Kamis, November 12, 2009

Diskriminatif Dalam Penertiban PKL

JAKARTA, MP - Penertiban PKL di Lorong 104 atau yang lebih dikenal dengan pedagang kaki lima (K5) Permai menuai polemik. Anggapan pilih kasih dilontarkan sejumlah pedagang yang terkena penertiban, Rabu (11/11) kemarin.

Pasalnya para pedagang Permai merasa telah ikut menyumbangkan Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD) yang disetorkan melalui retribusi karcis setiap hari.

Padahal banyak lokasi lain seperti K5 liar di depan Islamic Centre, K5 di pasar Lontar dan K5 di Pasar Papanggo. "Kalau Pemerintah tidak mau dibilang pilih kasih kenapa cuma kami yang ditertibkan, padahal masih banyak lokasi liar yang seharusnya ditertibkan terlebih dahulu," ucap Rizal, seorang pedagang eks Permai yang saat ini masih binggung hendak melanjutkan berdagang dimana.

Lebih lanjut katanya, pasti ada kepentingan-kepentingan lain seperti pengusaha dan Rekanan untuk bisnisnya.

Memang lokasi K5 Permai ini bersebelahan dengan gedung 6 lantai Plaza Koja. Dan rencananya dalam waktu dekat ini akan ada peninggian jalan, perbaikan saluran, dan pembuatan taman yang akan dikerjakan rekanan Pemkot Jakut di lokasi tersebut. (eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails