Rabu, Mei 19, 2010

Makam Mbah Priok Terancam Gagal Jadi Cagar Budaya

JAKARTA, MP - Keinginan sebagian pihak untuk menjadikan Makam Habib Hasan bin Muhammad Al-Hadad atau dikenal dengan sebutan Makam Mbah priok sebagai cagar budaya, agaknya sulit terealisasi. Sebab banyak persyaratan yang tidak mendukung untuk menjadikan makam tersebut sebagai cagar budaya. Salah satunya dari sudut pandang sejarah.

"Saya melihat makam Mbah Priok hanya sebagai bangunan yang dianggap keramat saja dan bukan peninggalan bersejarah. Sehingga tidak memenuhi syarat untuk dijadikan cagar budaya," kata JJ Rizal, Sejarawan dari Universitas Indonesia, usai memaparkan kajiannya tentang makam Mbah Priok di hadapan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, Rabu (19/5).

JJ Rizal menyebutkan, makam Mbah Priok sama halnya dengan makam-makam yang dianggap kramat di Indonesia. Sehingga hanya mengandung cerita (story) dan kurang sekali sejarahnya (history). Dalam sebuah story sangat sukar ditemukan bukti sejarah yang faktual. Sebab kebanyakan hanyalah mitos-mitos, legenda-legenda berisi sepak terjang, petualangan ajaib dan fantastik yang bersangkutan ketika hidup. Bahkan setelah meninggal dunia pun namanya tetap melambung dengan diwarnai berbagai cerita yang isinya di luar nalar dan akal sehat. "Bahkan seringkali satu cerita dengan cerita lainya bertentangan," ujarnya.

Rizal mencontohkan, ada cerita yang menyebutkan Mbah Priok dihujani tembakan meriam oleh kompeni saat akan mendarat di Betawi. Namun ia tak pernah terkena tembakan tersebut. Demikian halnya ketika tiba di tanah Betawi, ia terus ditembaki tapi tak satu pun peluru yang mengenai tubuhnya.

Namun dari pihak yang mengaku keluarga Mbah Priok dan kini menjadi kuncen makam ceritanya malah sebaliknya. Yakni disebutkan bahwa Mbah Priok tak pernah bersyiar Islam di Betawi karena belum sampai di Betawi sudah meninggal. "Hal itu makin meyakinkan betapa makam Mbah Priok lebih merupakan mitos yang diciptakan dari sejarah atau peristiwa masa lalu seorang tokoh yang diidealisir," katanya.

Untuk itu, Rizal meminta Pemprov DKI Jakarta tidak harus mengikuti permintaan dari beberapa pihak yang ingin menjadikan makam Mbah Priok sebagai peninggalan sejarah atau cagar budaya. Terlebih dalam SK Gubernur DKI Jakarta Nomor Cb. 11/1/1972 yang disebut bangunan bersejarah cagar budaya adalah bangunan yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun atau mewakili masa serta gaya yang khas dari masa lalu. Selian itu juga memiliki aspek penting bagi sejarah ilmu pengetahuan dan kebudayaan. "Sungguh dari kilas balik makam Mbah Priok tak dapat memenuhi syarat-syarat untuk peninggalan sejarah, apalagi bangunan cagar budaya," terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengatakan, sampai saat ini Pemprov DKI memang belum berani menetapkan kawasan makam Habib Hasan Al Haddad atau Mbah Priok sebagai situs cagar budaya. Alasannya, karena saat ini pemprov masih menunggu hasil kajian Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang keberadaan makam tersebut.

Apabila dari hasil kajian tersebut memang makam dinyatakan layak dijadikan cagar budaya, maka proses penetapan segera dilakukan. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka akan dipertimbangkan kembali. “Kita lihat dulu hasil penelitian MUI,” ujar Arie.

Kendati begitu, kondisi yang terjadi saat ini di kawasan makam Mbah Priok memang sudah berkembang berbagai hal yang bisa memengaruhi situasi. Karenanya, akan ada pertimbangan-pertimbangan yang bersifat psikologis jika di kawasan tersebut harus mengggelar acara-acara religi. Selain itu, akan dicari juga kebenaran-kebenaran fakta yang bisa memperkuat penetapan kawasan makam sebagai situs cagar budaya.

Dengan adanya kajian dan penelitian, menunjukkan penetapan kawasan makam sebagai situs cagar budaya tidak bisa dilakukan sembarangan. Apalagi, jika melihat hasil rujukan yang dikeluarkan beberapa pakar sejarah, penetapan sebagai situs harus benar-benar dipertimbangkan.’’Ada banyak kriteria yang harus dipenuhi jika kawasan makam ingin ditetapkan sebagai situs budaya. Beberapa diantaranya sudah disebutkan tadi," pungkasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails