Rabu, November 25, 2009

Ancol Akan Produksi Air Bersih

JAKARTA, MP - PT Pembangunan Jaya Ancol tidak hanya bergerak di bidang pariwisata. Buktinya, tahun 2010 mendatang, Ancol menargetkan sudah bisa memproduksi air bersih sendiri.

Tak tanggung-tanggung, dana sebesar Rp 50 miliar akan akan diinvestasikan untuk penyediaan air bersih melalui fasilitas salinasi air laut (reverse osmosis) tersebut. Fasilitas tersebut mampu memproduksi air bersih sekitar 5000 meter kubih per hari.

Selain untuk memenuhi kebutuhan Ancol sendiri, air bersih ini juga dapat digunakan untuk memenuhi sebagian warga Jakarta. Apalagi selama ini, kebutuhan listrik dan air memakan porsi yang cukup besar dari pengeluaran Ancol, yakni sekitar 10 hingga 12 persen.

“Dengan program ini, selain untuk memenuhi Ancol sendiri, juga dapat memenuhi kebutuhan sebagian penduduk Jakarta," ujar Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, saat paparan publik laporan kinerja kwartal III tahun 2009, di Gedung Cordova lantai 8, Ancol, baru-baru ini.

Selain akan memproduksi air bersih, tahun 2010 mendatang Ancol juga akan mengaggarkan capital expenditure sebesar Rp 520,93 miliar. “Dana sebesar itu untuk membiayai pengembangan fasilitas dan kawasan wisata yaitu Rp 265,28 miliar, pengembangan proyek properti Rp 225,95 miliar, dan lainnya senilai Rp 29,70 miliar,” ujar Budi.

Budi Karya menambahkan, strategi penambahan pendapatan untuk segmen rekreasi pada tahun 2010, Ancol menambah wahana baru di salah satu unit rekreasi antara lain Dunia Fantasi dan melakukan sejumlah perbaikan wahana.

Salain itu, kata Budi Karya, Ancol juga mengembangkan pangsa pasar di mancanegara dengan pentas lumba-lumba di Soui Tien Park, Ho Chi Minh Vietnam, dengan nilai investasi sebesar Rp 10 miliar. Ekspansi ini juga direncanakan akan dilakukan di Tiongkok dan Thailand.

Kinerja dari segmen Properti pada kwartal 3 tahun 2009, Perseroan mampu menghasilkan pendapatan dari segmen properti sebesar Rp 51,304 miliar. Sedangkan untuk periode kwartal 3 tahun 2008, properti mampu membukukan Rp187,2 miliar. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja segmen properti, perseroan meluncurkan produk baru seperti The Bukit dan The Forest yang keduanya merupakan properti dengan keunggulan nuansa pantai, yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 5,4 hektar.

“Perseroan sendiri menargetkan dapat menjual The Bukit dan The Forest sebanyak 25 dan 12 kaveling rumah pada 2009 dari rencana pengembangan 76 kaveling The Bukit dan 34 kavling The Forest,” ujar Budi Karya.

Sementara itu, hingga akhir September 2009, jumlah kunjungan ke Ancol mencapai 9,17 juta orang. Bahkan hingga akhir tahun nanti, kunjungan ditargetkan mencapai 14,15 juta orang.

Tingkat kunjungan tersebut tumbuh sebanyak 5 persen. Dengan kombinasi kenaikan harga tiket masuk rata-rata 10 persen, pendapatan Jaya Ancol hingga kuartal 3 tahun 2009 mencapai Rp 414,77 miliar.

Pendapatan rekreasi menyumbang pendapatan terbesar bagi perusahaan daerah yang 72 persen sahamnnya dimiliki Pemprov DKI jakarta ini, yakni 81,14 persen daro total pendapatan per 30 September 2009 sebesar Rp 508,72 miliar. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails