Selasa, Februari 23, 2010

Pemanfaatan Kolong Tol Demi Lingkungan

JAKARTA, MP - Wakil Administratur Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (Environmental Protection Agency-EPA) Amerika Serikat, Michelle DePass sangat terkesan dengan pemanfaat areal kolong tol di kawasan RW 13 Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara. Hal itu diungkapkan DePass saat mengunjungi areal itu, Selasa (23/2).

Kolong tol RW 13 memang agak berbeda dengan kolong-kolong tol lainnya di Jakarta. Sebagian areal kolong tol itu memang masih dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan barang-barang rongsokan warga. Namun tepat di wilayah RW 13, kolong tol dimanfaatkan sebagai tempat daur ulang kertas, perpustakaan warga, dan juga komposting sampah.

Menurut DePass, pemanfaatan kolong tol dan kegiatan warga yang mendukung kebersihan dan pelestarian lingkungan sangat perlu untuk diteruskan, mengingat dengan cara itu produksi sampah warga bisa dikurangi.

Kedatangan DePass ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan Menteri Lingkungan Hidup sedunia di Bali pada tanggal 24-26 Februari nanti. Namun sebelum ke Bali, DePass ingin melihat langsung dan berdialog dengan masyarakat dalam mengelola lingkungannya.

”Kunjungan ini sebagai kelanjutan dari apa yang diputuskan Presiden Obama untuk bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan perkotaan, yang mencakup isu krisis air bersih, pencemaran udara, dan dampak perubahan iklim,” kata DePass.

Selain itu pada Oktober tahun lalu, Kepala EPA Lisa P Jackson juga telah ke Indonesia untuk menawarkan bantuan teknis kepada Pemerintah DKI Jakarta, dalam mengetahui masalah polusi udara di Jakarta dan mengembangkan strategi efektif untuk memperbaikinya. EPA dan mitra akan menyediakan bantuan teknis dan pelatihan untuk mengembangkan pemantauan kualitas udara dan pendataan emisi.

Dalam program yang dinamakan “Bernafas Lega, Jakarta (Breathe Easy, Jakarta)” ini, EPA akan menginvestasikan dana sebesar 450.000 dollar AS. ”Amerika menilai Indonesia sebagai mitra penting dalam memperkuat perlindungan lingkungan global,” kata DePass.

Sementara itu Haryanti Koostanto, Program Manager Healthy Places Prosperous People Mercy Corps, mengatakan, pemanfaatan lahan di kolong tol, juga telah memberikan halaman bermain bagi anak-anak di lingkungan itu.

“Rumah-rumah di kawasan ini sangat padat. Anak-anak tidak mempunyai ruang untuk bermain, bersosialisasi dengan teman-temannya. Dengan pemanfaatan kolong tol seperti ini, pengelola jalan tol juga diuntungkan karena kolong tol jadi terawat,” kata Haryanti.

Sebelumnya EPA juga pernah bekerja sama dengan Indonesia dalam program penghapusan kandungan timah dalam bensin dan pengukuran kadar emisi udara dalam kebakaran-kebakaran hutan. (red/*kcm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails