Minggu, Juli 12, 2009

Karya Tenun Indonesia Perlu Dipromosikan

JAKARTA, MP - Kurangnya acara promosi dan sosialisasi karya tenun membuat sedikit sekali masyarakat yang mengetahui hasil tenun khas daerahnya masing-masing. Makanya, di tahun 2009 yang dicanangkan sebagai Hari Tenun Industri Kreatif, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengajak semua pihak bekerja sama mempromosikan hasil karya budaya Indonesia ini. Karena tenun sebagai budaya nusantara bisa dijadikan modal untuk dikembangkan menjadi industri berbasis kreativitas.

Saat meresmikan Pameran Tenun Nusantara di Galeri North Art Space (NAS) Pasar Seni Ancol, Fauzi Bowo Gubernur DKI Jakarta menyatakan, tahun ini dicanangkan sebagai Tahun Tenun Industri Kreatif. Sebuah upaya untuk memacu optimalisasi sumberdaya kreativitas dalam mengantisipasi ketatnya persaingan demi pertumbuhan ekonomi.

“Hasil kreativitas yang bersumber dari budaya nusantara merupakan modal untuk dikembangkan dan didayagunakan sebagai industri berbasis kreativitas. Karya tenun merupak karya warisan bangsa yang belum begitu banyak digarap dan dipopulerkan sebagai komoditi,” ucap Foke, Sabtu (12/7).

Padahal, lanjutnya, banyak karya Tenun yang menyebar diberbagai tempat di Jakarta, sayangnya kurang mendapat perhatian terutama dalam promosinya.

“Jakarta sebagai pusat industri dan perdagangan, dimana banyak para pelaku ekonomi melakukan aktivitasnya, berpotensi besar sebagai pusat informasi dan transaksi produk-produk berbasis kreativitas,” kata Foke.

Foke berharap pameran Produk Tenun dan Tekstil ini dapat memberi peluang bagi para wirausahawan dalam mengembangkan dan memasarkan hasil karyanya.

“Saya minta pengunjung Ancol agar bisa menyempatkan untuk berkunjung ke PTN di NAS. Karena, ini juga sangat penting bagi pengunjung yang memiliki anak sekolah untuk wawasan bahwa Indonesia kaya akan beragam hasil tenun dari berbagai daerah,” pesan Foke.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Budi Karya Sumadi menambahkan, diselenggarakannya pameran karya tenun dan tekstil yang bertema

“Merajut Waktu Menjalin Makna, PTN ini bekerjasama dengan Perhimpunan Cita Tenun Indonesia (CTI) dan NAS. Melaui karya-karya para menenun para seniman tersebut. Pengunung dapat melihat berbagai teknik dan artistik seperti menenun, menjalin benang, memilin, mencelup, mengikat dan membatik bahkan hingga membuat bordiran.

Dalam PTN 2009 ini, 29 daerah berpartisipasi memajang hasil karya asli budayanya. Beberapa daerah yang turut serta adalah Nangro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan sebagainya. Pameran hasil tenun dari berbagai daerah tersebut rencananya berlangsung 10-31 Juli.

Seperti biasa, usai membuka PTN, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berkeliling melihat hasil tenunan karya dari 29 daerah di Indonesia di NAS. Tak hanya itu, orang nomor satu di Jakarta ini juga sempat mencoba alat untuk membuat tenun secara tradisional. Bahkan disela-sela melihat berbagai tenunan di NAS, Foke sesekali ikut mempromosikan baju yang dikenakannya merupakan hasil tenunan dari Bali. (mp/bjc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails