Minggu, Juni 13, 2010

Bajing Loncat Resahkan Sopir Truk

JAKARTA, MP - Maraknya anak jalanan (Anjal) yang kerap menjadi bajing loncat di Jl Yos Sudarso, Jakarta Utara, belakangan ini mulai diresahkan para sopir truk yang melintas di jalan protokol itu. Sebab mereka nekat mencuri muatan truk, khususnya muatan besi tua hingga alat-alat kunci kendaraan tersebut. Biasanya aksi bajing loncat ini dilakukan saat kendaraan berhenti di traffic light. Melihat aksi itu, para sopir truk hanya bisa pasrah, walaupun barang yang diangkutnya itu dicuri bajing loncat. Selama ini para bajing loncat mangkal di perempatan Mambo, Tanjungpriok.

Besi yang diambil para bajing loncat dari atas truk itu bisa mencapai satu kilogram lebih. Mereka nekad menaiki truk dari belakang dan samping saat truk berhenti karena lampu lalu-lintas menyala merah. Satu per satu besi curian itu dijatuhkan ke jalanan. Sebenarnya pemandangan seperti itu disaksikan banyak orang, namun mereka tak ada satupun yang berani mencegah atau meneriakinya.

"Kami jengkel dan resah dengan ulah mereka. Tapi mau gimana lagi, pernah kami kejar tapi mereka sangat licin berlari ke arah perkampungan bahkan ada yang melawan melempari kami dengan batu," kata Anto, sopir truk pengangkut besi PT Tosan, yang sedang menambal ban di Jl Cacing, Cilincing, Jakarta Utara. Para bajing loncat itu tak merasa takut walau ada beberapa polisi. Bahkan terkadang aksinya itu dilakukan tak jauh dari Pospol Permai.

Keresahan ternyata tak hanya dirasakan para awak truk, akan tetapi juga warga setempat turut merasakan hal yang sama. Sebab bajing loncat itu kebanyakan masih berusia anak-anak yakni 8-15 tahun. "Kami sudah sering mengusir mereka untuk tidak beraksi di sekitar sini. Tapi mereka tetap saja membandel. Soalnya selain membahayakan diri mereka sendiri juga orang lain. Bayangkan, pilahan besi seenaknya saja dilempar ke jalan, bagaimana kalau nanti kena kepala orang di bawah seperti pengendara motor," kata Yadi, warga RT04/02, Kebonbawang, Tanjungpriok, Jakarta Utara.

Para bajing loncat itu, menurutnya, biasanya menjual besi hasil jarahan Rp 3000 per kilogram ke pedagang di Pasar Kaget di Jl Plumpang Semper, Koja. Karenanya ia berharap agar Satpol PP Jakut maupun Sudin Sosial dan aparat kepolisian segera mengamankan jalan protokol di wilayah tersebut.

Kepala Satpol PP Jakarta Utara, Sulistyarto, mengatakan, sebenarnya aksi bajing loncat ini sudah kerap ditertibkan dan dikirim ke panti sosial Kedoya. Namun karena mereka masih trauma dengan peristiwa di kawasan makam Mbah Priok pada Rabu (14/4) silam, pihaknya belum melaksanakan penertiban kembali. "Untuk mengantisipasinya, kami akan tempatkan dua petugas di perempatan Mambo tersebut," ujar Sulistyarto. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails