JAKARTA, MP - Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara (Jakut) melakukan razia terhadap parsel menjelang lebaran di pasar tradisonal dan pasar modern, Kamis (10/9). Razia itu dilakukan Pemkot Jakut bekerjasama dengan petugas Badan POM dan BBPOM DKI.
Mereka merazia sejumlah parcel dan makanan yang diduga mengandung formalin dan boraks. Tujuan razia tersebut untuk mencari barang kadaluarsa, khususnya yang ada di dalam parsel, mengandung formalin dan tidak mengantongi izin edar, karena menjelang lebaran, permintaan makanan dan minuman melonjak.
"Untuk melindungi konsumen dari makanan berbahaya, digelarlah razia ini," ujar Petugas BBPOM DKI Ambarningsih, usai sidak di Pusat Perkulakan Makro Kelapa Gading.
Walikota Jakut Bambang Sugiyono, yang memimpin sidak, mengatakan menjelang lebaran, masyarakat banyak membeli makanan dan barang dalam jumlah besar. Karena kebutuhan tinggi, tentunya ada produsen yang bakal kehabisan stok barang.
"Ada indikasi, stok barang yang lama kemudian dikeluarkan untuk memenuhi permintaan itu. Dengan sidak ini, kita harapkan bisa mencegah hal itu," katanya.
Bahkan di pasar Anyer Bahari, saat dirazia ditemukan ada tahu mengandung formalin. Selain itu juga, ada kerupuk padang mengandung zat pewarna.
Mantan Kepala Kesbang DKI itu menambahkan, dalam sidak, dilakuan tes terhadap makanan. Seperti tahu, ayam dan sebagainya. Sehingga tidak ada lagi makanan yang tidak aman, untuk dikonsumsi masyarakat.
"Dampak dari makanan yang mengandung formalin atau kadaluarsa, tentu membahayakan bagi kesehatan," terang Bambang.
Dia mengimbau agar warga teliti dan berhati-hati dalam membeli makanan. Khususnya jelang lebaran.
"Buat masyarakat, lihat masa kadaluarsa makanan itu. Apakah sudah kadaluarsa atau belum," tukasnya.(jack/*b8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar