Rabu, Februari 17, 2010

Warga Pademanganbarat Dapat MCK Plus

JAKARTA, MP - Warga RW 10 Pademanganbarat, Jakarta Utara, saat ini boleh berbunga-bunga. Sebab keresahan dan kegetiran yang mereka alami selama ini boleh dibilang mulai sirna. Setidaknya setelah warga menerima bantuan sarana umum berupa MCK (mandi, cuci dan kakus) plus dari United States Agency International Development (USAID), Mercy Corps, dan Environmental Service Program (ESP), Rabu (17/2). Selama ini warga kesusahan saat memerlukan kebutuhan MCK. Belum lagi kawasan tersebut menjadi langganan banjir.

"Kami mengucapkan terimakasih atas kepedulian USAID, Mercy Corps, dan ESP yang turut membantu membuatkan MCK plus untuk warga Pademanganbarat. Apalagi, MCK plus ini merupakan bagian dari program sanitasi berbasis masyarakat dengan mengedepankan sistem pengolahan air limbah (IPAL). Sehingga kebersihannya terjamin dan tidak mencemari lingkungan,” ujar Bambang Sugiyono, Walikota Jakarta Utara, saat meresmikan MCK plus di RW 10, Kelurahan Pademanganbarat, Jakarta Utara, Rabu (17/2). Ia meminta agar warga memanfaatkannya dengan baik sekaligus menjaga dan merawatnya.

RW 10, Pademanganbarat merupakan daerah padat penduduk dengan 16 RT yang rata-rata warganya masih menggunakan fasilitas umum MCK bersama. Dari total 6.803 warga yang tinggal di lokasi tersebut, 65 persen di antaranya sudah memiliki akses sanitasi MCK pribadi dan 35 persen lainnya menggunakan fasilitas umum MCK yang tersebar di beberapa lokasi.

MCK plus ini berada di RW 10 dan berdiri di atas lahan milik Yayasan Muhammadyah yang selama ini dipakai sebagai tempat penampungan sampah sementara. “Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Muhammadiyah yang sudah memberikan izin penggunaan lahan untuk MCK plus,” katanya.

Roma Manurung, juru bicara USAID mengungkapkan, selain memberikan bantuan MCK plus di Kelurahan Pademanganbarat, pihaknya juga membuatkan sarana yang sama di SDN 11/14 Pademanganbarat. Untuk pembuatan MCK ini pihaknya menghabiskan anggaran sebesar Rp 200 juta.

“Setelah kami melakukan survey, kawasan ini sangat membutuhkan MCK plus karena lokasinya yang rawan banjir dan padat pemukiman. Oleh karena itu, MCK plus juga dibangun lebih tinggi 40 cm dari tanah untuk mengantisipasi banjir maupun peninggian jalan yang rata-rata setiap tahun 7 centimeter,” katanya.

Ahmad Budiman, Ketua RW 10, Pademanganbarat, mengatakan, untuk perawatan MCK plus warga akan dimintai iuran sebesar Rp 1.000 per bulan untuk setiap KK. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kontinuitas MCK plus tersebut. "Pengguna MCK plus ini sangat banyak, jadi harus dilakukan perawatan agar bisa awet, apalagi menggunakan air PAM dan listrik yang bulanannya harus dibayar," jelasnya

Disebutkan, pengguna MCK plus ini adalahw arga yang tinggal di 16 RT, ditambah warga lainnya yang berkunjung ke Pasar Pademanganbarat. “Untuk non warga atau pengunjung pasar dikenakan biaya Rp 1000 satu kali masuk MCK,” katanya.

Model MCK plus ini boleh dibilang berbeda dengan MCK pada umumnnya. Sebab MCK ini memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berguna menyaring kotoran beberapa kali sehingga limbah yang dibuang aman untuk dialirkan ke selokan maupun saluran air yang ada di lingkungan warga. "Hasil limbahnya akan diolah lagi sebelum dialirkan ke saluran air sebelum di alirkan ke kali Ancol atau kali Hitam," ujarnya.

Rohayati (44), warga RT 05/RW10 mengaku senang dengan adanya MCK plus tersebut. Karena dapat membantu memenuhi kebutuhan warga yang selama ini kesusahan MCK. "Sebelumnya, kita agak repot kalau mau ke MCK, apalagi di saat musim hujan. Semoga MCK ini awet dan tahan lama,” ungkapnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails