JAKARTA, MP - Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung-Cilincing (Cacing), Jakarta Utara, nampaknya selain menjadi serbuan warga pencari kerja juga menjadi sasaran empuk para penipu. Mereka memanfaatkan keluguan warga yang tengah mencari kerja, untuk dijadikan korban.
Biasanya, para penipu ini bergerilya dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya. Sasarannya adalah wajah-wajah lugu yang notabene warga pendatang baru dari daerah yang tengah mencari kerja di kawasan seluar 166,5 hektar itu. Saat ini di kawasan itu terdapat sekitar 102 perusahan.
Seperti dialami dua wanita asal Cirebon, Jawa Barat, yang tengah mencari kerja di sana. Bukannya pekerjaan yang didapat, justru sejumlah uang dan HP miliknya raib digondol komplotan penipu berpakaian nyentrik. Ayu (18) salah seorang korban penipuan, mencari kerja di PT Tubagus Garmen, yang terletak di kawasan KBN Cacing. “Saat sedang mencari lowongan di perusahaan itu, tiba-tiba ada seseorang berpakaian rapi mengaku dari sebuah yayasan. Orang tersebut mengaku sedang mencari tenaga kerja baru untuk perusahaan relasinya di KBN,” ujar warga Jalan Bambu Ridho, RT02/RW07, Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara ini.
Dengan nada meyakinkan, penipu tadi mengatakan pada korban bahwa relasinya itu tengah membutuhkan tenaga kerja baru. Namun agar bisa masuk kerja dengan cepat, korban dimintai uang Rp 500 ribu.
"Alasannya katanya untuk uang administrasi," ujar Ayu. Mendapat tawaran itu, tanpa pikir panjang Ayu langsung menyetujuinya. Karena uang di kantong tidak mencukupinya maka ia bergegas menuju ATM (anjungan tunai mandiri-red) untuk mengambil sejumlah uang. Ia tidak sadar kalau dirinya sedang diperdaya oleh sang penipu. “Saya langsung ke ATM BCA yang ada di KBN. Padahal uang itu merupakan pemberian ibu di kampung halaman untuk modal selama mencari kerja di Jakarta,” ungkap Ayu sambil menteskan air matanya.
Hal senada diutarakan Yuni (19), korban lainnya. Saat sedang mencari lowongan pekerjaan di KBN, warga Kampung Bahari RT 01/RW07 ini mengaku dihampiri dua orang lelaki yang menggunakan mobil kijang Innova.
“Mereka mengaku bekerja sebagai staf personalia dari salah satu perusahaan yang ada di KBN. Mereka mengatakan kalau untuk bagian finishing atau cutting sangat dibutuhkan di tempat kerjanya. Mereka pun menawarkan posisi itu ke saya,” ujar Yuni.
Namun karena surat lamarannya ditulis tangan, mereka meminta pada Yuni agar ketik rapi menggunakan komputer. Yuni pun diantar dua orang yang baru dikenalnya itu untuk mencari rental komputer di Jalan Arteri Cakung Drain.
Yuni turun seorang diri dengan meninggalkan tas di mobil Innova. sementara, dua teman barunya itu masih tetap diam di dalam mobil. Tak lama Yuni ke rental komputer, keduanya langsung kabur dan menggondol tas milik korban. Padahal di dalam tas tersebut ada uang Rp 300 ribu dan handphone.
Selanjutnya Yuni berusaha menghubungi nomor HP sang penipu, yang diberikannya saat menawari pekerjaan pada dirinya. Namun berulang kali dihubungi, nomor HP milik penipu yang mengaku bernama Anto ini tidak dapat dihubungi. Sadar telah menjadi korban penipuan, keduanya pun langsung melaporkan kasus tersebut ke aparat kepolisian di Pos Pol KBN Cacing. Kini kasusnya langsung ditangani aparat kepolisian.
Kepala Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara, Saut Tambunan, mengaku sangat prihatin adanya kejadian tersebut. Sebenarnya ia sudah kerap mengimbau pada para pencari kerja di kawasan KBN agar berhat-hati. Pihaknya telah memasang spanduk agar warga berhati-hati terhadap pelaku penipuan dengan modus lowongan pekerjaan. “Kalau mencari kerja harus hati-hati. Untuk itu kami kerap menggelar bursa lowongan pekerjaan di Gelanggang Olahraga Remaja Jakarta Utara. Ini merupakan solusi guna menghindari penipuan,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Kanit Serse Polsek Cilincing, Iptu Basroni. Menurutnya, kasus penipuan terhadap pencari kerja di KBN sudah kerap terjadi. Kebanyakan korbannya adalah wanita yang baru datang ke Jakarta.
“Kami pernah menggulung komplotan penipu di lokasi itu dan saat ini ternyata kembali marak. Saya minta agar para pencari kerja harus lebih waspada. Kami akan kembali memasang spanduk imbauan agar mereka harus lebih berhati-hati lagi,” tandas Basroni. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar