Kamis, Juli 29, 2010

Kafe di Cilincing Usik Ketenangan Warga

JAKARTA, MP - Warga yang bermukim di sekitar aliran Kali Cakung Drain di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara resah. Ketenangan dan kenyamanan warga, kini diusik oleh keberadaan Kafe Kolong Jembatan (Koljem) yang marak di kedua sisi aliran kali tersebut. Sebab, aktifitas di kafe itu membuat bising kuping warga akibat dentuman keras suara musik yang dimainkan. Keaadaan itu juga diperparah dengan banyaknya para wanita pekerja seks komersial (PSK) yang berkeliaran melayani tamu-tamu Kafe Koljem.

“Keberadaan mereka sangat-sangat meresahkan warga. Sebab, mereka tidak kenal waktu menyetel musik dengan volume cukup keras pada malam hari. Akibatnya, anak-anak kami terganggu saat belajar dan kami pun para orangtua jadi susah tidur,” ujar Sukardi, Ketua RW 08, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (29/7).

Dituturkannya, saat ini keberadaan Kafe Koljem disinyalir terdapat sekitar 80-an kafe yang keberadaannya berbaris di sisi kiri dan kanan aliran Kali Cakung Drain. Padahal, kata Sukardi, di dekat situ terdapat sekolah dan madrasah yang dijadikan tempat belajar para anak di lokasi itu. “Kami khawatir anak-anak kami terpengaruh dengan hal-hal negatif akibat maraknya kafe-kafe tersebut,” ungkap Sukardi.

Hal yang sama juga diungkapkan, Fatimah (38) warga lainnya yang tinggal di RT 002/06, Kelurahan Cilincing. Dia sangat resah akibat semakin menjamurnya kafe di sisi Kali Gendong. “Menyebalkan juga. Kadang para PSK-nya semakin berani dengan menjajakan dirinya di pinggir jalan. Sungguh tidak sedap dipandang mata,” ketus ibu tiga anak ini.

Untuk itu, ia dan warga lainnya sangat berharap kepada pemerintah kota setempat agar berani mengusir dan menertibkan keberadaan PSK serta kafe-kafe liar itu. Terlebih, kata Fatimah, tak lama lagi seluruh umat Islam seperti dirinya akan menjalani ibadah puasa. “Saya sangat berharap kafe tersebut segera ditertibkan. Saya nggak mau ibadah puasa saya terganggu karena keberadaan mereka,” ucapnya.

Menanggapi warga yang resah akibat aktivitas Kafe Koljem di wilayahnya, Lurah Cilincing, Jakarta Utara, Tulus Suharjo mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali menertibkan bangunan yang berada di sisi Kali Cakung Drain tersebut. Namun, meski sering ditertibkan, diakuinya para pemilik kafe tetap membandel dengan kembali mendirikan bangunannya. “Sudah kami tertibkan beberapa kali. Tapi jumlah mereka lebih banyak dibanding anggota kami,” kilahnya.

Untuk mengatasi permasalahan itu, Tulus berharap kepada semua pihak mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kotmadya mau duduk bersama mengatasi hal ini. Jika saja, sepanjang Kali Cakung Drain itu terbebas dari kafe-kafe liar, dirinya sangat terobsesi mewujudkan kegiatan lomba getek atau lomba apapun yang bisa memanfaatkan aliran kali.

"Jika nanti kondisi kawasan Cakung Drain bersih dari gubuk liar dan kafe bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya seperti mengadakan lomba getek ataupun lampion. Oleh karena itu, saya berharap ada bantuan dari pihak kecamatan atau kotamadya untuk menertibkan gubuk dan kafe tersebut," tandasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails