Ini terlihat sejak dua hari lalu. Sebuah pohon pisang terpasang di tengah Jalan Boulevard Barat, Kelapagading, sisi Selatan. Simbol ini tidak hanya sebagai bentuk kekecewaan warga tapi juga sebagai rambu petunjuk bagi pengguna jalan.
Badan jalan yang rusak itu persis di tengah ruas jalan yang mengarah ke Jalan Yos Sudarso. Lubang dengan diameter sekitar satu setengah meter itu ambrol persis di atas drainase bawah jalan.
Akibat kondisi itu arus lalu lintas di ruas jalan tersebut yang mengarah ke Jalan Yos Sudarso selalu macet. Bahkan tidak jarang pengguna sepeda motor terjatuh karena kerusakan itu. "Hampir setiap hari ada aja orang yang naik motor jatuh," ujar Subur (34), tukang ojek yang mangkal dekat badan jalan yang rusak itu.
Menurut Subur, kebanyakan pengendara sepeda motor yang jatuh itu tidak mengetahui persis bahwa lubang itu cukup dalam dan lebar. Kerusakan badan jalan ini persis berada di titik pertemuan Jalan Boulevard Barat dengan Jalan Bukit Gading Raya Boulevard.
Sejumlah pengguna jalan mengaku risih dengan kondisi kerusakan itu. "Bukan apa-apa.. jalan ini sangat penting. Semua kendaraan lewat sini. Kalau enggak segera dibetulin, jalan situasi bisa macet terus," jelas Hendra (40), warga Cempaka Putih yang berkantor di Jalan Kelapa Cengkir.
Warga lainnya, Robert (39), malah melihat instansi atau pun pengembang yang bertanggung jawab atas kerusakan ini tidak tanggap. "Pas tahu jalan rusak dan berlubang mestinya ditambal saja sementara. Mungkin bila ada anggaran baru diperbaiki dengan maksimal," kata warga Pegangsaan Dua, Kelapagading, itu.
Menurut warga lainnya dampak kemacetan akibat kerusakan jalan itu bisa mancapai satu kilometer. "Apalagi kalau pagi sama sore hari," kata seorang warga.
Menurut warga, pohon pisang yang ditanam itu lebih kepada sebagai rambu petunjuk. "Soalnya kalau enggak digituin makin banyak yang celaka," kata seorang warga.
Seperti insiden yang terjadi pada Rabu (24/2) siang, sebuah dua pengendara mobil bersitegang lantaran pengendara mobil sedan B 8504 OL mengerem mendadak saat akan mendekati lubang tadi. Pada saat itu pengendara sebuah sedan B 8603 OU lain yang sama-sama melintas di jalan itu yang berada di belakang mobil pertama juga mengerem mendadak, namun karena jarak yang terlalu dekat, kap depan mobil sedang di belakangnya menyeruduk bagian belakang mobil di depannya.
Kedua pengemudi itu pun terlibat cekcok mulut.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jalan Jakarta Utara, Maman Suparman, ketika dikonfirmasi wartawan menjelaskan bahwa tanggung jawab atas kerusakan jalan itu masih berada di tangan pengembang. Dalam hal ini pengembang itu adalah PT Summarecon Agung Tbk.
Lebih lanjut Maman Suparman menjelaskan bahwa sampai saat ini pihak pengembang belum menyerahkan jalan tersebut ke pemerintah provinsi. Sebagai tindak lajut, ujar Maman, pihaknya akan memanggil pihak pengembang terkait kerusakan ini.
Secara terpisah, GM Corporate Communication PT Summarecon Agung Tbk, Cut Meutia, menjelaskan bahwa jalan yang kini mengalami kerusakan itu bukan kewenangan PT Summarecon. Meskipun demikian pihaknya akan menutup lubang di jalan itu secara darurat. "Namun bukan berarti ini tanggung jawab Summarecon," jelas Meutia. (cok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar