Senin, Maret 14, 2011

45 KK Eks Nelayan Kali Adem Dikibulin Pejabat Walikota Jakut

JAKARTA, M86 - Sedikitnya 45 Kepala Keluarga (KK) eks nelayan Kali Adem, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku telah ditipu oleh mantan Walikota Jakarta Utara Effendi Anas, Asisten Pembangunan Pemkot Jakut, Yuliadi dan Kabag ASP Pemkot Jakut Heru Budi, atas belum digantikannya tempat tinggal mereka, sebagai kompensasi proyek normalisasi Kali Adem pada tahun 2003 lalu.

Menurut Juru bicara warga, Diding Setiawan, hingga kini sebanyak 45 KK eks nelayan asal Jakarta itu masih hidup di rumah sewaan. Padahal, mereka semuanya sudah memiliki kartu tunggu sebagai bukti pendataan, untuk menempati secepatnya Rusun Cinta Kasih II yang merupakan bantuan dari yayasan Buddha Tzu Chi.

"Sudah bosan kami menuntut sama pak Heru
dan pak Yuli, sampai saat ini ke 45 KK lagi belum juga dapat rumah, padahal sudah di proses lama, kami merasa dibohongi oleh pejabat Walikota Jakarta Utara tersebut," ketusnya.

Diding membandingkan, sebelumnya sebanyak 400 KK nelayan eks Kali Adem telah menempati dimana melalui mekanisme yang sama dengan mengantongi kartu tunggu."Tapi kenapa yang ke 45 KK ini tidak direspon, padahal kami juga sudah mempunyai kartu tunggu juga,"tambahnya.

Diding berharap, agar ke 45 KK dapat dibantu oleh Walikota yang baru Bambang Sugiyono, mengingat ada sebanyak 200 unit lagi belum terisi. Bahkan, ia berjanji jika tidak di akomodir akan melakukan aksi untuk menutup sisa unit tersebut dari warga lain yang akan coba menempati."Tolong dibantu pak Walikota, kami minta supaya ke 45 KK ini dapat diprioritaskan,"pintanya.

Sementara itu, Kabag ASP Heru Budi saat dikonfirmasi mengakui tidak tahu menahu soal 45 KK Eks nelayan Kali Adem."Saya tidak tahu menahu soal itu mas, mending kita ngobrolin aja calon Ketum PSSI yang baru atau ngomongin tentang Resufle kabinet yang sedang marak,"katanya.

Sudah menjadi kebiasaan buruk, seorang pejabat enggan untuk dikonfirmasi terkait dengan pemberitaan yang menjurus pada kasus. Buktinya secara terpisah, Yuliadi yang dihubungi tidak bersedia menjawab. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails