
Berdasarkan pantauan di lapangan, usai Sholat Jumat, ratusan PKL mendatangi Jl Lorong 104 Permai untuk mengumpulkan kayu-kayu bekas lapak mereka. Namun lima PKL justru memanfaatkan kesempatan ini untuk menggelar dagangannya.
Petugas Satpol PP yang tengah mengamankan lokasi tersebut pun langsung melakukan penertiban. Namun para PKL mencoba melakukan perlawanan. Adu mulut antara PKL dengan petugas pun terus berlanjut hingga menyedot perhatian warga sekitar.
“Kami ini butuh makan. Kenapa kami juga ditertibkan padahal informasi yang kami terima, hanya saluran air dan jalan saja yang mau dirapikan,” kata Sumdari, warga Kebonbawang yang berjualan es balok, saat mencoba mempertahankan dagangannya.
Petugas tak mau ambil pusing dan langsung mengangkut lapak milik para PKL itu ke dalam mobil patroli. Selanjutnya, seluruh lapak itu dibawa ke kantor Kecamatan Koja untuk diamankan.
Camat Koja, M Efiskal, mengatakan, tidak akan kompromi dengan PKL yang masih nekat menggelar lapaknya di Loronng 104. Setiap hari, sedikitnya 120 petugas Satpol PP diterjunkan untuk melakukan penjagaan di kawasan tersebut. Maksudnya agar para PKL ini tidak kembali berjualan.
Petugas akan terus melakukan penjagaan hingga program normalisasi saluran air dan peninggian jalan ini tuntas. Saat ini dua truk pengangkut sampah disiagakan di lokasi untuk mengangkut sisa-sisa puing. “Jl Lorong 104 akan dikembalikan ke fungsinya semula sebagai jalan umum, maka tidak boleh lagi ada yang dagang di situ,” tegasnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar