaknya lahan kosong membuat warga yang memiliki banyak uang tertarik untuk mendirikan bangunan tanpa memikirkan izin dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Sejauh ini, terkait bangunan bermasalah, berapa jumlah rumah tinggal dan non rumah tinggal yang kedapatan melanggar aturan telah dilakukan pembongkaran.
"Tujuannya untuk mencegah menjamurnya bangunan tanpa izin, petugas P2B Jakarta Utara rutin melakukan patroli dan berkoordinasi dengan seksi P2B di tingkat kecamatan," tandas Widodo. (cok)
Selasa, Oktober 04, 2011
Kamis, September 29, 2011
14 Titik Sambungan Pipa Air Ilegal Ditertibkan
JAKARTA, M86 - Sebanyak 14 titik sambungan pipa air liar di kawasan Kalijodo tepatnya di Jl Kepanduan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, ditertibkan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Pemutusan seluruh sambungan air bersih yang ada dilakukan untuk menekan kebocoran air, karena akibat praktik tersebut rekanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya itu mengalami kerugian Rp 15-36 juta setiap bulan.
Corporate Communication Head PT Palyja, Meyritha Maryanie, mengungkapkan pemutusan sambungan ilegal di sekitar pipa primer berdiameter 600 mm dengan melibatkan tim gabungan dari Palyja dan kepolisian. “Pemutusan sambungan ilegal di wilayah ini bukanlah yang pertama kalinya kami lakukan. Tapi sudah berlangsung dari tahun 2006-2009. Dalam kurun waktu tersebut sudah sebanyak lima kali di lokasi tersebut kami lakukan pemutusan. Saat ini kami melakukan pemutusan sambungan ilegal sebanyak 14 titik,” ungkap Meyritha, Kamis (29/9).
Menurutnya, dampak dari pencurian itu bila dihitung per titik sambungan, PT Palyja kehilangan air sekitar 1,5 liter/detik yang mampu melayani sekitar 150 sambungan. Selain itu dampak lainnya dari pencurian yang dilakukan sekitar 100 warga yang tinggal di lokasi tersebut melalui pipa primer, sangat mempengaruhi distribusi air bersih Palyja ke wilayah utara khususnya Muara Angke, Muara Karang dan Pluit.
“Terhitung sejak Januari-Agustus 2011 Palyja juga telah menemukan 344 kasus sambungan ilegal oleh non pelanggan dan kasus pencurian air oleh pelanggan sebanyak 1.390 kasus,” tandasnya. (cok)
Corporate Communication Head PT Palyja, Meyritha Maryanie, mengungkapkan pemutusan sambungan ilegal di sekitar pipa primer berdiameter 600 mm dengan melibatkan tim gabungan dari Palyja dan kepolisian. “Pemutusan sambungan ilegal di wilayah ini bukanlah yang pertama kalinya kami lakukan. Tapi sudah berlangsung dari tahun 2006-2009. Dalam kurun waktu tersebut sudah sebanyak lima kali di lokasi tersebut kami lakukan pemutusan. Saat ini kami melakukan pemutusan sambungan ilegal sebanyak 14 titik,” ungkap Meyritha, Kamis (29/9).
Menurutnya, dampak dari pencurian itu bila dihitung per titik sambungan, PT Palyja kehilangan air sekitar 1,5 liter/detik yang mampu melayani sekitar 150 sambungan. Selain itu dampak lainnya dari pencurian yang dilakukan sekitar 100 warga yang tinggal di lokasi tersebut melalui pipa primer, sangat mempengaruhi distribusi air bersih Palyja ke wilayah utara khususnya Muara Angke, Muara Karang dan Pluit.
“Terhitung sejak Januari-Agustus 2011 Palyja juga telah menemukan 344 kasus sambungan ilegal oleh non pelanggan dan kasus pencurian air oleh pelanggan sebanyak 1.390 kasus,” tandasnya. (cok)
Jumat, September 02, 2011
Terminal Tanah Merdeka Mulai Dipenuhi Arus Balik
JAKARTA, M86 – Meski belum memasuki puncak arus balik Lebaran, namun beberapa bus angkutan dari luar kota sudah mulai memasuki terminal bantuan Tanah Merdeka, Kalibaru, Jakarta Utara. Meski jumlah masih relatif kecil, namun arus balik yang didominasi pedagang, buruh pelabuhan dan pekerja lepas ini sudah berdatangan.
“Saya ini dikasih libur sampai hari Sabtu, dan hari Senin sudah kembali bekerja di proyek pembangunan Jalan Tol. Maka dari itu saya buru-buru balik ke Jakarta biar bisa istirahat sehari,” tutur Edi 45, asal Purwokerto yang tinggal di Kampung Sawah, Semper Timur.
Hal senada juga diungkapkan oleh Burhan, pedagang kopi di kawasan KBN Marunda. Menurutnya, dia pingin cepat-cepat balik Jakarta karena sudah kelamaan di kampung.
“Saya di kampung sejak awal puasa, makanya saya datang ke Jakarta juga lebih awal. Jika hari ini sampai minimal saya bisa istirahat dua hari karena Senin harus jualan lagi,”terang bapak dua anak tersebut asal Tegal, Jawa Tengah.
Kepala Terminal Tanah Merdeka, Kalibaru Paris Budiman mengakui ada beberapa bus yang mulai berdatangan. Meski begitu jumlahnya relatif sedikit.”Kami memperkirakan lonjakan akan terjadi Sabtu dan Minggu karena senennya mereka sebagian sudah masuk kerja,”terangan Paris Budiman. Pantauan baru tiga armada bus dari Jawa yang sudah masuk terminal.(cok)
“Saya ini dikasih libur sampai hari Sabtu, dan hari Senin sudah kembali bekerja di proyek pembangunan Jalan Tol. Maka dari itu saya buru-buru balik ke Jakarta biar bisa istirahat sehari,” tutur Edi 45, asal Purwokerto yang tinggal di Kampung Sawah, Semper Timur.
Hal senada juga diungkapkan oleh Burhan, pedagang kopi di kawasan KBN Marunda. Menurutnya, dia pingin cepat-cepat balik Jakarta karena sudah kelamaan di kampung.
“Saya di kampung sejak awal puasa, makanya saya datang ke Jakarta juga lebih awal. Jika hari ini sampai minimal saya bisa istirahat dua hari karena Senin harus jualan lagi,”terang bapak dua anak tersebut asal Tegal, Jawa Tengah.
Kepala Terminal Tanah Merdeka, Kalibaru Paris Budiman mengakui ada beberapa bus yang mulai berdatangan. Meski begitu jumlahnya relatif sedikit.”Kami memperkirakan lonjakan akan terjadi Sabtu dan Minggu karena senennya mereka sebagian sudah masuk kerja,”terangan Paris Budiman. Pantauan baru tiga armada bus dari Jawa yang sudah masuk terminal.(cok)
Kamis, September 01, 2011
Warga Padati Ancol untuk Libur Lebaran
JAKARTA, M86 - Tempat wisata pantai di pinggir utara Jakarta, Taman Impian Jaya Ancol, semakin ramai dikunjungi warga. Tak hanya dari Jakarta, warga dari Tangerang, Banten; Bekasi; Depok; Bogor; hingga Indramayu, Jawa Barat, kembali memenuhi pantai dan aneka wahana di Ancol. Terik panas matahari tak menghalangi niat mereka menikmati rekreasi.
"Hingga pukul 14.00 siang tercatat pengunjung Ancol sudah mencapai 86.410 dan diperkirakan terus bertambah hingga pukul 24.00 malam nanti," kata Nicke Putri, Humas PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Kamis, (1/9).
Secara akumulatif, lanjut Nicke, jumlah pengunjung sejak Senin hingga Kamis ini sudah lebih dari 200 ribu. Senin, 29 Agustus sebanyak 33,5 ribu pengunjung. Selasa, 30 Agustus mencapai 58 ribu pengunjung. Hingga Selasa siang pukul 15.00, pengunjung sudah berjumlah 52 ribu.
Tak berbeda dari kemarin dan dua hari lalu, Beach Pool dan Pantai Indah juga menarik minat pengunjung terbanyak. Selain itu, kerumunan massa juga tampak di Pantai Festival, Dufan, Atlantis, maupun Ocean Dream Samudera, juga rumah hantu yang terletak dekat dengan Pantai Indah.
Menjelang sore hari nanti biasanya akan masuk lagi pengunjung yang ingin menonton Fantastique Magic Fountain di Ecopark atau sekadar berwisata kuliner di restoran-restoran di dalam kompleks Ancol.
Ramainya pengunjung sempat membuat mobilitas di dalam kompleks Ancol padat. Ribuan unit motor dan mobil sama-sama bergerak menuju tempat rekreasi yang dipilih. Bahkan mobil bak terbuka dan angkutan umum, seperti mikrolet, kembali menjadi pilihan moda transportasi warga yang ingin menuju Ancol.
Lebih Murah
Sementara itu bagi warga Jakarta yang ingin berwisata ke kawasan Taman Impian Jaya Ancol bisa menikmati tiket masuk lebih murah jika menggunakan transportasi umum.
Pengelola tempat wisata pantai di utara Jakarta ini memberikan perlakuan khusus untuk harga tiket masuk Ancol, yaitu Rp 11.500 bagi pengguna Transjakarta dan Rp 10.000 bagi pengguna kereta api. Normalnya, untuk memasuki Ancol, pengunjung harus membayar Rp 15 ribu.
"Untuk yang menggunakan Transjakarta ada loketnya khusus. Tetapi untuk yang menggunakan kereta cukup menunjukkan tiket kereta di pintu gerbang," kata Nicke.
Untuk hari ini, pelayanan bus Transjakarta dari Ancol bisa dinikmati hingga pukul 22.00. Untuk menikmati wisata di Ancol, Badan Layanan Usaha Jakarta membuka beberapa jalur tambahan. Tidak hanya PGC-Ancol, tetapi bus menuju Ancol juga bisa diakses dari Blok M, Kalideres, dan Pluit. (cok)
"Hingga pukul 14.00 siang tercatat pengunjung Ancol sudah mencapai 86.410 dan diperkirakan terus bertambah hingga pukul 24.00 malam nanti," kata Nicke Putri, Humas PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Kamis, (1/9).
Secara akumulatif, lanjut Nicke, jumlah pengunjung sejak Senin hingga Kamis ini sudah lebih dari 200 ribu. Senin, 29 Agustus sebanyak 33,5 ribu pengunjung. Selasa, 30 Agustus mencapai 58 ribu pengunjung. Hingga Selasa siang pukul 15.00, pengunjung sudah berjumlah 52 ribu.
Tak berbeda dari kemarin dan dua hari lalu, Beach Pool dan Pantai Indah juga menarik minat pengunjung terbanyak. Selain itu, kerumunan massa juga tampak di Pantai Festival, Dufan, Atlantis, maupun Ocean Dream Samudera, juga rumah hantu yang terletak dekat dengan Pantai Indah.
Menjelang sore hari nanti biasanya akan masuk lagi pengunjung yang ingin menonton Fantastique Magic Fountain di Ecopark atau sekadar berwisata kuliner di restoran-restoran di dalam kompleks Ancol.
Ramainya pengunjung sempat membuat mobilitas di dalam kompleks Ancol padat. Ribuan unit motor dan mobil sama-sama bergerak menuju tempat rekreasi yang dipilih. Bahkan mobil bak terbuka dan angkutan umum, seperti mikrolet, kembali menjadi pilihan moda transportasi warga yang ingin menuju Ancol.
Lebih Murah
Sementara itu bagi warga Jakarta yang ingin berwisata ke kawasan Taman Impian Jaya Ancol bisa menikmati tiket masuk lebih murah jika menggunakan transportasi umum.
Pengelola tempat wisata pantai di utara Jakarta ini memberikan perlakuan khusus untuk harga tiket masuk Ancol, yaitu Rp 11.500 bagi pengguna Transjakarta dan Rp 10.000 bagi pengguna kereta api. Normalnya, untuk memasuki Ancol, pengunjung harus membayar Rp 15 ribu.
"Untuk yang menggunakan Transjakarta ada loketnya khusus. Tetapi untuk yang menggunakan kereta cukup menunjukkan tiket kereta di pintu gerbang," kata Nicke.
Untuk hari ini, pelayanan bus Transjakarta dari Ancol bisa dinikmati hingga pukul 22.00. Untuk menikmati wisata di Ancol, Badan Layanan Usaha Jakarta membuka beberapa jalur tambahan. Tidak hanya PGC-Ancol, tetapi bus menuju Ancol juga bisa diakses dari Blok M, Kalideres, dan Pluit. (cok)
Rabu, Agustus 31, 2011
Lebaran Pertama, warga Serbu Ancol untuk Liburan
JAKARTA, M86 - Tempat rekreasi Ancol, Jakarta Utara, nampaknya masih menjadi primadona warga yang ingin mengisi libur lebaran. Di tempat wisata air dan pantai itu, ribuan warga dari berbagai kalangan tampak memenuhi tempat wisata tersebut. Namun, meskipun ramai, jalan di sekitar pintu masuk Ancol terpantau lancar. Ini tak lepas dari kesiagaan puluhan personel kepolisian yang diterjunkan untuk mengatur lalu lintas di kawasan Ancol.
Manajer Komunikasi Ancol Taman Impian, Metty Yan Harahap, mengatakan pada hari pertama lebaran ini ribuan pengunjung memadati Ancol, karena kebanyakan warga tidak mudik ke kampung halaman dan memilih untuk berekreasi. "Biasanya Ancol dipadati pengunjung pada saat lebaran, liburan sekolah, dan liburan Natal dan Tahun Baru. Momen inilah yang membuat para pengunjung membludak di Ancol," kata Metty, Rabu (31/8).
Dijelaskanya, berdasarkan data jumlah pengunjung Ancol pada hari ini hingga pukul 14.00 mencapai 51.076 orang, dengan 4.355 kendaraan roda empat, dan 6.518 kendaraan roda dua. Sedangkan, pada Selasa (30/8) kemarin, jumlah pengunjung mencapai 57.242 orang dengan 6.920 kendaraan roda empat, dan 8.719 kendaraan roda dua. "Jumlah pengunjung Ancol mulai padat sejak Selasa kemarin, dan diperkirakan akan meningkat hingga Minggu (4/9) mendatang," ujarnya.
Metty menambahkan, pada liburan lebaran ini yaitu sejak tanggal 29 Agustus hingga 4 September 2011, pihaknya menargetkan sebanyak 1,5 juta pengunjung, dengan perkiraan 150 ribu pengunjung setiap harinya. Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, pihaknya telah menyiapkan 18 hektar lahan parkir yang mampu menampung 9.000 kendaraan. "Kami siapkan tempat parkir yang luas agar para pengunjung nyaman berada di Ancol," kata Metty.
Menurut Metty, rata-rata pengunjung memanfaatkan waktu bersama keluarga di Atlantis Water Adventure, Pantai Beach Pool, Dunia Fantasi, Pantai Indah, dan Ocean Dream Samudera. "Besarnya animo masyarakat di Ancol tidak mempengaruhi harga tiket masuk (HTM), yaitu harga tiket masuk Ancol tetap Rp 11 ribu per orang, Dunia Fantasi Rp 120 ribu per orang, Atlantis Rp 75 ribu per orang, dan harga tiket masuk Gelanggang Samudera dibanderol Rp 70 ribu per orang," jelasnya.
Gandeng Polisi
Sementara itu untuk meningkatkan pengamanan saat libur lebaran Idul Fitri 1432 H, Taman Impian Jaya Ancol bekerjasama dengan Polsek dan Polres setempat. Hal itu diungkapkan President Director Taman Impian Jaya Ancol, Budi Karya Sumadi.
“Kerjasama dengan Polsek dan Polres itu dengan membuko posko besar di dalam area Ancol,” katanya.
“Dengan adanya posko besar itu kami juga meminta tambahan personil keamanan yang biasanya hanya 80 orang akan ditambah sebanyak 200 orang,” paparnya.
Selain itu, Budi menambahkan, pihak ancol akan mengantisipasi segala juga akan memasang CCTV di setiap pintu masuk Ancol dan titik rawan. “Semua itu kami lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pengunjung yang datang ke Ancol,” tutupnya.
Wakapolsek Pademangan, AKP Deddy Kurniawan, mengatakan untuk pengamanan di kawasan Ancol, telah dikerahkan 13 personel dari Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya 20 personel, Polsek Pademangan 13 personel, dan Sub Brimob belasan personel. "Kondisi lalu lintas masih lancar, dan juga keamanan masih kondusif," tandasnya. (cok)
Manajer Komunikasi Ancol Taman Impian, Metty Yan Harahap, mengatakan pada hari pertama lebaran ini ribuan pengunjung memadati Ancol, karena kebanyakan warga tidak mudik ke kampung halaman dan memilih untuk berekreasi. "Biasanya Ancol dipadati pengunjung pada saat lebaran, liburan sekolah, dan liburan Natal dan Tahun Baru. Momen inilah yang membuat para pengunjung membludak di Ancol," kata Metty, Rabu (31/8).
Dijelaskanya, berdasarkan data jumlah pengunjung Ancol pada hari ini hingga pukul 14.00 mencapai 51.076 orang, dengan 4.355 kendaraan roda empat, dan 6.518 kendaraan roda dua. Sedangkan, pada Selasa (30/8) kemarin, jumlah pengunjung mencapai 57.242 orang dengan 6.920 kendaraan roda empat, dan 8.719 kendaraan roda dua. "Jumlah pengunjung Ancol mulai padat sejak Selasa kemarin, dan diperkirakan akan meningkat hingga Minggu (4/9) mendatang," ujarnya.
Metty menambahkan, pada liburan lebaran ini yaitu sejak tanggal 29 Agustus hingga 4 September 2011, pihaknya menargetkan sebanyak 1,5 juta pengunjung, dengan perkiraan 150 ribu pengunjung setiap harinya. Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, pihaknya telah menyiapkan 18 hektar lahan parkir yang mampu menampung 9.000 kendaraan. "Kami siapkan tempat parkir yang luas agar para pengunjung nyaman berada di Ancol," kata Metty.
Menurut Metty, rata-rata pengunjung memanfaatkan waktu bersama keluarga di Atlantis Water Adventure, Pantai Beach Pool, Dunia Fantasi, Pantai Indah, dan Ocean Dream Samudera. "Besarnya animo masyarakat di Ancol tidak mempengaruhi harga tiket masuk (HTM), yaitu harga tiket masuk Ancol tetap Rp 11 ribu per orang, Dunia Fantasi Rp 120 ribu per orang, Atlantis Rp 75 ribu per orang, dan harga tiket masuk Gelanggang Samudera dibanderol Rp 70 ribu per orang," jelasnya.
Gandeng Polisi
Sementara itu untuk meningkatkan pengamanan saat libur lebaran Idul Fitri 1432 H, Taman Impian Jaya Ancol bekerjasama dengan Polsek dan Polres setempat. Hal itu diungkapkan President Director Taman Impian Jaya Ancol, Budi Karya Sumadi.
“Kerjasama dengan Polsek dan Polres itu dengan membuko posko besar di dalam area Ancol,” katanya.
“Dengan adanya posko besar itu kami juga meminta tambahan personil keamanan yang biasanya hanya 80 orang akan ditambah sebanyak 200 orang,” paparnya.
Selain itu, Budi menambahkan, pihak ancol akan mengantisipasi segala juga akan memasang CCTV di setiap pintu masuk Ancol dan titik rawan. “Semua itu kami lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pengunjung yang datang ke Ancol,” tutupnya.
Wakapolsek Pademangan, AKP Deddy Kurniawan, mengatakan untuk pengamanan di kawasan Ancol, telah dikerahkan 13 personel dari Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya 20 personel, Polsek Pademangan 13 personel, dan Sub Brimob belasan personel. "Kondisi lalu lintas masih lancar, dan juga keamanan masih kondusif," tandasnya. (cok)
Senin, Agustus 15, 2011
Sehari Dua Biker Tewas di Jakut
JAKARTA, M86 - Dalam satu hari dua pengendara sepeda motor tewas terlindas kontainer di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Kecelakaan pertama terjadi di Jalan Raya Cakung Cilincing, Sabtu (13/8) pukul 11.30. Korban tewas bernama Weni Afriani (18), warga Jalan Pinang Gang III/60, RT 08/05, Kelurahan Lagoa, Koja. Kala itu Weni mengendarai motor Kawasaki B 6016 URD.
Keterangan yang diperoleh menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat Weni berkendara seorang diri melaju dari Jalan Raya Cilincing menuju kawasan Cakung. "Pas di pertigaan Budi Dharma, dia (Weni) belok ke kiri. Di saat bersamaan ada kontainer yang juga melaju dari arah yang sama," ujar Dastam (45), warga setempat yang melihat kejadian itu.
Motor yang dikendarai Weni tersenggol body depan kiri kontainer. Akibatnya tubuh wanita pengendara itu pun terpental dan tubuhnya terlindas ban belakang kiri kontainer. Sopir yang tidak diketahui identitasnya itu langsung tancap gas meninggalkan korban.
Satu jam kemudian kecelakaan serupa terjadi di Jalan Raya Cilincing. Linda Heryawati Kurniadi (57), warga Jalan Penghulu 4 NO.54 RT 01/09, Kelurahan Jatiwaringin, Pondokgede, Bekasi, tewas terlindas kontainer bernomor polisi B 9699 VB yang dikendarai Adi Rohman (30), warga Jalan Langgar, Tambora, Jakarta Barat, yang kini ditahan polisi.
Saat itu Linda dibonceng oleh suaminya Christian Lazarus Litaniwan (66) yang mengendarai motor Honda Beat dengan nomor polisi B 6337 BXY. Christian menuturkan bahwa rencananya mereka hendak ke rumah saudaranya di kawasan Marunda. "Saat itu motor yang saya kendarai oleng karena jalan licin akibat butiran-butiran pasir yang tercecer," kata Christian.
Tubuh Linda terlempar ke kanan. Sedangkan Christian terlempar bersama motornya ke kiri. Namun di saat bersamaan melaju sebuah kontainer dari belakang dan melindas tubuh Linda hingga tewas seketika.
Kanit Laka Jakarta Utara, Ajun Komisaris Didik S, menuturkan bahwa Jalan Raya Cilincing dan Jalan Raya Cakung Cilincing memang salah satu kawasan rawan kecelakaan di Jakarta Utara. Dalam satu mingu bisa terjadi dua kecelakaan di sana.
"Banyak faktor memang terjadinya kecelakaan di sana, bisa karena jalan yang rusak, pengendara motor yang kurang tertib seperti menyalip atau melaju dengan zig-zag," kata Didik.
Terkadang pengendara kontainer yang posisi kabinnya yang tinggi tidak melihat pengendara sepeda motor. Sehingga para sopir tidak mengetahui ada pengendara motor yang melaju di depan atau di sampingnya. (red/*wkc)
Keterangan yang diperoleh menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat Weni berkendara seorang diri melaju dari Jalan Raya Cilincing menuju kawasan Cakung. "Pas di pertigaan Budi Dharma, dia (Weni) belok ke kiri. Di saat bersamaan ada kontainer yang juga melaju dari arah yang sama," ujar Dastam (45), warga setempat yang melihat kejadian itu.
Motor yang dikendarai Weni tersenggol body depan kiri kontainer. Akibatnya tubuh wanita pengendara itu pun terpental dan tubuhnya terlindas ban belakang kiri kontainer. Sopir yang tidak diketahui identitasnya itu langsung tancap gas meninggalkan korban.
Satu jam kemudian kecelakaan serupa terjadi di Jalan Raya Cilincing. Linda Heryawati Kurniadi (57), warga Jalan Penghulu 4 NO.54 RT 01/09, Kelurahan Jatiwaringin, Pondokgede, Bekasi, tewas terlindas kontainer bernomor polisi B 9699 VB yang dikendarai Adi Rohman (30), warga Jalan Langgar, Tambora, Jakarta Barat, yang kini ditahan polisi.
Saat itu Linda dibonceng oleh suaminya Christian Lazarus Litaniwan (66) yang mengendarai motor Honda Beat dengan nomor polisi B 6337 BXY. Christian menuturkan bahwa rencananya mereka hendak ke rumah saudaranya di kawasan Marunda. "Saat itu motor yang saya kendarai oleng karena jalan licin akibat butiran-butiran pasir yang tercecer," kata Christian.
Tubuh Linda terlempar ke kanan. Sedangkan Christian terlempar bersama motornya ke kiri. Namun di saat bersamaan melaju sebuah kontainer dari belakang dan melindas tubuh Linda hingga tewas seketika.
Kanit Laka Jakarta Utara, Ajun Komisaris Didik S, menuturkan bahwa Jalan Raya Cilincing dan Jalan Raya Cakung Cilincing memang salah satu kawasan rawan kecelakaan di Jakarta Utara. Dalam satu mingu bisa terjadi dua kecelakaan di sana.
"Banyak faktor memang terjadinya kecelakaan di sana, bisa karena jalan yang rusak, pengendara motor yang kurang tertib seperti menyalip atau melaju dengan zig-zag," kata Didik.
Terkadang pengendara kontainer yang posisi kabinnya yang tinggi tidak melihat pengendara sepeda motor. Sehingga para sopir tidak mengetahui ada pengendara motor yang melaju di depan atau di sampingnya. (red/*wkc)
Langganan:
Postingan (Atom)