JAKARTA, MP - Pelaksanaan lelang untuk pembangunan fisik Musholla dan gudang di BLKD (Balai Latihan Kerja Daerah) Jakarta Utara dengan anggaran sebesar Rp.2,4 Miliar digelar tertutup oleh panitia, di demo peserta lelang.
Akibatnya pelaksanaan lelang tersebut, sempat dijaga oleh satpam. Pintu masuk ruangan lelang juga dijaga ketat oleh dua anggota satpam.
Wartawan maupun masyarakat yang ingin menyaksikan lelang sekaligus sebagai fungsinya sebagai sosial kontrol tidak bisa masuk .
"Ini sudah perintah mas, saya tidak berani lawan atasan," ujar Maryanto petugas satpam, Senin (27/09) dengan nada ketus dan mengusir wartawan dari tempat pelaksanaan lelang di Gedung BLKD Jakarta Utara, Jalan Pemadam Kebakaran, Semperbarat, Cilincing, Jakarta Utara.
Sedangkan dalam pemasukan SPH (Surat Penawaran Harga) juga terlihat ganjil, dimana lelang hanya diikuti oleh tiga perusahaan. Yakni, PT. Rembiga Indah, PT. Pinapan Gunung Mas dan PT Tobas Tegarindo.
Ketua Lelang BLKD Jakut, Ridwani mengelak memberikan penjelasan tersebut, Ia mengakui, memang hanya ada tiga perusahaan yang ikut dan akan dievaluasi oleh panitia.
"Nantilah kita evaluasi dahulu, tergantung apakah dibatalin atau tidak," katanya.
Lebih jauh kata dia, untuk penawaran harga dari setiap perusahaan dibawah PAGU (anggaran).
"Saya tidak tahu pasti berapa penawaran setiap perusahaannya," ujarnya singkat sambil pergi meninggalkan tempat lelang. (cok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar