JAKARTA, M86 - Masalah Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi persoalan yang tidak pernah habis, keberadaan mereka pun sebenarnya juga dibutuhkan masyarakat. Namun, kadangkala penataan yang kurang optimal membuat persoalan baru mengakibatkan dampak kemacetan lalu-lintas dan kesembrautan. Penyelesaian 'tangan besi' yang kerap dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ternyata tidak menyelesaikan persoalan tersebut.
Berbeda dengan upaya yang dilakukan Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Utama Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyikapi keberadaan PKL yang berada di lingkungan sekitar yaitu melakukan penataan lingkungan dengan program Coorporate Social Responsibility (CSR).
Tak pelak sekitar 60 PKL Jalan Tongkol, Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, menyambut gembira penataan lingkungan sekaligus pembinaan dengan sistem CSR yang dimotori Bank BNI Tanjung Priok tersebut. Penataan para pedagang ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan setempat agar lebih rapih, nyaman dan terhindar dari kesan kumuh, apalagi hanya berjarak beberapa meter dari Stasiun Tanjung Priok sebagai salah satu 12 Jalur Wisata pesisir.
Menurut Kepala Kantor Cabang Utama BNI Tanjung Priok, Adrian Ed. Serang, para PKL ini juga memiliki hak mencari kehidupan untuk keluarga, namun yang harus disikapi adalah penataanya agar tertib sehingga tidak mengganggu ketertiban umum.
"Kami ingin lingkungan kantor BNI lebih baik oleh karena itu penataan lingkungan dan pedagang harus kami lakukan. Karena keberadaan mereka juga untuk menopang hidup, jadi kami berinisiatif menata mereka agar terlihat rapih dan tertib," jelasnya, Kamis (23/06) di kantornya Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ia menambahkan, selain penataan dan pembinaan pedagang BNI juga membangun sarana umum seperti jalan, taman, saluran dan toilet umum serta sejumlah pohon yang akan ditanam.
Lebih lanjut diungkapkannya, penataan lingkungan yang lebih bagus maupun pembinaan pedagang adalah bagian dari program Coorporate Social Responsibility (CSR) BNI Pusat, Kredit Bina Lingkungan dan Go Green. "Pedagang yang ada dilingkungan BNI kami data untuk menempatkan 60 kios yang sedang dibangun nantinya bisa digunakan pada akhir Juni 2011 ini. Kedepan kami juga akan berikan pinjaman modal melalui program Pemberian Kredit Bina Lingkungan (PKBL) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," jelas Adrian.
"Dalam penataan lingkungan seperti taman, saluran dan Jalan kami bekerjasama dengan pemerintah setempat dan unit terkait baik Dinas Pertamanan dan lainnya. Ini adalah langkah awal, ke depan kami juga akan menata lingkungan di tempat lain khususnya di wilayah Tanjung Priok dengan model penataan yang kami lakukan saat ini," tambahnya.
Sementara itu, Lurah Tanjung Priok, Ade Himawan, membenarkan adanya penataan lingkungan dan para pedagang di lingkungan BNI Tanjung Priok. "Kami mendukung adanya kepedulian pihak BNI dalam menata lingkungannya maupun para pedagang. Kami berharap adanya kepedulian ini dapat ditiru kalangan swasta sehingga dapat menjadikan kawasan kota yang bersih indah dan nyaman. Apalagi penataan lingkungan ini tidak jauh dari Stasiun Tanjung Priok yang menjadi salah satu ikon 12 Jalur Destinasi," kata Lurah.
"Sejauh ini semua berjalan dengan lancar tidak ada masalah dengan pedagang justru mereka senang karena nantinya akan mempunyai kios yang lebih baik dan rapih termasuk pihak Bank juga akan membantu meningkatkan modal usaha," tambahnya. (red/*108csr.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar