Jumat, Januari 08, 2010

2014 Posyandu Beri Kontribusi Imunisasi 100 Persen

JAKARTA, MP - Keberhasilan posyandu (pos pelayanan terpadu) dalam menggalakkan program imunisasi, membuat keberadaan posyandu dijadikan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Keberhasilan itu membuat Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih menargetkan posyandu mampu mendukung kesuksesan angka imunisasi di tahun 2014 hingga 100 persen. Tingkat pencapaian sebesar 100 persen diharapkan tidak hanya menyentuh pada level kelurahan, tapi juga hingga daerah terpencil.

“Keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) desa atau kelurahan, yang sampai saat ini baru mencapai 68,2 persen. Kita berharap angka itu terus bertambah, karena di tahun 2014 ditargetkan bisa mencapai 100 persen desa dan kelurahan. Tentunya untuk upaya pencapaiannya adalah melalui posyandu,” jelas Endang saat mengunjungi Posyandu Matahari I bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Sri Hartati Fauzi Bowo, di Jl Sungai Landak, RT 02/08, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (8/1).

Keberadaan posyandu, menurutnya, sangat mendukung dan mempunyai kontribusi besar dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional. Terlebih, posyandu sangat bermanfaat sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dalam upaya preventif dan promotif. “Posyandu juga memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian cakupan imunisasi,” katanya.

Endang menambahkan, posyandu sebagai sarana pemberdayaan masyarakat telah berkembang dengan pesat, baik dari segi kegiatan maupun sasarannya. Bahkan, sebelum berkembang kegiatan posyandu awalnya hanya fokus pada ibu hamil sampai anak usia lima tahun. Terlebih saat ini, seiring meningkatnya harapan hidup manusia sudah tersedia pula posyandu lansia.

“Ternyata di Kecamatan Cilincing ini juga ada posyandu lansia, disamping posyandu balita. Ini menandakan posyandu telah berkembang sangat pesat di masyarakat,” ungkapnya.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyampaikan apresiasinya kepada seluruh kader dan pengurus Posyandu Matahari I yang turut membantu program pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui posyandu. Bahkan untuk lebih memasyarakatkan keberadaan posyandu, Pemprov DKI Jakarta telah meluncurkan program gebyar posyandu yang dilaksanakan secara terpadu setiap tanggal 27 tiap bulannya.

“Dengan digalakkannya gebyar posyandu setiap bulan pada minggu keempat tanggal 27, masyarakat khususnya ibu hamil dan balita diharapkan makin antusias datang ke posyandu,” ujarnya.

Gubernur menambahkan, saat ini posyandu telah berkembang pesat di Jakarta hingga ke level RW. Bahkan, pihaknya merinci jumlah posyandu di Jakarta sudah mencapai 4.148 unit. Rinciannya, 491 posyandu di Jakarta Pusat, 579 posyandu di Jakarta Utara, 752 posyandu di Jakarta Barat, 1.205 posyandu di Jakarta Selatan, 1.089 posyandu di Jakarta Timur, dan 32 posyandu di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

“Jadi jumlah posyandu mencapai 4.148 unit, dengan kader posyandu sebanyak 26.414. Selain itu, ada juga pos gizi yang saat ini berjumlah 213 pos gizi. Diharapkan dengan adanya posyandu dan pos gizi, angka kematian ibu hamil dan bayi kurang gizi bisa ditekan,” harapnya.

Selain menekankan pentingnya peran posyandu, gubernur berharap warga semakin peduli terhadap kesehatan lingkungan. Salah satunya, dengan mengefektifkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 30 menit, sehingga penyakit demam berdarah bisa diminimalisir.

“Untuk itu, mari kita tingkatkan lagi program PSN 30 menit setiap Jumat. Saya bangga ternyata Kecamatan Cilincing merupakan kawasan zero demam berdarah. Itu harus dipertahankan. Namun masih banyak kawasan lain yang masih red zona demam berdarah,” pesannya.

Ketua Posyandu Matahari I, Rukmiati, menuturkan, saat ini tercatat ada 200 balita dari 594 KK yang setiap bulan dilayani posyandunya. Bahkan, Posyandu Matahari I juga memiliki 11 tenaga jumantik, posyandu lansia, serta UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga). "Berbagai pelayanan juga telah disiapkan yakni imunisasi, KB, sistem pelayanan deteksi dini, pemberian asupan makanan bergizi, dan sebagainya,” tandasnya.

Bantuan 10 Ton Makanan Pendamping

Selain melihat Posyandu Matahari I secara lebih dekat, rombongan juga secara simbolis memberikan bantuan 1 ton makanan pendamping air susu ibu (MP ASI) kepada dua anak usia di bawah dua tahun penderita gizi kurang, 10 unit pengolahan air minum rumah tangga untuk 4 posyandu dan 6 UKS Sekolah Dasar, 200 paket hygiene kit berupa sabun, odol, sikat gigi, 3 set peralatan pendidikan hygiene sanitasi sekolah serta satu set posyandu kit berupa inkubator, stetoskop, dan timbangan berat badan.(red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails