Selasa, Juli 20, 2010

Ancol akan Diramaikan Pelayang Internasional

JAKARTA, MP - Kegiatan tahunan Festival Layang-layang Internasional kembali digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam rangka memeriahkan perayaan HUT ke-483 Kota Jakarta. Tahun ini, Festival Layang-layang Internasional akan berlangsung di Ancol pada 24-25 Juli dan diikuti sebanyak 150 peserta yang berasal dari 10 negara dan 17 provinsi di Indonesia.

Uniknya, dalam festival kali ini, akan ada pasar khusus layang-layang dari berbagai negara dan daerah serta diterbangkannya layang-layang yang berasal dari daur ulang plastik.

Ke-10 negara yang menjadi peserta yakni, Indonesia, Prancis, Jerman, Belanda, Brazil, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Australia, serta Malaysia. Sedangkan 17 provinsi di Indonesia yang menjadi peserta berasal yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Batam, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Ketua Panitia Festval Layang-layang Internasional, Sari Madjid, menjelaskan, penyelenggaraannya kali ini masih akan mempertemukan seluruh pelayang asal Indonesia dan mancanegara untuk bertukar pikiran, berinteraksi, dan bertukar pengalaman.

Kekhususan festival tahun ini dibandingkan penyelenggaraan tahun lalu, lanjutnya, terletak pada tema yang diangkat yaitu, Hijau Kota Jakartaku. Diharapkan para pelayang bisa menampilkan layang-layang karya mereka yang bertemakan tentang penghijauan serta terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.

“Bahkan saya sudah minta publik figur seperti Shahnaz Haque dan Andi Noya untuk memberikan pesan dan harapan tentang Hijaunya Jakarta. Pesan itu akan ditulis di sebuah layang-layang besar dan mereka akan menerbangkannya,” ujar Sari, usai bertemu Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta.

Selain diikuti para peserta dari berbagai macam negara, kata Sari, kegiatan Festival Layang-layang Internasional kali ini juga diikuti organisasi-organisasi yang peduli terhadap penghijauan lingkungan seperti, Jakarta Green Monster dan Green Peace. Selain itu, panitia juga akan membuat layang-layang daur ulang dari sisa plastik dan akan diterbangkan dalam acara pembukaan 24 Juli mendatang oleh Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Aurora Tambunan.

“Jadi tidak hanya mempertemukan para pelayang saja, melainkan juga terjadi transaksi ekonomi yaitu jual beli layang. Karena pelayang seringkali memesan layang-layang dari teman-teman pelayang dari negara dan daerah lain,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengatakakan, untuk tahun ini diupayakan seluruh event baik berskala nasional maupun internasional diarahkan mewujudkan kota Jakarta Hijau. Karena itu, tahun ini Festival Layang-layang Internasional mengambil tema tentang penghijauan.

Selain bersifat fun dan edukasi, lanjutnya, festival ini juga diarahkan dalam pengembangan faktor ekonomi di Jakarta, yaitu dengan adanya transaksi jual beli layang-layang. Kegiatan seperti ini memang harus menjadi mekanisme pasar yang mendukung peningkatan ekonomi kota Jakarta.

“Event apa pun yang digelar di Jakarta tidak semata-mata dipandang sebagai sebuah event yang atraktif. Tetapi selain itu, harus ada dampak ekonomi yang diintegrasikan dengan penyelenggaraan kegiatan,” tandasnya. (red/*bjc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails