Minggu, November 01, 2009

Pedasnya Mie Edan Mbah Bagong

JAKARTA, MP - Siapa pun tak akan menyangka jika di sebuah warung kecil semi permanen dan berdinding triplek, yang terletak di Sunter Agung, Jakarta Utara itu, terkenal dengan menu makanan sederhana yang unik dan nikmat. Sebagian warga Sunter menyebut menu masakan itu dengan Mie Edan Mbah Bagong. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu, Anda bisa merasakan nikmatnya Mie Edan.

Mie Edan Mbah Bagong cukup familiar di kalangan warga Sunter dan Kemayoran, terutama di beberapa daerah lain yang berada di utara kota Jakarta. Berita santer terdengar mengenai mie ini. Alasan inilah yang akhirnya menarik perhatian semua orang untuk mendatangi warung Mie Edan ini.

Di warung milik Mbah Bagong ini, banyak menu makanan yang tersedia, mulai dari mie rebus, mie goreng hingga mie edan. Harganya pun bervariasi tergantung menu makanan yang dipesan. Untuk mie rebus harganya 4.000 per porsi, mie goreng 4.500, dan mie edan 7.000 hingga 10.000. Bahan mie pun sangat sederhana, yakni dengan menggunakan mie instan yang banyak dijual di masyarakat.

Yang membuat beda antara mie edan dengan mie lainnya adalah, kuahnya kental berwarna ke kuning-kuningan. Meski secara fisik terlihat aneh, ternyata Mie Edan Mbah Bagong cukup lezat. Rasa rempah yang disangrai atau digoreng begitu kental di bibir. Irisan bawang dan cabai merahnya membuat rasa Mie Edan buatan Mbah Bagong terasa pedas. Uniknya meski tak terbuat dari santan, kuah Mie Edan rasanya seperti ada santannya dan sedikit kental layaknya kuah sayur opor.

Dalam adonan Mie Edan Mbah Bagong cukup beragam. Mulai dari sosis, baso, ayam hingga telur yang dapat dipesan oleh pembeli. Untuk Mie Edan menggunakan Sosis dan telur harganya sedikit berbeda yakni Rp 7.500. Perbedaan isi mie inilah yang memengaruhi harga mie tersebut. Makin lengkap isinya, tentu saja makin mahal harganya.

Suwoto, pemilik warung, mengatakan Mie Edan buatannya diberi berbagai variasi bumbu agar mendapatkan rasa yang lengkap. Sebelumnya Suwoto menggoreng telur dengan mengacaknya terlebih dulu. Untuk memberi keharuman, irisan sambal dan bawang dimasukkan, hingga akhirnya dicampur air. "Tunggu sampai mendidih dan masukan mie instan," papar Suwoto.

Setelah diaduk dan tercampur, Suwoto kemudian memberikan isi mie sesuai pesanan pembeli. Apakah akan diberikan sosis, baso, atau ayam, semuanya diserahkan pada selera pembeli. Dari hasil masakan inilah, menu mie buatannya begitu berbeda dengan mie lainnya, baik dari isi ataupun kuahnya. Terbukti Mie Edan Mbah Bagong ini cukup diminati karena kelezatan rasanya.

Nama Mie Edan Mbah Bagong ini dikenal karena pemiliknya atau pedagangnya memiliki tubuh tinggi besar bak menyerupai tokoh di dunia pewayangan, bagong. Sedangkan nama edannya sendiri diambil karena rasa mie yang disajikannya selalu sangat pedas, hingga orang menyebutnya pedasnya keedanan. Hingga akhirnya orang lebih akrab menyebutnya Mie Edan buatan Mbah Bagong.(red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails