
Lurah lulusan STPDN tahun 1998 banyak tahu dengan permasalahan yang terjadi khususnya di wilayah Lagoa, umumnya di Koja. “Setelah lulus sekolah saya langsung ditempatkan di Walikota Jakarta Utara, bahkan saya juga sering pindah-pindah dari kecamatan satu ke kecamatan lain hingga di kelurahan Lagoa,”jelas suami dari Linda Dewi ini.
Dalam menjabat sebagai lurah di Lagoa, dia punya prinsif membangun kebersamaan, melayani masyarakat serta menerima kritik dan sarana dari warganya. Hasilnya pun dapat dirasakan masyarakat maupun bawahnya tidak sungkan-sungkan memberi masukan kepada dirinya maupun institusi yang dia pegang.
Target bapak dari Ariza dan Naila, di kelurahan Lagoa adanya meningkatkan ketertiban, kesejahteraan, penghijauan di RT dan RW. Bahkan pihaknya sudah memiliki lima RW sebagai lokasi percontohan yakni RW 05, 08, 12 dan 07, Lagoa, Koja, Jakarta Utara.
Target kedepan kata pria yang lahir tahun 1976 itu adalah menurunkan demam berdarah dengan cara memfogging. Selain itu juga menyediakan pompa-pompa air untuk mengatasi banjir. “Lagoa kalau musim hujan pasti banjir jadi kami menyediakan pompa air kapasitas besar untuk menyedot genangan air,”jelas pria yang sudah menjabat sebagai lurah sejak tiga tahun lalu itu.
Kiat melakukan pendekatan dengan warganya, lurah yang satu ini setiap ada kegiatan di RT maupun RW selalu hadir. Dari kehadiran dirinya itulah akhirnya setiap permasalah yang terjadi di rakyaknya cepat diketahui. (red/*pk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar