Minggu, Januari 24, 2010

Rehabilitasi Sumbar, Paguyuban Golf DKI Sumbang Rp 1,1 Miliar

JAKARTA, MP - Untuk membantu proses rehabilitasi korban gempa Sumatera Barat yang terjadi pada tahun lalu, Paguyuban Golf (PG) DKI Jakarta, menggelar turnamen golf di Padang Golf Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dari kegiatan yang sudah berlangsung 3 bulan ini, terkumpul dana sebesar Rp 1,1 miliar. Dana tersebut langsung disumbangkan ke Provinsi Sumatera Barat yang hingga kini belum merampungkan proses rehabilitasinya.

Ketua Panitia Pengalangan Dana Korban Gempa Sumbar, Wiriatmoko, mengatakan bantuan yang terkumpul ini merupakan hasil partisipasi dari para komunitas golf di DKI yang ikut peduli. Saat ini tercatat ada 300 anggota PG DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, terkumpul dana sebesar Rp 1 miliar. Kemudian Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo juga turut menyumbangkan sebesar Rp 100 juta. Sehingga total dana yang terkumpul mencapai Rp 1,1 miliar.

"Nanti semua dana yang terkumpul akan diberikan kepada Gubernur Sumatera Barat untuk pembangunan, seperti gedung sekolah, puskesmas, rumah ibadah dan sebagainya," kata Wiriatmoko usai penutupan turnamen golf di Padang Golf Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu (23/1) kemarin.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan, even ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi bagi para pemain golf, tetapi juga menjadi kegiatan sosial melalui penggalangan dana. “Saya ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang setingi-tingginya kepada semua yang punya hati dermawan, yang turut memikirkan dan berbagi kepada saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Padang beberapa bulan lalu,” ujarnya.

Gubernur juga menyebutkan, Indonesia belakangan ini sering ditimpa berbagai bencana alam. Melihat kondisi ini, Pemprov DKI mencoba untuk selalu berada di barisan depan dalam membantu meringankan beban penderitaan para korban bencana.

“Kita tentunya berharap agar musibah ini tidak terjadi lagi. Tapi, seandainya ini terjadi, saya kira Pemprov DKI tetap akan siap untuk mengirimkan pertolongan pertama dan bantuan bagi mereka yang tertimpa musibah,” ujar gubernur.

Ia juga mengungkapkan, untuk korban gempa Sumatera Barat, biasanya membutuhkan bantuan pada detik-detik pertama usai kejadian. Pada saat-saat pertama memang bantuan terus mengalir dari berbagai pihak. Namun setelah dua atau tiga bulan kemudian, bantuan ini akan kembali kosong. Artinya, yang memikirkan program rehabilitasi dan sebagainya ini tidak terlalu banyak.

Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga mengatakan bahwa kebutuhan mendesak yang ada di Padang dan Pariaman itu adalah pembangunan gedung sekolah. Namun gedung yang akan dibangun itu merupakan bangunan yang tahan gempa. Sehingga nantinya bisa digunakan untuk shalter, yakni sebagai tempat penampungan dan tempat evakuasi.
“Jadi ini saya minta untuk didesain dan dirancang oleh para ahli gempa khususnya dari Institut Teknologi Bandung. Mudah-mudahn dengan bantuan dan kedermawanan dari semuanya, kita akan bisa mulai merealisasi pembangunan yang tidak begitu lama,” tegasnya.

Aksi solidritas yang tinggi terhadap sesame juga hendaknya dapat terus dipertahankan. Sebab hal inilah yang menjadi ciri khas dari Paguyuban Golf DKI Jakarta. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails