Kamis, April 22, 2010

Hari Ini, Satpol PP Jakut Mulai Patroli

JAKARTA, MP - Setelah tiarap seminggu pasca bentrokan makam Mbah Priok, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Utara sudah mulai beroperasi melakukan patroli ke sejumlah titik rawan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mulai marak kembali pada Kamis (22/4) hari ini.

"Mulai hari ini, seluruh petugas Satpol PP sudah mulai bertugas seperti biasanya melakukan patroli di sejumlah titik rawan PKL yang mulai marak kembali. Namun demikian, penertiban yang kami lakukan dengan cara pendekatan, tidak boleh dengan kekerasan," kata Sulistyarto, Kepala Sudin Satpol PP Jakarta Utara.

Ia menuturkan, jumlah Satpol PP Jakut tidak ada yang hilang pasca bentrokan insiden eksekusi makam Mbah Priok. Dari 625 personil Satpol PP Jakut yang masih mengalami perawatan 30 orang karena luka-luka kala kejadian tersebut. "Kondisi yang mengalami luka sudah membaik hanya tinggal pemulihan saja," katanya.

Dan untuk memulihkan mental dan kepercayaan diri personel Satpol PP Jakut, pihaknya mengadakan pengajian bersama di Aula Kantor Walikota Lantai 14. "Sebelumnya, kami memang dilarang memakai seragam, namun untuk kegiatan besok kami sudah pakai seragam," kata Sulistyarto.

Dalam pertemuan dan doa bersama itu terlihat ratusan isak tangis petugas Satpol PP Jakut mengenang peristiwa insiden makam Mbah Priok. "Pertemuan tadi merupakan usaha memulihan mental mereka setelah mengalami tekanan pada peristiwa Mbah Priok," katanya.

Ia menambahkan, masyarakat masih membutuhkan kehadiran Satpol PP di lapangan menyusul mulai maraknya PKL yang mengakibatkan kemacetan dan kesemrautan. "Sudah masuk beberapa keluhan dari masyarakat," jelasnya.

Sementara itu berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah titik larangan PKL yang sebelumnya sempat ditertibkan kembali marak seperti di Jalan Lorong 104, Jalan Sungai Landak, Jalan Kramat Jaya depan Islamic Centre, Jalan Melati, Jalan Enggano, dan Jalan Semper Barat.

"Tentunya, kami tidak sembrono. Dengan cara pendekatan simpatik kami upayakan agar mereka tidak kembali lagi berdagang di lokasi yang memang dilarang," tandas Sulistyarto. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails