Berdasarkan pantauan, puluhan angkot dan metromini yang ngetem itu menutup hampir seluruh badan jalan, sehingga ruang untuk pengguna jalan menyempit. Apalagi saat truk kontainer melintas di jalan itu, arus lalu-lintas semakin macet.
Seperti diakui Ryan, warga RT 02/04, Sukapura, Cilincing. Dirinya mengeluhkan kemacetan di lokasi yang terjadi setiap hari. Ironisnya, angkutan seenaknya ngetem di sembarang tempat, tanpa memikirkan kendaraan lain yang hendak melintas.
“Setiap hari, saat melintas jalan ini selalu macet. Ditambah lagi angkot dan metromini U-41 yang seenaknya menghentikan kendaraan, sehingga menghambat kendaraan lain melewati jalan ini. Akibatnya, kemacetan tidak bisa dihindari. Belum lagi kontainer yang hampir setiap hari melintas di jalan itu,” tuturnya, Rabu (4/11).
Dan setiap hari pula, ia mengalami kemacetan. Untuk itu, pria yang mengaku sudah 20 tahun tinggal di kawasan itu berharap, aparat Sudin Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Utara dapat mengatur angkot dan metromini serta truk kontainer yang melintas di jalan tersebut, sehingga tidak ngetem sembarang dan mengganggu arus lalu-lintas.
Hal itu juga dikeluhkan karyawan KBN Cakung, Sumiati. Dia mengaku bingung setiap kali berangkat kerja. Bahkan, dia terpaksa harus berjalan kaki 500 meter menuju pintu masuk KBN Cakung lantaran macet yang mendera. “Kalau bisa angkot dan metromini ditertibkan, jangan ngetem sembarangan. Bahkan, banyak juga metromini memutar tidak sampai tujuan trayek yang telah ditentukan,” katanya dengan nada kesal.
Poltak, seorang sopir Metromini 41 Jurusan Tanjung Priok-Pulogadung mengaku, angkot dan metromini memang setiap hari ngetem di kawasan itu. Pasalnya, penumpang di depan pintu masuk KBN Cakung cukup ramai, apalagi saat jam pulang kerja.
“Penumpang di sana ramai, apalagi jan jam masuk kerja dan pulang kerja. Di luar itu, penumpang sepi. Jadi mau tidak mau, harus ngetem di sini untuk bisa dapat banyak penumpang," katanya.
Kasudin Perhubungan Jakut, Ahmad, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan menertibkan angkot dan metromini yang ngetem sembarangan, begitu juga dengan kontainer, agar kawasan tersebut kembali tertib dan tidak mengganggu pengguna jalan.
“Dalam waktu dekat ini kami akan melalukan penertiban. Kalau sekarang ditertibkan, nanti berpikiran ada unsur balas dendam, karena mereka sempat mendemo Sudinhub Jakut. Memang, untuk truk kontainer tidak boleh melintas di jalan itu, karena sudah ada jalurnya," jelasnya.
Dirinya mengaku telah menugaskan tiga regu anggota Patroli Motor untuk mengawasi jalan tersebut, dan kerap menindak kontainer yang melewati jalur terlarang. Namun, tetap saja masih banyak kontainer yang tetap nekat melewati jalan itu. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar