JAKARTA, MP - Ironis di saat warga sedang kesulitan membeli sembako karena harga-harga mahal, ternyata pasar rakyat yang digelar oleh Bagian Perekonomian Pemkot Jakut mulai hari Senin (30/8) hingga Jumat (3/9) nanti justru lebih diserbu pembeli dari pegawai maupun pekerja di lingkungan Kantor Walikota Jakut dan kantor Kecamatan Priok dan Koja.
Padahal, sebelumnya rencana pasar rakyat digelar untuk menjangkau warga miskin di lingkungan sekitar kantor Walikota Jakut. Tapi nyatanya pegawai berbaju kopri dan Banpol justru banyak menyerbunya.
Didi (45)warga Jalan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjungpriuk, mengakui, sangat kecewa tidak bisa beli sembako murah di Pasar Rakyat yang digelar di Kantor Walikota. Padahal, menjelang lebaran nanti Ia membutuhkan peganan seperti, Terigu, Minyak Goreng dan untuk membuat kue."Jika dipasar Rakyat harganya murah pastinya saya mau beli,"ketus pengojek sepeda yang mangkal di Jalan Bugis ini, Selasa (31/8).
Lanjutnya mengakui, dirinya juga tidak mengetahui jika di kantor Kecamatan ada pembelian kupon seharga Rp.15 ribu hingga Rp.20 ribu untuk ditukarkan sembako murah di pasar murah."ngak tahu infonya mas, jika memang didahulukan untuk warga miskin, ya seharusnya orang Kecamatan bagikan dulu dong sama kita, kan tujuannya untuk warga miskin,"tambahnya.
Untuk diketahui, ada sejumlah total 2900 kupon yang diedarkan meliputi Kecamatan Tanjung Priok 900 Kupon, Koja 200, Banpol tingkat Kotamadya 200 Bagian Umum 300 yang diperuntukkan untuk honorer dan cleanung servis. Sedang sisanya entah kemana.
Kasubag Koperasi dan Indag, Kantor Perekonomian Pemkot Jakut, Darsih Suprihatin mengakui, tidak mengawasi pembagian kupon tersebut."Saya tidak bisa mengawasi langsung pemberian kupon, semuanya diserahkan kepada bagian perekonomian di Kecamatan. Untuk Karyawan di Walikota diserahkan ke Bagian Umum,"katanya.(eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar