Sabtu, Januari 02, 2010

Dua Tanggul Dijebol, KBT Tembus Laut

JAKARTA, MP - Janji Pemprov DKI Jakarta proyek Kanal Banjir Timur (KBT) tembus ke laut 31 Desember 2009 akhirnya terpenuhi. Hal itu ditandai dengan penjebolan dua tanggul yang berada di depan lima pintu air KBT Marunda. Penjebolan tanggul dilakukan, Kamis (31/12)lalu dan disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

“Akhirnya air mengalir jauh ke laut. Sesuai jadwal yang ditentukan awal tahun 2010, proyek KBT sudah bisa digunakan dan alirannya sudah tembus laut," kata Fauzi Bowo, saat meninjau langsung penjebolan tanggul pembatas antara laut dengan KBT Marunda.

Kendati sudah tembus ke laut, Fauzi Bowo mengakui kalau saat ini masih ada titik-titik di sepanjang KBT yang belum mempunyai lebar sesuai rencana yaitu 75 meter. Keberadaan infrastruktur ini harus disikapi positif, apalagi alirannya sudah tembus ke laut. Diharapkan bisa meminimalisi banjir di Jakarta dan sekitarnya. “Memang belum optimal karena masih ada yang dalam tahap pekerjaan. Namun dipastikan akan selesai dalam waktu dekat," ungkapnya.

Ia menambahkan, meski jalur tembus ke laut sudah terealisasi, tidak berarti pekerjaan fisik yang masih dikerjakan bakal terganggu. Pekerjaan itu terus berkelanjutan termasuk di kanal KBT Marunda. Ada sejumlah titik yang masih harus disempurnakan dan pengerjaannya pun terus berjalan. Ditargetkan Januari 2010 nanti sudah rampung semua termasuk pengembangan dan penyempurnaannya karena masih berjalan hingga Juni 2010 mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Fauzi Bowo juga meyakinkan pada masyarakat bahwa jika KBT tembus ke laut, maka air laut tidak akan menerobos atau menerjang KBT. Sebab pembangunan KBT sudah dilakukan secara matang dan mendalam oleh para ahlinya. Pernyataan ini sekaligus untuk menjawab kekhawatiran warga yang mengatakan bahwa air laut bakal menerjang KBT hingga meluap ke pemukiman penduduk. "Itu tidak mungkin terjadi karena sebelum dikerjakan semuanya melalui kajian dari para ahlinya. Jadi tidak mungkin dan masyarakat jangan khawatir," jelasnya.

Usai tembus ke laut, ia meminta pada seluruh lapisan masyarakat untuk turut menjaga dan memelihara KBT, demi kepentingan bersama. Sebab kehadiran KBT ini diharapkan dapat meminimalisir genangan air, khususnya kawasan yang bersentuhan dengan Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Jatikramat, dan Kali Cakung. Oleh karena itu, masyarakat jangan lagi membuang sampah ke kali.

"Mari kita sama-sama menjaga dan memelihara KBT ini, jangan lagi membudayakan membuang sampah di kali atau ke KBT. Khususnya Kali Sunter adalah penyumbang sampah terbanyak ke laut. Jadi bagi masyarakat yang tinggal di tepian kali diharapkan tidak membuang sampah ke kali," pinta Fauzi Bowo.

Sementara, tanggul yang terletak di belakang jembatan dan di depan lima pintu air KBT di kawasan Marunda, Cilincing, selama ini berfungsi sebagai jalur kendaraan berat yang menghubungkan kedua sisi KBT tersebut juga mulai dijebol. Sementara kendaraan yang melintas dari Marunda menuju Bekasi dialihkan ke jembatan darurat yang mulai dioperasikan sebelum jembatan utama selesai.

“Setelah kami kebut akhirnya tanggul di dekat pintu air dan yang mengarah ke laut dijebol dan airnya sudah bisa mengalir. Memang masih ada yang perlu dikeruk lagi, tapi yang penting air sudah bisa tembus ke laut. Diharapkan nanti sore semua beres,” ujar Pujiono, Kepala Pengawas Proyek KBT Marunda. Ia mengaku lega karena pada akhirnya pekerjaannya sesuai jadwal, yakni pada hari ini KBT tembus ke laut.

Ia mengakui, jembatan yang menghubungkan jalan dari Marunda menuju Bekasi memang belum selesai dibangun. Namun guna mengatasi masalah tersebut, pihaknya telah membangun jembatan darurat sepanjang 70 meter di sebelah jembatan yang sedang dibangun. Selain itu, pembuatan jalan inspeksi, finishing jembatan, pembangunan pagar kawat berduri di pinggir kanal dan penanaman rumput juga belum selesai. “Saya targetkan semua pengerjaan non fisiknya akan selesai sebelum Juni 2010,” harapnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails