Minggu, Oktober 04, 2009

Sopir Truk Sampah di Jakut Mogok

JAKARTA, MP - Sopir truk sampah, yang beroperasi di wilayah Jakarta Utara, melakukan unjuk rasa dengan aksi mogok kerja. Akibatnya, sebanyak 143 truk pengangkutan sampah di wilayah Jakarta Utara, tidak melakukan kegiatannya.

Para sopir truk sampah tersebut, menggelar demo di komplek Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Jl Sukapura Semper Barat, Jakarta Utara.

Aksi mogok tersebut berlangsung sejak pukul 06:00 WIB sampai pukul 09:30 WIB, dan mengundang perhatian warga dan aparat Polsek Cilincing.

Para sopir truk sampah melakukan aksi damai. Dalam orasinya, mereka menuntut Surat Perintah Jalan (SPJ) yang sebelumnya diberikan di kantor kecamatan setempat, kini dipindah ke Bantar Gebang.

Padahal, untuk menuju Bantar Gebang para awak tentunya membutuhkan bahan bakar dan biaya tol.

Dalam orasinya, Suroso salah satu sopir mengungkapkan, untuk mobil besar dibutuhkan 35 liter solar. Sedangkan mobil kecil 30 liter solar.

Begitu juga dengan mobil yang menggunakan kompaktor dan indoor, dibutuhkan bahan bakar 50 liter.

Selain itu, para awak ini juga mengeluhkan biaya tiket tol, yang dianggarkan diturunkan dari sebelumnya Rp50 ribu menjadi Rp30 ribu, padahal saat ini tarif tiket tol sudah naik. "Seharusnya biaya tol dinaikkan, bukan diturunkan," keluh Suroso yang mewakili 300 sopir truk.

Para sopir juga mengungkapkan, adanya pungli di kawasan pembuangan sampah Bantar Gebang Bekasi. "Saat ini, sudah mulai banyak pungli di sana. Kami minta untuk ditertibkan. Ada tujuh titik pungli ada yang berseragam dan ada juga preman," ungkap Suroso.

Uang pungli yang diminta bervariasi, mulai Rp7 ribu hingga Rp11 ribu. "Sopir mengeluarkan uang pungli minimal Rp11 ribu untuk uang masuk ke areal pembuangan sampah," ujar Saiman.

Kalau uang tersebut tidak diberikan, katanya, nanti truk sampah tidak boleh bongkar muat.

Akibat aksi mogok kerja itu, banyak sampah yang tercecer di sejumlah jalan di perumahan wilayah Jakarta Utara.

Sampah menumpuk yang tentunya dikeluhkan oleh warga. Sebab, tumpukan sudah mulai meninggi dan mengeluarkan aroma tak sedap. Salah satunya di Jl Raya Bugis.

Tempat pembuangan sementara yang berada di pinggir jalan tersebut, mulai memakan bahu jalan. Bahkan, akibatnya arus lalu lintas pun macet.

Salah seorang warga, Mustang (34) mengatakan, kalau hari Sabtu dan Minggu banyak warga yang melakukan kerja bakti, membuang sampahnya di TPS Jalan Bugis. "Kalau sampai besok tidak diangkut, ceceran sampah mengotori jalan," ujar warga Jl Bakti Tanjung Priok tersebut.

Sementara Kasudin Kebersihan Jakarta Utara, Indra Wijaya menerima perwakilan awak angkutan sampah. Dalam pertemuannya dengan mereka, Kasudin untuk SPJ mulai besok sudah bisa diambil di Kantor Kecamatan setempat.(red/cok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails