Rabu, Juli 22, 2009

Tolak Merger, Pendukung Persitara Bentrok

JAKARTA, MP - Rencana Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara (Pemkot Jakut) menggabungkan klub sepakbola Persitara dengan Persija mendapat penolakan keras dari Aliansi Masyarakat Pecinta Sepakbola Jakarta Utara (AMPSB Jakut). Tak ingin klub kesayangannya menjadi sejarah, AMPBS Jakut melakukan aksi penolakan rencana tersebut ke Kantor Walikota Jakut, Selasa (21/7) kemarin.

Sayangnya, aksi yang tadinya berjalan damai memanas ketika salah seorang anggota North Jakarta (NJ)-pendukung Persitara- menyulut emosi petugas keamanan dengan melempar gelas air mineral dan berujung bentrok. Akhirnya bentrokan mereda setelah anggota NJ diamankan dan beberapa perwakilan AMPBS Jakut diterima untuk berdialog.

Aksi ribuan pecinta sepak bola ini jelas memacetkan Jl Yos Sudarso. Sekitar pukul 14.00, konvoi kendaraan bermotor tampak memadati ruas jalan utama di Jakut tersebut. Akhirnya, iring-iringan pendukung yang membawa keranda bertuliskan `Merger Membunuh Persitara` berhenti di halaman Kantor Walikota Jakut. Selanjutnya, ribuan massa menggelar orasi menentang rencana merger.

Di saat orasi berlangsung, salah satu massa yang tergabung dalam NJ melempar beberapa gelas air mineral ke petugas keamanan yang telah bersiaga. Kontan, lemparan tersebut membuat petugas keamanan merangsek ke depan ribuan massa. Akhirnya terjadi bentrok antara petugas dan pendukung Persitara. Setelah koordinator aksi demo berhasil menenangkan massa, akhirnya bentrok berhasil dihentikan. Penyulut bentrok langsung diamankan petugas keamanan.

Dalam pernyataan sikap AMPBS Jakut terhadap rencana merger, Persitara harus tetap berada di Jakut. “Persitara juga merupakan induk organisasi sepakbola Jakarta Utara dari 18 klub divisi utama, 24 klub divisi satu, dan 39 SSB se-Jakarta Utara,” ujar Ade Wilson Leonardo, Koordinator aksi demo.

Dikatakan Ade, Persitara harus tetap berada di Jakarta Utara. Sebab, Persitara Jakarta Utara adalah aset dan kebangaan NJ Mania berserta masyarakat Jakarta Utara. “Masyarakat Jakarta Utara menolak dengan keras keputusan Pemprov DKI Jakarta tentang merger dua klub (Persitara dan Persija) menjadi satu klub. Untuk itu, kami memohon kepada Walikota Jakarta Utara untuk mencari penyelesaian terbaik bagi eksistensi Persitara Jakarta Utara,” harapnya.

Setelah melakukan orasi, akhirnya sembilan orang perwakilan dari AMPSB Jakut diterima Wakil Walikota Jakarta Utara, Atma Senjaya di ruang serbaguna Kantor Walikota Jakarta Utara. “Kami akan menampung aspirasi masyarakat pencinta sepakbola yang menolak merger dua klub untuk disampaikan kepada Walikota Jakarta Utara selaku pembina seluruh cabang olahraga di Jakarta Utara,” ujar Atma.

Karena itu, untuk kelanjutan nasib Persitara, Pemkot Jakut akan mencari solusi agar klub kesayangan warga Jakut ini tidak tinggal sejarah. “Semua sadar untuk mengelola klub sepakbola diperlukan biaya yang cukup banyak. Tapi para pengurus ingin mencari solusi sumber dana alternatif agar Persitara tetap eksis. Jika begitu, prinsipnya kita akan memperjuangkan ke tingkat provinsi,” janji Atma. Mengenai kepengurusan Persitara nanti, Atma menambahkan, siapa pun bisa menjadi pengurus dalam olahraga sepakbola. Terpenting mereka harus mempunyai pemikiran yang bagus. (mp/*b)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails