Kamis, Februari 18, 2010

Ratusan Importir Tanjungpriok Unjuk Rasa

JAKARTA, MP - RATUSAN importir Pelabuhan Tanjungpriok menggelar unjuk rasa di Lapangan Bahandel (tempat pemeriksaan fisik) barang di PT Graha Segara, Kamis (18/2). Mereka memrotes 280 boks kontainer yang tertumpuk selama empat hingga 14 hari, namun belum diperiksa. Akibatnya setiap importir mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah dan harus membayar demurrage kontainer (keterlambatan penyerahan container kosong) ke depo yang sudah ditunjuk pelayaran senilai US$ 12 untuk ukuran 20 feet (20 kaki) dan US$ 22 untuk kontainer ukuran 40 feet (40 kaki).

"Para importir juga harus membayar jasa penarikan sekitar Rp1 juta/container dan uang segel Rp21.000/kontener serta biaya lapangan penumpukan Rp17.500 perkontainer per-hari dengan tarif progresif," kata seorang pendemo, Taufik yang sedang mengurus barang perusahaan mobil terkenal yang sudah empat hari tertumpuk di Graha Segara.

Menurut pendemo pelaksanaan bahandel di Terminal Petikemas Koja dan JICT dimonopoli PT Graha Segara dan dinilai berjalan lamban karena hanya dilengkapi alat satu unit palmex. Mereka juga menilai PT Graha Segara hanya ingin mencari untung tapi tidak menyediakan fasilitas memadai. Contohnya, lapangan bahandel untuk barang dari Koja tidak representatif selain acak-acakan juga becek dan berdebu. Sehingga barang-barang rawan rusak.

Para pendemo mempertanyakan aturan dan dasar hukumnya mengapa semua bahandel baik dari Koja maupun JICT harus dilakukan di Graha Segara yang merupakan perusahaan swasta dan disinyalir komisarinya mantan pejabat Pelindo II dan Beacukai. Padahal TPK Koja juga punya lapangan cukup untuk lokasi bahandel.

“Kita curiga ada persekongkolan antara Graha dan oknum eks pejabat Pelindo II serta Bea Cukai yang menciptakan monopoli bahandel di Graha Segara. Mereka minta pemeriksaan fisik dikembalikan seperti semula, di mana kapal sandar di situ dilakukan bahandel supaya pemilik barang tidak repot dan banyak mengeluarkan biaya," kata Taufik.

Humas Pelindo II Hambar Wiyadi dikonfirmasi terpisah mengakui adanya aksi demo tersebut. Menurutnya, pihaknya sedang meneliti penyebab keterlambatan pemeriksaan barang tersebut. (cok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails