JAKARTA, M86 - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Utara, gencar melakukan razia penyakit masyarakat selama Ramadhan dan hingga kini telah terjaring 75 orang. "Sejak awal puasa hingga hari ini, sudah ada 75 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang terjaring," kata Kepala Satpol PP Jakarta Utara, Suhasril, Rabu (3/8).
Mereka yang terjaring, terdiri atas pekerja seks komesial (PSK), pengamen, waria dan pengemis.
Mereka yang terjaring selama tiga hari ini, menurut Suhasril, berasal dari lima kecamatan di Jakarta Utara. Kecamatan Penjaringan ditangkap 17 orang, Kecamatan Kelapagading (7 orang), Kecamatan Koja sebanyak (11 orang), Tanjungpriok (35) dan Pademangan sebanyak 5 orang.
Suhasril menjelaskan, seluruh PMKS yang terjaring selama tiga hari tersebut dikirim ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBIDB) I di Kedoya, Cipayung dan Cengkareng. Stelah didata, mereka kemudian dibina.
"Di bulan Ramadan ini Salpol PP Jakarta Utara dan Sudin Sosial Jakarta Utara secara rutin mengintensifkan razia yang merupakan penyakit masyarakat yang mulai ramai jelang puasa," kata Suhasril.
Menurut Suhasril, wilayah Jakarta Utara yang menjadi tempat mangkal para PMKS, yakni Jalan Enggano, Plumpang, perempatan lampu merah Jalan Yos Sudarso, Jalan Perintis Kemerdekaan, kawasan Rawa Malang Cilincing, Rusun Cilincing, Rusun Marunda, Terminal Bus Tanjungpriok. Bahkan yang paling banyak di perempatan Atmajaya Pluit dan kolong Jembatan Cilincing.
"Ke depan kami akan melakukan razia seminggu dua kali. Jika ada PMKS terjaring pada pertengahan bulan Ramadan. Setelah dirazia para PMKS yang terjaring akan dilepas usai lebaran," katanya.
Mereka yang terjaring, kebanyakan wajah lama yang sering terjaring.
Untuk mengantisipasi kembalinya menjamur, PMKS musiman yang terkena razia tersebut, nanti akan dimintai surat keterangan RT, RW, kelurahan, kecamatan dan Sudin Sosial.
"Biasanya usai dilakukan pembinaan di panti sosial, para PMKS langsung dilepas. Kini, harus melalui surat ke berbagai pihak. Jika tidak ada surat itu. tidak akan dilepas. Tujuannya agar ada efek Jera dari PMKS," tegasnya.
Menurut Suhasril, menjamurnya para PMKS tersebut, kebanyakan adalah para pengemis musiman dan pengamen.
"Mereka datang biasanya sudah dikoordinir oleh seseorang. Untuk itu pihaknya akan terus mencari siapa yang mengkoordinir mereka datang ke wilayah Jakarta Utara," tandasnya.(red/*b8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar