Selasa, November 03, 2009

Marunda Kembali Diterjang Rob

JAKARTA, MP - Ancaman gelombang pasang atau rob terus menghantui warga di sepanjang pantai Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Selasa (3/11), kawasan itu kembali diterjang rob dengan ketinggian air mencapai 15-30 sentimeter.

Akibatnya, ratusan rumah di enam RT terencam rob, di antaranya RT 01, 02, 03, 04, 08, dan 09 di RW 07, Marundapulo. Untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya rob lebih tinggi, warga bersama-sama membuat tanggul seadanya menyusul robohnya batu-batu sebagai tanggul pengaman pantai Marunda, lantaran sering diterjang gelombang pasang.

Diakui Nisah (45), warga RT 03 RW 07, sekitar pukul 09.00, dia dikejutkan datangnya rob ke pemukiman warga. Tak banyak yang dilakukan warga, kecuali berusaha membendung dengan alat seadanya agar air tidak masuk ke dalam rumah. “Biasanya air pasang datang malam hari, tapi sekarang kok pagi-pagi begini,” ujar Nisah mengaku keletihan memindahkan sebagian isi rumahnya seperti bangku, meja, lemari, dan lainnya.

Hal yang sama juga dilakukan Balok (45), warga RW 07 lainnya. Rumahnya juga terendam rob. Dia pun dibantu keluarganya, berusaha mengamankan barang-barang berharganya supaya tidak rusak terkena rob. “Warga di sini sudah biasa menghadapi rob. Ini terjadi karena kondisi tanggul di pesisir laut sudah tak layak, jadi memudahkan air masuk ke halaman dan rumah warga,” ungkapnya.

Ketua RT 003/07 Marunda, Cilincing , Usman (50) mengungkapkan, rob yang datang sejak pagi hingga siang ini, memang diluar dugaan warga. Sebab, biasanya datang pada malam hari. “Biasanya, air pasang datang malam hari, apalagi sebentar lagi akan memasuki angin barat. Wajar saja jika warga banyak yang panik," ungkapnya.

Usman berharap agar Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara (Pemkot Jakut), secepatnya melakukan pengedaman di pesisir pantai. Jika ini dilakukan, lanjut Usman, warga pantai Marunda tidak lagi cemas dan khawatir saat banjir rob datang. Apalagi sekarang ini, kata Usman, datangnya rob sulit diprediksi.

“Kalau dahulu warga bisa berpatokan pada bulan dan waktu datangnya angin, tetapi sekarang harus lebih siap dan waspada. Untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya rob lebih tinggi lagi, warga di RT 01, 02, 03, 04, 08, dan 09 membuat tanggul seadanya. Banyak warga yang membuat tanggul dengan menggunakan tumpukan karung berisi pasir yang ditaruh di depan pintu rumah. Tapi, ada pula yang membuat tanggul dari semen,” paparnya.

Lurah Marunda, Himawan Wahyudi, menjelaskan di kawasan pesisir pantai Marunda, khususnya di pemukiman RW 07 sering diterjang rob. Namun, saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang membangun tanggul. “Diharapkan pengerjaannya selesai akhir tahun ini. Saya berharap dengan pembangunan tanggul itu, kecemasan warga pesisir pantai Marunda akan rob bisa teratasi,” ujarnya.

Sementara itu, rob yang menerjang kawasan Marunda mulai surut pukul 14.00. Hingga siang hari tadi, warga Marunda belum mendapatkan bantuan baik sembako atau pengobatan. Untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit seperti gatal-gatal, diare, DBD, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), warga langsung melakukan bersih-bersih di lokasi dan rumah mereka masing-masing. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails