Selasa, Juni 14, 2011

Warga Ancol Ternak Cacing Kosmetik

JAKARTA, M86 – Setelah melihat adanya peluang usaha yang bisa menambah penghasilan sehari-hari ,ternyata cacing tidak lagi menjadi suatu barang yang kotor atau menjijikan. Bahkan bagi warga kelurahan Ancol cacing tanah atau cacing lumbricus rubellus menjadi sumber penghasilan baru untuk menunjang perekonomian mereka. Caranya? Warga melakukan pembudidayaan cacing lumbricus rubellus sebagai bahan baku pembuatan kosmetik maupun obat-obatan.

Jika menyusuri jalan di belakang kantor kelurahan Ancol , kecamatan Pademangan , Jakarta Utara , kita akan melihat pemandangan yang tidak lazim , yaitu warga mengembangbiakan cacing tanah. Ratusan cacing itu dibibit dengan menggunakan kandang yang diletakkan di belakang Kantor Kelurahan Ancol tersebut.

Untuk menyesuaikan kondisi alam di Ancol yang sering diterpa rob atau air pasang, rumah kompos cacing tersebut dibangun semi permanen seperti rumah panggung yang dibagi dalam tiga sekat.

Rumah kompos ini terlihat tertutup untuk menghindari dari sinar matahari karena cacing tersebut baik dalam suhu yang lembab namun sedikit terbuka. Sedangkan untuk pakannya, cacing ini diberi ampas tahu, sayur, buah ataupun serat kayu. Menurut Sekcam Pademangan Freddy Setiawan, baru-baru ini, pembibitan cacing ini diambil dari Lembang, Bandung. Nantinya, cacing ini kami akan dikembangbiakkan selama tiga bulan sebelum dipasarkan sebagai bahan pembuatan kosmetik maupun obat. Pasalnya, permintaan di pasar cukup tinggi dengan harga satu kilonya sekitar Rp 250 ribu," kata Freddy Setiawan, mantan Lurah Ancol yang kini menjadi Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Pademangan ini.

Ia menuturkan, pembibitan terhadap cacing ini tidak rumit dan beresiko, selain rentan waktu pemeliharaannya cukup singkat hanya membutuhkan waktu tiga bulan. "Nanti setelah dewasa ukurannya mencapai 10-20 cm, kemudian dikembangbiakkan sebelum dilempar ke pasar," kata pria yang masih menjadi Plh Lurah Ancol ini.

Tak hanya sebagai bahan baku kosmetik dan obat saja, masih kata Freddy, namun juga ada yang digunakan sebagai pupuk tanaman."Pembibitan cacing tersebut, kami bagi menjadi dua kelompok yaitu untuk kosmetik dan obat serta pupuk tanaman," kata mantan Lurah Semperbarat ini.

Ia menjelaskan, pengembangbiakan ini merupakan kerjasama dengan Indonesia Power yang juga merupakan bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang bergerak dalam pembangkit listrik ini. Untuk pembudidayaan cacing ini hanya dilakukan oleh pihak kelurahan dengan melibatkan pemuda karang taruna maupun perwakilan warga. “Setelah tiga bulan kemudian biasanya kami gulirkan kepada masyarakat,”katanya.

Dan saat ini sudah ada beberapa warga yang turut mengembangbiakan ternak cacing ini. Bahkan pihak Indonesia Power sendiri bersedia menyiapkan segala sarana prasarana yang dibutuhkan, hingga menyiapkan tenaga ahli untuk memberikan keterampilan kepada warga Ancol. "Pengembangbiakan cacing lumbrikus rubillus ini baru pertamakali dilakukan di DKI Jakarta. Dan rencananya akan menjadi pilot projek," katanya.

Sedangkan untuk pemasarannya, sambung Freddy, kerjasama akan dibina kepada perusahaan kosmetik terkenal seperti Mustika Ratu ataupun Sari Ayu. "Dari perusahaan kosmetrik itu memberikan pembinaan sekaligus pemasarannya. Kami berharap program ini bermanfaat dapat meningkatkan sekaligus menambah pemasukan warga secara ekonomi," kata pria yang berhasil menggondol predikat Lurah terbaik tingkat Nasional ini saat menjadi pamong di Kelurahan Semper Barat ini.

Sedangkan untuk dipasarkan sebagai obat, pihaknya bakal bekerja sama pada gerai-gerai toko obat seperti di Pasar Mangga Dua ataupun Toko Obat Cina Shinshe. Bukan hanya dalam negeri saja yang akan dipasarkantetapi akan merambah ke luar negeri. “Bahkan kami juga akan memasarkannya melalui jaringan internet. Diharapkan dengan adanya peternakan cacing ini dapat membantu perekonomian warga Ancol,” tandasnya. (red/*108csr.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails