JAKARTA, MP - Tak terima dengan tarif air yang dianggap terlalu mahal, Kamis (29/10), ratusan warga penghuni Rumah Susun Sederhana Tanah Pasir di Jl Tanjung Wangi Tanah Merah, Penjaringan, Jakarta Utara, berunjuk rasa di kantor pengelola hunian sederhana itu.
Mereka menuntut kebijakan Dinas Perumahan DKI Jakarta selaku pengelola yang memberlakukan tarif air terlalu mahal, yaitu Rp10 ribu per orang. Padahal, sebelumnya saat PD Sarana Jaya masih mengelola rusun tersebut, setiap bulan penghuni hanya dikenakan Rp17 ribu per pintu.
“Kalau dulu, tarifnya hanya untuk satu pintu dan biasanya satu pintu bisa ditempati maksimal tiga orang. Tapi sekarang harus membayar per orang,” kata Ayat, salah satu penghuni yang mengeluhkan kenaikan tarif air bersih.
Dalam aksinya itu, sempat terjadi dorong-dorongan antara pengunjuk rasa dengan petugas kepolisian dari Polsek Penjaringan, ketika pengunjuk rasa mencoba memaksa masuk ke kantor pengelola sekitar pukul 11.00.
Penghuni yang sebagian besar pedagang kecil tersebut mengaku, menggunakan pompa air listrik untuk mengalirkan air ke rumah mereka, sehingga di tempat penampungan air di lantai dasar, dipenuhi mesin pompa dengan pipa yang semrawut. "Kebanyakan satu mesin dipakai untuk dua rumah. Itupun hanya digunakan untuk mandi, sedangkan untuk mencuci baju penghuni harus turun ke lantai dasar," ungkap Ratih (41) penghuni blok D lantai 3.
Ketua Forum Warga Rusun Tanah Pasir, Sudarso, mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan pengelola tidak manusiawi. Seharusnya pengelola memberikan penjelasan secara transparan penghitungan penggunaan air. "Dari mana dasarnya pengelola bisa memasang tarif semahal itu. Padahal, kami menggunakan mesin pompa air sendiri," jelasnya seraya mengatakan bahwa jumlah penghuni di Rusun itu mencapai 3.000 kepala keluarga (KK).
Menanggapi tuntutan warga, Pelaksana Kantor Pengelola, Jintan mengatakan, pihaknya akan melaporkan tuntutan warga kepada atasannya. "Sementara ini, kami tampung dulu aspirasi mereka, dan akan kami sampaikan ke atasan," jelasnya.(eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar