Kamis, Maret 10, 2011

Satpol PP Koja 'Tidur' PKL Menjamur

JAKARTA, M86 – Sejatinya, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) harus lebih giat melaksanakan tugasnya dalam menegakkan Perda No.8/Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum (Tibum). Namun, kenyataanya mereka terkesan berleha-leha alias tidur. Pasalnya, Pedagang Kaki Lima (PKL) kian menjamur di wilayah Jakarta Utara. Hal itu terlihat mencolok di wilayah Kecamatan Koja. Ironisnya, mereka memanfaatkan lahan saluran air di atasnya untuk mendirikan lapak, bahkan adapula yang memanfaatkan tempat pejalan kaki atau trotoar.

Berdasarkan pantauan, maraknya PKL terlihat di Jalan Kramat Jaya, Koja, Jalan Warakas Raya, Jalan Agung Tengah, Jalan Agung Timur, Jalan Belimbig, Jalan Tipar Cakung Sukapura, Jalan Pluit Raya Selatan, Jalan Tanah Pasir, Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading,Jalan Jampea, Jalan Raya Pelabuhan dan Jalan Mawar.

Akibat ulah pedagang di atas saluran air maupun trotoar mengakibatkan akses jalan tersebut menjadi macet dan semerawut.

“Meskinya PKL ini tahu diri! jangan dagang di atas trotoar, kasihan pejalan kaki yang melintasinya,” ketus Wiastuti (34), warga Tugu Selatan, Koja yang mengeluhkan PKL di depan Islamic Center dan Jalan Kramat Jaya (depan Ramayana).

Hal Serupa juga dikeluhkan Ryan (30), warga lainnya mengatakan, para PKL itu dulu pernah ditertibkan, namun kenyataannya hadir lagi. "Ya, mungkin sudah ada kordinasi dengan oknum petugas. Soalnya kalau sore ada yang mengutip uang keamanan," katanya.

Sementara itu Kasie Operasi dan Penegakan Hukum Sudin Trantib Jakarta Utara, Ganep membantah lemahnya kinerja instansinya itu. Ia mengaku tetap terus mengoptimalkan peran
satpol PP sebagai penegak Perda.

Namun sekarang ini dalam bertindak harus melalui prosedur. Bahkan diupayakan melalui pendekatan baik pada warga sekitar, tokoh masyarakat, agama, lurah dan kecamatan.

“Operasi rutin kita gelar setiap hari, dengan diperkuat 190 personil pihaknya mobile di wilayah. Untuk di wilayah kecamatan anggota yang di BKO juga melakukan hal serupa. Jadi kalau kami diminta untuk diperbantukan barulah turun” kata Ganef. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails