Selasa, November 03, 2009

Wagub Puji Gedung Pompa Kodamar

JAKARTA, MP - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, Selasa (3/11) melakukan pengecekan keenam gedung pompa air. Kunjungan itu untuk melihat kesiapan pompa-pompa pengendali banjir di gedung-gedung pompa air yang ada di seluruh Jakarta. Bahkan, Prijanto memberikan apresiasi kepada pengelola Gedung Pompa Sunter Timur (Kodamar), Jakarta Utara, karena terlihat sangat bersih dan rapi. Sementara untuk pompa-pompa air lainnya, Prijanto menginstruksikan walikota melakukan pengecekan khusus untuk kesiapan banjir di ibu kota.

Gedung Pompa Sunter Timur (Kodamar), Jakarta Utara, merupakan gedung pompa yang terakhir dikunjungi Prijanto. Namun, justru gedung pompa ini yang mendapatkan pujian dan apresiasi tinggi dari wagub. Pasalnya, Prijanto melihat lingkungan waduk air, pompa pengendali banjir, genset dan lingkungan sekitar gedung pompa sangat bersih dan terawat dengan baik.

“Kodamar sangat bersih. Saya senang sekali melihat ini dan patut dicontoh oleh pengelola gedung pompa lainnya. Saya berikan apresiasi tinggi buat Kodamar,” kata Prijanto saat meninjau pompa-pompa air di Jakarta.

Pujian ini juga disampaikan kepada operator dan pengelola Gedung Pompa Kodamar. Dia pun meminta kondisi seperti ini tetap dipertahankan agar pompa-pompa air di Kodamar dapat terpelihara dan terawat dengan baik, sehingga dapat beroperasi menyedot air saat banjir datang.

Menurutnya, Gedung Pompa Kodamar mempunyai luas 8 hektar dengan catchment area (area tangkapan air) seluas 200 hektar. Di dalamnya terdapat tiga unit pompa pengendali banjir, yaitu satu unit pompa mampu menyedot air sebanyak 1,3 meter kubik per detik. Sehingga total kemampuan penyedotan air tiga unit pompa sebanyak 3,9 meter kubik per detik. “Semua pompa dalam keadaan baik, berfungsi dengan baik. Dipastikan saat musim hujan, tiga unit pompa air dapat menyedot air dengan cepat,” ungkap Prijanto.

Selain Kodamar, Prijanto yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Budi Widiantoro juga mengunjungi Gedung Pompa Waduk Melati (Jakarta Pusat), Gedung Pompa Cideng (Jakarta Pusat), Gedung Pompa Tomang Barat (Jakarta Barat), Gedung Pompa Sunter Utara, dan Gedung Pompa Sunter Selatan (Jakarta Utara). Seluruh pompa di kelima gedung pompa tersebut dalam keadaan baik dan mampu beroperasi dengan lancar.

Seperti di Gedung Pompa Waduk Melati yang memiliki sembilan pompa air, yaitu 4 unit dengan kekuatan menyedot air 1 meter kubik per detik untuk satu unit pompa. Kemudian 4 unit pompa air mempunyai kekuatan 1,3 meter kubik per detik per satu pompa. Dan satu unit pompa dengan kapasitas menyedot air 4 meter kubik per detik. Polder ini mempunyai fungsi untuk menyedot air di kawasan Sudirman, Thamrin, Menteng, dan Tanah Abang.

Sedangkan di Gedung Pompa Cideng, Prijanto melihat pembangunan penambahan empat pompa air baru dengan kapasitas satu unit pompa air sebanyak 2 meter kubik per detik. “Di sini sedang dibangun empat pompa baru dengan anggaran Rp30 miliar,” katanya. Pertengahan Desember 2009 ditargetkan dapat selesai dan sudah bisa beroperasi bersama enam pompa yang ada lainnya.

Penambahan empat pompa baru tersebut karena terjadinya penurunan muka tanah di sekitar kawasan Sudirman-Thamrin sekitar 0,2 meter. Akibatnya, Sudirman-Thamrin mudah sekali terjadi banjir. Karena itu, pompa baru ditanam lebih rendah dua meter dari enam pompa lama.

Selanjutnya di Gedung Pompa Tomang Barat yang mempunyai luas waduk 6 ha, luas pelayanan seluas 200 ha dengan total kapasitas pompa 10,8 meter kubik per detik, yaitu empat unit pompa dengan kapasitas 1 meter kubik per detik per satu pompa, dan empat unit dengan kapasitas 1,7 meter kubik per detik per satu pompa.

Gedung Pompa Sunter Utara mempunyai luas waduk 32 ha dengan luas pelayanan 1.250 ha. Total kapasitas 5 pompa sebanyak 20 meter kubik per detik, dengan rincian 3 unit pompa mempunyai kapasitas 3,3 meter kubik per detik per pompa, dan 2 unit dengan kapasitas 5 meter kubik per detik per pompa.

Lalu Gedung Pompa Sunter Selatan dengan luas waduk 25,9 ha dan luas pelayanan 586 ha. Sementara total kapasitas enam pompa yaitu 15 meter kubik per detik, atau satu unit pompa mempunyai kapasitas menyedot air 2,5 meter kubik per detik.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta memiliki 308 unit pompa dengan kemampuannya 330,12 meter kubik per detik yang bekerja secara serentak. Untuk itu, Prijanto menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum DKI agar membuat peta penyebaran pompa-pompa air di setiap wilayah. Sehingga, para walikota akan melanjutkan tindakan peninjauan kesiapan pompa-pompa air di Jakarta.

“Sisanya, saya perintahkan ke Kadis PU untuk membuat wilayah bagi lima walikota agar melakukan pengecekan pompa-pompa lainnya. Khususnya pompa underpass sebanyak 46 unit. Pengecekan ini membuktikan Pemprov DKI telah sangat siap mengantisipasi banjir,” tandasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails