"Kami sudah sering usulkan ke pihak terkait, dari mulai musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) sampai melayangkan surat ke Sudin PU Tata Air Jakarta Utara, tapi hingga kini belum ditindaklanjuti " kata Giarno Ketua RW 04 Cilincing.
Giarno menyebutkan, timbulnya genangan air yang berlarut-larut ini disebabkan saluran air yang bermuara ke laut itu tersumbat lumpur, tepatnya saluran yang berada di belakang klenteng tempat pembakaran mayat Cilincing. Kini, warga mendesak agar saluran air itu segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu aktivitas warga. “Apalagi sekarang kan musim hujan, kalau terus terjadi genangan kami khawatir berbagai penyakit akan mengancam warga di sini,” imbuh Giarno.
Hal senada ditandaskan Warniah (40), warga RT 09/4 Cilincing. Akibat genangan tersebut, warga yang akan melakukan aktivitas harus mencari jalan alternatif yang tidak tergenang air. Demikian halnya anak-anak sekolah, harus berputar jauh untuk menghindari genangan tersebut. "Lihat saja genangan air hingga berwarna hitam dan bau, jika dibiarkan bisa menimbulkan penyakit ," ujarnya.
Lurah Cilincing, Tulus Harjo, mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan usulan dan keluhan warga RW 04 ke unit terkait. Sayangnya sejauh ini keluhan warga ini belum ditindaklanjuti oleh Sudin PU Air Jakarta Utara. "Kami sudah mengajukan dan meminta pihak Sudin PU Air untuk segera menindaklanjuti keluhan warga," kata Tulus.
Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Utara. Irvan Amtha, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak dapat dihubungi. Demikian halnya saat disambangi ke kantornya, dia tidak ada di tempat. “Bapak sedang rapat di luar," tandas seorang pegawai Sudin PU Tata Air. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar