Senin, April 04, 2011

Ratusan Rumah Hangus Dilalap Api di Penjaringan

JAKARTA, M86 - Peristiwa kebakaran kembali terjadi di kawasan Jakarta Utara. Sedikitnya ratusan rumah hangus dilalap api di dua tempat pemukiman berbeda di daerah Penjaringan.

Kebakaran pertama menghanguskan sedikitnya 86 rumah hangus terbakar di Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara, Senin (04/04).

Meski tak memakan korban jiwa, namun kebakaran yang terjadi di permukiman sisi rel itu sempat mengganggu laju kereta api dari arah Rangkas Bitung dan Bekasi.

Seperti penuturan Amin (41), warga Kampung Bandan, kebakaran terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.45 WIB.

"Kebakaran di belakang stasiun Kampung Badan ini menghanguskan 86 rumah yang dibangun semi permanen," kata Amin.

Menurutnya, hingga saat ini belum diketahui dari mata penyebab kebakaran tersebut. Tapi yang jelas, saat kejadian berlangsung, sebagian besar warga yang bermukim di daerah tersebut masih pada terlelap.

"Penyebabnya belum tahu, tapi kalau tidak dari lilin bisa jadi dari konsleting listrik," lanjut Amin.

Sementara, Ketua RW 04 Ancol, supriyanto, mengatakan korban kebakaran di tampung di lapangan tanah merah depan Masjid Attaubah, di Jalan Kampung Bandan Raya, Ancol dengan mendirikan tenda-tenda darurat.

"Sebanyak 200 sampai 250 jiwa tertampung disini sisanya ditampung ditempat lain," kata Supriyanto.

Ia mengaku sejauh ini belum dapat bantuan hanya berupa makanan nasi kotak dari PMI sebanyak 170 dos. "Kami membutuhkan bantuan obat-obatan seperti minyak angin, autan dan makanan siap saji," tambahnya.

Sementara itu, untuk memadamkan api, pihak Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) Jakarta Utara mengerahkan sebanyak 19 unit kendaraan DPK.

"Bersama warga, dua jam kemudian api bisa kita jinakkan," terang Nurdin Silalahi, Kepala Seksi Operasi Sudin Damkar PB, Jakarta Utara.

Menurut Supriyanto, kebakaran yang terjadi sempat mengganggu laju kereta api terutama dari arah Rangkas Bitung dan Bekasi. Setelah api dari arah Timur bisa dipadamkan, kemudian jalur kereta kembali dibuka.

"Begitu api berkobar kereta dihentikan sementara untuk mempermudah pemadaman," tambahnya.

Lurah Ancol, Fredy Setiawan mengatakan, kawasan yang terbakar merupakan kawasan liar yang dibangun secara semi permanen, dengan ukuran antara 2X2 dan 2X3 meter yang terbuat dari kayu.

"Bangunan di area tersebut merupakan rumah-rumah liar di atas empang. Jadi tidak ada RT RWnya," kata Fredy.

Dijelaskannya, bangunan tempat tinggal yang terbakar berjumlah 86 bangunan, atau sekitar 324 jiwa. Mereka, lanjut Fredy saat ini diungsikan di kantor RW 04 dan kantor Kelurahan.

"Bantuan yang telah diberikan berupaka makanan siap saji dan mungkin akan berlanjut ke bantuan kesehatan," kata Fredy saat dihubungi, Senin (04/04) pagi.

Sementara itu ratusan rumah nelayan di kampung nelayan Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi hangus terbakar.

Sebanyak 21 DPK dari Sudin kebakaran Jakarta Utara diterjunkan ke lokasi kebakaran. Sebanyak 300 gubuk hangus terbakar. Akibat kebakaran ini 600 jiwa kehilangan tempat tinggalnya. Sedikitnya ada 200 KK yang rumahnya terbakar.

Lurah Pluit Timbo Sugiharjo menjelaskan, kebakaran ini menimpah warga kampung nelayan yang sebagaian besar pedagang ikan bakar. Pedagang-pedagang tersebut merupakan binaan dari UPT perikanan.

"Hingga saat ini warga korban kebakaran sedang dievakuasi ke lokasi yang aman oleh pihak UPT," ujar Timbo Sugiharjo. Belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran, kasusnya sudah ditangani oleh pihak Polsek Pelabuhan Sunda Kelapa. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails