Selasa, Juni 01, 2010

Tim 5 Akan Teliti Makam Mbah Priok

JAKARTA, MP - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta akan memulai melakukan penelitian terhadap kebenaran makam Habib Hasan Al-Haddad alias makam Mbah Priok di Jl TPU Dobo, Koja, Jakarta Utara. Upaya ini dilakukan untuk meluruskan sejarah makam Mbah Priok dan memastikan apakah masih ada jenazahnya atau tidak di areal makam tersebut. Nantinya, penelitan akan dilakukan oleh Tim 5 yang terdiri dari unsur sejarahwan, forensik, arkeolog, agamawan, serta sosial dan budaya.

Ketua Tim 5, DR Safii Muhfid, mengatakan, penelitian dilakukan kurang lebih selama dua bulan dan ditargetkan dapat menghasilkan bukti akurat. Sehingga MUI dapat mengeluarkan fatwa sebagai rekomendasi untuk mendesain bangunan yang akan dibuat di areal makam tersebut. Berdasarkan dokumen dan keterangan para saksi, makam Mbah Priok sudah dipindahkan ke makam Budhidarma di Semperbarat. Namun ahli waris meyakini makam di TPU Dobo ini hingga kini masih ada jasad Mbah Priok.

“Nah, setelah keluar hasil penelitiannya, kami bisa rekomendasikan desain bangunan makam seperti apa, kalau benar masih ada jenazahnya dan sebaliknya," ujar DR. Safii Muhfid usai mengikuti dengar pendapat dalam agenda Desain Operasional Studi Tentang Kasus Habib Hasan Al-Haddad dan Redukasi Masyarakat Sekitar, di Islamic Center, Koja, Selasa (1/6). MUI juga akan meredukasi prilaku para umat peziarah sesuai dengan tata keislaman. Namun ia minta agar hal tersebut tidak dikaitkan dengan unsur klenik yang akhirnya keluar dari jalur ajaran Islam sesungguhnya.

Ketua MUI Pusat, KH Maruf Amin, mengatakan, pembentukan Tim 5 ini untuk melakukan penelitian terhadap makam Mbah Priok, tidak mengabaikan hasil investigasi dari tim sebelumnya namun sebaliknya akan saling mendukung.

"Ranah penelitian kami hanya pada kebenaran keberadaan makam Mbah Priok saja. Soalnya dari informasi yang dihimpun kala itu di TPU Dobo memang terdapat makam keramat. Namun, saat itu sudah ada makam Abdullah Bin Wasin Al-Attos asal Yaman sebelum Habib Hasan Al-Haddad dimakamkan di sana," ungkap Maruf.

Tim 5 ini juga akan melakukan penelitian menyeluruh mengenai fisik makam. Makam tersebut ada atau tidak yang dikaitkan dengan penelitian sejarah, arkeologi, dan forensik dengan membuktikan artefak berdasarkan kebenaran ilmiah. Sedangkan di bidang agama, meneliti keyakinan atas keberadaan makam tersebut sekaligus perilaku yang tak menyimpang dengan kaidah agama Islam. Termasuk sosial budaya di masyarakat sekitar. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails