JAKARTA, MP - Proyek pembangunan kanal banjir timur (KBT) di Jakarta Utara mengalami kemajuan pesat. Betapa tidak, proyek untuk mengatasi banjir itu telah mencapai 97 persen. Meski masih ada beberapa kendala, pengerjaan lahan basah sudah hampir selesai. Bahkan pengerukan sudah mencapai laut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto mengatakan, KBT di Jakarta Utara (Jakut) dipastikan sudah bisa dialiri pada akhir tahun ini. Sebab, hampir semua kendala sudah tertangani. Hanya saja, kata Prijanto, masih ada satu kendala di lapangan yakni pipa kilang minyak milik Pertamina yang terletak di Kelurahan Marunda, Cilincing.
“Hanya pipa kilang minyak saja, dan itu pun tinggal menunggu waktu kapan akan dilaksanakan pengerukannya. Yang pasti, dari pihak Pertamina pengerjaannya akan dilakukan sebelum Desember 2009,” ujar Prijanto usai rapat pemamparan perkembangan pembangunan KBT, di ruang VIP Kantor Walikota Jakut.
Pembangunan KBT untuk wilayah Jakut, kata Prijanto, hanya tinggal 3 persen. Diharapkan, dalam waktu dekat sudah ada pengerjaaan pipa milik Pertamina. “Untuk saat ini, memang belum ada pengerjaan, karena jalannya masih dipakai untuk akses truk-truk yang mengangkut tanah,” ucap Prijanto.
Prijanto berharap, pembangunan KBT tahun ini rampung tanpa ada kendala di kemudian hari. Untuk masalah tanah-tanah yang sengketa, lanjut Prijanto, segera dikonsinyasikan. “Tanah yang sengketa langsung dikonsinyasikan ke pengadilan biar hakim yang menentukan pengklaiman tanah tersebut,” tegasnya.
Untuk mengejar target penyelesaian pada 2009 ini, Pemkot Jakut mempercepat proses pembangunan KBT untuk koridor kering. Sehingga, dari data Bagian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Jakut, sisa lahan untuk trase kering yang belum dibebaskan mencapai 182 bidang tanah.
Namun jumlah itu sudah hampir terpenuhi tahun ini. Bidang tanah tersebut, terdiri atas 22 bidang tanah set milik Pemda, dan 160 bidang tanah milik warga, masih dalam proses. Dari 160 bidang tanah milik warga yang harus dibebaskan, sebanyak 127 bidang masih dalam pemberkasan, 23 bidang tanah dalam proses rencana konsinyasi, dan 10 bidang siap bayar.
Walikota Jakut, Bambang Sugiyono, mengakui, perkembangan proses pembangunan KBT di Jakut sudah mencapai 97 persen. Bahkan, sisa lahan kering sebanyak 182 bidang tanah akan segera terealisasi. Di antaranya, saat ini 10 bidang tanah untuk trase kering siap bayar, dan pemberkasannya sudah lengkap, serta tidak dalam sengketa. “Dari 10 bidang tanah tersebut, masing-masing 5 bidang milik warga Marunda dan 5 bidang milik warga Rorotan,” ujar Bambang didampingi Sekretaris Kota Administrasi Jakut, Sulistyo.
Mantan Kepala Bakesbang DKI ini juga mengungkapkan rencana tim panitia pengadaan tanah (Tim P2T) mengkonsinyasikan sebanyak 23 bidang tanah yang bermasalah. Ke-23 bidang tanah tersebut terdiri dari, 5 bidang milik warga di Kelurahan Marunda yang berkasnya sudah dikirim ke Dinas PU, 4 bidang tanah di Marunda masih dalam pemberkasan di Dinas PU, serta 14 bidang dalam pemberkasan P2T, terdiri dari 11 bidang tanah di Marunda dan 3 bidang tanah di Rorotan. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar