Selasa, Januari 19, 2010

2012, Pulau Seribu Tak Lagi Gunakan Genset

JAKARTA, MP - Untuk lebih memperkenalkan potensi wisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku siap membenahi wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, saat membuka workshop akselerasi pengembangan pariwisata Kepulauan Seribu di salah satu hotel di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (19/1).

Menurutnya, banyak hal yang masih harus dibenahi untuk menciptakan Pulau Seribu benar-benar menjadi kawasan wisata unggulan di Jakarta. Dalam rumusan pra-workshop, setidaknya terdapat sepuluh poin yang menjadi permasalahan yang harus dibenahi.

Diantaranya masalah aksesibilitas menuju Pulau Seribu dan listrik yang selama ini menjadi kendala. Untuk kendala listrik, Bang Fauzi, mengatakan pihaknya memastikan pada 2012 Kepulauan Seribu tidak akan lagi menggunakan genset untuk keperluan listrik seperti yang selama ini digunakan.

Sedangkan untuk masalah aksesibilitas, saat ini tengah dibangun sebuah dermaga khusus di Muara Angke, yang nantinya akan melayani para pengunjung menuju Pulau Seribu. Saat ini, dermaga Muara Angke masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan pada akhir 2010 sudah dapat dinikmati masyarakat.

“Komitmen untuk pengembangan Pulau Seribu merupakan satu langkah yang lebih jauh daripada hanya memberikan perhatian. Banyak hal yang masih harus dilakukan, dan sepuluh butir pra-workshop dapat dijadikan rujukan,” ujar Fauzi Bowo.

Kepulauan Seribu, menurut Bang Fauzi, mempunyai potensi yang besar untuk menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara jika dikelola dengan baik. Untuk wisatawan domestik target utamanya adalah penduduk Jakarta dan Jawa Barat yang jarak tempuhnya cukup dekat dengan Kepulauan Seribu.

“Dari gambaran geografis Pulau Seribu mempunyai potensi yang luar biasa karena merupakan satu-satunya pulau di Jakarta. Ini bisa menjadi pilihan destinasi untuk warga Jakarta dan Jawa Barat yang penduduknya mencapai 30 sampai 35 juta jiwa. Saya optimis hal itu bisa dilakukan,” jelasnya.

Hanya saja, Bang Fauzi mengungkapkan, perlunya memperhatikan daya tampung Pulau Seribu. Sinkronisasi juga perlu dilakukan antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dengan Taman Nasional Kelautan agar tidak ada tumpang tindih kepentingan dan perizinan. Masalah kebersihan juga menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera diatasi untuk kenyamanan wisatawan nantinya.

Bupati Kepulauan Seribu, Burhanuddin, mengatakan, kendala yang dihadapi pada masalah kebersihan yaitu hilangnya Dinas Kebersihan di Kabupaten tersebut. “Nantinya Dinas Kebersihan yang hilang itu akan diganti dengan UPT Kebersihan,” jelasnya.

Burhanuddin juga menyambut baik poin-poin yang telah terumuskan dalam workshop tersebut. Karena dirinya menganggap, semua permasalahan yang dipaparkan dalam workshop merupakan kendala yang dihadapinya saat ini. Burhanuddin pun mendapat angin segar dengan adanya komitmen dari pemerintah pusat dan para pelaku usaha di Kepulauan Seribu untuk memajukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengatakan, saat ini persentase wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Pulau Seribu masih sangat kecil. Dan kini, sambungnya, hanya tersisa enam resort saja yang masih bertahan dari sebelas resort yang dulunya pernah beroperasi. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails