Minggu, November 08, 2009

Rob Surut, Sampah Berserakan di Pesisir Utara

JAKARTA, MP - Air pasang yang melanda kawasan Jakarta Utara beberapa hari lalu, saat ini boleh saja sudah mulai surut. Namun tak berarti derita warga yang tinggal di kawasan pesisir utara ini lega. Pasalnya, pasca rob menghilang kini justeru tumpukan sampah banyak ditemui dimana-mana. Warga pun kerepotan karena harus membersihkannya dengan peralatan seadanya.

Pantuan di lapangan, tumpukan sampah kiriman dari Laut Jawa ini banyak dijumpai di beberapa sudut kota Jakarta Utara. Seperti di akses jalan menuju Masjid Al-ALam di kawasan Marunda, Cilincing, tumpukan sampah bahkan sudah masuk ke lahan petambak. Akibatnya pemilik tambak ini kewalahan untuk mengangkut sampah tersebut.

Hal serupa juga terlihat di Kali Sunter Plumpang, Koja, tumpukan sampah berceceran di badan kali itu. Bahkan aroma bau busuk dari sampah sudah mulai menebar ke udara dan mulai mengganggu penciuman warga yang melintas.

"Kini bau busuk sampah mulai tercium dan sangat menyengat. Biasanya kalau air pasang surut, sampah di kali ini banyak. Mestinya petugas cepat membersihkannya " ujar Darto (41), warga Jalan Plumpang RW 03 Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (8/11).

Hal senada diungkapkan Dharman (30), warga Tugu Utara yang sedang berbelanja di Pasar Ular Plumpang. Aroma bau sampah membuat pengunjung yang sedang minikmati hidangan makanan cukup terganggu. "Saya terpaksa membeli makanan dibungkus saja karena kalau makan di tempat jadi tidak nyaman karena baunya sangat menyengat sampai ke sini," sahutnya.

Di Kawasan Marunda, hingga kini para pemilik tambak masih membersihkan sampah-sampah kiriman dari air pasang itu. Mereka juga meminta instansi terkait agar segera turun tangan, minimal mengangkut sampah yang sudah diangkat ke permukaan dan dikumpulkan oleh warga setempat. "Sudah engga aneh mas. Sampah selalu bikin warga sibuk, kalau habis terjadi air pasang seperti sekarang ini," kata Rahmat, warga Marunda.

Dekel Rawabadak Selatan, Koja, Rudi mengatakan, warga sekitar sudah melakukan upaya untuk mengangkat sampah-sampah dari kali Sunter. Namun minimnya peralatan yang dimiliki warga membuat hasilnya tidak maksimal. Warga hanya menggunakan peralatan seadanya yakni berupa cangkram dan bambu pengail, sehingga hanya sampah-sampah di pinggiran kali saja yang bisa teratasi.

"Mudah-mudahan petugas di pintu air secepatnya mengangkut sampah tersebut. Karena kalau dibiarkan bisa menimbulkan bau bususk. Apalagi saat ini Walikota Jakarta Utara sedang persiapan penilaian Adipura Kencana, seharusnya segera dibersihkan," sahutnya.

Lurah Rawabadak Utara, Maibu mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan kerja bakti bersama warga untuk membersihkan sampah. Namun, sampah-sampah yang berada di kali maupun saluran air merupakan wewenang dari Sudin PU Tata Air. “Nanti saya akan berkordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini Sudin PU Tata Air Jakarta Utara,” katanya.

Sementara, petugas pintu penyaring sampah di Plumpang, Wawan, menjelaskan, saat ini sampah-sampah di kali Sunter sedang ditampung yang kemudian diangkat ke mobil truk pengangkut untuk dibuang. "Prosesnya memang agak lama mas, apalagi kendaraan pengangkutnya sedikit " katanya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails