Sabtu, April 10, 2010

Dituding Gelapkan Dana, Ketua RW 017 Sunteragung Mundur

JAKARTA, MP - Lantaran dianggap tidak transparan dalam mengelola keuangan warga dan sering bersikap arogan, Yohanes Ermando, Ketua RW 017 Komplek Perumahan Nusantara, Kelurahan Sunteragung, Tanjungpriok, Jakarta Utara, dituntut mundur oleh ratusan warganya, Jumat (9/4) malam. Desakan warga itu dilakukan saat unjukrasa di depan kantor Pos Polisi Nusantara, Komplek Sunteragung. Sepuluh petugas kepolisian dibantu 5 anggota TNI dari Koramil Tanjungriok, terpaksa turun tangan, mencegah terjadinya tindakan anarkis warga. Sedangkan Yohanes, akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu (10/4) pukul 07.00.

Informasi yang berhasil dihimpun beritajakrta.com di lapangan menyebutkan, warga RW 017 kesal terhadap sikap Yohanes selaku ketua RW setempat. Pemicunya Yohanes sering arogan dan tidak transparan dalam mengelola keuangan warga. Dari akumulasi itu, warga akhirnya menggelar unjukrasa pada Kamis (8/4) lalu di depan kediaman Yohanes. Namun yang bersangkutan enggan menanggpi aksi tersebut dan memilih untuk tidak keluar rumah. Kesal dengan sikap Yohanes yang dianggap tidak gentleman, ratusan warga kembali menggelar unjukrasa di depan Pospol Nusantara, Jumat (9/4) malam.

"Kami meminta pertanggungjawaban dana warga yang selalu dikutip tak jelas penyalurannya," teriak Ny Susi, warga RT 01/RW017, saat berorasi dalam unjukrasa tersebut. Desakan warga adalah, menuntut agar Yohanes mundur dari jabatannya sebagai Ketua RW 017 Sunteragung. Semakin malam, jumlah warga yang demo semakin banyak, menyusul banyaknya warga yang sudah pulang kerja. Bahkan sebagian warga merelakan langsung bergabung dengan warga lainnya, untuk demo, sebelum pulang ke rumahnya usai bekerja.

Walau udara malam semakin dingin namun suasana di depan Pospol Nusantara semain memanas, menyusul sikap warga yang semakin tegang. Beruntung, belasan petugas dari kepolisian dan TNI ini mampu meredam gejolak warga yang mulai memuncak. "Ini makin malam warganya bakal banyak. Makanya, turun, jangan ngotot. Warga sudah tidak suka dengan Ketua RW 017 Yohanes," kata Haryanto pendemo lainnya.

Iskandar, Ketua Forum Musyawarah Warga RW 017, mengatakan, kepemimpinan Yohanes sudah dinilai buruk oleh warga, karena tidak transparan dalam mengelola keuangan, penyalahgunaan wewenang, sering mengintimidasi warga, dan otoriter.

Getirnya, Yohanes juga dituding sering memungut uang yang tidak jelas keperluannya dari warga. Misalnya jika ada warga membangun rumah, Yohanes meminta uang sebesar Rp 2-5 juta kepada pemilik rumah dengan alasan untuk memperbaiki sarana umum yang rusak akibat pembangunan. Namun penggunaan uang tersebut dinilai tidak jelas. "Tidak ada kwitansi resmi dari RW saat penerimaan uang, begitu juga dengan penggunaannya," ujarnya.

Hal senada dikatakan Ny. Afong, warga lainnya. Yohanes dinilai tidak transparan dalam mengelola keuangan. Yang membuat warga kesal, setiap kali ditanyakan masalah keuangan, Yohanes yang sudah 7 tahun menjabat ketua RW 017 ini selalu memasang muka garang pada warganya, seolah tak terima pertanyaan warganya. “Setiap ditanya tidak pernah menjawab, malah memasang muka garang. Yohanes cenderung selalu menutupi penggunaan dana RW," papar Ny. Afon.

Wakapolsek Tanjungpriok, Ajun Komisaris Polisi (AKP) K. Sianipar, yang menerima perwakilan warga, mengatakan, agar persoalan itu diselesaikan secara musyawarah. Ia juga meminta agar warga tidak bersikap anarkis dalam menyampaikan aspirasinya. "Nanti kita selesaikan bersama dengan mengundang Wakil Camat Tanjungpriok, Dwi Haryanto,” katanya.

Mendapat reaksi keras dari warganya, Yohanes semula malah ngotot untuk mempertahakan jabatanya itu. Alasannya, belum ada surat keputusan dari kecamatan yang mengangkat dirinya sebagai ketua RW. "Pengangkatan sebagai Ketua RW dilakukan oleh kecamatan dan dilindungi oleh undang-undang. Jadi tak bisa seenaknya," tantang Yohanes.

Namun setelah dilakukan perundingan oleh pihak kelurahan Tanjungpriok, Yohanes akhirnya menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua RW 017 Sunteraung, pada Sabtu (10/4) pukul 07.00 di hadapan warganya. Tidak ada sepatah kata dari mulut Yohanes, selain kata rela mengundurkan diri dengan legowo. Ia menyadari kalau wargaya sudah tidak menghendaki dirinya menjabat ketua RW.

Selanjutnya, paska pengunduran diri Yohanes, kini kepemimpinan ketua RW diserahkan pada Forum Musyawarah Warga RW 017, sambil menunggu dilakukan pemilihan ulang. Pemilihan akan dilakukan menunggu proses adminstrasinya selesai.

Wakil Lurah Tanjungpriok, Abdul Malik mengatakan, proses pemilihan RW diserahkan pada warganya. Sebab pemilihan ketua RW ini dilakukan dengan azas musyawarah mufakat. “Semua dikembalikan pada warga. Sebab pemilihan ketua RW ini dilakukan oleh warga,” ujarnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails