JAKARTA, MP - Warga yang bermukim di kawasan pesisir pantai Marunda, tepatnya RW 07 Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara, mulai siaga untuk mengantisipasi datang air pasang atau rob ke kawasan itu. Sejak kemarin malam, air pasang sudah mulai memasuki kawasan permukiman warga. Untungnya, air pasang hanya menggenangi jalan-jalan pemukiman warga.
"Sebenarnya air pasang bukan pertama kali terjadi di sini. Kami sudah biasa dan setiap tahun pasti kena air pasang. Kami mulai membuat tanggul di depan pintu rumah seadanya, supaya air pasang tidak masuk ke dalam rumah," kata Usup (33), warga RT 003/07 Marunda, Cilincing, Selasa (13/10) petang.
Hal senada juga disampaikan Ahmad Riyadi (40), warga RT 002/07 Marunda. Di permukiman tempat tinggalnya banyak lahan tambak. Diakuinya, para petambakpun mulai cemas dan kuatir jika malam nanti air pasang kembali datang, dan lebih besar dibandingkan kemarin malam. "Hari ini yang kita lakukan adalah meninggikan tanggul tambak, supaya ikan maupun udang di dalam pertambakan tidak hanyut terbawa air pasang. kalau itu terjadi, bisa rugi puluhan juta, apalagi tambak baru pembibitan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua RT 003/07 Marunda, Cilincing, Usman menjelaskan, air pasang yang kemarin malam datang, merupakan air pasang yang sering terjadi. Sangat sulit memprediksi kapan air pasang tiba. "Kemarin malam air pasang datang jam 19.00 WIB, dan mulai surut, Selasa (13/10) sekitar pukul 09.30 WIB," katanya.
Ia menambahkan, berbagai upaya dilakukan warga dengan membuat tanggul seadanya, mulai dari menumpuk karung-karung berisikan pasir hingga membuat tanggul penghalang yang dibeton depan pintu rumah. “Warga juga meminta agar pemerintah secepatnya melakukan peninggian tanggul di pesisir laut, apalagi air pasang terjadi karena rendahnya tanggul pembatas laut," tegasnya.
Air pasang yang datang kemarin malam, menggenangi akses jalan warga setinggi 40cm. Yaitu, di RT 01, 02, 03, 04, 08,dan 09 RW 07 Marunda. Sedangkan rumah warga yang berada persis di bibir pantai, air masuk hingga ke dalam rumah. Bahkan, tahun 2008 lalu, kawasan itu sempat diterjang air pasang dan gelombang laut hingga merusakkan 78 rumah, dan 180 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke Rusun Marunda.
Sementara itu, Camat Cilincing, Junaidi, mengakui air pasang atau rob kerap melanda warga yang berada di pisisir laut, khususnya Marunda. Pihaknya juga sudah menginstruksikan jajaran Kelurahan Marunda untuk siaga.
“Selain menyiapkan dua perahu karet yang selalu stand by di kantor Kelurahan Marunda, kami juga minta aparat terkait untuk terus memonitoring,” katanya singkat ketika dihubungi melalui telepon. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar