Rabu, Maret 03, 2010

Pengunjung Pulau Seribu akan Dijamin Asuransi

JAKARTA, MP - Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, akan mengasuransikan setiap pengunjung yang berwisata ke kepulauan tersebut. Premi asuransi akan dikenakan kepada calon pengunjung atau wisatawan saat membeli tiket kapal. Tujuannya adalah semata-mata untuk memberikan jaminan kenyamanan bagi pengunjung. Sejauh ini Pemkab masih mempelajari mekanisme asuransi yang akan diterapkan tersebut, termasuk besaran preminya.

"Dengan begitu, mereka yang datang ke Pulau Seribu tak khawatir dan merasa aman berkunjung ke Pulau Seribu. Ya, mengingat kalau ingin ke Pulau Seribu kan harus melintasi laut. Jadi asuransi itu sangat dibutuhkan sekali," kata Purwoto, Kepala Suku Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kepulauan Seribu, Rabu (3/3).

Alasan pemberian asuransi, kata Purwoto, karena saat ini setiap orang yang naik pesawat, kereta, bahkan bus, telah diasuransikan. Sehingga wajar saja jika orang yang naik kapal laut ke Pulau Seribu juga diasuransikan. Setidaknya mereka akan dilindungi selama perjalanan di laut.

Dengan adanya pemberian asuransi maka secara otomatis, tiket ojek kapal yang biasanya Rp 30 ribu sekali jalan itu akan dinaikkan karena akan ditambah dengan premi asuransi. Saat ini, ada 12 ojek kapal yang menjadi transportasi masyarakat Pulau Seribu.

Kebijakan ini diambil selain untuk memberikan jaminan keselamatan juga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Seribu. "Di sini potensial sekali untuk wisata, mengingat banyak pulau yang bisa dijadikan objek wisata," ungkapnya.

Buktinya, pada akhir pekan lalu, jumlah wisatawan ke Pulau Seribu melonjak drastis. Jika biasanya rata-rata 100 hingga 200 orang, akhir pekan lalu mencapai 4.000 orang. Saking banyaknya yang datang, mereka terpaksa mendirikan tenda. Sebab 14 homestay yang ada penuh semua. Jumlah itu, baru wisatawan di pulau-pulau berpenghuni semisal Pulau Tidung dan Pramuka.

Industri pariwisata saat ini memang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Pulau Seribu. Sebab perekonomian penduduk makin membaik setelah Pemkab tak hentinya mempromosikan Pulau Seribu menjadi salah satu destinasi wisata. Mereka banyak yang membuat warung makan di pinggir pantai dan mengubah rumahnya menjadi homestay.

Dengan begitu warga bisa memperoleh penghasilan tambahan selain menjadi nelayan. Untuk menginap selama 3 hari di pulau, wisatawan dikenakan tarif Rp 400 ribu per orang. "Kalau nangkap ikan paling bisa dapat Rp 100 hingga 200 ribu," kata Rohman, warga Pulau Pramuka yang mengubah rumahnya menjadi homestay.

Setiap homestay rata-rata bisa menampung sedikitnya 5 orang. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong pembangunan berbagai infrastruktur untuk mendukung industri pariwisata. Ia berharap, dermaga khusus penumpang di Muara Angke bisa cepat selesai. Saat ini, setiap orang yang mau ke Pulau Seribu, terpaksa harus bercampur dengan bongkar muat ikan. Sehingga mereka merasa kurang nyaman. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails